Anda di halaman 1dari 5

Lampiran 1

Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Kualitas Hidup Penderita Multi Drug Resistance
Tuberkulosis (MDR TB) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018

Rakhmi Rafie1, Tusy Triwahyuni1, Dita Latisha Savira2

Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Bandar Lampung
1. Staf Pengajar, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Lampung
2. Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Lampung

Abstrak

Latar Belakang: Multi Drug Resistance Tuberculosis (MDRTB) adalah salah satu jenis resistensi bakteri TB
terhadap minimal dua obat anti TB lini pertama, yaitu Isoniazid dan Rifampicin yang merupakan dua obat
TB yang paling efektif. Kepatuhan minum obat merupakan salah satu faktor keberhasilan berobat dan
dapat dilihat dari meningkatnya kualitas hidup penderita MDR TB.
Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan kualitas
hidup pada penderita MDR-TB di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018.
Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan pendekatan
cross-sectional menggunakan kuisioner WHOQOL-Bref dan MMAS 8. Populasi penelitian ini adalah
penderita MDR-TB serta pengambilan sampel menggunakan teknik sampling total populasi berjumlah
76 penderita. Data dianalisis dengan Uji Chi-Square.
Hasil: Distribusi frekuensi kepatuhan minum obat yang tinggi sebanyak 42 penderita (64,4%). Penderita
MDR TB yang memiliki kualitas hidup tinggi sebanyak 49 penderita (75,4%). Terdapat hubungan
kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup penderita MDR TB di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung tahun 2018 dengan nilai p=0,00.
Kesimpulan : Terdapat hubungan kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup penderita multi drug
resistance tuberkulosis (MDR TB) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018.
Kata Kunci : Kepatuhan Minum Obat, Kualitas Hidup, MDR-TB

Abstract

Background: Multi Drug Resistance Tuberculosis (MDR TB) is one type of TB bacteria resistance against at least
two first-line anti-TB drugs, Isoniazid and Rifampicin which are the two most effective TB drugs. Medication
adherence is one of the success factors of treatment and can be seen from the increasing quality of life of sufferers of
MDR TB patients.
Propose: This study aimed to find out the relationship of medication adherence to the quality of life of MDR TB
patients in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province year 2018.
Methodology: This type of research is observational analytical method with approach cross-sectional study using
WHOQOL-Bref questionnaire method and MMAS 8. The population of this research are the sufferers of MDR TB
as well as sampling the sampling technique using the total population amounted to 76. Data was analized with Chi
Square.
Results: Frequency distribution of high medication compliance as many as 42 patients (64.4%). MDR TB sufferers
who have a high quality of life as much as 49 patients (75.4%). There is medication compliance relationship with the
quality of life of sufferers of MDR TB in the Hospital of Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province year 2018 p-
value = 0.00.
Conclusion: There is the correlation of medication adherence to the quality of life of Multi Drug Resistance
Tuberculosis (MDR TB) patients in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province year 2018.
Keyword: MDR-TB, Medication Adherence, Quality of Life

 
 

Pendahuluan observasional dengan pendekatan cross-sectional

M ulti drug resistance tuberkulosis (MDR TB)


adalah salah satu jenis resistensi bakteri
Tuberkulosis (TB) terhadap minimal dua
menggunakan kuisioner WHOQOL-Bref dan
MMAS 8. Sampel penelitian ini adalah penderita
MDR-TB yang menggunakan teknik sampling
Obat Anti TB paru (OAT) lini pertama, yaitu total populasi berjumlah 76 penderita. Data
isoniazid dan rifampisin yang merupakan dua dianalisis dengan Uji Chi-Square.
obat TB paru paling efektif atau OAT lainnya yang Teknik sampling yang digunakan adalah
ditetapkan oleh strategi pengendalian directly teknik sampling total populasi dimana seluruh
observed treatment short-course (DOTS). jumlah populasi dijadikan sampel yaitu pasien
Indonesia merupakan salah satu dari 27 multi drug resistance tuberkulosis paru yang
negara dengan beban MDR TB tertinggi di seluruh terdapat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
dunia, dengan perkiraan 6.800 kasus baru setiap Lampung tahun 2018 dan memenuhi kriteria
tahun, yaitu diperkirakan 2,8% kasus baru dan inklusi.
16% dari kasus pengobatan ulang. Pada tahun
2016 (Januari-November), terdapat 2293 kasus Hasil Penelitian
yang dikonfirmasi sebagai MDR TB dan 1420 Penelitian ini dilakukan di Poli Klinik MDR
(62%) yang terdaftar sebagai kasus baru. Tingkat TB RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
keberhasilan pengobatan untuk kasus MDR TB Lampung pada bulan Oktober 2018 sampai
tahun 2013 di Indonesia mencapai 51% (WHO, Februari 2019. Data diambil dengan
2016). Sedangkan, pada tahun 2050 Indonesia memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi,
ditargetkan untuk terbebas dari TB. didapat jumlah sampel sebanyak 65 orang. Data
Berdasarkan data dari hasil pre-survey di gambaran karakteristik subjek penelitian dapat
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, dilihat pada gambar di bawah ini.
tercatat sebanyak 76 pasien MDR TB yang sedang
menjalani OAT dan data tersebut diambil periode
tahun 2018. Pada tahun 2016 telah tercatat 27
pasien MDR TB kasus baru, sedangkan di tahun
2017 tercatat sebanyak 41 pasien dan tahun 2018
yaitu 47 pasien MDR TB kasus baru. Dari beberapa
data tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa setiap
tahunnya mengalami peningkatan jumlah MDR
TB terhitung dari tahun 2016-2018.
Kualitas hidup menurut World Health
Organization Quality of life (WHOQOL) Gambar 1. Distribusi Jenis Kelamin Penderita
didefinisikan sebagai persepsi individu mengenai MDR TB
posisi individu hidup dalam konteks budaya dan Pada gambar 1 jumlah responden berjenis
sistem nilai dimana individu hidup dan kelamin laki-laki sebanyak 38 orang (58,5%)
hubungannya dengan tujuan, harapan, standar sedangkan responden berjenis kelamin
yang ditetapkan dan perhatian seseorang (WHO, perempuan sebanyak 27 orang (41,5 %).
2018). Health Related Quality of Life (HRQOF) Selanjutnya, gambaran mengenai distribusi usia
didefinisikan sebagai sejauhmana persepsi penderita MDR TB di bawah ini.
subjektif pasien mengenai kesejahteraan fisik,
mental dan sosial pada hari ke hari dipengaruhi
oleh penyakit dan pengobatannya (Ahmad et al,
2016).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup
penderita MDR TB di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018

Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Oktober 2018 – Februari 2019. Data penelitian
penelitian ini adalah seluruh pasien multi drug Gambar 2. Distribusi Usia Penderita MDR TB
resistance tuberkulosis paru di RSUD Dr. H. Abdul Pada gambar 2 jumlah responden berusia 17-
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018. Jenis 25 tahun sebanyak 6 orang (9,2%), jumlah
penelitian yang digunakan adalah metode analitik responden berusia 26-35 tahun sebanyak 19 orang

Hubungan  Kepatuhan  Minum  Obat  dengan  Kualitas  Hidup  ....  |  Dita  Latisha  Savira  |  Universitas  Malahayati

1  
 

(29,2%), jumlah responden berusia 36-45 tahun Distribusi Frekuensi Kepatuhan Minum Obat
sebanyak 22 orang (33,8%) responden berusia 46- dan Kualitas Hidup Penderita MDR TB.
55 tahun sebanyak 15 orang (23,1%) responden
berusia 56-65 tahun sebanyak 2 orang (3,1%),
sedangkan responden berusia > 65 tahun sebanyak
1 orang (1,5%). Lebih lanjut, mengenai gambaran
distribusi pekerjaan penderita MDR TB di bawah
ini.

Gambar 4. Distribusi Frekuensi Kepatuhan


Minum Obat dan Kualitas Hidup MDR TB

Pada gambar 4 jumlah responden dengan


kepatuhan minum obat tinggi sebanyak 42 (64,4%)
orang, sedangkan jumlah responden dengan
kepatuhan minum obat rendah sebanyak 23
(35,4%) orang. Jumlah responden dengan kualitas
Gambar 3. Distribusi Pekerjaan Penderita MDR TB hidup tinggi sebanyak 49 (75,4%) orang,
Pada gambar 3 jumlah responden yang tidak sedangkan jumlah responden dengan kualitas
bekerja sebanyak 27 orang (41,5%), sedangkan hidup rendah sebanyak 16 (24,6%) orang.
responden yang bekerja sebanyak 38 orang
(58,5%).

Tabel 1 Uji Chi-Square Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Kualitas Hidup Penderita
MDR TB
Kualitas Hidup
Total
Kepatuhan Tinggi Rendah P-value OR (95% Cl)
Minum Obat
N % N % N %

Tinggi 41 97,6% 1 2,4 42 100


0,00 76,875 (8,854-667,494)
Rendah 8 34,8% 15 65,2 23 100
Total 49 75,4% 16 24,6 65 100

Tabel 1 menunjukkan hasil analisis Uji Chi- Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018.
Square hubungan kepatuhan minum obat dengan Hasil analisis diperoleh nilai OR=76,875, artinya
kualitas hidup penderita MDR TB. Berdasarkan kepatuhan minum obat yang tinggi memiliki
hasil penelitian ini diketahui bahwa 42 responden risiko sebesar 76,875 kali kualitas hidup yang
dengan kategori kepatuhan minum obat yang tinggi dibandingkan dengan kepatuhan minum
tinggi kualitas hidup tinggi terdapat 41 (97,6%) obat yang rendah.
responden, dan yang memiliki kualitas hidup
rendah sebanyak 1 (2,4%) responden, sedangkan Pembahasan
dari 23 responden dengan kategori kepatuhan Pada penelitian ini dari 65 responden, 42
minum obat yang rendah dan memiliki kualitas (64,4%) orang diantaranya memiliki kepatuhan
hidup yang tinggi sebanyak 8 (34,8%) responden minum obat yang tinggi dan sisanya sebanyak 23
dan yang memiliki kualitas hidup rendah (35,4%) orang memiliki kepatuhan minum obat
sebanyak 15 (65,2%) responden. Pada penelitian yang rendah. Kepatuhan yang tinggi juga dapat
ini didapatkan nilai p = 0,000 yang artinya p < 0,05 dipengaruhi oleh adanya pengawas minum obat
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat (PMO) yang berada langsung di Poli MDR TB dan
hubungan antara kepatuhan minum obat dengan mengingatkan pasien dalam berobat. Pasien
kualitas hidup penderita MDR TB di RSUD Dr. H. Support (PS) juga mempunyai peran penting

Hubungan  Kepatuhan  Minum  Obat  dengan  Kualitas  Hidup  ....  |  Dita  Latisha  Savira  |  Universitas  Malahayati

  2  
 

dalam memotivasi dan memberi pengetahuan disebabkan oleh faktor umur dan riwayat
kepada pasien sehingga pasien semangat berobat penyakit, karena semakin tinggi umur maka
dan patuh pada pengobatan yang dijalaninya. kondisi fisik juga semakin menurun dan energi
Meskipun masih ada beberapa pasien yang tidak yang dihasilkan pun tidak banyak (Karuniawati
patuh menjalani pengobatan dikarenakan jarak dan Supadmi, 2016).
yang ditempuh dirasa jauh ataupun adanya rasa Hal ini sejalan dengan penelitian yang
jenuh pasien dalam menjalani pengobatan yang dilakukan oleh Sari et al (2018) yang mendapatkan
terbilang lama dan banyaknya jumlah obat yang hasil bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan
harus dihabiskan pasien setiap harinya. minum obat dengan kualitas hidup MDR TB.
Pengobatan pasien MDR TB dalam mengkonsumsi Kepatuhan dapat mempengaruhi tingkat kualitas
obat dapat menyebabkan kejenuhan dan akan hidup terutama untuk penyakit yang memiliki
memengaruhi tingkat kerutinan pasien dalam pengobatan jangka panjang.
mengonsumsi obat seperti yang sudah diresepkan
oleh dokter. Hal tersebut yang seringkali memicu Kesimpulan
terjadi resisten terhadap OAT (Bello dan Itiola, Kepatuhan minum obat terbukti dapat
2010). meningkatkan kualitas hidup penderita Multi
Berdasarkan pada data menunjukkan bahwa Drug Resistance Tuberculosis (MDRTB).
75,4% responden dengan kualitas hidup tinggi,
sedangkan jumlah responden dengan kualitas
hidup rendah sebanyak 24,6%. Hal ini Daftar Pustaka
Abrori, I. and Ahmad, R.A., 2018. Kualitas hidup
dikarenakan banyaknya dukungan sosial yang
diberikan terhadap pasien, contohnya dari penderita tuberkulosis resisten obat di
dukungan keluarga, kerabat, teman-teman, kabupaten Banyumas. Berita Kedokteran
maupun PMO dan PS yang berada di poli MDR Masyarakat, 34(2), pp.55-61.
TB terus memberikan motivasi kepada pasien dan
juga diiringi dengan tingginya semangat pasien Ahmad, N., Javaid, A., Sulaiman, S.A.S., Basit, A.,
untuk terbebas dari penyakit MDR TB. Meskipun Afridi, A.K., Jaber, A.A.S. and Khan, A.H.,
masih ada pasien yang memiliki kualitas hidup 2016. Effects of multidrug resistant
yang buruk dikarenakan banyaknya biaya yang
tuberculosis treatment on patients’ health
dikeluarkan dan adanya stigma sosial yang
digambarkan oleh masyarakat sehingga pasien related quality of life: Results from a follow
merasa terkucilkan dari lingkungannya. Efek up study. PloS one, 11(7), p.e0159560.
samping yang didapatkan oleh pasien pada awal
pengobatan pun membuat pasien merasa sulit Ayub, T., Nazir, U. and Sideeq, K., 2017. Quality of
tidur dan lelah dalam beraktivitas namun hal ini life of multi drug resistant tuberculosis cases
berkurang seiring berjalannya pengobatan. of Kashmir valley. IJIRMS, 2(08), pp.1113-7.
Berdasarkan data diperoleh hasil penelitian
bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan Dahlan, M.S., 2014. Statistik untuk Kedokteran dan
minum obat dengan kualitas hidup penderita Kesehatan: Deskriptif. Bivariat, dan
MDR TB (Ho ditolak) dengan nilai p=0,000 yang Multivariat, Dilengkapi dengan Menggunakan
artinya p= < 0,05. Fase awal pengobatan
SPSS, Salemba.
mendukung untuk terjadi kepatuhan tinggi
dikarenakan masih disiplinnya responden
Elvira, S.D. and Hadisukanto, G., 2010. Buku ajar
terhadap pengobatan yang dijalani. Faktor
kekambuhan juga merupakan penyebab psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.
responden takut untuk tidak menjalani
Emmi Bijawati, S.K.M., Kes, M., Munawir
pengobatan dengan baik, karena dengan adanya
kekambuhan berarti responden harus mengulang Amansyah, S.K.M., Kes, M. and Nurbiah,
pengobatan dengan dosis dan jangka waktu yang S.K.M., 2018. The Risk Factors for Treatment
lebih dari pengobatan TB paru (Sari et al, 2018). of Multidrug Resistance Tuberculosis
Responden yang tidak patuh dan kualitas (MDR-TB) Patients in Labuang Baji General
hidupnya rendah kemungkinan karena obat Hospital Makassar in 2017. Jurnal Nasional
tersebut tidak memberikan efek terapi maksimal.
Ilmu Kesehatan, 1(1).
Menurunnya kondisi fisik juga merupakan salah
satu faktor dari kualitas hidup pasien yang
rendah. Menurunnya kondisi fisik juga dapat

Hubungan  Kepatuhan  Minum  Obat  dengan  Kualitas  Hidup  ....  |  Dita  Latisha  Savira  |  Universitas  Malahayati

  3  
 

Fauziah, L.A. and Korib, M., 2013. Faktor-Faktor Arifin Achmad Provinsi Riau Periode April
Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian 2013-Juni 2014. Jurnal Online Mahasiswa
Tuberculosis Multidrug Resistent (TB MDR) (JOM) Bidang Kedokteran, 2(2), pp.1-17.
di RSUP Persahabatan tahun
2013. Departemen Epidemiologi FKM UI. Rab, T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: Trans
Info Media.
Kurniasari, K., Leonardi, T., & Psi, M., 2013.
Kualitas perempuan lanjut usia yang Sari, D. P., Karim, D., & Ernawaty, J., 2018.
melajang. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dengan
Perkembangan, 2(03), pp.152. Kualitas Hidup Penderita Tb Mdr Di Poli Tb
Mdr Rsud Arifin Ahmad Pekanbaru. Jurnal
Lara, A. G., & Hidajah, A. C., 2017. Hubungan Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu
Pendidikan, Kebiasaan Olahraga, Dan Pola Keperawatan, 5, pp.105-114.
Makan Dengan Kualitas Hidup Lansia Di
Puskesmas Wonokromo Surabaya. Jurnal Sarwani SR, D., & Nurlaela, S., 2012. Faktor risiko
Promkes, 4(1), pp.59-69. multidrug resistant tuberculosis (MDR-
TB). Jurnal kesehatan masyarakat, 8(1), pp.60-
Lee, G. K., Wang, H. H., Liu, K. Q., Cheung, Y., 66.
Morisky, D. E., & Wong, M. C., 2013.
Determinants of medication adherence to Sharma, R., Yadav, R., Sharma, M., Saini, V., &
antihypertensive medications among a Koushal, V., 2014. Quality of life of multi
Chinese population using Morisky drug resistant tuberculosis patients: a study
Medication Adherence Scale. PloS one, 8(4), of north India. Acta Medica Iranica, 52(6),
pp.448.
Munawwarah, R. and Leida, I., Wahiduddin.
Gambaran Faktor Risiko Pengobatan Pasien Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Tb-Mdr Rs Labuang Baji Kota Makassar Simadibrata, M., & Setiati, S., 2009. Buku
Tahun 2013. Gambaran Faktor Risiko Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi
Pengobatan Pasien Tb-Mdr Rs Labuang Baji V. Jakarta: Interna Publishing, 310, pp.1973-
Kota Makassar Tahun 2013http://Repository. 1982.
Unhas. Ac. I d/Bitstream/Handle/123456789/5
Theofilou, P., 2013. Quality of Life: Definition and
530/JURNAL. Pdf? Sequence, 1(2), p.013.
Measurement. Europe's journal of
Niven, N., 2002. Psokologi Kesehatan: Pengantar psychology, 9(1).
untuk Perawat Profesional Kesehatan Lain
Wibisono, Y., & Winariani, H. S., 2010. Buku Ajar
Edisi 2.
Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Departemen
Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi penelitian Ilmu Penyakit Paru Fakultas Kedokteran
kesehatan (Cetakan VI). Jakarta: Penerbit PT. UNAIR.
Rineka Cipta.
World Health Organization, 2004. The world health
Pradono, J., Hapsari, D., & Sari, P., 2009. Kualitas organization quality of life (WHOQOL)-
hidup penduduk Indonesia menurut BREF (No. WHO/HIS/HSI Rev. 2012.02).
International Classification of Functioning, World Health Organization.
Disability and Health (ICF) dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya (Analisis
Lanjut Data RISKESDAS 2007). Indonesian
Bulletin of Health Research.

Putri, V. A., Yovi, I. Y., & Fauzia, D., 2015. Profil


Pasien Tuberculosis Multidrug Resistance
(TB-MDR) Di Poliklinik TB-MDR RSUD

Hubungan  Kepatuhan  Minum  Obat  dengan  Kualitas  Hidup  ....  |  Dita  Latisha  Savira  |  Universitas  Malahayati

3  

Anda mungkin juga menyukai