Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ET2100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1

MODUL : 4

OPTIMASI DAN TRADEOFFS

NAMA : HADIYAN RAFI ARMANDSYAH

NIM : 18117033

KELOMPOK : 02

HARI, TANGGAL : SELASA, 23 OKTOBER 2018

WAKTU : 10.00-12.00

ASISTEN : MICHAEL SIHOMBING

LABORATORIUM TELEMATIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI – STEI – ITB

2018

0
Modul 4
OPTIMASI DAN TRADEOFFS
Hadiyan Rafi Armandsyah (18117033) / Kelompok 02 / Selasa, 23 Oktober 2018
Email : hadiyan.rafi@gmail.com
Asisten : Michael Sihombing
Abstrak—Pada praktikum di modul kali ini, penulis transistor pada suatu rangkaian logika dapat dihitung dengan
membuat suatu rangkaian logika pada FPGA board yang mengalikan jumlah input dengan 2. Karena setiap input dari
merupakan implementasi dari suatu fungsi tiga input. Penulis gerbang logika membutuhkan 2 transistor.
menggunakan tiga IC untuk logika NOT, AND, dan OR dan
Lalu, delay adalah waktu dibutuhkan suatu input
menggunakan sebuah LED sebagai output.
untuk berubah menjadi kondisi yang baru (menjadi output).
Penulis lalu menyerdehanakan fungsi dengan metode K-Map,
Setiap gerbang logika memiliki delay yang berbeda-beda
lalu mengimplementasikan fungsi yang sudah disederhanakan
ke board. Fungsi yang telah disederhanakan menggunakan dalam memroses suatu data. Cara menghitung suatu delay
kabel jumper yang lebih sedikit dan IC yang lebih sedikit. adalah dengan mencari waktu terlama dari input menuju
Kata kunci— Optimasi, Delay, K-Map output. Lamanya delay dari beberapa gerbang logika
dijelaskan pada Tabel 2.1.
I. PENDAHULUAN Tabel 2.1 Delay dari beberapa jenis gerbang logika

P ada zaman yang sudah maju seperti


perkembangan di dunia teknologi informasi berkembang
saat ini, Jenis gerbang logika
2-input AND
Delay (ns)
1.0
sangat cepat. Sudah banyak pekerjaan manusia yang 3-input AND 1.1
dapat dibantu dengan komputer. Saat ini komputer sudah 4-input AND 1.3
mempunyai processor sampai 64 bit, artinya dapat 5-input AND 1.5
memproses dua pangkat 64 data dalam waktu yang 6-input AND 1.8
bersamaan. Namun, dibalik kecanggihan komputer 2-input OR 1.0
sebenarnya inti dari pemrosesan data pada komputer itu 3-input OR 1.1
merupakan rangkaian logika. Untuk menciptakan komputer 4-input OR 1.3
yang cepat, maka diperlukan rangkaian logika yang paling 5-input OR 1.5
sederhana. Pada praktikum modul 4 kali ini mempunyai 6-input OR 1.8
tujuan sebagai berikut: NOT 0.8
1. Menentukan rumus sederhana dari fungsi F(a,b,c) = a’b Perubahan suatu rangkaian untuk meningkatkan
+ ab’ + a’b’ + c dengan metode K-map. semua kriteria yang diinginkan tanpa mengubah hasil
2. Menentukan delay dari fungsi F(a,b,c) = a’b + ab’ + a’b’ rangkaian tersebut disebut dengan optimasi.[1] Contoh
+ c sebelum dan sesudah penyederhanaan. optimasi suatu rangkaian dapat dilihat pada Gambar 2.1.
3. Menentukan keuntungan yang didapat dengan
melakukan optimasi rangkaian logika.

II. TEORI DASAR


2.1 Optimasi
Untuk membuat suatu rangkaian digital, pasti
Gambar 2.1 Contoh optimasi rangkaian logika[1]
diinginkan suatu rangkaian yang ukurannya lebih kecil, dapat
Pada Gambar 2.1 ditunjukan bahwa terjadi
memproses lebih cepat (delay lebih kecil), dan hemat daya.
perubahan yang lebih baik yaitu dengan memperkecil ukuran
Besar atau kecilnya suatu rangkaian logika dipengaruhi oleh
dan memperkecil delay, (a) rangkaian asli, (b) rangkaian
banyaknya transistor yang digunakan. Sederhananya, jumlah
1
setelah optimasi, (c) plot besar rangkaian / transistor dan fungsi menjadi bentuk sum-of-products. Contoh diberikan
delay setiap rangkaian.[1] sebuah fungsi G tiga variabel.[1]
2.2 Tradeoff G(a, b, c) = a + a’b’c’ + b(c’ + bc’).
Tidak selamanya suatu rangkaian bisa dioptimasi. Fungsi G setelah diubah menjadi bentuk sum-of-
Ada kondisi tertentu dimana suatu rangkaian yang akan products menjadi.
dioptimasi mengalami penurunan kualitas pada suatu aspek G(a, b, c) = ab’c’ + ab’c + abc’ + abc + a’b’c’ + a’bc’
tertentu. Perubahan suatu rangkaian untuk meningkatkan Langkah kedua yaitu meletakan angka 1 pada K-
kualitas suatu aspek namun mengurangi kualitas aspek yang Map untuk setiap SOP, lalu sisanya angka 0 seperti pada
[1]
lain disebut dengan tradeoff. Contoh tradeoff suatu Gambar 2.3.
rangkaian dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.3 Tabel K-Map[1]


[1]
Gambar 2.2 Contoh tradeoff rangkaian logika Langkah ketiga yaitu melingkari semua nilai 1 pada
Pada Gambar 2.2 ditunjukan bahwa setelah tabel dengan menggambar seminimal mungkin lingkaran
dilakukan tradeoff, terjadi peningkatan kualitas yaitu yang paling besar agar semua nilai 1 tertutupi setidaknya
berkurangnya jumlah transistor / ukuran rangkaian menjadi sekali seperti ditunjukan pada Gambar 2.4.
lebih kecil. Namun, terjadi penurunan kualitas setelah
dilakukan tradeoff yaitu delay dari rangkaian menjadi lebih
lama sehingga pemrosesan rangkaian lebih lama. (a)
rangkaian asli, (b) rangkaian setelah tradeoff, (c) plot besar
rangkaian / transistor dan delay setiap rangkaian.[1]
2.3 Karnaugh Map Gambar 2.4 Tabel K-Map dengan nilai 1 tertutupi[1]
Karnaugh Map atau disingkat K-Map adalah suatu Setelah itu langkah terakhir adalah menulis variabel
metode visual untuk membantu manusia meminimalisir yang sama pada setiap lingkaran yang dibuat lalu hasilnya
persamaan boolean yang memiliki sedikit variabel (dua digabungkan dengan logika OR. Pada Gambar 2.4, dapat
sampai empat). Sebenarnya, K-Map sudah tidak umum lagi dilihat variabel yang sama pada lingkaran pertama yaitu a dan
digunakan untuk mendesain rangkaian, namun sangat efektif lingkaran kedua yaitu c’. Didapatkan hasil penyederhanaan
untuk memahami optimasi dasar. K-Map pada dasarnya dari fungsi melalui metode K-Map yaitu.
adalah representasi grafis dari tabel kebenaran, jadi K-Map G(a, b, c) = a + c’
merupakan suatu cara untuk merepresentasikan sebuah fungsi III. METODOLOGI
(cara lain menggunakan persamaan, tabel kebenaran, dan 3.1 Alat percobaan
[1]
rangkaian). Peralatan yang digunakan selama praktikum modul
Ide dari konsep K-Map yaitu dengan secara grafis ini antara lain:
meletakan variabel satu dengan yang lain hanya berbeda satu 1. FPGA Board
variabel. Lalu melihat beberapa variabel berbeda yang 2. Kabel jumper male-to-male
memiliki output yang sama, lalu mengeliminasi variabel 3. IC HD74LS04 sebagai gerbang logika NOT
[1]
tersebut dengan cara menggabungkannya. 4. IC HD74LS08P sebagai gerbang logika AND
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan 5. IC HD74LS32 sebagai gerbang logika OR
metode K-Map. Langkah pertama yaitu mengubah persamaan 6. LED
7. Power adaptor
2
3.2 Langkah kerja Pada Gambar 4.1, ditunjukan bahwa sebelum output
Langkah-langkah percobaan pada modul ini antara fungsi disambungkan ke LED, input terlebih dahulu melalui
lain: gerbang OR empat input. Berdasarkan Gambar 4.1 dan Tabel

Mengubungkan board dengan power supply lalu 2.1, diperoleh lama delay dari fungsi sebesar
menyalakan power supply. Delay = 0,8 + 1,0 + 1,3 = 3,1 ns.
Namun, pada modul kali ini penulis hanya
Memasang IC HD74LS04, HD74LS08P, dan
HD74LS32 pada board lalu menguncinya. menggunakan gerbang OR dua input dengan IC HD74LS32.
Sehingga gerbang OR empat input harus diganti dengan tiga
Menghubungkan Vcc dan GND dari ketiga IC dengan buah gerbang OR dua input seperti pada Gambar 4.2.
kabel jumper.

Membuat rangkaian yang memenuhi fungsi F(a,b,c) =


a'b + ab' + a'b' + c dengan menggunakan ketiga IC.

Memvariasikan ketiga nilai input (a, b, dan c) lalu


mengamati hasil pada output LED.

Menggunakan K-map untuk menyederhanakan Gambar 4.2 Skema rangkaian modul 4


fungsi F(a,b,c) = a'b + ab' + a'b' + c. Berdasarkan Gambar 4.2 dan Tabel 2.1, diperoleh
lama delay fungsi yang diimplementasikan pada board
Membuat rangkaian dari fungsi F(a,b,c) yang telah
disederhanakan dengan menggunakan ketiga IC. sebesar
Delay = 0,8 + 1,0 + 1,0 + 1,0 = 3,8 ns.
Memvariasikan ketiga nilai input (a, b, dan c) lalu Delay pada rangkaian yang menggunakan gerbang
mengamati hasil pada output LED.
OR empat input (Gambar 4.1) lebih singkat dibandingkan
IV. HASIL DAN ANALISIS delay rangkaian yang menggunakan gerbang OR dua input
Pada modul kali ini, penulis menggunakan tiga buah (Gambar 4.2) karena jumlah gerbang logika terbanyak di
IC yaitu HD74LS04 sebagai operator NOT, HD74LS08P antara input dengan output semakin sedikit.
sebagai operator AND dua input, dan HD74LS32 sebagai Penulis memvariasikan ketiga nilai input lalu
operator OR dua input. Penulis menggunakan ketiga IC mengamati output yang dihasilkan fungsi dan didapatkan data
tersebut untuk merepresentasikan suatu fungsi dari kipas berupa tabel kebenaran sesuai pada Tabel 4.1.
angin suatu karantina bangunan yang dirumuskan dengan Tabel 4.1 Tabel kebenaran fungsi F(a, b, c)

a b c F(a, b, c)
F(a, b, c) = a’b + ab’ + a’b’ + c.
Fungsi tersebut memiliki tiga buah variabel input 0 0 0 1

yaitu a, b, dan c. Fungsi dapat direpresentasikan dengan 0 0 1 1

menggukanan dua buah operator NOT, tiga buah operator 0 1 0 1

AND dua input, dan sebuah operator OR empat input seperti 0 1 1 1

pada Gambar 4.1. 1 0 0 1


1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1
Penulis lalu menyederhanakan rangkaian tanpa
mengubah hasil dari output namun dengan melakukan
optimasi. Optimasi dilakukan dengan metode K-Map yang
dijelaskan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.1 Skema dari fungsi F(a, b, c)
3
Delay = 0,8 + 1,0 + 1,0 = 2,8 ns.
Delay pada rangkaian setelah optimasi yang
menggunakan gerbang OR tiga input (Gambar 4.4) lebih
singkat dibandingkan delay rangkaian setelah optimasi yang
menggunakan gerbang OR dua input (Gambar 4.5) karena
jumlah gerbang logika terbanyak di antara input dengan
output semakin sedikit. Namun, delay rangkaian setelah
Gambar 4.3 K-Map untuk optimasi fungsi F(a, b, c) optimasi yang menggunakan gerbang OR dua input (Gambar
Menurut Gambar 4.3, dapat dilihat hasil optimasi 4.5) lebih singkat dibanding rangkaian yang belum
fungsi F(a, b, c) yang dilakukan dengan metode K-Map yaitu dioptimasi (Gambar 4.1 dan Gambar 4.2), karena optimasi
F(a, b, c) = a’ + b’ + c. Jika ketiga input divariasikan menjadi mengurangi delay dengan mengurangi jumlah gerbang
kombinasi apapun akan tetap sesuai dengan Tabel 4.1 yaitu logika.
tabel kebenaran fungsi sebelum dioptimasi. Hal tersebut Penulis membuat rangkaian fungsi sebelum optimasi
menandakan bahwa optimasi yang dilakukan benar. Skema pada FPGA board dengan output berupa sebuah LED yang
rangkaian fungsi F(a, b, c) = a’ + b’ + c digambarkan pada akan menyala apabila output fungsi bernilai 1. Lalu penulis
Gambar 4.4. mencoba beberapa variasi input dan melihat outputnya
apakah sesuai dengan Tabel 4.1. Pada variasi pertama,
penulis memilih input A = 1, B = 1, dan C = 1, lalu
dihasilkan output sesuai pada Gambar 4.6.

Gambar 4.4 Skema dari optimasi fungsi F(a, b, c)


Pada Gambar 4.4, ditunjukan bahwa sebelum output
fungsi disambungkan ke LED, input terlebih dahulu melalui
gerbang OR tiga input. Berdasarkan Gambar 4.4 dan Tabel
2.1, diperoleh lama delay dari fungsi yang telah dioptimasi
Gambar 4.6 Rangkaian sebelum optimasi dengan input ABC = 111
sebesar
Pada variasi pertama, LED menyala menandakan
Delay = 0,8 + 1,1 = 1,9 ns.
nilai output 1 dan sesuai dengan Tabel 4.1. Penulis mencoba
Namun, pada modul kali ini penulis hanya
variasi input yang sama yaitu A = 1, B = 1, dan C = 1, pada
menggunakan gerbang OR dua input dengan IC HD74LS32.
rangkaian yang telah dioptimasi, lalu dihasilkan output sesuai
Sehingga gerbang OR tiga input harus diganti dengan dua
pada Gambar 4.7.
buah gerbang OR dua input seperti pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Skema rangkaian modul 4 yang dioptimasi


Berdasarkan Gambar 4.5 dan Tabel 2.1, diperoleh Gambar 4.7 Rangkaian setelah optimasi dengan input ABC = 111
lama delay fungsi yang telah dioptimasi dan Pada Gambar 4.7, menunjukan bahwa nilai output
diimplementasikan pada board sebesar sama dengan sebelum optimasi yaitu 1 karena LED menyala.
4
Hal ini membuktikan bahwa optimasi berhasil dilakukan rangkaian yang telah dioptimasi, lalu dihasilkan output sesuai
untuk variasi input ABC = 111. Untuk variasi kedua, penulis pada Gambar 4.11.
memilih input A = 0, B = 0, dan C = 0, lalu dihasilkan output
sesuai pada Gambar 4.8.

Gambar 4.11 Rangkaian setelah optimasi dengan input ABC = 110


Pada Gambar 4.11, menunjukan bahwa nilai output
Gambar 4.8 Rangkaian sebelum optimasi dengan input ABC = 000 sama dengan sebelum optimasi yaitu 0 karena LED mati. Hal
Pada variasi kedua, LED menyala menandakan nilai ini membuktikan bahwa optimasi berhasil dilakukan untuk
output 1 dan sesuai dengan Tabel 4.1. Penulis mencoba variasi input ABC = 110. Dari ketiga variasi input yang
variasi input yang sama yaitu A = 0, B = 0, dan C = 0, pada diambil, semuanya berhasil dan optimasi berhasil dilakukan.
rangkaian yang telah dioptimasi, lalu dihasilkan output sesuai Jika dilihat gambar rangkaian sebelum dengan
pada Gambar 4.9. sesudah optimasi, terjadi perbedaan yang sangat signifikan
dari jumlah kabel jumper yang digunakan. Sebelum
dilakukan optimasi, terlihat kabel jumper sangat banyak
(Gambar 4.6, 4.8, dan 4.10) sehingga sedikit menyulitkan
penulis untuk membuat rangkaian. Namun setelah dilakukan
optimasi terlihat kabel jumper yang digunakan sedikit
(Gambar 4.7, 4.9, dan 4.11) sehingga penulis lebih mudah
untuk membuat rangkaian.
Seandainya, penulis menggunakan IC untuk gerbang
Gambar 4.9 Rangkaian setelah optimasi dengan input ABC = 000
logika OR tiga input dan tetap melakukan optimasi, maka
Pada Gambar 4.9, menunjukan bahwa nilai output
kabel jumper yang digunakan bisa lebih sedikit lagi. Jika
sama dengan sebelum optimasi yaitu 1 karena LED menyala.
kabel jumper yang digunakan lebih sedikit, maka pembuatan
Hal ini membuktikan bahwa optimasi berhasil dilakukan
rangkaian akan semakin mudah dan murah. Untuk praktikum
untuk variasi input ABC = 000. Terakhir yaitu variasi ketiga,
modul 4 kali ini memang optimasi tidak terlalu berpengaruh
penulis memilih input A = 1, B = 1, dan C = 0, lalu
karena gerbang logika yang digunakan masih sedikit, namun
dihasilkan output sesuai pada Gambar 4.10.
optimasi ini sangat berpengaruh apabila ingin membuat
rangkaian dengan ribuan bahkan jutaan gerbang logika.

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan


modul ini adalah sebagai berikut :
1. Setelah melakukan optimasi pada Gambar 4.3, didapat
rumusan sederhana dari fungsi F(a,b,c) = a’b + ab’ + a’b’
Gambar 4.10 Rangkaian sebelum optimasi dengan input ABC = 110
+ c dengan metode K-map yaitu F(a,b,c) = a’ + b’ + c.
Pada variasi ketiga, LED mati menandakan nilai
2. Setelah melakukan praktikum modul ini, didapatkan
output 0 dan sesuai dengan Tabel 4.1. Penulis mencoba
delay dari fungsi F(a,b,c) = a’b + ab’ + a’b’ + c sebelum
variasi input yang sama yaitu A = 1, B = 1, dan C = 0, pada
5
optimasi sebesar 3,1 ns jika gerbang OR 4 input dan 3,8
ns jika gerbang OR 2 input. Sementara delay fungsi
setelah optimasi F(a,b,c) = a’ + b’ + c sebesar 1,9 ns jika
gerbang OR 3 input dan 2,8 ns jika gerbang OR 2 input.
3. Setelah melakukan praktikum modul ini, disimpulkan
bahwa dengan melakukan optimasi maka penulis dapat
mengemat biaya (mengurangi kabel jumper),
mempercepat proses perangkaian (mengurangi jumlah
gerbang logika), sekaligus mengurangi delay.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Vahid, Frank, Digital Design with RTL Design, VHDL,
and Verilog. 2nd ed., Riverside: University of California,
2011.

BIOGRAFI SINGKAT

Penulis bernama Hadiyan Rafi Armandsyah


yang biasa dipanggil Rafi. Lahir sebagai
anak pertama dari pasangan Ditry
Armandsyah dan Ratna Dewi di Bandung
tanggal 09 September 1999. Penulis
memiliki hobi travelling dan bermain game.
Meskipun lahir di Bandung, penulis besar di Bekasi. Penulis
menyelesaikan pendidikan dasar di SD Islam Al-Fajar Bekasi
pada tahun 2011, kemudian melanjutkan pendidikan di
SMPN 12 Bekasi dan lulus tahun 2014. Pada tahun 2017,
penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN
5 Bekasi dan memutuskan untuk berkuliah di daerah
kelahiran tepatnya di Insitut Teknologi Bandung dan
mengambil jurusan Teknik Telekomunikasi. Di kampus,
penulis mengikuti berbagai macam kepanitiaan seperti
OSKM, Aku Masuk ITB dan Wisuda Oktober. Penulis
bercita-cita untuk menjadi seorang pengusaha dibidang
telekomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai