Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ET3111 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3A

MODUL : 01

PEMFILTERAN, PEMBANGKITAN SINYAL SINUSOID DAN


MODULASI

NAMA : HADIYAN RAFI ARMANDSYAH


NIM : 18117033
KELOMPOK : 09
HARI, TANGGAL : RABU, 23 OKTOBER 2019
WAKTU : 13.00-15.00
ASISTEN : BARIQ SUFI FIRMANSYAH

LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI RADIO & GELOMBANG MIKRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................... 2


1. PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3
2. DASAR TEORI ............................................................................................................................................ 3
2.1 DSK TMS320C6713 ............................................................................................................................. 3
2.2 Modulasi Amplitudo ............................................................................................................................. 3
2.3 FIR dan IIR ........................................................................................................................................... 4
3. METODOLOGI PERCOBAAN ................................................................................................................. 4
3.1 Alat Percobaan ...................................................................................................................................... 4
3.2 Langkah Kerja ....................................................................................................................................... 4
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN ................................................................................................... 5
4.1 Percobaan 1: Pemfilteran ...................................................................................................................... 5
4.2 Percobaan 2: Pembangkitan Sinyal Sinusoid ........................................................................................ 7
4.3 Percobaan 3: Modulasi Sinyal ............................................................................................................... 8
5. KESIMPULAN .......................................................................................................................................... 11
6. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12
7. BIOGRAFI SINGKAT .............................................................................................................................. 12

2
Modul 01
Pemfilteran, Pembangkitan Sinyal Sinusoid
dan Modulasi
Hadiyan Rafi Armandsyah (18117033) / Kelompok 09 / Rabu, 23 Oktober 2019
Email : hadiyan.rafi@gmail.com
Asisten : Bariq Sufi Firmansyah

Abstract— Pada praktikum modul kali ini, penulis 2. DASAR TEORI


menggunakan DSK TMS320C6713 untuk melakukan
pemfilteran, pembangkitan sinyal sinusoid, dan modulasi. 2.1 DSK TMS320C6713
Pada modul ini, penulis melakukan pemfilteran sinyal DSK (Digital Signal Processing Starter Kit)
yang berasal dari generator sinyal dan sinyal audio. Untuk
pembangkitan sinyal sinusoid, penulis melakukan tiga seri TMS320C6713 adalah salah satu modul buatan
frekuensi yang berbeda. Lalu untuk modulasi, penulis
menggunakan sinyal kotak periodik, sinyal sinusoid, serta Texas Instruments untuk melakukan pengolahan
sinyal ramp. Dari ketiga percobaan tersebut didapatkan sinyal waktu digital. Modul ini dapat dihubungkan
hasil percobaan sudah sesuai dengan teori.
dengan komputer untuk mengatur proses
Keyword— Pemfilteran, Pembangkitan Sinyal pengolahan sinyal. DSK TMS320C6713 beroperasi
Sinusoid, Modulasi
pada frekuensi 225 MHz. Selain itu terdapat fitur
AIC23 stereo codec dengan empat port antara lain
1. PENDAHULUAN
MIC IN, LINE IN, LINE OUT, dan HP OUT [1].
Pada zaman yang sudah sangat maju ini,
Blok diagram dari DSK TMS320C6713 dapat
manusia tidak lagi kesulitan dalam berkomunikasi
dilihat pada gambar berikut:
bahkan untuk jarak yang sangat jauh. Dibalik
kecanggihan berbagai macam gawai yang manusia
gunakan untuk berkomunikasi, ternyata hal itu tidak
terlepas dari yang namanya pengolahan sinyal. Pada
dasarnya, informasi yang disampaikan melalui
gawai akan diolah terlebih dahulu sebelum
diteruskan melalui sinyal. Praktikum modul ini
memiliki tujuan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Blok diagram DSK TMS320C6713 [1]
1. Menentukan besar frekuensi sampling dari
proses pemfilteran dengan menggunakan
2.2 Modulasi Amplitudo
DSK TMS320C6713.
Modulasi amplitudo (AM) adalah proses
2. Menentukan spektrum sinyal hasil
penumpangan sinyal pembawa terhadap sinyal
pembangkitan sinyal sinusoid yang
informasi dimana amplitudo sinyal pembawa yang
menggunakan DSK TMS320C6713.
dipancarkan berubah mengikuti perubahan
3. Menentukan spektrum sinyal hasil
amplitudo sinyal informasi [2]. Skema modulasi
modulasi sinyal kotak periodik, sinusoid,
amplitudo dapat dilihat pada gambar berikut:
dan ramp yang menggunakan DSK
TMS320C6713.

3
3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat Percobaan
1. Satu set komputer
2. Satu paket DSK TMS320C6713
3. Osiloskop
4. Generator sinyal
5. Spectrum analyzer
6. Kabel power
7. Audio player
8. Speaker
9. Kabel buaya-buaya

Gambar 2.2 Modulasi Amplitudo (AM) [3]


3.2 Langkah Kerja
Langkah-langkah percobaan pada Modul 01:
Dari Gambar 2.2 dapat dilihat bahwa gambar
Pemfilteran, Pembangkitan Sinyal Sinusoid dan
paling atas merupakan sinyal informasi, gambar
Modulasi adalah sebagai berikut.
kedua merupakan sinyal pembawa sedangkan
A. Percobaan 1: Pemfilteran
gambar ketiga merupakan sinyal yang sudah
mengalami modulasi amplitudo. Menyiapkan osiloskop, komputer, generator
sinyal, dan modul DSK.

2.3 FIR dan IIR


Mengatur sinyal pada generator yaitu sinusoid
Filter adalah suatu rangkaian yang dengan frekuensi 100 Hz dan Vpp 1 Volt.
melewatkan suatu pita frekuensi tertentu yang
diinginkan dan meredam pita frekuensi lainnya. Menjalankan project Echo pada softwere CCS.
Filter dibagi menjadi dua jenis yaitu filter analog dan
digital. Untuk menghasilkan efek pemfilteran yang Mengamati dan mencatat perubahan pada
osiloskop untuk tiap variasi frekuensi.
diinginkan, filter digital dibuat dalam bentuk operasi
software pada data yang disimpan dalam memori
Menyiapkan modul DSK, komputer, speaker, dan
komputer atau dapat diimplementasikan dengan gawai.
DSP (Digital Signal Processor) [4].
Filter digital dapat dibagi menjadi dua yaitu Merekam file suara yang akan difilter.
filter FIR (Finite Impulse Response) dan filter IIR
(Infinite Impulse Response). Filter FIR memiliki Menjalankan project Echo pada software CCS.
respon impuls yang panjangnya terbatas, sedangkan
filter IIR memiliki respons impuls yang panjangnya Memutar audio yang telah direkam lalu
tidak terbatas. Filter FIR sering juga disebut dengan mengamati perubahannya.

filter non-rekursif, sedangkan filter IIR sebagai filter


rekursif [4]. B. Percobaan 2: Pembangkitan Sinyal
Sinusoid

4
Menyiapkan Komputer, modul DSK, dan
osiloskop.

Menjalankan program pembuat lookup table pada


CCS.

Mengamati sinyal keluaran serta spektrumnya


pada osiloskop.
Gambar 4.1 Rangkaian pemfilteran sinyal sinusoid

C. Percobaan 3: Modulasi Sinyal


Dari Gambar 4.1 di atas, penulis
Menyiapkan osiloskop, generator sinyal, modul menghubungkan komputer ke modul DSK
DSK, dan komputer.
menggunakan kabel USB. Lalu penulis

Mengatur sinyal pada generator yaitu sinyal menghubungkan output generator sinyal ke LINE IN
kotak periodik dengan frekuensi 1 kHz dan Vpp pada DSK dengan menggunakan kabel audio dan
1 Volt.
probe. Output dari generator sinyal ini akan menjadi
Menjalankan project Modulasi pada software sinyal yang akan difilter dengan modul DSK.
CCS.
Setelah itu, penulis menghubungkan kanal 1
osiloskop dengan output generator sinyal dan kanal
Mengamati sinyal informasi dan sinyal keluaran
serta masing-masing spektrumnya pada 2 osiloskop dengan port LINE OUT pada modul
osiloskop.
DSK untuk melihat sinyal sebelum dan sesudah
dilakukan pemfilteran menggunakan kabel audio
Memvariasikan sinyal informasi masukan
menjadi sinyal sinusoid dan sinyal ramp. dan probe. Terakhir, penulis menghubungkan DSK,
osiloskop, serta generator sinyal ke catu daya
Menyiapkan modul DSK, komputer, speaker, dan
gawai. dengan kabel power.
Penulis mengatur output dari generator sinyal
Menyiapkan file suara yang akan dimodulasi. berupa sinyal sinusoid dengan tegangan Vpp 1 Volt
serta frekuensi 100 Hz. Pada komputer, penulis
Menjalankan project Modulasi pada software membuka software CCS (Code Composer Studio)
CCS.
lalu memilih menu ‘Debug>connect’ untuk
menghubungkan CCS dengan DSK. Kemudian
Memutar audio yang telah dimodulasi lalu
mengamati perubahannya. penulis membuka project Echo dengan mengeklik
menu ‘Project>open’ dan memilih file ‘Echo.pjt’.
Penulis mengubah nilai delay R = 100 dan α = 0,7
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
sesuai tugas pendahuluan. Terakhir penulis
4.1 Percobaan 1: Pemfilteran
melakukan build project, load program, dan run
Pada percobaan pertama, penulis
program untuk dapat menjalankan program
menggunakan osiloskop, generator sinyal, modul
pemfilteran.
DSK TMS320C6713, dan komputer untuk membuat
Penulis mengecek sinyal pada osiloskop dan
rangkaian dengan skema sebagai berikut:
terdapat dua buah sinyal, sinyal pertama yang
berwarna kuning pada kanal 1 merupakan sinyal

5
keluaran generator sinyal sebelum difilter dan sinyal Dari Gambar 4.3, terlihat bahwa sinyal yang
kedua yang berwarna biru pada kanal 2 merupakan keluaran filter memiliki amplitudo yang maksimal
sinyal hasil pemfilteran oleh modul DSK. Penulis yakni 870 mV (Vpp = 1,74 Volt). Penulis
ingin melihat pada frekuensi berapa sinyal output mendapatkan data bahwa akan didapat amplitudo
akan memiliki amplitudo paling minimum. Penulis maksimal saat frekuensi pada output generator
mengubah-ubah frekuensi pada output generator sinyal bernilai setiap k360 Hz dimana k adalah
sinyal sampai didapat hasil berikut pada osiloskop: bilangan bulat. Selanjutnya, penulis ingin mencari
tahu berapakah besar frekuensi sampling untuk filter
ini. Penulis mengamati plot pole-zero yang telah
dikerjakan pada tugas pendahuluan:

Gambar 4.2 Sinyal keluaran filter saat frekuensi zero

Dari Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa


sinyal yang keluaran filter berbentuk garis
menandakan amplitudonya sangat kecil. Hal ini bisa
terjadi karena frekuensi output generator sinyal Gambar 4.4 Plot pole-zero filter FIR percobaan 1
bernilai pada frekuensi zero. Didapat bahwa
frekuensi zero pertama adalah 180 Hz lalu frekuensi Dari Gambar 4.4 di atas, terlihat bahwa nilai
zero kedua adalah 540 Hz. Sehingga didapat bahwa zero pertama tidak berada saat frekuensi ω = 0,
frekuensi zero akan bernilai setiap (180 + k360) Hz melainkan sedikit digeser ke atas. Karena diketahui
dimana k adalah bilangan bulat. bahwa terdapat 100 buah zero pada z-plane ini,
Selanjutnya, penulis juga ingin melihat pada maka didapatkan zero saat frekuensi ω = 0,01π,
frekuensi berapa sinyal output akan memiliki 0,03π, 0,05π, dan seterusnya sampai 1,99π. Lalu,
amplitudo paling maksimal. Penulis mengubah- karena penulis sudah memperoleh bahwa frekuensi
ubah frekuensi pada output generator sinyal sampai zero pertama adalah f = 180 Hz maka nilai tersebut
didapat hasil berikut pada osiloskop: adalah saat ω = 0,01π. Frekuensi sampling adalah
saat ω = 2π, maka didapat frekuensi sampling filter
ini sebesar 180x200 = 36 kHz.
Kemudian, untuk frekuensi saat keluaran
filter memiliki amplitudo maksimum adalah
frekuensi diantara dua zero. Hal ini menandakan
bahwa hasil percobaan sudah sesuai dengan teori.
Selanjutnya, penulis melakukan pemfilteran sinyal
audio dengan membuat skema rangkaian sebagai
Gambar 4.3 Sinyal keluaran filter amplitudo maksimum
berikut:

6
Penulis menghubungkan komputer dengan
modul DSK menggunakan kabel USB pada port
USB JTAG. Lalu penulis menghubungkan kanal 2
dengan port LINE OUT pada modul DSK
menggunakan kabel probe dan audio. Setelah itu,
penulis membuka CCS dan mengisi nilai lookup
table yang sudah diperoleh pada tugas pendahuluan.
Gambar 4.5 Rangkaian pemfilteran sinyal audio Setelah itu, penulis menekan Build Project →
Debug. Penulis mengatur frekuensi sinyal yang akan
Pada kali ini, penulis menggunakan speaker
dibangkitkan oleh modul DSK yakni sebesar 4000
yang dihubungkan ke LINE OUT modul DSK untuk
Hz dan didapatkan hasil pada osiloskop sebagai
mengamati hasil pemfilteran sinyal audio. Sinyal
berikut:
yang akan difilter bersumber dari rekaman suara
menggunakan gawai yang dihubungkan ke port
LINE IN modul DSK. Penulis menjalankan project
Echo pada CCS, melakukan build serta load
program kemudian run program.
Saat rekaman suara diputar pada speaker,
didapatkan suara yang terdapat gema. Gema tersebut
merupakan efek dari filter Echo yang diberikan oleh
modul DSK. Gema ini memiliki delay sebesar 1/36 Gambar 4.7 Pembangkitan sinyal sinusoid 4 kHz
detik yang merupakan frekuensi filter dibagi
frekuensi sampling. Hal ini menandakan bahwa Dari Gambar 4.7 di atas, terlihat bahwa
hasil percobaan sudah sesuai dengan teori. Penulis sinyal yang dibangkitkan (yang berwarna biru)
tidak melakukan pemfilteran dengan filter IIR sudah berupa sinyal sinusoid yang memiliki
karena kode program belum bisa dibuat dan pada frekuensi 4,032 kHz (mendekati 4 kHz) dan
osiloskop akan terlihat nilai yang sangat tinggi amplitudo 356 mV (Vpp = 712 mV). Sinyal yang
mendekati tak hingga. berwarna ungu pada Gambar 4.7 merupakan
spektrum dari sinyal sinusoid yang dibangkitkan.
4.2 Percobaan 2: Pembangkitan Sinyal Sinusoid Idealnya, spektrum dari sinyal sinusoid
Pada percobaan kedua, penulis melakukan merupakan impuls. Namun, tidak mungkin
pembangkitan sinyal sinusoid dengan menggunakan menghasilkan sinyal impuls secara sempurna jadi
komputer, modul DSK, serta osiloskop yang sinyal yang berwarna ungu merupakan pendekatan
dihubungkan dengan skema sebagai berikut: dan sinyal impuls dan sudah sesuai. Spektrum sinyal
sinusoid tersebut memilki puncak pada frekuensi
4000 Hz yang bernilai 220 mV. Karena frekuensi
puncak spektrum sinyal sama dengan frekuensi
sinyal sinusoid, maka percobaan ini sudah sesuai
dengan teori.

Gambar 4.6 Rangkaian pembangkitan sinyal sinusoid

7
Penulis kemudian membangkitkan sinyal Dari Gambar 4.9, terlihat bahwa sinyal yang
sinusoid dengan frekuensi yang berbeda yakni 6 kHz dibangkitkan (yang berwarna biru) juga sudah
dan didapatkan hasil sebagai berikut: berupa sinyal sinusoid yang memiliki frekuensi
12,20 kHz (mendekati 12 kHz) dan amplitudo 360
mV. Sinyal yang berwarna ungu pada Gambar 4.9
merupakan spektrum dari sinyal sinusoid yang
dibangkitkan.
Masih sama seperti sebelumnya, idealnya
spektrum dari sinyal sinusoid merupakan impuls.
Namun, tidak mungkin menghasilkan sinyal impuls
secara sempurna. Maka dari itu, sinyal yang
Gambar 4.8 Pembangkitan sinyal sinusoid 6 kHz berwarna ungu merupakan pendekatan dan sinyal
impuls dan sudah sesuai. Spektrum sinyal sinusoid
Dari Gambar 4.8 di atas, terlihat bahwa
tersebut memilki puncak pada frekuensi 12 kHz
sinyal yang dibangkitkan (yang berwarna biru)
yang bernilai 244 mV. Karena frekuensi puncak
sudah berupa sinyal sinusoid yang memiliki
spektrum sinyal sama dengan frekuensi sinyal
frekuensi 5,952 kHz (mendekati 6 kHz) dan
sinusoid, maka percobaan ini sudah sesuai dengan
amplitudo 360 mV (Vpp = 720 mV). Sinyal yang
teori.
berwarna ungu pada Gambar 4.8 merupakan
spektrum dari sinyal sinusoid yang dibangkitkan. 4.3 Percobaan 3: Modulasi Sinyal
Idealnya, spektrum dari sinyal sinusoid Pada percobaan ketiga, penulis
merupakan impuls. Namun, tidak mungkin menggunakan osiloskop, generator sinyal, modul
menghasilkan sinyal impuls secara sempurna jadi DSK TMS320C6713, dan komputer untuk membuat
sinyal yang berwarna ungu merupakan pendekatan rangkaian modulasi sinyal dengan skema sama
dan sinyal impuls dan sudah sesuai. Spektrum sinyal seperti Gambar 4.1. Penulis membuka software CCS
sinusoid tersebut memilki puncak pada frekuensi lalu menghubungkan DSK dengan CCS.
6000 Hz yang bernilai 228 mV. Karena frekuensi Selanjutnya, penulis membuka project Modulasi,
puncak spektrum sinyal sama dengan frekuensi melakukan build dan load project lalu run project.
sinyal sinusoid, maka percobaan ini sudah sesuai Pertama, penulis melakukan modulasi untuk
dengan teori. sinyal masukan berupa sinyal kotak periodik dengan
Terakhir, Penulis membangkitkan sinyal frekuensi 1 kHz, amplitudo 500 mV (1 Vpp), serta
sinusoid dengan frekuensi yang berbeda yakni 12 duty cycle 50%. Pada osiloskop didapat hasil
kHz dan didapatkan hasil sebagai berikut: berikut:

Gambar 4.9 Pembangkitan sinyal sinusoid 12 kHz Gambar 4.10 Spektrum sinyal kotak periodik

8
Dari Gambar 4.10, terlihat bahwa sinyal pada Dari Gambar 4.11, terlihat bahwa sinyal pada
kanal 1 osiloskop (yang berwarna kuning) kanal 2 osiloskop (yang berwarna biru) merupakan
merupakan sinyal informasi (keluaran generator sinyal hasil modulasi sinyal kotak periodik. Sinyal
sinyal) yang akan dimodulasi. Sinyal ini berupa informasi yang berupa sinyak kotak periodik
sinyal kotak periodik dengan amplitudo 540 mV. dimodulasi dengan sinyal carrier berupa sinyal
Sinyal yang berwarna ungu merupakan spektrum cosinus frekuensi 12 kHz atau cos(24000πt).
dari sinyal informasi tersebut yang merupakan hasil Sehingga, bentuk sinyal hasil modulasi sudah sesuai
transformasi fourier. dengan teori. Sinyal ini juga sesuai dengan simulasi
Idealnya, spektrum dari sinyal kotak periodik pada tugas pendahuluan yang menggunakan octave.
adalah deretan sinyal impuls. Namun, penulis tidak Lalu, sinyal yang berwarna ungu merupakan
mungkin menghasilkan sinyal impuls secara spektrum dari sinyal hasil modulasi. Idealnya,
sempurna pada osiloskop. Maka dari itu, sinyal pada spektrum dari sinyal ini berupa deretan impuls yang
osiloskop merupakan pendekatan dari deretan sinyal berupa fungsi genap karena merupakan hasil
impuls. Dengan menggeser-geser cursor, penulis konvolusi dari spektrum sinyal informasi (deretan
mendapatkan impuls pertama berada pada frekuensi impuls periodik) dan spektrum sinyal carrier
1 kHz dengan amplitudo 432 mV. Untuk impuls cosinus (dua buah impuls bernilai positif pada 12
kedua pada frekuensi 3 kHz dengan amplitudo 160 kHz dan -12kHz). Maka dari itu, spektrum pada
mV. Lalu, impuls ketiga pada frekuensi 5 kHz Gambar 4.11 sudah sesuai dengan teori. Akan tetapi,
dengan amplitudo 96 mV. penulis tidak mungkin menghasilkan sinyal impuls
Didapatkan bahwa spektrum sinyal informasi secara sempurna pada osiloskop. Maka dari itu,
yang berupa impuls akan berada pada frekuensi 1 sinyal pada osiloskop merupakan pendekatan dari
kHz, 3 kHz, 5 kHz, 7 kHz, 9 kHz, dan seterusnya. deretan sinyal impuls.
Hal ini sudah sesuai dengan teori karena sinyal Dengan menggeser-geser cursor, penulis
informasi yang dihasilkan oleh generator sinyal mendapatkan impuls puncak pada frekuensi 11 kHz
merupakan sinyal kotak periodik dengan frekuensi 1 dan 13 kHz dengan amplitudo 200 mV. Lalu, impuls
kHz. Namun, pada Gambar 4.10 terlihat bahwa kedua pada frekuensi 15 kHz dan 9 kHz dengan
impuls mengalami redaman. Hal ini terjadi karena amplitudo 64 mV. Selanjutnya, impuls ketiga pada
untuk setiap pertambahan koefisien deret fourier, frekuensi 17 kHz dan 7 kHz dengan amplitudo 32
impuls yang dihasilkan akan semakin mengecil mV.
amplitudonya. Maka dari itu, hasil yang didapat Untuk modulasi variasi kedua, penulis
sudah sesuai dengan teori. Selanjutnya, penulis ingin menggunakan sinyal informasi berupa sinyal
mengamati spektrum dari sinyal hasil modulasi oleh sinusoidal dengan frekuensi 1 kHz dan amplitudo
DSK. Pada osiloskop didapatkan hasil berikut: 500 mV (1 Vpp). Pada osiloskop terlihat hasil:

Gambar 4.11 Spektrum modulasi sinyal kotak periodik Gambar 4.12 Spektrum sinyal sinusoidal

9
Dari Gambar 4.12, terlihat bahwa sinyal pada spektrum dari sinyal ini berupa dua buah impuls
kanal 1 osiloskop (yang berwarna kuning) yang merupakan fungsi genap karena merupakan
merupakan sinyal informasi (keluaran generator hasil konvolusi dari spektrum sinyal informasi
sinyal) yang akan dimodulasi. Sinyal ini berupa (sinyal impuls pada frekuensi 1 kHz) dan spektrum
sinyal sinusoidal dengan amplitudo 500 mV dan sinyal carrier cosinus (dua buah impuls bernilai
frekuensi 996 Hz. Sinyal yang berwarna ungu positif pada 12 kHz dan -12kHz). Dengan
merupakan spektrum dari sinyal informasi tersebut menggeser-geser cursor, penulis mendapatkan
yang merupakan hasil transformasi fourier. kedua impuls pada frekuensi 11 kHz dan 13 kHz
Idealnya, spektrum dari sinyal sinusoidal dengan amplitudo 168 mV.
adalah impuls. Namun, penulis tidak mungkin Maka dari itu, spektrum pada Gambar 4.13
menghasilkan sinyal impuls secara sempurna pada sudah sesuai dengan teori. Akan tetapi, penulis tidak
osiloskop. Maka dari itu, sinyal pada osiloskop mungkin menghasilkan sinyal impuls secara
merupakan pendekatan dari sinyal impuls. Dengan sempurna pada osiloskop. Maka dari itu, sinyal pada
menggeser-geser cursor, penulis mendapatkan osiloskop merupakan pendekatan dari sinyal impuls.
impuls pada frekuensi 1 kHz dengan amplitudo 336 Untuk modulasi variasi ketiga, penulis
mV. Hal ini menandakan spektrum yang didapat menggunakan sinyal informasi berupa sinyal
sudah sesuai dengan teori. segitiga atau ramp dengan frekuensi 1 kHz dan
Selanjutnya, penulis ingin mengamati amplitudo 500 mV (1 Vpp). Pada osiloskop terlihat
spektrum dari sinyal hasil modulasi oleh DSK. Pada hasil:
osiloskop didapatkan hasil berikut:

Gambar 4.14 Spektrum sinyal ramp

Gambar 4.13 Spektrum modulasi sinyal sinusoidal


Dari Gambar 4.14, terlihat bahwa sinyal pada
kanal 1 osiloskop (yang berwarna kuning)
Dari Gambar 4.13, terlihat bahwa sinyal pada
merupakan sinyal informasi (keluaran generator
kanal 2 osiloskop (yang berwarna biru) merupakan
sinyal) yang akan dimodulasi. Sinyal ini berupa
sinyal hasil modulasi sinyal sinusoidal. Sinyal
sinyal ramp dengan amplitudo 500 mV dan
informasi yang berupa sinyal sinusoidal dimodulasi
frekuensi 984,3 Hz. Sinyal yang berwarna ungu
dengan sinyal carrier berupa sinyal cosinus
merupakan spektrum dari sinyal informasi tersebut
frekuensi 12 kHz atau cos(24000πt). Sehingga,
yang merupakan hasil transformasi fourier.
bentuk sinyal hasil modulasi sudah sesuai dengan
Idealnya, spektrum dari sinyal sinusoidal
teori. Sinyal ini juga sesuai dengan simulasi pada
adalah deretan impuls. Namun, penulis tidak
tugas pendahuluan yang menggunakan octave.
mungkin menghasilkan sinyal impuls secara
Lalu, sinyal yang berwarna ungu merupakan
sempurna pada osiloskop. Maka dari itu, sinyal pada
spektrum dari sinyal hasil modulasi. Idealnya,

10
osiloskop merupakan pendekatan dari deretan sinyal spektrum dari sinyal ini berupa deretan impuls yang
impuls. Dengan menggeser-geser cursor, penulis merupakan fungsi genap karena merupakan hasil
mendapatkan puncak impuls pertama pada frekuensi konvolusi dari spektrum sinyal informasi (deretan
1 kHz dengan amplitudo 276 mV. Lalu, impuls impuls) dan spektrum sinyal carrier cosinus (dua
kedua pada frekuensi 3 kHz dengan amplitudo 36 buah impuls bernilai positif pada 12 kHz dan -
mV. 12kHz).
Didapatkan bahwa spektrum sinyal informasi Dengan menggeser-geser cursor, penulis
yang berupa impuls akan berada pada frekuensi 1 mendapatkan impuls puncak pertama pada frekuensi
kHz, 3 kHz, 5 kHz, dan seterusnya. Hal ini sudah 11 kHz dan 13 kHz dengan amplitudo 130 mV. Lalu,
sesuai dengan teori karena sinyal informasi yang impuls puncak kedua pada frekuensi 9 kHz dan 15
dihasilkan oleh generator sinyal merupakan sinyal kHz dengan amplitudo 18 mV. Maka dari itu,
ramp dengan frekuensi 1 kHz. Namun, pada Gambar spektrum pada Gambar 4.15 sudah sesuai dengan
4.14 terlihat bahwa impuls mengalami redaman teori. Akan tetapi, penulis tidak mungkin
yang cukup besar. Hal ini terjadi karena untuk setiap menghasilkan sinyal impuls secara sempurna pada
pertambahan koefisien deret fourier, impuls yang osiloskop. Maka dari itu, sinyal pada osiloskop
dihasilkan akan semakin mengecil amplitudonya. merupakan pendekatan dari deretan sinyal impuls.
Maka dari itu, hasil yang didapat sudah sesuai Selanjutnya, penulis melakukan modulasi
dengan teori. Selanjutnya, penulis ingin mengamati sinyal audio dengan membuat rangkaian sama
spektrum dari sinyal hasil modulasi oleh DSK. Pada seperti pada Gambar 4.5. Penulis menggunakan
osiloskop didapatkan hasil berikut: speaker yang dihubungkan ke LINE OUT modul
DSK untuk mengamati hasil modulasi sinyal audio.
Sinyal yang akan dimodulasi bersumber dari lagu
pada gawai yang dihubungkan ke port LINE IN
modul DSK. Penulis menjalankan project Modulasi
pada CCS, melakukan build serta load program
kemudian run program.
Saat lagu diputar pada speaker, didapatkan
frekuensi suara lagu yang berubah dari lagu asalnya.
Gambar 4.15 Spektrum modulasi sinyal ramp
Frekuensi lagu yang dihasilkan menjadi 12 kHz ±

Dari Gambar 4.15, terlihat bahwa sinyal pada frekuensi lagu sebenarnya. Hal ini menandakan

kanal 2 osiloskop (yang berwarna biru) merupakan percobaan modulasi sinyal audio sudah sesuai

sinyal hasil modulasi sinyal ramp. Sinyal informasi dengan teori.

yang berupa sinyal ramp dimodulasi dengan sinyal


carrier berupa sinyal cosinus frekuensi 12 kHz atau 5. KESIMPULAN

cos(24000πt). Sehingga, bentuk sinyal hasil Kesimpulan yang didapat pada modul kali ini

modulasi sudah sesuai dengan teori. Sinyal ini juga adalah:

sesuai dengan simulasi pada tugas pendahuluan 1. Setelah dilakukan percobaan pertama,

yang menggunakan octave. disimpulkan bahwa frekuensi sampling dari

Lalu, sinyal yang berwarna ungu merupakan proses pemfilteran dengan menggunakan DSK

spektrum dari sinyal hasil modulasi. Idealnya, TMS320C6713 sebesar 36 kHz.

11
2. Setelah dilakukan percobaan kedua, Meskipun lahir di Bandung, penulis besar di Bekasi.
disimpulkan bahwa spektrum sinyal hasil Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD
pembangkitan sinyal sinusoid frekuensi 4 kHz Islam Al-Fajar Bekasi pada tahun 2011, kemudian
pada Gambar 4.7, untuk frekuensi 6 kHz pada melanjutkan pendidikan di SMPN 12 Bekasi dan
Gambar 4.8, dan untuk frekuensi 12 kHz pada lulus tahun 2014. Pada tahun 2017, penulis
Gambar 4.9. menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN
3. Setelah dilakukan percobaan ketiga, 5 Bekasi dan memutuskan untuk berkuliah di daerah
disimpulkan bahwa spektrum sinyal hasil kelahiran tepatnya di Insitut Teknologi Bandung dan
modulasi sinyal kotak periodik pada Gambar mengambil jurusan Teknik Telekomunikasi. Di
4.11, modulasi sinyal sinusoid pada Gambar kampus, penulis mengikuti berbagai macam
4.13, dan modulasi sinyal ramp pada Gambar kepanitiaan seperti OSKM, Aku Masuk ITB dan
4.15. Wisuda Oktober. Penulis bercita-cita untuk menjadi
seorang pengusaha dibidang telekomunikasi.
6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Spectrum Digital, Inc., TMS320C6713 DSK


Technical Reference, Stafford: DSP
Development Systems, 2003.

[2] Khairunnisa, “Analisis dan Simulasi Spektrum


Sinyal AM dengan Menggunakan Matlab,”
Eltikom, vol. I, no. ISSN 2598-3288, p. 1, 2017.

[3] https://www.physics-and-radio-
electonics.com/blog/amplitude-modulation/
[Diakses 25 Oktober 2019 Pukul 09.01 WIB]

[4] N. T. Mooniarsih, “Desain dan Simulasi Filter


FIR Menggunakan Metode Windowing,”
ELKHA, vol. 2, no. 1, p. 41, 2010.

7. BIOGRAFI SINGKAT
Penulis bernama Hadiyan Rafi
Armandsyah yang biasa dipanggil
Rafi. Lahir sebagai anak pertama
dari pasangan Ditry Armandsyah
dan Ratna Dewi di Bandung
tanggal 09 September 1999.
Penulis memiliki hobi travelling dan bermain game.

12

Anda mungkin juga menyukai