Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI IBU BERSALIN KETUBAN PECAH DINI

DENGAN KEJADIAN PARTUS PREMATURUS


DI RSUD Dr. H.SOEWONDO KENDAL

Heny Rosiana1, Ana Sundari2, Mimi Ruspita3


1,2,3UPP Kampus Kendal Poltekkes Kemenkes Semarang

ABSTRAK

Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan dari jalan lahir sebelum proses
persalinan.Insiden pecah ketuban secara spontan sebelum usia gestasi 37 minggu
adalah sekitar 3-6%. Sekitar 30-40% persalinan premature didahului oleh pecah
ketuban. Komplikasi ini merupakan faktor paling signifikan terhadap kemungkinan
kelahiran premature. Hasil survey pendahuluan di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal pada
tahun 2012 terdapat 1231 ibu bersalin diruang VK. Dari jumlah tersebut diketahui 65 ibu
bersalin mengalami persalinan premature yang disebabkan oleh ketuban pecah dini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ibu bersalin ketuban pecah dini
dengan kejadian partus prematurus di RSUD Dr.H.Soewondo KendalJenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif. Subyek penelitian adalah semua ibu bersalin di
RSUD Dr.H.Soewondo Kendal pada bulan Januari-Februari tahun 2013, didapatkan
jumlah sampel sebanyak 419 responden. Kesimpulannya hasil penelitian ini adalah ibu
yang mengalami persalinan KPD sebanyak 330 (78,8%) dan ibu yang mengalami
Partus Prematur sebanyak 116 (27,7%).Saran bagi tenaga kesehatan agar
memberikan pelayanan yang terbaik pada ibu bersalin yang mengalami KPD dan bayi
yang lahir premature.

Kata kunci: KPD,Partus Prematur

Midwifery Care Journal 1


PENDAHULUAN pada angka kematian perinatal pada bayi
yang kurang bulan.(Elizabeth,2002)
Insiden pecah ketuban secara spontan
Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
sebelum usia gestasi 37 minggu adalah
Tengah melaporkan bahwa AKI di Jawa
sekitar 3-6%. Sekitar 30-40% persalinan
Tengah tahun 2008 adalah sebesar
premature didahului oleh pecah ketuban.
714,42/100.000 kelahiran hidup dan AKB
Komplikasi ini merupakan faktor yang
sebesar 9,27/1000 kelahiran hidup.
paling signifikan terhadap kemungkinan
Berdasarkan laporan dinas kesehatan
persalinan dan kelahiran premature.
Kendal, AKI dari tahun 2007-2008
(Liu,2008,hal.162)
mengalami peningkatan. Jumlah kematian
Pengelolaan ketuban pecah dini (KPD)
ibu tahun 2007 di Kabupaten Kendal
merupakan masalah yang masih
sebesar 9 orang (AKI 63,13/100.000
kontroversial dalam kebidanan.
kelahiran hidup) dan mengalami
Pengelolaan yang optimal dan yang baku
peningkatan tahun 2008 menjadi 23 orang
masih belum ada, selalu berubah. KPD
(AKI 159,76/100.000 kelahiran hidup).
sering kali menimbulkan konsekuensi
Dari 23 kematian tersebut 1 terjadi saat
yang dapat menimbulkan morbiditas dan
hamil, 17 saat persalinan(paling tinggi
mortalitas pada ibu maupun bayi terutama
dibanding Kabupaten yang selain di Jawa)
kematian perinatal yang cukup tinggi.
Berdasarkan pengalaman yang terjadi
Kematian perinatal yang cukup tinggi ini
dilapangan peristiwa ketuban pecah dini
diantaranya karena kematian akibat
sering menyebabkan partus premature.
kurang bulan, dan kejadian infeksi yang
Banyak yang mengalami partus
meningkat karena partus tak maju, dan
premature yang disebabkan oleh ketuban
partus buatan yang sering dijumpai pada
pecah dini diberbagai rumah sakit.
pengelolaan kasus KPD terutama pada
Mereka umumnya sudah mengerti bahwa
pengelolaan konservatif.(Joseph,2001)
bila keluar air ketuban sebelum hari
KPD merupakan komplikasi yang
perkiraan lahir segera kerumah bidan dan
berhubungan dengan kehamilan kurang
tentunya bidan harus segera merujuk
bulan dan memiliki kontribusi yang besar
pasien ke RS dengan kasus KPD.

Midwifery Care Journal 2


Kebanyakan pasien yang mengalami yang digunakan adalah ibu bersalin
kasus KPD ini umur kehamilannya kurang ketuban pecah dini.
dari 37 minggu. Dan kasus ini sering Variabel dependent adalah faktor yang
terjadi di masyarakat yang social dan diamati dan diukur untuk menentukan ada
ekonominya rendah. Penyebab dari KPD tidaknya hubungan atau pengaruh dari
bisa dari berbagai macam factor. variabel bebas.(Nursalam,2011,hal 98).
Hasil survey pendahuluan di RSUD Dalam penelitian ini variabel dependen
Dr.H.Soewondo Kendal pada tahun 2013 yang digunakan adalah kejadian partus
terdapat 1231 ibu bersalin diruang VK. premature.
Dari jumlah tersebut diketahui ada 65 ibu Desain yang digunakan adalah desain
bersalin yang mengalami persalinan deskriptif yaitu penelitian yang digunakan
premature yang disebabkan oleh salah untuk mendiskripsikan atau
satu faktor yaitu ketuban pecah dini. Dari menggambarkan suatu fenomena yang
hal tersebut peneliti tertarik untuk terjadi di dalam
melakukan penelitian tentang,“ Identifikasi masyarakat.(Notoatmodjo,2010,hal 35)
ibu bersalin ketuban pecah dini dengan Populasi adalah keseluruhan subjek
kejadian partus prematurus di RSUD penelitian yaitu apabila seseorang ingin
Dr.H.Soewondo Kendal”. meneliti semua elemen yang ada dalam
Tujuan umum untuk mengidentifikasi ibu wilayah penelitian, maka penelitiannya
bersalin ketuban pecah dini dengan merupakan penelitian
kejadian partus prematur populasi.(Arikunto,2010,hal 173). Populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu
METODE PENELITIAN
bersalin di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal
pada bulan Januari - Februari 2013
Variabel Independent adalah variabel
berjumlah 419 orang
bebas yang biasanya dimanipulasi,
Sample adalah sebagian atau wakil
diamati dan diukur untuk diketahui
populasi yang diteliti. (Arikunto,2010,hal
hubungannya atau pengaruhnya terhadap
173). Dalam penelitian ini adalah peneliti
variabel lain.(nursalam,2011,hal 97).
menggunakan sampel jenuh. Sampel
Dalam penelitian ini variabel independen
dalam penelitian ini adalah semua ibu

Midwifery Care Journal 3


bersalin di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal Alat Penelitian dalam penelitian ini adalah
pada bulan Januari - Februari tahun 2013. pengumpulan data ini menggunakan
Yaitu berjumlah 419 orang dengan observasi dokumentasi buku register yang
sampel jenuh. ada di ruang VK (mawar) RSUD Dr.
Kriteria adalah kriteria atau ciri-ciri yang H.Soewondo Kendal dan alatnya adalah
perlu dipenuhi oleh setiap anggota yang ceklis. Pengumpulan ini adalah semua ibu
dapat diambil sebagai sampel. bersalin bulan Januari – Februari 2013.
(Notoatmodjo,2010,hal 130). Dalam Editing yaitu memeriksa data yang telah
penelitian ini kriteria inklusinya adalah dikumpulkan baik berupa daftar
semua Ibu bersalin di RSUD pertanyaan, kartu atau buku register.
Dr.H.Soewondo Kendal jumlah 419 orang. Yang dilakukan pada kegiatan memeriksa
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota data adalah menjumlah dan melakukan
populasi yang tidak dapat diambil sebagai koreksi.(Budiarto,2001,hal 29). Dalam
sampel. (Notoatmodjo,2010,hal 37). penelitian ini peneliti memeriksa kembali
Dalam penelitian ini kriteria eksklusinya data yang telah didapat dalam buku
adalah semua data lengkap pada buku register.
register di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal Coding yaitu kegiatan pemberian kode
sehingga tidak ada kriteria eksklusinya. numeric (angka) terhadap data yang
Cara pengumpulan data dalam penelitian terdiri atas beberapa kategori. Pemberian
ini menggunakan data sekunder. Data kode ini sangat penting bila pengolahan
sekunder adalah data yang diperoleh dan analisis data menggunakan
peneliti dari pihak lain.(Chandra,2008,hal computer.(Hidayat,2012,hal 121).Dalam
20).Dalam penelitian ini didapat dari buku penelitian ini peneliti melakukan
register diruang VK RSUD pemberian kode, KPD : Ya ; 1, Tidak ; 2,
Dr.H.Soewondo Kendal yang berisi no partus premature : Ya ; 1, Tidak ; 2.
register,diagnosa dan umur kehamilan. Tabulatingyaitu pengorganisasian data
Proses pengumpulan data adalah sebagai sedemikian rupa agar dengan mudah
berikut, setelah mendapatkan ijin peneliti dapat dijumlah, disusun, dan didata untuk
mendatangi tempat penelitian disajikan dan dianalisis. Proses tabulasi
dapat dilakukan dengan berbagai cara

Midwifery Care Journal 4


antara lain dengan metode Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi ibu bersalin
tally,menggunakan kartu dan KPD Di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal
menggunakan computer. tahun 2013
(Budiarto,2001,hal 30). Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan metode SPSS Ibu Frekuensi Persentase
Bersalin (%)
16,0. KPD
Tanpa nama (Anonimity) untuk menjaga KPD 330 78,8%
Tidak 89 21,2%
kerahasiaan subjek, responden tidak KPD
mencantumkan nama dalam checklist Jumlah 419 100%
pada lembar pengumpulan data, peneliti
berusaha menuliskan kode berupa no urut
1-419 pada masing-masing lembar Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui bahwa
checklist. yang mengalami KPD ada 330 (78,8%)
Menjaga kerahasiaan (Confidentiality) dan lainnya yang tidak mengalami KPD
keberhasilan informasi yang telah terdapat 89 (21,2%) ibu bersalin.
diberikan oleh subjek dijamin oleh
penelitian.(Hidayat,2012,hal 93-95). Untuk Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi ibu bersalin
menjaga kerahasiaan pasien maka dengan kejadian partus premature pada
peneliti hanya menuliskan no register ibu bersalin KPD di RSUD Dr. H.
saja. Soewondo Kendal tahun 2013

HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Partus Frekuensi Persentase


Prematur (%)
Hasil penelitian disajikan dalam 2 Prematur 116 27,7%
Tidak 214 51,1%
tingkatan yaitu analisis univariat yang Prematur
menjelaskan dan mendiskripsikan Jumlah 330 78,8%
karakter setiap variabel penelitian dan
Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa
variabel bivariat yang menampilkan 2
yang mengalami kejadian partus
variabel.
premature sebanyak 116 (27,7%) dan

Midwifery Care Journal 5


yang tidak mengalami partus premature
sebanyak 214 (51,1%) ibu bersalin.
Berdasarkan Tabel 1.4 diketahui bahwa
Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi ibu bersalin ibu bersalin dengan KPD yang mengalami
dengan kejadian partus premature pada partus premature berjumlah 116 (27,7%)
ibu bersalin tidak KPD di RSUD Dr. H. orang, dan yang tidak mengalami partus
Soewondo Kendal tahun 2013 premature berjumlah 214 (51,1%) orang.
Sedangkan ibu bersalin yang tidak KPD
Partus Frekuensi Persentase
yang mengalami partus premature
Prematur (%)
Prematur 89 21,2% berjumlah 89 (21,2%) orang dan yang
Tidak 0 0% tidak KPD dan tidak premature berjumlah
Prematur
Jumlah 89 21,2% 0 orang.
Dari hasil analisa data yang diperoleh
didapat ibu bersalin KPD yang mengalami
partus premature berjumlah 116 (27,7%)
Berdasarkan Tabel 1.3 diketahui bahwa
orang, dan yang tidak mengalami partus
yang mengalami kejadian partus
premature berjumlah 214 (51,1%) orang.
premature sebanyak 89 (21,2%) dan yang
Sedangkan ibu bersalin yang tidak KPD
tidak mengalami partus premature
yang mengalami partus premature
sebanyak 0 (0%) ibu bersalin.
berjumlah 89 (21,2%) orang dan yang
tidak KPD dan tidak premature berjumlah
Tabel 1.4 Ibu bersalin KPD dengan
0 orang.
kejadian partus premature di RSUD Dr.
Insiden pecah ketuban secara spontan
H. Soewondo Kendal tahun 2013
sebelum usia gestasi 37 minggu adalah
Ibu Partus Prematur Total sekitar 3-6%. Sekitar 30-40% persalinan
Bersalin
Ya Tidak premature didahului oleh pecah ketuban.
KPD Nilai p
N % N % N % Komplikasi ini merupakan faktor yang
Ya 116 27,7 214 51,1 330 78,8
paling signifikan terhadap kemungkinan
Tidak 89 0 0 89 21,2 0,000
21,2 persalinan dan kelahiranpremature.
Total 205 214 51,1 419 100
(Liu,2008,hal.162)
48,9

Midwifery Care Journal 6


Berdasarkan analisa bahwa ibu bersalin menyebutkan komplikasi pada bayi yaitu
KPD di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal diantaranya hipotermi dan hiperbilirubin
dapat mempengaruhi terjadinya partus Penanganan KPD di RSUD Dr. H.
prematur. Hasil penelitian ini sesuai Soewondo Kendal sudah sangat baik
dengan teori yang ada menyatakan terbukti dengan cepatnya penanganan
bahwa ibu yang bersalin KPD salah satu KPD dengan memberikan antibiotik agar
komplikasinya adalah prematuritas dan tidak terjadi infeksi walaupun ibu
partus premature komplikasinya salah mengalami partus premature. Hal ini
satunya adalah KPD. sesuai teori dari (Prawirohardjo,2009,hal
Penanganan KPD harus segera 219).
dilakukan jika tidak akan terjadi infeksi hal KESIMPULAN
ini juga sesuai dengan teori(Marmi, Dari hasil penelitian tentang identifikasi
Suryaningsih, Fatmawati,2011,hal 104- ibu bersalin ketuban pecah dini
106) yang menyebutkan bahwa dengan kejadian partus prematur di
komplikasi pada ibu diantaranya Infeksi RSUD Dr. H. Soewondo Kendal tahun
intrapartal/dalam persalinan (Jika terjadi 2013 dan berdasarkan pengolahan data
infeksi dan kontraksi ketuban pecah maka dapat diambil kesimpulan sebagai
bisa menyebabkan sepsis yang berikut: Persalinan KPD di RSUD Dr. H.
selanjutnya dapat mengakibatkan Soewondo Kendal sebanyak 330 (78,8%)
meningkatnya angka morbiditas dan persalinan. Kejadian Partus Prematur di
mortalitas) dan Infeksi puerperalis/masa RSUD Dr. H. Soewondo Kendal sebanyak
nifas. Sehingga tak jarang janin yang 116 (27,7%) ibu. Ibu bersalin KPD yang
belum cukup bulan harus segera mengalami partus premature berjumlah
dilahirkan. Persalinan premature menjadi 116 (27,7%) orang, dan yang tidak
penanganan serius karena bila bayi yang mengalami partus premature berjumlah
mengalami partus premature biasanya 214 (51,1%) orang. Ibu bersalin yang
akan terjadi hipotermi dan mengalami tidak KPD yang mengalami partus
hiperbilirubin hal ini sesuai teori (Ikatan premature berjumlah 89 (21,2%) orang
Dokter Anak Indonesia,2004) yang dan yang tidak KPD dan tidak premature
berjumlah 0 orang.

Midwifery Care Journal 7


Dari hasil penelitian tentang identifikasi http://www.compleatmother.com/fro
ibu bersalin ketuban pecah dini dengan m.htm
5. Budiarto Eko. Biostatika untuk
kejadian partus prematur di RSUD Dr. H. kedokteran dan kesehatan
Soewondo Kendal tahun 2013 dan masyarakat. Jakarta : EGC; 2001.
berdasarkan pengolahan data maka 6. Chandra Budiman. Metodologi
penelitian kesehatan. Jakarta :
diharapkan bagi bidan agar memberikan
EGC; 2008.
pertolongan yang cepat dan tepat pada 7. Hidayat A.Alimul. Metode penelitian
ibu yang KPD sehingga akan mengurangi keperawatan dan teknis analisis
data. Jakarta : Salemba medika;
bahaya infeksi dengan jalan merujuk ke
2007.
Rumah Sakit. 8. Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI). Bayi Berat Lahir
Rendah.Dalam standar pelayanan
medis kesehatan anak.Edisi
DAFTAR PUSTAKA
I.Jakarta; 2004. Didapat dari:
http://www.kuliahbidan.com
1. Anonymous.Air ketuban.Diakses 9. Liu,David T.Y. Manual persalinan.
tanggal 4 Agustus 2011 (terakhir Edisi ketiga. Jakarta : EGC; 2008.
diubah tanggal 23 Mei 2012 jam 10. Manuaba, Ida Bagus Gede. Ilmu
10.45 WIB). Didapat dari: kebidanan penyakit dan keluarga
http://www.air ketuban.com berencana untuk pendidikan bidan.
Jakarta : Buku Kedokteran; 1998.
2. Arikunto,S. Prosedur 11. Marmi, Suryaningsih A.Retno Murti
penelitian suatu pendekatan dan Fatmawati Ery. Asuhan
praktik. Jakarta : Rineka cipta; kebidanan patologi, Yogyakarta.
2010. Pustaka Pelajar; 2011.
3. Astuti Wahyu Dwi,Sholikhah 12. Mochtar Rustam. Sinopsys
Hidayat Heni,Angkasawati Tri obstetri. Edisi ketiga. Jakarta :
Juni.Estimasi resiko penyebab Buku kedokteran; 1998.
kematian neonatal di Indonesia 13. Notoatmodjo Soekitdjo. Metodologi
tahun 2007.diakses tanggal 13 penelitian kesehatan. Jakarta :
Oktober. Didapat dari: Rineka Cipta; 2010.
http//id.shooving.com/medicine and 14. Prasetyawati Arsita Eka.Kesehatan
health ibu dan anak (KIA). Yogyakarta:
4. Bruce Elizabeth.Premature rupture Muha media; 2012.
of membrane (PROM). Diakses 15. Prawirohardjo. Sarwono,Buku
tahun 2002. Didapat dari: Acuan Nasional Pelayanan

Midwifery Care Journal 8


Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Didapat dari:
Jakarta : YBP-SP, 2009. http://www.chclibrary.org/micromed
16. Rukiyah, Yulianti. Asuhan /00061770.
Kebidanan IV (Patologi 18. Subramanian KS.Low birth weigh
Kebidanan), Jakarta : Trans Info infant.Naskah masuk tanggal 25
Media,2010 September 2006.Diakses tanggal
17. Smith Joseph J.Premature of 11 Desember 2007. Didapat dari:
membranes. Diakses tahun 2001.

Midwifery Care Journal 9

Anda mungkin juga menyukai