INFORMASI TERINTEGRASI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
SK DIREKTUR.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
BAB II PEMANTAUAN DATA .............................................................................................12
A. PENGERTIAN PEMANTUAN DATA.................................................................12
B. RUANG LINGKUP PEMANTAUAN DATA.......................................................12
C. TATA LAKSANA PEMANTAUAN DATA ........................................................12
D. DOKUMENTASI PEMANTAUAN DATA..........................................................12
BAB IV VALIDASI DATA.....................................................................................................16
. A. PENGERTIAN VALIDASI DATA........................................................................12
B. RUANG LINGKUP VALIDASI DATA................................................................12
C. TATA LAKSANA VALIDASI DATA .................................................................12
D. DOKUMENTASI VALIDASI DATA...................................................................12
BAB IV ANALISA DATA.....................................................................................................18
A. PENGERTIAN ANALISA DATA ........................................................................12
B. RUANG LINGKUP ANALISA DATA ................................................................12
C. TATA LAKSANA ANALISA DATA ...................................................................12
D. DOKUMENTASI ANALISA DATA ....................................................................12
BAB V PELAPORAN..............................................................................................................34
A. PENGERTIAN PELAPORAN ..............................................................................12
B. RUANG LINGKUP PELAPORAN .......................................................................12
C. TATA LAKSANA PELAPORAN .........................................................................12
D. DOKUMENTASI PELAPORAN ..............................................................12
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA
Nomor :169/KEP/RSPKUM/I/V/2019
TENTANG
PEDOMAN MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI TERINTEGRASI
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PEMBERLAKUAN PEDOMAN MANAJEMEN DATA DAN
SISTEM MANAJEMAN DATA DAN INFORMASI TERINTEGRASI
DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA
Pertama : Pedoman Manajemen Data dan Informasi Terintegrasi di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Bima sebagaimana terlampir dalam surat
keputusan ini
Kedua : Pedoman Manajemen Data Terintegrasi di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bima sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini
dimaksud dalam diktum pertama harus dijadikan acuan dalam
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Bima.
Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Bima
Tepat tanggal : 18 Mei 2019 M
A. PENGERTIAN
Adapun beberapa definisi yang harus dipahami dalam hal melaksanakan proses
pemantauan indikator mutu adalah sebagai berikut :
1. Pemantauan indikator mutu adalah kegiatan atau proses pengambilan data (input data)
dan analisa sederhana yang dilakukan oleh pihak penanggung jawab untuk mengetahui
hasil pencapaian dari indikator yang dipantau.
2. Indikator Mutu Rumah Sakit adalah indikator mutu yang ditetapkan oleh rumah sakit
dengan Surat Keputusan (SK) pemberlakuan dari Direktur dan selanjutnya dipantau di
seluruh area baik area klinis maupun non klinis (manajemen) di tingkat rumah sakit.
3. Indikator Keselamatan pasien adalah indikator keberhasilan terhadap sasaran
keselamatan pasien yang terdiri dari : 1. Mengidentifikasi pasien dengan benar, 2.
Meningkatkan komunikasi yang efektif, 3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang
harus diwaspadai, 4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang
benar, pembedahan pada pasien yang benar, 5. Mengurangi risiko infeksi akibat
perawatan kesehatan, dan 6. Mengurangi risiko pasien jatuh. Indikator ini dipantau
oleh Tim Keselamatan Pasien RS. Selain itu yang dilaksanakan pemantauan Indikator
keselamatan pasien sesuai dengan sasaran keselamatan pasien, juga dilakukan
pemantauan tren insiden yang tidak diharapkan sesuai dengan definisi KTD dan
sentinel di RS.
4. Indikator Pencegahan dan Pengenadalian Infeksi Rumah Sakit adalah indikator khusus
yang memantau insiden infeksi (HAIs) rumah sakit oleh Tim PPI RS. Healthcare
Associated Infections (HAIs) adalah adalah infeksi yang terkait dengan pemberian
pelayanan kesehatan di setiap institusi pelayanan kesehatan (misalnya, rumah sakit,
fasilitas pusat kesehatan masyarakat, rawat jalan, dan perawatan keluarga/komunitas).
HAIs didefinisikan sebagai infeksi lokal atau sistemik yang dihasilkan dari reaksi yang
merugikan keberadaan agen menular atau toksin, yang muncul ≥ 48 jam masa
perawatan. HAIs terdiri dari Plehibitis, IDO, Dekubitus, VAP dan ISK. Selain itu data
yang dipantaua dalah data insiden lain yang berhubungan dengan infeksi seperti :
tertusuk jarum (pajanan), kepatuhan hand hygiene, Audit Kepatuhan pelaksanaan PPI
(Penggunaan APD, manajemen laundry, pemantauan peralatan kadaluarsa single/ use-
B. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup melaksanakan proses pemantauan indikator mutu adalah
sebagai berikut :
C. TATA LAKSANA
Adapun prosedur tata laksana pemantauan indikator mutu di RS PKU Muhammadiyah
Bima adalah sebagai berikut:
1. PIC pengumpul data Meng - input data berdasarkan format pencatatan sesuai dengan
ketentuan pada profile indikator dalam SISMADAK
2. PIC pengumpul data memastikan format pencatatan setiap sampel yang dipantau terisi
lengkap
3. PIC pengumpul data melakukan editing bila terjadi kesalahan input data
D. DOKUMENTASI
VALIDASI DATA
A. DEFINISI
Adapun beberapa definisi yang harus dipahami dalam hal melaksanakan proses
validasi internal data indikator mutu adalah sebagai berikut :
1. Penyahihan/validasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari data
mutu dan untuk mencapai tingkat di mana data tersebut cukup meyakinkan bagi para
pembuat keputusan. Validasi data menjadi salah satu langkah dalam proses penentuan
prioritas untuk pengukuran, pemilihan apa yang harus diukur, pemilihan dan pengujian
ukuran, pengumpulan data, validasi data dan penggunaan data untuk perbaikan.
Tujuan dari validasi data ini adalah tersedianya data dan informasi mutu yang valid
sebagai dasar menejemen rumah sakit untuk mengambil keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program dan peningkatan
kewaspadaan serta respon terhadap kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
2. Penyahihan/validasi data dilakukan ketika :
a) Terdapat suatu ukuran baru diterapkan (khususnya, pengukuran klinis yang
dimaksudkan untuk membantu rumah sakit mengevaluasi dan meningkatkan
proses atau hasil klinis yang penting)
b) Data akan ditampilkan kepada publik lewat situs web rumah sakit atau cara
lain
c) Terdapat suatu perubahan pada pengukuran yang ada, seperti jika ada alat
pengumpulan data telah diubah atau proses abstraksi data atau abstractor telah
diubah
d) Data yang dihasilkan dari pengukuran sebelumnya berubah tanpa alasan yang
jelas;
a. Sumber data berubah, misalnya jika ada bagian dari catatan pasien yang
diubah ke bentuk elektronik sehingga sumber data berubah menjadi
data elektronik dan data cetak; atau
b. Subjek pengumpulan data berubah, misalnya perubahan dalam umur
pasien rata-rata, perubahan protokol penelitian, penerapan practice
B. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup melaksanakan proses validasi internal data indikator mutu
adalah sebagai berikut:
C. TATA LAKSANA
Adapun prosedur tata laksana validasi internal data indikator mutu di RS PKU
Muhammadiyah Bimar adalah sebagai berikut:
1. Validator menilai kebutuhan validasi dengan menentukan indikator yang dipilih dari
indikator RS yang layak untuk dilaksanakan validasi
2. Validator menentukanjumlah sampel untuk validasi data mutu (Penggunaan 100%
sampel hanya diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau data lainnya sangat kecil.
Dimungkinkan untuk memakai 10% jika sampel besar)
D. DOKUMENTASI
Adapun aturan dalam mendokumentasikan Validasi internal data Indikator Mutu adalah
sebagai berikut:
1. Format Pencatatan sesuai dengan profile indikator
ANALISIS DATA
A. PENGERTIAN
Adapun beberapa definisi yang harus dipahami dalam hal melaksanakan analisis data mutu
adalah sebagai berikut:
1. Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita
gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu
konsep. Adapun jenis-jenis data yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a. Jenis Data Menurut Sifatnya :
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data
kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk
angka). Data kuantitatif dapat dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkannya
yaitu data diskrit dan data kontinum. Berdasarkan sifatnya, data kuantitatif terdiri
atas data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio.
1) Data Kualitatif.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan
data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi
yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data
kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman
video.
2) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan
PEDOMAN MANAJEMEN DATA
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA Page 14
teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara
untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua
bentuk yaitu sebagai berikut:
a) Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh
dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya:
Jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20.
Jumlah siswa laki-laki di SD YYY sebanyak 67 orang.
Jumlah penduduk di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang.
Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk
bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).
b) Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan
bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan.
Contoh data kontinum misalnya:
Tinggi badan Budi adalah 150,5 centimeter.
IQ Budi adalah 120.
Suhu udara di ruang kelas 24o Celcius.
4) Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh
data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang
berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan
titik Nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk
operasi matematik (+, –, x, :). Sifat-sifat yang membedakan antara data
rasio dengan jenis data lainnya (nominal, ordinal, dan interval) dapat
dilihat dengan memperhatikan contoh berikut:
Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter adalah data
rasio. Benda yang panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan
benda yang panjangnya 2 meter sehingga dapat dibuat kategori benda
yang berukuran 1 meter dan 2 meter (sifat data nominal). Ukuran
panjang benda dapat diurutkan mulai dari yang terpanjang sampai yang
terpendek (sifat data ordinal). Perbedaan antara benda yang panjangnya
1 meter dengan 2 meter memiliki jarak yang sama dengan perbedaan
antara benda yang panjangnya 2 meter dengan 3 (sifat data interval).
Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu:
(1) Angka 0 meter menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada
benda yang diukur; serta (2) Benda yang panjangnya 2 meter, 2 kali
lebih panjang dibandingkan dengan benda yang panjangnya 1 meter
yang menunjukkan berlakunya semua operasi matematik. Kedua hal
tersebut tidak berlaku untuk jenis data nominal, data ordinal, ataupun
data interval.
Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan dalam gram
memiliki semua sifat-sifat sebagai data interval. Benda yang beratnya 1
kg. berbeda secara nyata dengan benda yang beratnya 2 kg. Ukuran
berat benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang
Contoh :
Numerator : sebagai nilai yang akan dibagi, merupakan bagian dari Denominator
5
Denominator : nilai pembagi
8
3. Konstanta
Konstanta merupakan nilai tetap sebagai faktor pengali yang akan digunakan untuk
menyamakan arti nilai dari kalkulasi dua atau lebih perbandingan Nilai Numerator dan
Denominator
Interpretasi :
Jika ada 100 (denominator) tindakan operasi bersih, maka ada 6,67 (numerator)
insiden infeksi luka operasi. 6,67 insiden infeksi luka operasi merupakan bagian
dari 100 tindakan operasi bersih.
b. Perseribu (‰)
Sama halnya dengan persentase, konstanta dengan per-seribu juga sering
digunakan dengan lambang (‰). Nilai ini membandingkan beberapa kalkulasi
numerator dan denominator agar menjadi per-seribu nilai denominator. Beberapa
angka yang menggunakan konstanta ‰ adalah sebagai berikut : insiden rate VAP,
ISK, kasus per-1000 hari perawatan dan lain-lain.
Contoh ;
Angka Insiden rate VAP, Numerator adalah jumlah insiden VAP = 5 dan
Denominator adalah jumlah hari pemasangan ventilator = 75, maka
perhitungannya adalah :
Numerator
5
x 1000 ‰=66,7 ‰
75 Konstanta : perseribu (‰)
Denominator
4. Analisis
a. Pengertian
Analisis data adalah proses penguraian suatu hasil data atas berbagai bagiannya
dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan data.
b. Tujuan
Tujuan analisis dataadalah tersedianya data dan informasi mutu yang valid
sebagai dasar menejemen rumah sakit untuk mengambil keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program dan peningkatan
kewaspadaan serta respon terhadap kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
c. Langkah-langkah
1) Pemeriksaan Data (Editing)
Dilakukan dengan cara menelitisemua data yang terkumpul dari penyebaran
alat ukur/format pemantauan.
Dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup baik
dari segi kelengkapan pengisian format, kejelasan tulisan, kejelasan makna
jawaban, serta kesesuaian antara jawaban
2) Mewujudkan Kode(Coding)
Coding dilakukan sebagai usaha meringkas data yaitu dengan memberi
simbol angka pada masing-masing kategori/variabel jawaban dari seluruh
responden.
3) Penyajian Data
Tujuan penyajian data adalah:
a. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang
merupakan hasil penelitian atau observasi.
b. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti
c. Memudahkan dalam membuat analisis data, dan
B. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup kegiatan analisis data sesuai dengan level area
pemantauan indicator mutu adalah sebagai berikut :
C. TATA LAKSANA
Adapun prosedur tata laksana kegiatan analisa data di RS PKU
Muhammadiyah Bima adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan analisa data terkait Indikator Rumah Sakit.
Dalam melakukan analisa data terkait dengan data pencapaian indikator Rumah
sakit,indikator PPIdan data indikator keselamatan pasien maka dilakukanlangkah
langkah sbb :
PEDOMAN MANAJEMEN DATA
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA Page 25
a) PIC Pengumpul data Mencatat data pemantauan indikator mutu dalam format
pencatatan sesuai dengan profil Indikator Mutu masing-masing melalui input data
dalam SISMADAK serta memperhatikan Frekuensi Pencatatan, Jumlah Sampel
Definisi Numerator Dan Definisi Denominator
b) Penanggung jawab program mutu melalui ketua pelaksana program mutu (Ka
instalasi, Ka Bidang/Bagian, Tim PPI, TKPRS ) Mengkalkulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian sesuai formula, kemudian dibandingkan
dengan target berdasarkan rekapitulasi pengumpulan data.
c) Penanggung jawab program mutu (Ka instalasi, Ka Bidang/Bagian, Tim PPI,
TKPRS) Melakukan Rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian
sesuai formula, kemudian dibandingkan dengan target, disajikan dalam bentuk
grafik tren dianalisis dengan membandingkan dari bulan ke bulan .dengan praktek
terbaik dan dengan rumah sakit lain ( bila ada )
d) Penanggung jawab program mutu (Ka instalasi, Ka Bidang/Bagian, Tim PPI,
TKPRS) Rekapitulasi pencapaian target, dalam bentuk grafik garis (tren) yang
dibandingkan dengan target, dari bulan ke bulan .dengan praktek terbaik dan
dengan rumah sakit lain ( bila ada ) lengkap dengan interpretasi,
e) Penanggung jawab program mutu (Ka instalasi, Ka Bidang/Bagian, Tim PPI,
TKPRS) Membuat laporan pelaksanaan program peningkatan mutu
f) Tim Mutu dan Keselamatan Pasien Melaksanakan analisis setingkat rumah Sakit
dengan verifikasi data lapangan, Validasi dan Koordinasi jika ada data indikator
mutu yang tidak sesuai dengan Profil
g) Tim mutu dan keselamatan pasien Melakukan analisa terhadap hasil rekapitulasi
pencapaian target se tingkat Rumah sakit dalam bentuk grafik garis (tren)
dibandingkan dengan target, dari bulan ke bulan .dengan praktek terbaik dan
dengan rumah sakit lain ( bila ada ) lengkap dengan interpretasi dalam periode
analisa tri wulandan tahuanan
h) Direksi Memberikan Arahan dan Rekomendasi
D. DOKUMENTASI
Adapun cara mendokumentasikan Format Pencatatan, Rekapitulasi Numerator dan
Denominator, Grafik Tren, Interpretasi serta FOKUS – PDCA adalah sebagai berikut:
PELAPORAN
A. DEFINSI
Adapun beberapa definisi yang harus dipahami dalam hal melaksanakan proses
pelaporan data mutu adalah sebagai berikut :
1. Laporan adalah bentuk dokumentasi dari kegiatan yang berkelanjutan, dilaksanakan
secara periodik diakhir kegiatan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan kegiatan
selanjutnya.
2. Data Mutu adalah data pencapaian hasil pemantaun indikator mutu sesuai dengan
standar PMKP , data infeksi rumah sakit dan keselamatan pasien.
3. Adapun beberapa rangkaian laporan mutu yang harus dilaksanakan sebagai bahan
evaluasi penyelenggaraan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS PKU
Muhammadiyah Bima adalah sebagai berikut :
a. Laporan rumah sakit adalah rekapituasi seluruh laporan kegiatan mutu yang
dibuat oleh tim mutu dan keselamatan pasien dalam suatu periode, untuk
mengevaluasi seluruh pemantauan indikator mutu yang akan di laporkan kepada
5. PPI
Standar PPI
Program Monitoring Managemen Laundry dan Linen
Definisi Monitoring Managemen Laundry dan Linen adalah : suatu kegiatan
pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan Laundry dan
linen dari penerimaan linen kotor, pengelolaan linen, penyimpanan sampai
distribusi linen serta untuk memastikan linen yang didistribusikan aman dan
bebas dari penyakit.
Pelaksana IPCN
Monitorin
g
Periode Monitoring dilakukan insidentil secara random sebulan sekali.
Monitorin
g
Cara Monitoring dilakukan di Instalasi Laundry , mulai dari kegiatan
Monitorin penerimaan linen kotor, cara pengolahan , penyimpanan serta distribusi linen
g kepada pasien.
Standar PPI
Judul Monitoring Kepatuhan Melakukan Kebersihan Tangan
Program
Definisi Monitoring Kepatuhan melakukan Kebersihan Tangan adalah Suatu
Program kegiatan pemantauan dan evaluasi pada kepatuhan petugas, pasien dan
keluarga pasien dalam melakukan kegiatan kebersihan tangan berdasarkan 5
momen dan 6 langkah efektif kebersihan tangan di area rumah sakit.
Pelaksana IPCN
Monitorin
g
Periode Dalam 1 tahun dibagi menjadi 4 periode audit yaitu @ 3 bulan. Dengan
Monitorin perincian (Monitoring dilakukan 10 minggu, tabulasi data 1 minggu dan
g tindak lanjut 1 minggu )
Cara Monitoring dilakukan dengan tehnik targeted yaitu hanya di rungan NICU,
Monitorin IGD, Rawat Inap, Laboratorium, Kamar Operasi dan CSSD.
g Monitoring dilakukan dengan cara melihat dan mengamati kepatuhan
petugas dalam melakukan kebersihan tangan ( 5 momen dan 6 langkah
efektif )
Pelaporan Hasil Monitoring
Cara Pelaporan yang akan dilaporkan dibuat dalam bentuk tabel dan grafik
Pelaporan beserta analisa dari data yang didapatkan.
Monitorin
g
PEDOMAN MANAJEMEN DATA
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA Page 36
Periode Pelaporan monitoring dilakukan 3 bulan sekali
Pelaporan
monitoring
Pelaksana Ketua Tim PPI
Pelaporan
Monitorin
g
Penerima Direktur, Tim Mutu dan Keselamatan Pasien, Unit terkait
Laporan
Monitorin
g
Standar PPI
Program Monitoring Pelaksanaan Isolasi Pasien
Tujuan 1. Melindungi pasien , pengunjung dan staff dari penyalit menular
Program 2. Melindungi pasien imunosupresi dari risiko infeksi dengan
menempatkan pasien sesuai dengan kewaspadaan isolasi.
Definisi Monitoring Pelaksanaan Isolasi Pasien adalah : suatu kegiatan
pengawasan / penilaian yang dilakukan secara rutin dan terus menerus
untuk memantau pelaksanaan prinsip – prinsip kewaspadaan isolasi yang
dilakukan terhadap pasien yang dengan berpenyakit menular.
Kertas Peny Cara Kewaspadaan yang Kebutuhan ruang Isolasi Penempat
Kerja akit / Tran ditetapkan an pasien
Monitoring Ko Dro Airb S Teka Teka Koho Sin Ses
DX smisi
nta plet orne ki nan nan rting gle uai
k n Nega Posit roo
tive ive m
Pelaksana IPCN
Monitoring
Standar PPI
Program Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Makanan
Tujuan 1. Memastikan pengelolaan makanan aman bagi pasien ( tidak tejadi
Program infeksi saluran makanan oleh karena pengelolaan makanan yang tidak
sesuai dengan standar
Definisi Monitoring Pelaksanaan kegiatan pelayanan makanan adalah : suatu
kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan makanan dari
penerimaan, penyimpanan, pengelolaan sampai distribusi makanan ke pasien
dan petugas untuk memastikan makanan yang didistribusikan aman dan
bebas dari penyakit saluran pencernaan.
Pelaksana IPCN
Standar PPI
Judul Monitoring Pembongkaran, Pembangunan dan Renovasi
Program
Tujuan 1.
Program
Definisi Monitoring pembongkaran, pembangunan dan renovasi adalah suatu
Program kegiatan yang dilakukan untuk memantau kepatuhan penerapan
kewaspadaan yang ditetapkan selama kegiatan pembongkaran ,
pembangunan dan renovasi gedung untuk meminimalkan risiko infeksi
akibat dari kegiatan tersebut.
Standar PPI
Judul Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum
Program
Definisi Monitoring pembuangan benda tajam dan jarum adalah suatu kegiatan yang
Program dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kepatuhan dalam membuang
sampah tajam dan jarum di seluruh area pelayanan RS PKU Muhammadiyah
Bima
Pelaksana IPCN
Monitorin
Standar PPI
Judul Monitoring Pembuangan sampah infeksius , cairan tubuh dan darah
Program
Definisi Monitoring pembuangan sampah infeksius , cairan tubuh dan darah adalah
Program suatu kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan terhadap kepatuhan
dalam membuang sampah infeksius , cairan tubuh dan darah di seluruh area
pelayanan RS PKU Muhammadiyah Bima
Kertas
Kerja
Monitorin
g
Pelaksana IPCN
Standar PPI
Judul Monitoring Kepatuhan Penggunaan APD
Program
Tujuan 1. Melindungi petugas dari kontaminasi cairan tubuh pasien, darah, kuman
Program pathogen dan bahan kimia yang digunakan selama melakukan kegiatan di
rumah sakit
2. Melindungi pasien dan petugas dari kemungkinan terjadinya infeksi
silang ( cross infection )
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
Petugas Kesehatan
Kertas Peraw at ( P)
INDIKASI
Isolasi Jenis Isolasi Penggunaan
Alat pelindung diri
Cara
melepas
Melepas
APD di
Hand
Hygiene
Dokter (D) sesuai APD Area yg
kuman yg ditetapkan benar
P.Kebersihan(Cs)
Kerja Tenaga kes lain
Mahasisw a (DM,
MRSA
VRE
Droplet (D)
Airborne (A)
Kew aspadaan
Standar Gaun Sarung Masker Mask er Apron Gaun Pe lindung
benar benar Patuh
Pelaksana IPCN
Monitoring
Periode Monitoring dilakukan secara insidentil random di area target.
Monitoring
Cara Monitoring dilakukan dengan tehnik targeted yaitu hanya di rungan IGD,
Monitoring Rawat Inap, KBR, NICU, Kamar Operasi dan CSSD.
Monitoring dilakukan dengan cara melihat dan mengamati kepatuhan
petugas dalam penggunaan APD ( tehnik memakai, tehnik melepas, indikasi
penggunaan APD )
Pelaporan Hasil Monitoring
Cara Pelaporan yang akan dilaporkan dibuat dalam bentuk tabel dan grafik beserta
Pelaporan analisa dari data yang didapatkan.
Monitorin
g
Periode Pelaporan monitoring dilakukan sebulan sekali
Pelaporan
monitoring
Pelaksana Ketua Tim PPI
Pelaporan
Monitorin
g
Standar PPI
Judul Monitoring Peralatan Single Use yang di Re- Use
program
B. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup melaksanakan proses pelaporan data mutu adalah
sebagai berikut :
C. TATALAKSANA
Adapun prosedur tata laksana pelaporan kegiatan peningkatan mutu di RS PKU
Muhammadiyah Bimar adalah sebagai berikut :
1. Ka instalasi / bidang / bagian / unit kerja menyusun laporani setiap 3 bulan sekali,
untuk mengevaluasi seluruh pemantauan indikator mutu yang akan di laporkan kepada
atasan masing masing dan diembuskan ke Tim Mutu Dan Keselamatan Pasien
D. DOKUMENTASI
51
I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
I.2.2 Tujuan Khusus
BAB II KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT BULAN
(TRIWULAN)
II.1 Kegiatan Pokok
II.1.1 Indikator di Area Klinik
II.1.2 Indikator di Area Manajerial
II.1.3 Indikator Internatinal Patient Safety Goals / sasaran keselamatan
pasien
II.1.4 Analisis Tren atau Variasi yang Tidak Diinginkan
II.2 Kegiatan
II.3 Jadwal Kegiatan
II.4 Pencatatan dan Pelaporan
BAB III HASIL KEGIATAN
III.1 Indikator di Area Klinik
III.2 Indikator di Area Manajemen
III.3 Indikator Internatinal Patient Safety Goals / sasaran keselamatan pasien
III.4 Analisisnya tren atau variasi yang tidak diinginkan dari data indikator
sebagai berikut
III.5 Hasil Validasi Data Indikator Mutu
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Pencapaian Indikator Mutu dan analisis
IV.2 Benchmark Data Hasil Pemantauan Indikator Mutu
IV.3 Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Rapat Triwulan
BAB V PENUTUP
52
53
4. Lampiran Form Laporan Insiden KP RS Internal dan Internal
54
6. LAMPIRAN: alur pelaporan insiden keselamatan pasien
55
7. Lampiran Contoh Surat Permintaan Password Pelaporan IKPRS
56
.Lampiran Form RCA
Kasus
57
Tim :
Anggota :
Notulen:
Tanggal dimulai
Tanggal dilengkapi
Dokumentasi:
1.
Waktu/K
ejadian
Kejadian
Informas
i
Tambaha
n
Good
Practice
Masalah
Pelayana
n
58
IV. IDENTIFIKASI CARE MANAGEMENT PROBLEM
MASALAH INSTRUMEN/TOOLS
Fish bone
Fish bone
Fish bone
Fish Bone
Fish Bone
ANALISIS PERUBAHAN
5 Why
MASALAH
Mengapa
Mengapa
Mengapa
Mengapa
Mengapa
MASALAH
Mengapa
Mengapa
59
Mengapa
Mengapa
Mengapa
60
DAFTAR PUSTAKA
61
Frammework’, OECD, diakses www.oecd/org/els.health.system
McNeese, William 2006. Over-controlling a Process: The Funnel Experiment. BPI
Consulting, LLC. Diakses tanggal 11 Agustus 2016
Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2011. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi
Aksara
Sower, V.E, Duffy, J.O, Kohers, G (2008). Benchmarking for Hospitals: Achieving Best-
In Class Performance without having to re-invent the wheel. Amerika: American
Society for Quality
Spath, P., 2009 , Introduction to Health Care Quality Management, Health Administration
Press, Washington DC
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Wheeler, Donald J. 2000. Understanding Variation. Knoxville, Tennessee: SPC Press,
2007, “Guidelines for measuring statistical quality”, National
Statistics,https://unstats.un.org/unsd/dnss/docs-nqaf/UK-Guidelines Subject.pdf ,
diakses tgl 2 Januari 2016
62