Kebijakan PMKP
Kebijakan PMKP
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA
Nomor : 138/KEP/RSPKUM/I/IV/2019
TENTANG
KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA
Menimbang: a. bahwa rumah sakit mempunyai kewajiban memberi pelayanan kese
hatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit;
b. bahwa rumah sakit membuat, melaksanakan, dan menjaga standar
mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam
melayani pasien;
c. bahwa dalam Upaya peningkatan mutu dan keselamatan Pasien RS
PKU Muhammadiyah Bima dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya Kebijakan Direktur RS PKU Muhammadiyah Bima sebagai
landasan bagi penyelenggaraan pelayanan kesahatan yang bermutu
tinggi dalam rangka keselamatan pasien di rumah sakit
Mengingat: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran
2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/MenKes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun
2017 tentang keselamatan pasien
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017 tentang
Akreditasi Rumah Sakit
8. Revisi status Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima Nomor :
722/KEP/III.O/H/2019
9. SK PDM Nomor: 123/KEP/III.0/H/2019 tentang pengangkatan dr.
H Muhamad Ali Sp.PD sebagai Direktur Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bima.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA
Pertama : Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Bima sebagai mana terlampir dalam surat
keputusan ini
Kedua : Direktur Rumah sakit berpartisi pasien dalam perencanaan,
monitoring, dan pengawasan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
Ketiga : BPH Rumah sakit bertanggung jawab penuh terhadap mutu dan
keselamatan pasien.
Keempat : Pelaksanaan Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS
PKU Muhammadiyah Bima dilaksanakan oleh Komite/Tim Mutu dan
Keselamatan Pasien RS PKU Muhammadiyah Bima.
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan
akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Bima
Tepat tanggal : 04 April 2019 M
28 Rajab 1440H
Lampiran
Keputusan Direktur
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima
Nomor : 138 /KEP/RSPKUM/I/IV/2019
Tanggal : 04 April 2019
28 Rajab 1440 H
Kebijakan ini menguraikan secara garis besar terkait hal yang mendasari :
C. Analisis Data
1. Rumah Sakit melakukan analisis menggunakan alat statistik yang sesuai kebutuhan.
Analisis dilakukan dengan cara :
a. Membandingkan data di rumah sakit dari waktu ke waktu (analisis trend)
b. Membandingkan dengan rumah sakit lain bila mungkin sejenis melalui dabase
external baik nasional maupun internasional
c. Membandingkan dengan standar seperti yang telah di tentkan oleh badan akreditasi
atau organisasi profesioanl ataupun standar yang ditentukan oleh peraturan
perundang undangan
d. Membandingkan dengan praktik yang dinginkan yang dalam literature digolongkan
sebagai praktik terbaik (best practice)
2. Analisis data melibatkan Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang memahami tentang
manajemen informasi, mempunyai ketrampilan dalam metode pengumpulan data dan
mengetahui cara penggunaan alat statistic yang sesuai.
3. Ka Bidang, Bagian, instalasi serta unit kerja juga melakukan analisis data untuk program
mutu di masing masing wilayah kerjanya setiap 3 bulan dengan membandingkan data
yang dilakukan dari waktu ke waktu didalam rumah sakit,dilakukan dengan standar yang
ada, dan dilakukan dengan praktek yang telah diakui dapat digunakan. Perbandingan
juga dilakukan dengan membandingkan data rumah sakit dengan external database yang
diperoleh dengan melakukan online search dari internet berupa jurnal maupun laporan
lainnya yang terkini dan dari sumber terpercaya (reliable sources). Semua data dijaga
keamanan dan kerahasiaannya.
4. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan merekapitulasi data setiap bulan
melalui SIMRS dan menganalisa serta melaporkan hasil analisis setiap 3 bulan melalui
sebuah pertemuan sosialisasi hasil evaluasi pemantauan indikator mutu (rapat mutu
Triwulan).
5. Ka Bidang, Bagian, instalasi serta unit kerja juga melakukan analisis data untuk program
mutu di masing masing wilayah kerjanya setiap 3 bulan dengan membandingkan data
yang dilakukan dari waktu ke waktu didalam rumah sakit,dilakukan dengan standar yang
ada, dan dilakukan dengan praktek yang telah diakui dapat digunakan. Perbandingan
juga dilakukan dengan membandingkan data rumah sakit dengan external database yang
diperoleh dengan melakukan online search dari internet berupa jurnal maupun laporan
lainnya yang terkini dan dari sumber terpercaya (reliable sources). Semua data dijaga
keamanan dan kerahasiaannya.
6. Analisis program mutu dan keselamatan pasien mencakup analisis terhadap dampak
prioritas perbaikan yang telah ditetapkan. Analisis dampak meliputi sumberdaya
manusia dan efisiensi biaya.
7. Hasil analisis data mutu dan keselamatan pasien digunakan sebagai dasar oleh pimpinan
dalam pengambilan kebijakan, perencanaan dan pengembangan di rumah sakit.
8. Rumah Sakit mengembangkan budaya keingintahuan (inquiry) di semua level dari
manajemen, klinisi, peneliti dan pendidik dalam melakukan analisis serta upaya
perbaikan dan pengembangan
D. Validasi Data
1. Pimpinan RS PKU Muhammadiyah Bima bertanggung jawab dalam memastikan data
dan informasi mutu yang valid sebagai dasar dalam mengambil keputusan manajemen
dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program serta tanggung
jawab mutu layanan kesehatan untuk masayarakat/public dengan kegiatan validasi data.
2. Tim Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan proses validasi internal terkait data mutu
dalam program Peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit dengan tujuan
memastikan validitas dan reabilitas data. Data mutu yang dilakukan validasi jika:
a. Terdapat suatu ukuran baru diterapkan (khususnya, pengukuran klinis yang
dimaksudkan untuk membantu rumah sakit mengevaluasi dan meningkatkan
proses atau hasil klinis yang penting)
b. Data akan ditampilkan kepada publik lewat situs web rumah sakit atau cara lain
c. Terdapat suatu perubahan pada pengukuran yang ada, seperti jika ada alat
pengumpulan data telah diubah atau proses abstraksi data atau abstractor telah
diubah
d. Data yang dihasilkan dari pengukuran sebelumnya berubah tanpa alasan yang
jelas; Sumber data berubah, misalnya jika ada bagian dari catatan pasien yang
diubah ke bentuk elektronik sehingga sumber data berubah menjadi data
elektronik dan data cetak; atau Subjek pengumpulan data berubah, misalnya
perubahan dalam umur pasien rata-rata, perubahan protokol penelitian, penerapan
practice guideline (pedoman praktik) baru, atau pemakaian teknologi dan
metodologi perawatan baru.
3. Staf PMKP sebagai pengumpul data kedua melakukan validasi data secara internal
dengan metode sebagai berikut:
e. Mengumpulkan data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam pengumpulan
data sebelumnya
f. Melakukan pengecekan terhadap sumber data asli
g. Menentukan jumlah sampel validasi oleh validator
h. Menghitung jumlah sampel validasi oleh validator berdasarkan initial sample size
sebagai berikut :
1) Populasi data 1-16: total sampel
2) Populasi data 17-160: minimum 16 -10 %
3) Populasi data 161-480: 10 % 4) > 480 : 48
i. Membuat kertas kerja validasi sesuai dengan profil indikator
j. Mengumpulkan data validasi
k. Menghitung hasil validasi dengan membandingkan hasil data orang pertama
dengan hasil dari validator (P1/P2 x 100%) atau X = P1 x 10%
l. Menetapkan tingkat akurasi data yang valid yaitu akurasi levelnya lebih dari
90%.
m. Melakukan review terhdap hasil yang tidak valid atau jika data yang ditemukan
ternyata tidak sama, catat penyebabnya (misal data tidak jelas definisi
operasional, numerator dan denumerator)
n. Melakukan tindakan koreksi bersama validator dengan pengumpul data pertama
untuk membuat keputusan dan pemahaman yang sama dalam mengulas definisi
operasional, numerator dan denomerator.
o. Melakukan edukasi untuk pengumpul data dan pihak yang terkait dengan
indikator.
p. Melakukan validasi ulang setelah tindakan korektif
q. Membuat laporan hasil validasi
r. Lakukan validasi kembali jika ada perubahan PIC pengumpul data, sumber data,
numerator, denomerator, sistem RM Menjadi E-RM dan data yang dihasilkan
dari pengukuran sebelumnya berubah tanpa alasan yang jelas.
E. Pelaporan
1. Pelaporan kegiatan mutu di RS PKU Muhammadiyah Bima terdiri dari pelaporan
bulanan, triwulan dan tahunan.
2. Laporan bulanan dibuat oleh masing masing Unit/ Instalasi/Bidang/Bagian dan Tim
Mutu dan Keselamatan Pasien berisikan rekapitulasi pencapaian indikator mutu dengan
kelengkapan jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula yang dapat
dilihat dalam SISMADAK selambat lambatnya tanggal 5 setiap bulan pada bulan
berikutnya
3. Laporan triwulan dibuat oleh Ka instalasi/bidang bagian serta Tim Mutu dan
Keselamatan Pasien yang berisikan analisis data dari bulan ke bulan, perbandingan
dengan RS luar, analisis berdasarkan evidence based/kajian terkini disajikan dalam
grafik trend dan berisi penyebab masalah serta tindak lanjut.
4. Laporan triwulan dibuat oleh masing masing unit/bidang/bagian / Instalasi setiap 3 bulan
dilaporkan ke atasan masing masing (direktur) dan ditembuskan ke Tim Mutu dan
Keselamatan Pasien.Laporan triwulan yang dibuat di Tim Mutu dan Keselamatan Pasien
dilaporkan ke Direktur untuk selanjutnya Direktur melaporkan laporan triwulan ke
Dewan Pengawas.
5. Rumah Sakit melaporkan insiden keselamatan pasien setiap enam bulan kepada Dewan
Pengawas dan bila ada kejadian sentinel dilaporkan setiap ada kejadian.
6. Laporan tahunan disusun oleh Ka Instalasi/bidang/bagian dan Tim Mutu dan
Keselamatan Pasien yang berisi rekapitulasi seluruh laporan kegiatan mutu di unit
kerjanya dan atau laporan mutu Rumah sakit yang merupakan rekapan laporan triwulan
satu, dua, tiga dan empat.
7. Laporan PDSA (Plan Do Study dan Act) di susun lengkap dengan analisis dampak
setahun sekali
8. Laporan disampaikan ke atasan langsung masing masing dan ditembuskan ke Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
9. Setiap Laporan yang disampaikan ke atasan langsung masing masing dan atau
dilaporkan ke Direktur wajib diberikan rekomendasi.
10. Rekomendasi terhadap laporan yang disampaikan wajib dibuatkan upaya tindak lanjut
dan dilakukan evaluasi terhadap upaya tindak lanjut yang dilakukan
F. Pelaporan Data Benchmarking
1. Membandingkan data (RS PKU Muhammadiyah Bima) melakukan perbandingan data
dengan rumah sakit lain terkait data indikator mutu termasuk angka kejadian infeksi hasil
surveillance PPI melalui perbandingan data dasar.
2. RS PKU Muhammadiyah Bima mempunyai proses untuk menggunakan atau
berpartisipasi dalam database ekternal dengan rumah sakit yang sejenis baik local, secara
nasional maupun internasional untuk mengidentifikasi peluang perbaikan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit melalui melakukan pertemuan langsung atau
berkomunikasi lewat e-mail atau telpon atau bersurat untuk melakukan perbandingan data
dengan menyamakan profil/kamus indikator, menyamakan persepsi terkait kertas kerja
pengumpulan data oleh PIC pengumpul data,serta belajar dari Rumah sakit pembanding
terkait upaya peningkatan mutu yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Data hasil perbandingan dengan rumah sakit lain dibuatkan laporan dan dijadikan salah
satu dasar tindak lanjut dalam laporan analisis data mutu.
4. Data hasil perbandingan dari RS luar hanya untuk perbandingan data mutu sebagai bahan
pembelajaran.
5. Data hasil perbandingan dari RS luar tidak dilakukan publikasi/posting.
G. Publikasi Data
1. Direktur bertanggung jawab bahwa data yang disampaikan ke publik dapat
dipertanggungjawabkan dari segi mutu dan hasilnya. Data yang disampaikan telah
melalui evaluasi dari segi validitas.
2. Publikasi data eksternal dilakukan melalui satu pintu yaitu melalui sub bag humas
3. Publikasi data eksternal dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:
a. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menyiapkan data mutu PMKP yang
hendak dipublikasikan berupa grafik tren pencapaian selama 6 bulan sesuai
dengan data terpilih yang layak dipublikasi.
b. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit melaporkan data mutu PMKP dan
meminta persetujuan data yang hendak dipublikasikan ke Direktur.
c. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menyampaikan surat permohonan
publikasi sesuai dengan persetujuan Direktur dengan dilengkapi data mutu
PMKP yang hendak dipublikasikan kepada Sub Bagian Humas.
d. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit meneruskan dalam bentuk tembusan data
mutu PMKP yang hendak dipublikasikan sepengetahuan Sub Bagian Humas ke
Unit Teknologi dan Informasi untuk dapat diunggah ke website resmi RS PKU
Muhammadiyah Bima.
e. Unit Teknologi dan Informasi mengunggah data mutu PMKP ke website resmi
RS PKU Muhammadiyah Bima.
4. Publikasi data internal dengan cara melakukan desiminasi, mengedarkan data hasil
capaian serta notulen rapat dan mengunggah data di inteenet dengan beberapa langkah
sebagai berikut:
a. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit memfasilitasi Rapat Triwulan pencapaian
program PMKP.
b. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit membuat dan mengedarkan notulen rapat
triwulan pencapaian program PMKP RS ke Bidang/Bagian/Instalasi terkait.
c. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit mengedarkan rekapan hasil pencapaian
program PMKP RS ke Bidang/Bagian/Instalasi terkait.
d. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit mengunggah data hasil pencapaian
program PMKP RS ke intranet seuai dengan kelayakan data yang boleh diunggah
di internet.
5. Publikasi data internal di tingkat Unit Kerja/Bagian/Bidang/Instalasi dilakukan publikasi
melalui papan informasi sesuai dengan kelayakan data yang boleh dipublikasi dengan
membuatkan pajangan hasil pencapaian data mutu dengan tampilan grafik yang
dilengkapi dengan definisi operasional indikator, numerator, denominator, interpretasi
data serta tindak lanjut .
K. Manajemen resiko
1. Tim Manajemen Resiko menerapkan program manajemen risiko yang meliputi:
a. Identifikasi risiko
b. Menetapkan prioritas risiko
c. Pelaporan terhadap risiko.
d. Manajemen risiko (termasuk analisis, pengelolaan resiko dan pembuatan FMEA)
e. Penyelidikan KTD
f. Manajemen dari hal lain yang terkait.
2. Rumah sakit mempunyai daftar resiko namun tidak terbatas pada :
a. Pasien
b. Staf medis
c. Tenaga Kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di rumah sakit
d. Fasilitas rumah sakit
e. Lingkungn rumah sakit
f. Bisnis rumah sakit
3. Tim Manajemen Risiko melakukan FMEA minimal 1 tahun sekali. Pada proses yang
beresiko tinggi serta melaksanakan tindaklanjut hasil analisis FMEA