Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

MODULASI DEMODULASI PWM


APLIKASI MIKROKONTROLER

Disusun Oleh :
Nadya Sarah (191331020)

Kelas: 3A – D3 Teknik Telekomunikasi


Tanggal Pemberian Tugas : 04 Oktober 2021
Tanggal Pengumpulan : 11 Oktober 2021

Dr. Eril Mozef, MS., DEA


Muhammad Yusuf Fadhlan, S. ST., M. Sc

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii


DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABLE ..........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3 Batasan Masalah............................................................................................................... 3
Tujuan Manfaat ........................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 5
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ............................................................................. 7
3.1 Perancangan .......................................................................................................................... 7
3.1.1 Perancangan Hardware .................................................................................................. 7
3.1.2 Perancangan Software .................................................................................................... 8
3.2 Realisasi .............................................................................................................................. 10
3.2.1 Perakitan Breadboard ................................................................................................... 10
3.2.2 Implementasi Software ................................................................................................ 11
3.3 Pengujian............................................................................................................................. 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 17
4.1 Generator Fungsi................................................................................................................. 17
4.2 Mikrokontroler .................................................................................................................... 17
4.3 Resistor dan Kapasitor ........................................................................................................ 18
4.4 Osiloskop ............................................................................................................................ 18
BAB V KESIMPULAN ................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 20

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Rata - Rata Keluaran tegangan................................................................................... 1
Gambar 1. 2 Pengaturan Lebar Pulsa .............................................................................................. 2
Gambar 1. 3 Siklus PWM ............................................................................................................... 2
Gambar 1. 4 Arduino Uno .............................................................................................................. 3

Gambar 3. 1 Blok Diagram Modem PMW ..................................................................................... 7


Gambar 3. 2 Diagram Alir Modem PMW ...................................................................................... 8
Gambar 3. 3 Rancangan Skematik Proteus ..................................................................................... 9
Gambar 3. 4 Realisasi Hardware .................................................................................................. 10
Gambar 3. 5 Pengujian Saat 0 Hz Pada Proteus Dan Pada Tinkercad .......................................... 14
Gambar 3. 6 Pengujian Saat 25 Hz Pada Proteus Dan Pada Tinkercad ........................................ 15
Gambar 3. 7 Pengujian Saat 50 Hz Pada Proteus Dan Pada Tinkercad ........................................ 16

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Terdapat berbagai rangkaian elektronik di sekitar kita, rangkaian tersebut diantaranya


menggunakan inventer, converter, rangkaian SMPS dan pengontrol kecepatan. Rangkaian
tersebut terdiri atas saklar elektronik didalamnya, yang tidak lain merupakan perangkat
elektronik daya seperti MOSFET, IGBT, TRIAC dan lainnya. Berikut merupakan rata – rata
keluaran tegangan.

Dalam pengontrolan saklar elektronik yang berhubungan dengan daya seperti


sebelumnya digunakan sinyal PMW atau Pulse Width Modulation. Sinyal ini juga dapat
digunakan untuk menggerakan motor sevo dan sebagai pengontrol kecerahan LED. PWM
termasuk kedalam DAC atau digital to analog converter. PWM (Pulse Width Modulation)
adalah suatu teknik pemodulasian lebar pulsa dari suatu sinyal dimana pulsa lebarnya berubah-
ubah namun frekuensinya konstan. Komponen utama PWM adalah duty cycle dan frequency.

Lebar pulsa (Duty Cycle) dinyatakan dalam persen perioda. Seperti tampak pada
gambar, dicontohkan sinyal PWM dengan lebar pulsa 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Lebar
pulsa 25% berarti tegangan ON selama 25% dan OFF selama 75%.

Gambar 1. 1 Rata - Rata Keluaran tegangan

1
Pengaturan lebar pulsa ini berdampak pada tegangan rata-rata yang dirasakan oleh
beban berubah-ubah. Semakin lebar pulsanya maka tegangan rata-rata semakin besar dan
begitu sebaliknya seperti pada gambar dengan garis merah dibawah.

Gambar 1. 2 Pengaturan Lebar Pulsa

Terdapat pula rangkaian yang memanfaatkan ADC atau disebut analog to digital converter
yang prinsipnya berkebalikan dengan DAC. ADC dipergunakan untuk membaca sinyal analog
oleh perangkat digital seperti mikrokontroler. Sedangkang PWM dipergunakan untuk
menghasilkan sinyal analog dari perangkat digital seperti mikrokontroler. Siklus dari PWM
ditunjukkan pada gambar dibawah.

Gambar 1. 3 Siklus PWM

2
Dalam penerapannya dapat digunakan bersama mikrokontroler Arduino Uno. Arduino
Uno adalah papan pengembangan (development board) mikrokontroler yang berbasis chip
Atmega328P, disebut sebagai papan pengembangan karena board ini memang berfungsi
sebagai arena prototyping sirkuit mikrokontroler. Dengan menggunakan papan
pengembangan, akan lebih mudah merangkai rangkaian elektronika mikrokontroler dibanding
jika memulai merakit ATMega328 dari awal dari breadboard. [1]

Gambar 1. 4 Arduino Uno

Arduino adalah sebuah produk design system minimum mikrokontroler yang di buka
secara bebas. Arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman C yang telah dimodifikasi dan
sudah ditanamkan programmer bootloader yang berfungsi untuk menyembatani antara
software compiler arduino dengan mikrokontroler. Untuk koneksi dengan komputer
menggunakan RS232 to TTL Converter atau menggunakan Chip USB ke serial converter
seperti FTDI FT232. Arduino membuka semua sourcenya mulai dari diagram rangkain, jalur
PCB, software compiler, dan bootloadernya.[1]

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang tersebut terdapat masalah yang dirumuskan
yaitu bagaimana membuat rangkaian atau proyek percobaan penerapan dari PWM dengan
menggunakan mikrokontroler Arduino. Prinsip kerja yang digunakan pada alat meliputi
prinsip kerja komponen resistor, kapasitor, sinyal generator dan osiloskop.

1.3 Batasan Masalah


Sebagai pengembangan dalam proses penelitian dalam pembuatan alat untuk tetap fokus
dan tertuju sesuai dengan tujuan praktikum maka ditetapkan batasan ruang lingkup sebagai
berikut:

3
1.3.1 Hanya menggunakan perangkat sesuai dengan job sheet yang telah ditetapkan yaitu
dalam pembuatan rangkaian skematik menggunakan aplikasi atau software Proteus 8.9
S.P 2 dan proses untuk merangkai algoritma menggunakan aplikasi atau software
Arduino IDE
1.3.2 Simulasi untuk pembuatan alat menggunakan Tinkercad.

Tujuan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dalam pembuatan laporan ini antara lain yaitu:

1.4.1 Mahasiswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan penggunaan komponen dalam


pembuatan proyek PWM
1.4.2 Mahasiswa dapat membuat modulasi – demodulasi (Modem) PWM dengan frekuensi
rendah sebagai aplikasi mikrokontroler.
1.4.3 Mahasiswa dapat mengamati cara berjalannya sebuah modem dengan prinsip PWM.
1.4.4 Mahasiswa dapat mengaplikasikan Arduino sebagai pengolah data.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

PWM merupakan metode yang cukup efektif untuk mengendalikan kecepatan motor DC
serta efesien dalam membangkitkan sinyal keluaran yang periodenya berulang dari kondisi high
dan kondisi low, dimana dari keadaan tersebut dapat mengontrol sinyal high dan low sesuai yang
kita inginkan. Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap,
namun memiliki lebar pulsa yang bervariasi. Lebar Pulsa PWM berbanding lurus dengan
amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi. Artinya, Sinyal PWM memiliki frekuensi
gelombang yang tetap namun duty cycle bervariasi (antara 0% hingga 100%). [2]

Modulasi lebar pulas (PWM) dicapai/diperoleh dengan bantuan sebuah gelombang kotak
yang mana siklus kerja (duty cycle) gelombang dapat diubah-ubah untuk mendapatkan sebuah
tegangan keluaran yang bervariasi yang merupakan nilai rata-rata dari gelombang tersebut. PWM
bekerja sebagai switching power suplay untuk mengontrol on dan off. Tegangan DC akan
dikonversikan menjadi sinyal kotak bolak-balik, saat on mendekati tegangan puncak dan saat off
menjadi nol (0) volt. Jika frekuensi switching cukup tinggi maka temperatur desktop komputer
akan dikendalikan sesuai yang diharapkan yaitu dengan mengatur duty cycle dari sinyal yang
disebabkan oleh PWM.[2]

Inverter merupakan salah satu alat elektronika yang berfungsi untuk mengubah arus searah
(DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dengan besaran tegangan dan frekuensi dapat diatur, output
suatu inverter berupa tegangan AC dengan bentuk berupa gelombang sinus (sine wave),
gelombang kotak (square wave) dan gelombang sinus modifikasi (sine wave modified). Pulse
width modulation (PWM) secara umum adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal yang
dinyatakan dengan pulsa dalam suatu perioda, untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang
berbeda. Peoses pembangkitan PWM dapat dilakukan dengan cara membangkitkan gelombang
segitiga dan gelombang sinus secara diskret dengan metode look up table, kemudian dilakukan
perbandingan untuk masing-masing nilai ampitudo gelobmang sinus dan segitiga. Hasil rancangan
sesungguhnya yaitu frekuensi yang dihasilkan 5 Hz, dan sumber tegangan yang dihasilkan aki
mobil mampu menghidupkan lampu 62 Watt.[3]

5
Salah satu pemanfaatan PWM yaitu dapat penjadi sistem pengendali suhu pada komputer.
Agar pengontrolan kerja tidak terhambat karena pemakaian komputer dalam jangka waktu yang
lama oleh karena itu diperlukan pengendalian suhu, hal ini diperlukan untuk menjaga komponen
elektronika dari masalah overheat. Sistem pengendalian tiga komponen kipas pada desktop
komputer yang bekerja otomatis akan mempengaruhi kecepatan putaran kipas akibat adanya
perubahan temperatur. Kecepatan putaran kipas akan menentukan besarnya tegangan yang
dihasilkan. Dalam hal ini terjadi pemakaian daya yang terlalu besar akibat putaran kipas yang
terlalu besar pula. Akan tetapi hal tersebut dapat dikendalikan dengan adanya sinyal PWM,
sehingga akan mengurangi pemakaian daya yang terlalu besar. Selain itu digunakan sensor suhu
LM35 sebagai pengontrol suhu yang bekerja otomatis yang diperlukan utnuk mempertahankan
temperatur yang diinginkan.[2]

Pengendalian kecepatan motor DC (direct curent) dengan metode PWM (Pulse Width
Modulation) juga dapat dikombinasikan dengan remote kontrol yang dapat menjadi masukan pada
mikrokontroler sebagai pembangkit PWM, dimana remote dapat diatur menjadi 8 (delapan) tingkat
kecepatan yang masing- masing mewakili nilai duty cycle yang dibangkitkan oleh mikrokontroler.
Pengendalian motor DC (direct curent) dapat dilakukan dengan metode PWM (Pulse Width
Modulation) dengan menaikan atau menurunkan duty cycle 5 % hingga naik sampai 95 % dengan
periode gelombang 1 ms[4].

6
BAB III
PERANCANGAN DAN REALISASI
3.1 Perancangan
3.1.1 Perancangan Hardware

3.1.1.1 Blok Diagram

Modulator dan
Pembangkit
Sinyal Analog Demodulator Osiloscope Sinyal Digital
Sinyal Analog
Mikrokontroler

Gambar 3. 1 Blok Diagram Modem PMW

Dalam perancangan modem atau modulator dan demodulator ini dibutuhkan


komponen penunjang seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.1, diantaranya Arduino
Uno, Arduino Uno, R1 10K dan C1 10uF, Sinyal Generator, Osiloskop display dan resistor.
Selain itu gambaran sistem secara umum pada perancangan alat ini dapat dilihat pada
diagram alir pada gambar 3.2.

Percobaaan yang diujikan merupakan rangkaian dengan prinsip konversi analog ke


digital, sehingga dimulai dengan sinyal analog. Sinyal analog dibangkitkan oleh sinyal
generator atau generator fungsi dengan rentang frekuensi antara 0 – 50 Hz. Setelah itu
sinyal akan diproses dengan modulasi pada mikrokontroler. Setelah data masuk ke
mikrokontroler maka data akan diproses sesuai dengan algoritma yang telah ditentukan
sebelumnya. Mikrokontroler berfungsi sebagai pengolah data, algoritma yang diinputkan
pada Arduino IDE bertujuan agar mikrokontroler dapat mengenal modulasi dari sinyal
analog lalu mengolahnya menjadi modulator sesuai dengan frekuensi yang diinputkan,
selanjutnya sinyal tersebut juga dapat di demodulasi hingga menghasilkan sinyal digital
sebagai output. Maka proses Modem dapat dilakukan seperti pada data yang telah
didapatkan. Sinyal input analog, sinyal demodulasi dan sinyal digital dapat dilihat pada
osiloskop.

7
3.1.2 Perancangan Software

3.1.2.1 Flowchart

Start

Input Sinyal Analog

Fungsi

Modulasi

ModPin== A0
demdPin == 6
Frek == 0
Fungsi

Void setup()
PinMode(modPin, OUTPUT);
Demodulasi

Void loop()
Sinyal Frek == analogRead(modPin);
Digital AnalogWrite(demodPin, frek);

Return
End

Gambar 3. 2 Diagram Alir Modem PMW

8
3.1.2.2 Simulasi Skematik (dengan Proteus)

Gambar 3. 3 Rancangan Skematik Proteus

Pada proses simulasi skematik menggunakan software Proteus untuk


merancang dan menguji coba rangkaian kalkulator sederhana sesuai dengan proses
perancangan sebelumnya. Pada Arduino terdapat 14 pin I/O digital dan 6 pin I/O
analog. Maka dipergunakan satu pin analog yaitu pin A0 untuk menghubungkan
input sinyal analog dari generator fungsi dan pin digital yaitu pin A6 untuk
menghubungkan mikrokontroler ke antar komponen lainnya. Komponen lainnya
yang dihubungkan antara lain terdapat Resistor 10K ohm yang dihubungkan
dengan kapasitor 10uF lalu dari komponen tersebut dihubungkan kembali ke
osiloskop. Maka dapat terlihat pada osiloskop kanal A merupakan sinyal input
analog, kanal B merupakan sinyal digital yang sudah temodulasi dari hasil
mikrokontroler, dan kanal C merupakan sinyal demodulasi yang terhubung ke
ground.

9
3.2 Realisasi
3.2.1 Perakitan Breadboard

Realisasi dari proyek modem atau modulasi dan demodulasi berupa hardware
dan software. Hardware berupa simulasi pada web Tinker Cad, sedangkan dalam
software berupa simulasi pada Proteus. Pada hardware sistem diujicobakan dengan
menggunakan breadboard untuk menghubungkan komponen seperti resistor dan
kapasitor dengan menggunakan jumper, serta akan terhubung ke Arduino, seperti
yang tertera pada gambar 3.4. Selanjutnya rangkaian dapat dimasukan kode
algoritma yang telah dirancang pada bagian sebelumnya ke dalam code pada
aplikasi. Setelah itu rangkaian akan dihidupkan untuk dilakukan simulasi hardware.

Gambar 3. 4 Realisasi Hardware

10
3.2.2 Implementasi Software

Untuk melalukan proses implementasi software diperlukan algoritma untuk


mengenalkan proses pengolahan perhitungan secara matematis terhadap Arduino
maka dibutuhkan software Arduino IDE. Pada software ini setelah perancangan
diagram alir telah ditentukan, proses coding dapat dilakukan sesuai dengan
ketentuan yaitu insialisasi setiap pin terlebih dahulu. Pada pin A0 merupakan pin
modulasi atau disebut dengan modpin pada A0, lalu pin demodulasi diinisialisasi
pada pin 6, untuk inisialisasi frekuensi dimulai dengan 0. Selanjutnya dengan
menggunakan fungsi void loop () maka hasil demodulasi akan dilakukan return.

3.2.2.1 Coding Program


int modPin = A0;
int demodPin = 6;
int frek = 0;
void setup() {
pinMode(modPin, OUTPUT);

void loop() {
frek = analogRead(modPin);
analogWrite(demodPin, frek);
}

11
3.3 Pengujian
Pada Proses pengujian rangkaian dilakukan dengan mencoba menjalankan proses
modulasi dan demodulasi pada rangkaian saat dihidupkan antara rentang frekuensi 0 Hz
hingga 50 Hz
3.3.1 Pengujian saat 0 Hz

Gambar 3. 5 Pengujian Saat 0 Hz Pada Proteus Dan Pada Tinkercad

14
3.3.2 Pengujian saat 25 Hz

Gambar 3. 6 Pengujian Saat 25 Hz Pada Proteus Dan Pada Tinkercad

15
3.3.3 Pengujian saat 50 Hz

Gambar 3. 7 Pengujian Saat 50 Hz Pada Proteus Dan Pada Tinkercad

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Rangkaian yang diujikan merupakan rangkaian proyek modem atau modulasi dan
demodulasi yang berfungsi sebagai salah satu penerapan PWM dari converter analog ke digital.
Rangkaian dimulai dari input sinyal analog yang dihasilkan dari pembangkit sinyal analog yaitu
generator fungsi. Keluarannya menghasilkan output berupa sinyal digital ditampilkan pada display
osilator. Pengujian dilakukan secara hardware pada Tinker Cad dan software pada Proteus
sehingga diperoleh hasil seperti berikut pada setiap komponen yang diujikan.

4.1 Generator Fungsi


Generator fungsi pada rangkaian ini berfungsi untuk memunculkan atau sebagai
pembangkit sinyal digital. Pada generator fungsi terdapat input yang dimasukan kedalam
pin 0 pada mikrokontroler, dan pin output dipasangkan ke ground. Pada generator fungsi
ini nilai frekuensi yang akan diinputkan dapat diatur. Frekuensi yang diujikan pada
percobaan bekisar dari frekuensi 0 Hz, lalu frekuensi 25 Hz, dan frekuensi 50 Hz. Sehingga
berdasarkan perubahan frekuensi tersebut maka dapat dilihat hasil output yang dihasilkan.
Hasil ini dapat dilihat pada komponen selanjutnya yaitu osiloskop.

4.2 Mikrokontroler
Mikrokontroler yang dipergunakan untuk membuat rangkaian pada praktikum ini
ialah Arduino Uno. Komponen tersebut diberikan algoritma pemrograman agar dapat
mengenali dan mengolah data yang telah diberikan dari sinyal generator fungsi yaitu siyal
input analog yang berupa sinusoidal. Pada Arduino terdapat 14 pin I/O digital dan 6 pin
I/O analog, satu pin analog yaitu pin A0 dipergunakan untuk menghubungkan input sinyal
analog dari generator fungsi dan pin digital yaitu pin A6 untuk menghubungkan
mikrokontroler ke antar komponen lainnya. Sehingga pada mikrokontroler ini terdapat
fungsi yang dimasukan, yaitu fungsi untuk melakukan modulasi dan fungsi untuk
melakukan demodulasi. Sinyal dimodulasi secara PWM dan kemudian di demodulasi
menggunakan rangkaian RC sehingga kita mendapatkan kembali sinyal informasinya.

17
4.3 Resistor dan Kapasitor
Resistor berfungsi untuk memberikan hambatan pada hasil sinyal input, maka
diberikan hambatan sebesar 10K Ohm. Selanjutnya karena sinyal analog terkadang
memiliki bentuk yang cacat sehingga harus diberikan kapasitansi yaitu sebesar 10uF.
Resistor ini dipasangkan pada pin 6 dari mikrokontroler lalu dipasangkan kembali ke
kapastor yang lalu ditanahkan ke ground. Kapasitor yang dipergunakan pada proteus
merupakan kapasitor electric dan kapasitor yang digunakan pada tinkercad merupakan
kapasitor pada umumnya.

4.4 Osiloskop
Osiloskop pada rangkaian ini telah berfungsi dengan baik untuk menampilkan
sinyal yang ingin ditampilkan. Sinyal yang ditampilkan pada kanal A merupakan sinyal
input analog yang berupa sinusoidal, sinyal pada kanal B merupakan sinyal hasil output
yang merupakan sinyal digital, selanjutnya sinyal pada kanal C merupakan sinyal
didemodulasikan kembali sehingga dapat dilihat kembali sinyal informasinya. Sinyal
analog yang diproses pada mikrokontroler didemodulasi dengan prinsip PMW. Rangkaian
ini diterapkan dalam rentang frekuensi yang rendah yaitu antara 0 sampai dengan 50 Hz.

18
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah diujikan maka dapat disimpulkan bahwa kalkulator
sederhana dan keypad yang telah dirancang dan disimulasikan dapat bekerja dengan baik dan benar
sesuai dengan karakter yang telah diiputkan. Perancangan dilakukan secara hardware dengan
Tinkercad dan secara software dengan menggunakan Proteus. Dalam melakukan proses coding
data dilakukan dengan menggunakan software Arduino IDE. Walau dalam proteus dan tinkercad
terdapat perbedaan tampilan karakter pada keypad tetapi tetap dihasilkan proses yang sama.

Pertama rangkaian dilakukan proses perancangan secara skematik lalu dimasukan program
coding. Saat program coding dapat di compile ke dalam Arduino pada skematik maka rangkaian
dapat disimulasikan. Instruksi yang digunakan ditambahkan dengan library baru yaitu library
keypad dan library LCD yang bernama ‘Liquid Crystal’. Untuk intruksi lainnya selebihnya masih
menggunakan intruksi void setup () dan void loop () sesuai dengan baris (ROW) dan kolom
(Collums) pada keypad.

Pada rangkaian keypad seluruh tombol dapat menampilkan karakter yang ditekan pada
keypad ke layar LCD, untuk menghapus karakter yang telah diinputkan dapat dilakukan dengan
mematikan simulasi rangkaian. Karakter yang diinputkan dapat lebih dari satu kata dan tidak
terbatas hanya pada satu karakter saja.

Pada rangkaian kalkulator sederhana seluruh tombol dapat menampilkan karakter yang
dditekan pada keypad ke layar LCD. Perhitungan dapat dilakukan dalam operasi matematika
seperti pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), dan pembagian (÷). Setelah oprasi
matematika ditentukan dapat diakhiri dengan menekan tombol sama dengan (=), sedangkan untuk
menghapus karakter yang telah diinputkan dapat dilakukan dengan menekan tombol ON/C pada
proteus, sedangkan pada tinkercad dapat menekan tombol “*”.

19
DAFTAR PUSTAKA
[1] F. A. Hidayat, "Apa Itu PWM," Edukasi Kini, 2021. [Online]. Available:
https://www.edukasikini.com/2021/05/apa-itu-pwm-pulse-width-modulation.html.
[Accessed 8 Oktober 2021].

[2] E. Siregar, "APLIKASI PEMBANGKIT PWM UNTUK MENGENDALIKAN KIPAS


PADA DESKTOP KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535,"
Universitas Negeri Sumatra Utara, 2017. [Online]. Available:
https://media.neliti.com/media/publications/221379-aplikasi-pembangkit-pwm-untuk-
mengendali.pdf. [Accessed 9 Oktober 2021].

[3] D. G. Sinaga, "Aplikasi PWM pada Inverter DC to AC berbasis Mikrokontroler Atmega


328," Universitas Negeri Sumatra Utara, 2017. [Online]. Available:
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3300. [Accessed 9 Oktober 2021].

[4] Royan and L. A, "APLIKASI MOTOR DC-SHUNT UNTUK LABORATORY SHAKER


MENGGUNAKAN METODE PWM (PULSE WIDTH MODULATION ) BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 32," Universitas Muhammadiyah Semarang, 2015.
[Online]. Available: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/ME/article/view/1662/1714.
[Accessed 9 Oktober 2021].

20

Anda mungkin juga menyukai