Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang
Perubahan gaya hidup dan tuntutan ekonomi pada zaman modern seperti sekarang ini,
menuntut agar seseorang dapat mengatur waktunya se-efisien mungkin, baik dalam urusan
pribadi maupun pekerjaan mereka. Dengan semakin banyaknya kegiatan, maka beberapa
urusan di dalam rumah kurang menjadi perhatian karena lelah setelah seharian beraktifitas.
Kemajuan teknologi juga memberikan pengaruh terhadap gaya hidup masyarakat
sekarang terutama di kota besar yang mana masyarakat menginginkan agar semua hal yang
dilakukan serba praktis dan cepat. Perubahan gaya hidup yang demikian menyebabkan
adanya tuntutan kepraktisan dalam menjawab kebutuhan pribadi mereka, misalnya dalam hal
mencuci pakaian dan menyetrika.
Keberadaan jasa laundry bagi masyarakat dinamis di perkotaan terutama di daerah
perumahan, kontrakan atau kos-kosan sudah merupakan gaya hidup tersendiri, bukan karena
malas tetapi mereka memprioritaskan mana yang bisa didelegasikan dan mana yang bisa
mereka lakukan sendiri karena faktor tenaga, waktu dan tuntutan hidup. Banyak ibu rumah
tangga yang bekerja, karyawan kantor yang tentunya sibuk dengan aktifitas masing-masing
sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk mencuci pakaian mereka.
Oleh karena tingginya kebutuhan orang dengan jasa laundry itulah yang menyebabkan
bisnis laundry berkembang pesat pada lingkungan masyarakat umum. Berdasarkan latar
belakang diatas dengan mempertimbangkan pelaku bisnis laundry yang sudah berkembang
sebelumnya, maka penulis ingin mengetahui prospek ke depan atas manfaat, keuntungan dan
kerugian dari pendirian usaha laundry di daerah Cirebon.
Bisnis laundry ini sangat cocok di era milenial. Kesibukan yang padat serta beban
kerja yang makin tinggi membuat waktu demikian penting bagi pekerja. Mencuci pakaian
pun menjadi persoalan tersendiri. Makin dibutuhkan proses mencuci pakaian dalam rentang
waktu yang kian singkat. Apalagi, ditambah proses jemur dan setrika yang sangat menguras
energi.
Dengan teknologi canggih, (....) laundry menawarkan konsep berbeda dari laundry
yang lainnya. Para pelanggan bisa mencuci pakaiannya sendiri tanpa dicampur dengan cucian
pakaian orang lain. Menariknya, pelanggan cukup memasukkan koin untuk menjalankan
mesin cuci ini. Jadi pelanggan bisa mencuci sendiri pakaian mereka tanpa harus takut
pakaian akan tertukar dan pastinya privasi akan tetap terjaga. Bila di laundry kiloan paling
tidak bisa memakan waktu sekitar 1-2 hari, dengan menggunakan self service ini kita hanya
menunggu selama beberapa jam. Dalam mendukung proses mencuci, terutama untuk sistem
self service kami telah menyiapkan detergen dan pewangi pakaian yang bisa digunakan
konsumen untuk keperluan mencuci. Tetapi kita juga membebaskan konsumen, untuk
menggunakan detergen dan pewangi pakaian sendiri. Tidak hanya itu, untuk menambah
kenyamanan selama menunggu pakaian hingga selesai, pemilik memberikan fasilitas free
wifi dan air mineral cup bagi para pelanggan yang memilih self service.
Selain sistem self service, laundry kita juga menawarkan jasa cuci drop off. Dimana
semua proses mencuci hingga mengeringkan dilakukan semuanya oleh karyawan (....)
laundry. Sistem drop off ini ditujuan untuk pelanggan yang ingin pakaiannya dikerjakan
semua oleh karyawan kita, dari proses mencuci, mengeringkan, dan setrika.
Visi dan Misi

Visi dari (.....) Laundry adalah :


Menjadi salah satu jasa laundry kelas menengah ke bawah terbaik di Cirebon dalam
aspek penjualan dan kepuasan konsumen melalui hasil pengerjaan dan pelayanan dari seluruh
karyawan yang kompeten, fasilitas yang lengkap, dan teknologi yang canggih .
Misi dari (....) Laundry adalah :
- Selalu memberikan hasil terbaik kepada pelanggan
- Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan secara terus menerus
- Menjadikan kepuasan pelanggan sebagai tolak ukur keberhasilan
- Menjadikan seluruh pelanggan Time Laundry menjadi bagian terpenting dari bisnis ini

Untuk potensi pengembangan akan direncanakan jika dirasa bisnis laundry ini berhasil di 1
tahun pertama. Jika dirasa (nama) laundry banyak konsumennya, maka kami akan melakukan
pencatatan apa saja yang perlu dikembangkan dalam (nama) laundry.
B. Profil Bisnis Sekarang dan Rencana Pengembangan
a. Profil Perusahaan
1. Nama usaha :
2. Bidang usaha : Pelayanan Jasa
3. Jenis Produk / Jasa : Jasa laundry pakaian
4. Alamat :
5. Nomor Telepon :
6. Alamat Email :

7. Jumlah tenaga kerja :


8. Target Pasar :
9. Logo usaha :

Target Pasar
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang
membuat pasar itu berdiri sendiri. Target pasar dari laundry ini dilihat dari adanya pergeseran
gaya hidup serta tuntutan kebutuhan ekonomi menyebabkan sebahagian besar masyarakat
Medan menjadi keluarga yang sangat sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Hampir
semua anggota keluarga, baik suami maupun istri dituntut memiliki mobilitas tinggi dan
menghabiskan sebahagian besar waktunya pada aktivitas di luar rumah. Hal itulah yang
menyebabkan beberapa urusan di dalam rumah kurang menjadi perhatian karena setelah lelah
seharian bekerja. Pekerjaan mencuci dan menyetrika baju kerap kali menjadi urusan yang
merepotkan, sehingga butuh bantuan orang lain, sebab mau tidak mau penampilan yang
bersih dan trendy diperlukan untuk mendukung setiap kegiatan.
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan
yang sama. Dengan mengetahui dan mengenali segmen pasar, maka akan lebih mudah untuk
memuaskan keinginan target. Secara umum, segmen pasar dari laundry ini secara geografis,
yaitu masyarakat di Cirebon. Sedangkan berdasarkan demografis, yaitu para pelajar,
mahasiswa, dan karyawan, baik pria maupun wanita yang berusia 15-45 tahun, dan
berpenghasilan Rp.600.000-Rp.5.000.000 per bulan.
C. Keterkaitan dengan IPTEK

a. Produk
Produk usaha (nama) Laundry adalah jasa laundry pakaian, yaitu jasa pencucian
hingga penyetrikaan segala bentuk pakaian.

b. Proses Produksi
Tahap-tahap proses kerja laundry pakaian di Jom.Lah Laundry adalah sebagai
berikut:

1. Penerimaan cucian kotor, meliputi: penimbangan dan penandaan cucian.


2. Pemilihan jenis pakaian yaitu memisahkan pakaian putih dan bukan,
pakaian bernoda berat yang memerlukan proses penghilangan noda khusus
atau dengan menggunakan mesin spotting.
3. Proses pembersihan noda (spotting laundry processing) pada bagian kerah
kemeja atau lengan bawah (ketiak) dan pada noda-noda khusus, seperti:
noda oli, noda darah, noda tinta, dll.
4. Proses pencucian dengan menggunakan deterjen dan mesin cuci.
5. Proses pelembutan dengan menggunakan softener dan mesin cuci.
6. Proses pengeringan menggunakan mesin pengering pakaian.
7. Proses penyetrikaan menggunakan setrika uap.
8. Proses finishing, pada tahapan ini pakaian yang telah selesai dicuci dan
disetrika diberikan parfum khusus laundry. Kemudian dikemas
menggunakan plastik kemasan agar tetap rapi dan wangi hingga diambil
oleh konsumen. Kemudian, cucian bersih yang telah selesai dikemas
tersebut disimpan di rak lemari penyimpanan untuk memudahkan
pengambilan.

Gambar 3 - Tahap - Tahap Proses Kerja Laundry Baju


D. Aspek manajemen

a. Manajemen SDM
Adapun perencanaan Sumber Daya Manusia (nama) laundry meliputi aktivitas:
a) Job Analysis (analisis jabatan)
Job Analysis adalah proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang
berhubungan dengan suatu jabatan. Dengan kata lain, analisis jabatan dapat diartikan sebagai
suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis data dan informasi suatu
jabatan.
b) Penarikan (recruitment)
Penarikan (recruitment) adalah upaya mencari calon karyawan yang memenuhi syarat
tertentu, sehingga perusahaan dapat memilih orang-orang yang paling tepat untuk mengisi
lowongan yang ada.
c) Pelatihan dan Pengembangan
Bagi pelamar yang lulus seleksi, tetapi belum memiliki pengalaman kerja, sebelum
ditempatkan, terlebih dahulu perlu diberikan pelatihan. Untuk meningkatkan produktivitas
karyawan direncanakan program pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun.
d) Kompensasi
Kompensasi merupakan imbalan yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja
mereka. Kompensasi penting diperhatikan oleh organisasi dalam rangka mempertahankan
sumber daya yang professional dan berkualitas. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada
karyawan yang keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya dan kualitas karyawan
yang bekerja makin meningkat, sehingga meningkatkan tingkat produktivitas.
b. Manajemen Produksi/ Operasi
c. Manajemen Pemasaran
d. Manajemen keuangan

Anda mungkin juga menyukai