Anda di halaman 1dari 4

HALUSINASI PENDENGARAN

AUDITORY HALLUCINATIONS

in a mental hospital there are patients with auditory hallucinations.


Strategi Komunikasi
 Fase Orientasi
Perawat : “Assalamu`alaikum selamat pagi pak, nama saya siwi. Saya bertugas pada pagi hari.
Saya akan merawat bapak selama di rumah sakit ini. Nama bapak siapa?”.
: “Assalamu`alaikum, good morning sir, my name is siwi. I served in this morning. I will
treat you while in this hospital. What your name?. ”

Pasien : “Nama saya X”.


: “my name is mr. Y”

Perawat : “Baiklah, bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah ada keluhan yang bapak rasakan
hari ini?.”
: “Okay, how are you today? Are there any complaints you feel today?.”

Pasien : “Saya takut bu, tadi ada orang yang terus mebisik-bisikan saya. Dia
mengatakan saya tidak berguna”.
: “I`m very afraid nurse, there were people who whispering to me. He say iam useless.”

 Kontrak
Perawat : “Okay, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara yang mengganggu bapak
dan cara mengontrol suara tersebut. Apakah bapak bersedia?”
: “Okay, how about we talk about sound that bothers you and how to control that sound.
Are you readu sir?.”

Pasien : “Iya sus”.


: “Yes nurse.”

Perawat : “bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 5 menit?”


: “How long do you want to talk? How about 5 minutes. ”

Pasien : “Iya sus”.


: “yes nurse.”
Perawat : “Bapak mau berbincang-bincang dimana.”
: “Where do you want talk?”

Pasien : “Disini aja sus”.


: “In here nurse.”
 Fase Kerja
Perawat : “Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”.
: “Do you hear the sound without his form?”

Pasien : “Iya sus! Dari tadi suara itu terus mengganggu saya.”
: “Yes nurse! The sound kept bothering me.”

Perawat : “Kalau boleh tau, apa yang dikatakan suara itu.”


: “If I may know, what the voice said.”

Pasien : “Mati kamu, kamu orang yang tidak berguna! Begitu bu yang saya dengar,
saya jadi takut.”
: “You're dead, you useless person! I heard that. I was afraid”

Perwat : “Pak Y? Apakah suara itu terus-menerus terdengar?.”


: “Mr. Y? Is that sound constantly heard.”

Pasien : “Suara itu sering datang menganggu saya.”


: “The sound often came to bother me.”

Perawat : “Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendirian.”
: “What is the condition that the sound heard? Is it alone time”

Pasienn : “Suara itu datang ketika saya lagi sendirian.”


: “The sound came when i was alone.”

Perawat : “Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu.”


: “What are you doing sir, when you hear that voice?”

Pasien : “Saya teriak sus, “Tidak” “Tidak”.


: “I shouted, “Nooo” “Nooo”.

Perawat : “Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang.”


: “Is that way the sounds are gone”

Pasien “ Tidak bu, suara-suara itu tetap saja saya dengar.”


: “No nurse, i still hear the sounds.”
Perwat : “Baiklah pak, bapak y harus tenang sekarang. Bagaimana kalau kita belajar cara-cara
untuk mencegah suara-suara itu muncul”
: “Okay mr, you have to calm down. How we learn way to prevent the sounds.”

Pasien : “Bagaimana caranya sus?.”


: “How is that?”

Perawat : “Begini bapak Y, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan keempat minum obat dengan
teratur.”
: “They are four way to prevent the sounds from appering. First, by rebuking the sound.
Second, by conversing with other people. Third, carrying out schedulet activities, and
fourt, taking medicine regularly.”

Pasien : “Oh begitu ya sus”.


: “Okay nurse. ”

Perwat : “Iya pak, bagaimana kalau kita belajar cara kesatu dulu?.”
: “Yes nurse, how to we learn firts methode.”

Pasien : “Okay sus.”


: “Okay nurse”

Perawat : “caranya adalah saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang, “Pergi! Saya tidak
mau dengar! Saya tidak mau dengar, kamu suara palsu!” sambil pak Y menutup kedua
telinga, begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak
peragakan.”
: “the methode is when the voices appeared, you can say “Go! I don`t want to hear! I don`t
want to hear! You fake the sounds” with you cloes both ears, so reapeated until the sound
was gone. Please, try to display it.”

Pasien : “(sambil menutup kedua telinganya) “Pergi! Saya tidak mau dengar! Saya tidak mau
dengar, kamu suara palsu!” Begitu ya sus?”.
: “(while closing both ears) “Go! I don`t want to hear! I don`t want to hear! You fake the
sounds” is it true nurse?”

Perawat : “Iya bu. Nah begitu… bagus! Nah, bagaimana perasaaan mr Y setelah
meragakan latihan tadi?”
: “Yes sir, thats right , how is the feeling sir, after demonstrate the method.”
Pasien : “Saya sudah lega. Dan saya sudah tidak takut lagi sus.”
: “I am relieved. And I'm not afraid anymore sus”
]
Perawat : “Baguslah kalau begitu bu, nanti kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara
tersebut ya pak.”
: “Thats good, if the voices reappear, please try this method, sir.”

Pasien : “Iya sus, nanti saya coba lakukan.”


: “Yes nurse, i will try to do it later.”

Perawat : “Bagimana kalau kita buat jadwal latihan? Apakah mr Y mau?”


: “How about we makes a training schedule? Do you want it sir?”

Pasien : “Ya saya mau!.”


: “Yes i want.”

Perawat : “Baiklah pak, maunya jam berapa saja latihannya bu?”


: “Okaa sir, what time we do practice ”

Pasien : “Mmmm, jam 9 pagi, jam 3 sore sama jam 7 malam saja!”
: “hmmm 9 am, 3 pm, and 7 pm? ”

Perawat : “okaay sir”.

Pasien : “iya sus”


: “yes nusre.”

Perwat : “Okay saya pamit dulu yaa bu sampai jumpa nanti.”


: “Okay sir see you next time.”

Pasien : “Terima kasis sus”


: “Thank you nurse.”

Perawat : “Sama-sama”
: “Youare welcome.”

Anda mungkin juga menyukai