Anda di halaman 1dari 8

OKSIGENASI

Dosen Pembimbing :

Sutrisno, S Kep Ns.,M.Kes

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2 TINGKAT 1 B

1. Ajeng Yanuaristi V.S : P17331193041


2. Rita Nurma Widyawati : P17331193042
3. Dini Aulani : P17331194043
4. Nila Fauziah : P17331194044
5. Happy Anggi D. : P17331194045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PROGAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN JEMBER

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Oksigen (O2) merupakan komponen gas yang sangat berperan dalam proses
metabolisme tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh secara
normal. Oksigen diperoleh dengan cara menghirup udara bebas dalam setiap kali
bernafas. Dengan bernafas setiap sel tubuh menerima oksigen, dan pada saat yang sama
melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen
dari jaringan memungkinkan setiap sel melangsungkan proses metabolismenya, oksigen
hasil buangannya dalam bentuk karbondioksida (CO2) dan air (H2O).

Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan


fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh.
Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan lebih memahami
tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada klien dengan gangguan
oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang mengalami masalah atau gangguan
oksigenasi (Asmadi, 2008).

Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami


kemunduran bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen
merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh (Fatwa, 2009).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa sih yang dimaksud terpai oksigen atau oksigenasi ?

2. Bagaimana langkah-langkah pemasangannya terhadap pasien?

4. Apakah kekurangan dan kelebihan dari setiap pemasangan alat yang diberikan
kepada pasien?

1.3 Tujuan

1. untuk mengetahui apa itu terapi oksigen atau oksigenasi

2. untuk mengetahi langkah-langkah pemasangan terapi oksigen

3. untuk mengetahui kekurangan dan kelbihan dari jenis alat yang akan diberikan
kepada pasien

Bab 2
Pembahasan

1.1 pengertian oksigensi atau terapi oksigen

Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20 % pada tekanan 1
atmosphir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah. Terapi oksigen adalah
memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan
menggunakan alat sesuai kebutuhan (Standar Pelayanan Keperawatan di ICU, Dep.Kes.
RI, 2005). Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih
tinggi dari yang ditemukan dalam atmosfir lingkungan. Pada ketinggian air laut
konsentrasi oksigen dalam ruangan adalah 21 %, (Brunner & Suddarth,2001).

1.2 Langkah-langkah pemasangan oksigenasi

1. Persiapan alat

Alat yang dibutuhkan antara lain :

        1.       Nasal kanul / masker sederhana / masker NRBM, sesuai ukuran pasien

        2.       Selang oksigen

        3.       Tabung oksigen dengan manometernya

        4.       Humidifier

        5.       Water steril (aquadest) / air matang / air mineral

        6.       Flowmeter (pengukur aliran)

        7.       Plester

        8.       Gunting plester

        9.       Alat tulis

2. Persiapan pasien

Pembukaan 

        a.    Memberikan salam dan memperkenalkan diri

        b.   Menempatkan pasien / keluarga dalam kondisi nyaman dan kondusif

3. Mengonfirmasikan tujuan dan prosedur pemberian terapi oksigenasi 

Menjelaskan tujuan dan proses pemberian terapi oksigenasi pada keluarga pasien

4.  Menilai kesiapan pasien 


Petugas menyiapkan inform concent untuk ditandatangani

5. Prosedur Pemasangan

     Mengorganisasikan tindakan pemberian terapi oksigenasi

      Cara Pemasangan :

              1.Alat-alat didekatkan pasien

              2.Cuci tangan

              3.Pasang manometer pada tabung oksigen

              4.Pasang flowmeter dan pastikan alirannya mati terlebih dahulu

              5.Pasang botol humidifier

              6.Sambung selang oksigenasi dengan humidifier

              7.Buka aliran flowmeter untuk mengecek aliran oksigen

              8.Atur aliran oksigen sesuai indikasi

9.Atur posisi duduk pasien(semifowler)

10. Pastikan jalan nafas tidak terjadi sumbatan

              11.Pasang alat terapi oksigen pada pasien

              12.Amati respon pasien

              13.Pasang plester untuk fiksasi

1.3 Kekurangan dan kelebihan dari alat yang digunakan saat pemasangan

Teknik Pemberian Oksigen dengan


1. Nassal kanul, / binasal kanula
Alatnya sederhana dapat memberikan oksigen dengan aliran 1-6lt/menit dan konsentrasi
oksigen sebesar 24%-44%.

 Keuntungan
Toleransi klien baik
Pemasangannya mudah
Klien bebas untuk makan dan minum
Harga lebih murah
 Kerugian
Mudah terlepas
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%
Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut
Mengiritasi selaput lender, nyeuri sinus
2.Sungkup muka / masker / facemask
ada macamnya :
1. Face mask sederhana

Aliran oksigen melalui alat ini sekitar 5-8lt/menit dengan koonsentrasi 40-60%.

 Keuntungan
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula system humidifikasi dapat di
tingkatkan
 Kerugian
Umumnya tidak nyaman bagi klien
Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut dan pipi
Aktivitas makan dan berbicara terganggu
Dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga dapat menyebabkan aspirasi
Jika alirannya rendah dapat menyebabkan penumpukan karbondioksida

2. Sungkup muka dengan kantung rebresthing

Konsentrrasi oksigen yang di berikan lebih tinggi dari pada sungkup muka sederhana
yaitu 60-80% dengan aliran oksigen 8-12lt/menit. Indikasi penggunaan adalah pada
klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang rendah, udara inspirasi sebagian
tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi karbondioksida lebih tinggi dari
pada sungkup sederhana.

 Keuntungan
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada sungkup muka sederhana
Tidak mengeringkan selaput lendir
 Kerugian
Kantung oksigen bisa terlipat
Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran terlalu rendah

3. Sungkup muka non breathing


Memberikan konsentrasi oksigen sampai 99% dengan aliran yang sama pada kantong
rebreathing. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak tercampur dengan ekspirasi. Indikasi
penggunaan adalah pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang tinggi.

 Keuntungan
Konsentrasi oksigen hampir diperoleh 100% karena adanya katup satu arah
antara kantong dan sungkup, sehingga kantung mengandung konsentrasi oksigen
yang tinggi dan tidak tercampur dengan udara ekspirasi.
Tidak mengeringkan selaput lender
 Kerugian
Kantung oksigen bisa terlipat
Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
Tidak nyaman bagi klien
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui
saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan (Standar Pelayanan
Keperawatan di ICU, Dep.Kes. RI, 2005). Dalam praktik terapi oksigenasi ini kita bisa
memakai dengan satu cara hanya saja ada macam alat yang dgnakan sesuai kebutuhan
pasien yang memerlukan bantuan pemberian oksigen. Dalam berbagai macam alat ini
ada kekurangan dan kelebihan yang dimiliki masing-masing alat.

2. SARAN

Sebelum melakukan pemasangan ini kita menghitung terlebih dahulu keadaan nafas
yang terjadi pada pasien dan sesuai oksigen yang diberikan sesuai dengan nafas dan
anjurkan oleh dokter.

DAFTAR PUSTAKA
https://euisanihsitiablogkeperawatan.blogspot.com/2017/03/cara-pemasangan-
oksigenasi.html

https://www.kompasiana.com/lutfialpian/54f94b1ca333116f068b4ac3/teknik-
pemberian-oksigen-dengan-face-mask-dan-nasal-kanul

Anda mungkin juga menyukai