Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ET2100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1

MODUL : 1

DASAR

NAMA : HADIYAN RAFI ARMANDSYAH

NIM : 18117033

KELOMPOK : 02

HARI, TANGGAL : SELASA, 18 SEPTEMBER 2018

WAKTU : 10.00-12.00

ASISTEN : MICHAEL SIHOMBING

LABORATORIUM TELEMATIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI – STEI – ITB

2018

0
Modul 1
DASAR
Hadiyan Rafi Armandsyah (18117033) / Kelompok 02 / Selasa, 18 September 2018
Email : hadiyan.rafi@gmail.com
Asisten : Michael Sihombing
Abstract—Pada praktikum di modul kali ini, penulis
menggunakan tegangan listrik positif sebagai input sinyal digital
1 dan tegangan listrik negatif sebagai input sinyal digital 0
untuk menyimulasikan sistem gerbang logika pada breadboard.
Terdapat 2 percobaan dalam modul ini. Pada percobaan Gambar 2.1 Sinyal digital[3]
pertama, penulis menghubungkan Switch tunggal ataupun DIP
switch dengan LED dan mengamati perubahan yang terjadi 2.1.1 Sinyal analog
pada LED saat kondisi switch diubah. Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk
Lalu pada percobaan kedua, input berupa 0 ataupun 1 gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan
dihubungkan ke IC yang bisa berupa gerbang logika NOT, mengubah karakteristik gelombangnya.
AND, maupun OR sedemikian rupa sesuai tujuan masing- Parameter/karakteristik yang dimiliki oleh isyarat analog
masing aktivitas. Setiap aktivitas memiliki tujuan dan bentuk
adalah amplitudo, frekuensi, dan phasa. Ampitudo
desain sistem digital yang berbeda. Penulis mengamati
perubahan yang terjadi pada LED jika kombinasi input diganti.
merupakan ukuran tinggi rendahnya dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam
Index Terms— Sinyal digital, gerbang logika, IC satuan detik. Phasa adalah besar sudut dari sinyal analog pada
saat tertentu. Sinyal analog biasanya dinyatakan dalam
I. PENDAHULUAN gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan
dasar untuk semua bentuk sinyal analog. [2]
P erkembangan di dunia teknologi informasi berkembang
sangat cepat. Kemajuan teknologi informasi dan
penemuan berbagai peralatan IT tidak bisa terlepas dari
penemuan IC(Integrated Circuit) oleh ilmuwan Jerman
bernama Werner Jacobi. Dengan IC kita dapat
merepresentasikan berbagai macam pernyataan/logika ke
dalam bentuk yang nyata berupa peralatan elektronika untuk
menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Pada praktikum di
modul kali ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui penanganan sinyal elektrik menjadi sinyal
Gambar 2.2 Sinyal analog[4]
biner.
2. Menentukan output dari gerbang-gerbang logika dasar
Pada umumnya sinyal analog bersifat kontinyu,
NOT, AND, dan OR.
namun sinyal analog bisa bersifat tidak kontinyu apabila
3. Menentukan output dari IC multiplexer.
fungsi waktunya diskrit(tidak memiliki nilai disemua waktu)
setelah melewati proses sampling dan kuantitasi.
II. TEORI DASAR
2.1 Sinyal
Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu
besaran fisis yang merupakan fungsi waktu, ruangan, atau
beberapa variabel[1]. Terdapat 2 jenis sinyal yaitu sinyal
digital dan sinyal analog.
Gambar 2.3 Proses mengubah sinyal analog ke digital[1]
2.1.2 Sinyal digital
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat 2.2 Gerbang logika
mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise, proses lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan
informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.
dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau Gerbang logika dibagi menjadi 2 jenis yaitu gerbang logika
pengiriman data yang relatif dekat.[2] inverter dan gerbang logika non-inverter.[5]

1
2.2.1 Gerbang logika inverter
Inverter (pembalik) merupakan gerbang logika
dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana
sinyal keluaran selalu berlawanan dengan keadaan sinyal
masukan. [5] Inverter biasa dikenal dengan fungsi NOT.

Gambar 2.4 Gerbang logika inverter dan tabel kebenarannya[6] Gambar 2.7 Rangkaian IC HD74LS32[9]

2.2.2 Gerbang logika non-Inverter IC HD74LS04 merupakan IC yang dapat digunakan


Gerbang logika non-Inverter memiliki lebih dari sebagai fungsi dari operasi NOT. IC ini memiliki 6 buah
satu sinyal masukan dimana sinyal keluaran sangat fungsi yang dapat digunakan sebagai operasi NOT. Sinyal
tergantung oleh sinyal masukannya[5] dan logika yang masukan dihubungkan ke pin 1, lalu sinyal keluaran
dilaluinya seperti logika AND , OR dan yang lainnya. dikeluarkan melalui pin 2.

Gambar 2.5 Gerbang logika AND dan OR beserta tabel kebenarannya [7]

2.3 Integrated Circuit (IC) Gambar 2.8 Rangkaian IC HD74LS04[10]

Dalam implementasi gerbang logika ada beberapa


macam pilihan IC yang bisa digunakan. Seperti IC III. METODOLOGI
HD74LS08P, HD74LS32, dan HD74LS04.
IC HD74LS08P merupakan IC yang dapat
3.1 Alat percobaan
digunakan sebagai fungsi dari operasi AND. IC ini memiliki
4 buah fungsi yang dapat digunakan sebagai operasi AND. Peralatan yang digunakan selama praktikum modul
Sinyal masukan dihubungkan ke pin 1 dan 2, lalu sinyal ini antara lain:
keluaran dikeluarkan melalui pin 3.
Gambar 2.6 Rangkaian IC HD74LS08P[8] 1. Breadboard
2. Kabel jumper male-to-male
3. IC HD74LS08P sebagai gerbang logika AND
4. IC HD74LS32 sebagai gerbang logika OR
5. IC HD74LS04 sebagai gerbang logika NOT
6. Resistor
7. LED
8. Power adaptor
9. Switch tunggal
10. DIP switch
IC HD74LS32 merupakan IC yang dapat digunakan
3.2 Langkah kerja
sebagai fungsi dari operasi OR. IC ini memiliki 4 buah fungsi
yang dapat digunakan sebagai operasi OR. Sinyal masukan Langkah-langkah percobaan pada modul ini antara
dihubungkan ke pin 1 dan 2, lalu sinyal keluaran dikeluarkan lain:
melalui pin 3.
1. Percobaan 1 aktivitas A : Switch tunggal dengan
rangkaian LED

2
Susun IC HD74LS08P, HD74LS32,
Susun Switch, LED dan resistor secara dan HD74LS04 secara paralel di
seri pada breadboard. breadboard.

Sambungkan output setiap IC


Polaritas positif diarahkan ke switch dengan LED dan resistor. Lalu
dan yang negatif diarahkan ke resistor sambungkan resistor ke GND.

Sambungkan VCC ke masing-


Power adaptor dicolokan pada stopkontak. masing input gerbang IC dengan
Kabel merah disambungkan sebagai VCC ke menggunakan kabel jumper.
switch sementara kabel hitam sebagai GND ke
resistor

Sambungkan VCC adaptor dengan VCC


masing-masing IC dan GND adaptor
dengan GND masing-masing IC.
Gunakan switch untuk menyalakan dan
mematikan LED

Amati output dari masing-masing


LED. Nyala/mati LED bergantung
2. Percobaan 1 aktivitas B : DIP switch dan rangkaian pada nilai input yang diberikan ke IC
LED
4. Percobaan 2.1 aktivitas B : Rangkaian fungsi khusus
Gunakan 4 buah LED yang disusun
secara paralel dan masing-masing
diberi resistor. Susun IC HD74LS08P,
HD74LS32, dan HD74LS04
secara paralel di breadboard.

Susun Switch, LED dan resistor


pada breadboard.
Susun rangkaian agar memenuhi
fungsi c'(h+p). Gunakan 3 buah
input berupa c, h, dan p.
Polaritas positif diarahkan ke
switch dan yang negatif diarahkan
ke resistor. Sambungkan VCC ke masing-masing
input gerbang IC dengan menggunakan
kabel jumper.
Power adaptor dicolokan pada stopkontak.
Kabel merah disambungkan sebagai VCC ke
switch sementara kabel hitam sebagai GND Sambungkan VCC adaptor dengan VCC
ke resistor. masing-masing IC dan GND adaptor
dengan GND masing-masing IC.

Gunakan DIP switch untuk


menyalakan atau mematikan LED Sambungkan output fungsi dari IC
dan bentuk pola 0110. ke LED dan resistor. Lalu
hubungkan resistor ke GND.

3. Percobaan 2.1 aktivitas A : Rangkaian 3 gerbang


Amati perubahan pada LED jika
kombinasi ketiga input diubah.

5. Percobaan 2.2 aktivitas A : Rangkaian lampu sorot


halaman belakang

3
Susun IC HD74LS08P, HD74LS32, Unduh dan install aplikasi multisim
dan HD74LS04 secara paralel di pada komputer. Lalu buat project baru
breadboard. bernama multiplexer.

Susun rangkaian agar memenuhi


fungsi L'M + S. Gunakan 3 buah Buat desain program multiplexer
input berupa L, M, dan S. dengan menggunakan bahasa VHDL.

Sambungkan VCC ke masing-masing


input gerbang IC dengan menggunakan Buat 7 port pada program yaitu i0,
kabel jumper. i1, i2, i3, s0, s1, dan D.

Sambungkan VCC adaptor dengan VCC Compile program yang dibuat


masing-masing IC dan GND adaptor lalu simulasikan.
dengan GND masing-masing IC.

Tambahkan gelombang dengan


Sambungkan output fungsi ke LED mengubah nilai dari variabel i0, i1, i2,
dan resistor. Lalu hubungkan i3, s0, dan s1.
resistor ke GND.

Jalankan/run program dan amati nilai


Amati perubahan pada LED jika output pada port D.
kombinasi ketiga input diubah.

6. Percobaan 2.2 aktivitas B : Button pad untuk IV. HASIL DAN ANALISIS
konverter biner
3.1 Percobaan 1 aktivitas A
Susun IC HD74LS08P, HD74LS32,
dan HD74LS04 secara paralel di
breadboard. Pada percobaan ini dilakukan dengan skema rangkaian
seperti berikut.
Susun rangkaian dengan 3 buah input
b0, b1, b2, b3 dan 3 buah output
berupa L0, L1, dan B.

Susun rangkaian agar memenuhi


fungsi L0 = b1+b3, L1 = b2 + b3, dan
B = b0 + b1 + b2 + b3. Gambar 4.1 Skema rangkaian switch tunggal

Nyala/matinya LED sebagai output rangkaian ini sangat


Sambungkan VCC ke masing-masing
input gerbang IC dengan menggunakan bergantung kepada penekanan tombol switch. Nilai dari
kabel jumper. output tersebut akan selalu sama dengan nilai input karena
tidak ada gerbang logika diantara input dan output. Saat
Sambungkan VCC adaptor dengan VCC switch ditekan, maka input pada rangkaian akan bernilai 1
masing-masing IC dan GND adaptor sehingga output bernilai 1 yang ditandai dengan nyalanya
dengan GND masing-masing IC.
LED. Sebaliknya, jika switch tidak ditekan, maka input akan
bernilai 0 sehingga output bernilai 0 ditandai dengan matinya
Sambungkan output masing-masing
fungsi ke LED dan resistor. Lalu LED. Berikut adalah tabel kebenaran percobaan ini.
hubungkan resistor ke GND.
Tabel 4.1 Tabel kebenaran percobaan switch tunggal

Amati perubahan pada masing-masing LED


Input Output
jika kombinasi input diubah. 1 1
0 0

7. Percobaan 2.3 aktivitas A : 4x1 mux desain


Percobaan ini berhasil apabila switch dapat bekerja untuk
menyalakan atau mematikan LED. Berikut gambar hasil
percobaan yang sudah dilakukan.

4
Gambar 4.5 LED merepresentasikan bilangan biner 6 (0110)
Gambar 4.2 Percobaan switch tunggal dengan input 0

Gambar 4.6 LED merepresentasikan bilangan biner 7 (1000)

Gambar 4.3 Percobaan switch tunggal dengan input 1 3.3 Percobaan 2.1 aktivitas A

3.2 Percobaan 1 aktivitas A Pada percobaan ini, terdapat dua buah input yang kita
misalkan dengan variabel A dan B. Kedua variabel tersebut
Percobaan ini menggunakan 4 buah LED yang di
akan menjadi input dari tiga operasi logika dasar yaitu NOT,
paralelkan dan dihubungkan ke 4 saklar pada DIP switch.
AND, dan OR menggunakan tiga jenis IC yaitu HD74LS08P,
Berikut skema rangkaiannya.
HD74LS32, dan HD74LS04. Berikut adalah skema rangkaian
percobaan ini.

Gambar 4.4 Skema rangkaian dengan DIP switch

Pada percobaan ini, nyala/matinya masing-masing LED


hanya dipengaruhi oleh 1 switch yang berbeda karena semua Gambar 4.7 Skema rangkaian tiga gerbang
LED dalam kondisi paralel. Jumlah switch yang berada pada
posisi on/posisi 1 akan sama dengan jumlah lampu yang Pada gerbang logika NOT, percobaan berhasil apabila
menyala. Tabel kebenaran masing-masing LED sama dengan nilai output berkebalikan dengan nilai input. Jika input
Tabel 4.1 untuk setiap switch. Percobaan ini berhasil apabila bernilai 1 maka output akan bernilai 0, begitupula sebaliknya.
keempat LED dapat merepresentasikan bilangan biner 6 yaitu Pada gebang logika AND, output hanya akan bernilai 1
dengan menyalakan switch kedua dan ketiga lalu switch yang ditandai dengan nyalanya LED apabila semua input yaitu A
lain dalam keadaan off. Berikut gambar hasil percobaan. dan B bernilai 1. Jika salah satu saja bernilai 0, maka output
akan bernilai 0 dan LED akan mati. Lalu pada gerbang logika
OR, output akan bernilai 0 ditandai dengan matinya LED
apabila semua input yaitu A dan B bernilai 0. Jika salah satu
saja bernilai 1, maka output akan bernilai 1 dan LED akan
menyala. Kombinasi input A dan B beserta output dari
masing-masing gerbang logika dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 4.2 Tabel kebenaran tiga gerbang logika dasar


5
INPUT OUTPUT
A B F_NOT F_AND F_OR
0 0 1 0 0
0 1 1 0 1
1 0 0 0 1
1 1 0 1 1

Berikut gambar hasil percobaan ini.

Gambar 4.12 Gerbang logika OR dengan input 11

3.4 Percobaan 2.1 aktivitas B

Pada percobaan ini, digunakan tiga buah input yang


dimisalkan dengan variabel c, h, dan p. Percobaan ini
bertujuan untuk menghitung output dari fungsi F = c’(h+p).
Input h dan p dihubungkan ke gerbang logika OR. Lalu input
Gambar 4.8 Gerbang logika AND dengan input 01 c akan dinegasikan ke gerbang logika NOT. Output dari
gerbang logika OR dan NOT tersebut akan menjadi input ke
gerbang logika AND. Berikut adalah skema rangkaiannya.

Gambar 4.13 Skema rangkaian fungsi F = c’(h+p)

Output dari fungsi c’ dan (h+p) harus bernilai 1 apabila


Gambar 4.9 Gerbang logika AND dengan input 11 output yang diinginkan bernilai 1 yang ditandai dengan
nyalanya LED. Berikut tabel kebenaran untuk masing-masing
kombinasi input.

Tabel 4.3 Tabel kebenaran F = c’(h+p)

Input Output
c h p F
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
Gambar 4.10 Gerbang logika OR dengan input 10 1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0

Dapat dilihat pada tabel 4.3 diatas, hanya ada 3


kombinasi input agar output bernilai 1. Berikut adalah
gambar hasil percobaan ini.

Gambar 4.11 Gerbang logika OR dengan input 00

6
Gambar 4.14 Kombinasi input c=0, h=1, p=1 Gambar 4.18 Kombinasi ketika input L=0, M=1, S=1

Gambar 4.15 Kombinasi input c=0, h=1, p=0 Gambar 4.19 Kombinasi ketika input L=1, M=1, S=0

Gambar diatas menunjukan bahwa percobaan


berhasil dilakukan dan dapat dibuktikan dengan
menggunakan tabel kebenaran. Berikut tabel kebenaran untuk
fungsi F = L’M + S.

Tabel 4.4 Tabel kebenaran fungsi F = L’M + S

Input Output
L M S F
0 0 0 0
0 0 1 1
Gambar 4.16 Kombinasi input c=1, h=1, p=1
0 1 0 1
3.5 Percobaan 2.2 aktivitas A 0 1 1 1
1 0 0 0
Pada percobaan ini, digunakan tiga buah input yang
1 0 1 1
dimisalkan dengan variabel L, M, dan S dan terdapat sebuah
1 1 0 0
kasus dalam bentuk cerita yang harus diselesaikan dalam
1 1 1 1
suatu fungsi logika. Fungsi logika yang didapat adalah F =
L’M + S. Berikut adalah skema rangkaiannya.
3.6 Percobaan 2.2 aktivitas B

Pada percobaan ini digunakan 4 buah input yang


diatur oleh 4 buah button yaitu b0, b1, b2, dan b3. Lalu
terdapat 3 buah output yaitu L0, L1, dan B yang
direpresentasikan oleh masing-masing LED. Jika tombol b0
ditekan maka output L1 = 0 dan L0 = 0. Jika tombol b1
Gambar 4.17 Skema rangkaian fungsi F = L’M + S
ditekan maka output L1 = 0 dan L0 = 1. Jika tombol b2
Berikut adalah kombinasi ketiga input dan hasil ditekan maka output L1 = 1 dan L0 = 0. Jika tombol b3
outputnya. ditekan maka output L1 = 1 dan L0 = 1. Lalu output B akan
bernilai 1 apabila ada 1 tombol yang ditekan.

7
Maka didapat solusi berupa tiga buah fungsi untuk
menyelesaikan masalah diatas yaitu L0 = b1 + b3, L1 = b2 +
b3, dan B = b0 + b1 + b2 + b3. Berikut skema dari rangkaian
ketiga fungsi tersebut.

Gambar 4.24 B bernilai 1 saat tombol b1 dan b2 ditekan

Gambar diatas menunjukan bahwa percobaan


Gambar 4.20 Skema rangkaian percobaan 2.2 aktivitas B
berhasil dilakukan dan dapat dibuktikan dengan
Berikut adalah kombinasi keempat input dan hasil menggunakan tabel kebenaran. Berikut tabel kebenaran untuk
outputnya. percobaan ini.

Tabel 4.5 Tabel kebenaran untuk percobaan 2.2 aktivitas B

Input Output
b0 b1 b2 b3 L1 L0 B
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 1 0 1
0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 1

3.7 Percobaan 2.3 aktivitas A


Gambar 4.21 L0(kiri) dan L1(kanan) bernilai 1 ketika tombol b3 ditekan
Pada percobaan ini, digunakan aplikasi multisim
pada komputer untuk menyimulasikan prinsip kerja dari
rangkaian multiplexer empat input yaitu i0, i1, i2, dan i3
dengan menggunakan dua buah switch yaitu s0 dan s1.
Rangkaian ini menggunakan kedua switch tersebut untuk
memilih input yang akan menentukan output. Prinsip kerja
kedua switch tersebut seperti bilangan biner. Jika ingin
memilih input i0, maka s0 dan s1 harus bernilai 0 dan nilai
output dari multiplexer akan bergantung pada nilai i0 dan
ketiga input yang lain (i1, i2, dan i3) tidak akan berpengaruh
apa-apa terhadap input. Berikut adalah gambar hasil simulasi
Gambar 4.22 L0(kiri) bernilai 1 dan L1(kanan) bernilai 0 ketika tombol b1 pada aplikasi multisim.
ditekan

Gambar 4.25 Saat s0 = 0 dan s1 = 0, output D bernilai sesuai input i0


Gambar 4.23 B bernilai 0 saat tidak ada tombol yang ditekan

8
sementara sinyal tegangan negatif akan menjadi
sinyal biner bernilai 0.
2. Gerbang logika dasar NOT memiliki output yang
berlawanan dengan inputnya. Gerbang logika dasar
AND memiliki output 1 jika semua inputnya bernilai
1, jika salah satu bernilai 0 maka outputnya bernilai
0. Gerbang logika dasar OR memiliki output 1 jika
salah satu inputnya bernilai 1, jika semua inputnya
bernilai 0 maka outputnya bernilai 0.
3. Output dari IC multiplexer empat input bergantung
Gambar 4.26 Saat s0 = 1 dan s1 = 0, output D bernilai sesuai input i1 pada input yang dipilih melalui saklar s0 dan s1.
Jika ingin memilih input i0, maka s0 dan s1 harus
bernilai 0 dan nilai output dari multiplexer akan
bergantung pada nilai i0 dan ketiga input yang lain
(i1, i2, dan i3) tidak akan berpengaruh apa-apa
terhadap input. Kombinasi lain dapat dilihat pada
tabel 4.6.

Tabel 4.6 Tabel kebenaran untuk rangkaian multiplexer

Input Output
S0 S1 D
0 0 i0
Gambar 4.27 Saat s0 = 0 dan s1 = 1, output D bernilai sesuai input i2 0 1 i1
1 0 i2
1 1 i3

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2012-1-00552-
mtif%202.pdf (diakses 19 Oktober pukul 09.02 WIB)
[2] http://andikaagus.blog.st3telkom.ac.id/wp-
content/uploads/sites/638/2015/12/makalah-ptt-2015.pdf
(diakses 19 Oktober pukul 09.14)
[3] https://eemnkharis27.files.wordpress.com/2015/05/dgital
Gambar 4.28 Saat s0 = 1 dan s1 = 1, output D bernilai sesuai input i3 -signal.jpg (diakses 19 Oktober pukul 09.26)
[4] https://3.bp.blogspot.com/-X8oSOX_olOM/UVu-
Gambar diatas dapat dibuktikan dengan
iMeAatI/AAAAAAAAAa8/W_oXKvCzHwA/s1600/ana
menggunakan tabel kebenaran. Berikut tabel kebenaran untuk
log.jpg (diakses 19 Oktober pukul 09.43)
rangkaian multiplexer.
[5] http://ilmukomputer.org/wp-
Tabel 4.6 Tabel kebenaran untuk rangkaian multiplexer content/uploads/2007/10/anjars-gerbang-logika.pdf
(diakses 19 Oktober pukul 10.11)
Input Output [6] https://renalrey.files.wordpress.com/2013/02/not.png
S0 S1 D
(diakses 19 Oktober pukul 10.17)
0 0 i0
[7] http://1.bp.blogspot.com/-
0 1 i1
1 0 i2 U8xu9LLMts4/UU18YceHqFI/AAAAAAAAADE/n78d
1 1 i3 _1fuOoE/s1600/Untitled.jpg (diakses 19 Oktober pukul
V. KESIMPULAN 10.25)
[8] http://blog.novaeletronica.com.br/img/TTL-7408.png
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan
(diakses 19 Oktober pukul 11.03)
modul ini adalah sebagai berikut :
[9] https://talbotj.weebly.com/uploads/3/8/5/1/38513647/207
1. Saat sinyal elektrik digunakan sebagai sinyal biner 9725_orig.png (diakses 19 Oktober pukul 11.23)
untuk percobaan pada modul ini, sinyal tegangan [10] http://www.seekic.com/uploadfile/ic-
positif akan menjadi sinyal biner bernilai 1 mfg/2011122923643267.jpg (diakses 19 Oktober pukul
11.49)

9
BIOGRAFI SINGKAT

Nama saya Hadiyan Rafi Armandsyah biasa


dipanggil Rafi. Lahir sebagai anak pertama
dari pasangan Ditry Armandsyah dan Ratna
Dewi di Bandung tanggal 09 September
1999. Hobi saya travelling dan bermain
game. Meskipun lahir di Bandung, saya
besar di Bekasi. Saya menyelesaikan
pendidikan dasar di SD Islam Al-Fajar Bekasi pada tahun
2011, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 12 Bekasi
dan lulus tahun 2014. Pada tahun 2017, saya menyelesaikan
pendidikan menengah atas di SMAN 5 Bekasi dan
memutuskan untuk berkuliah di daerah kelahiran tepatnya di
Insitut Teknologi Bandung dan mengambil jurusan Teknik
Telekomunikasi. Di kampus, saya mengikuti berbagai macam
kepanitiaan seperti OSKM, Aku Masuk ITB dan Wisuda
Oktober. Saya bercita-cita untuk menjadi seorang pengusaha
dibidang telekomunikasi.

10

Anda mungkin juga menyukai