Anda di halaman 1dari 12

Proposal Penelitian

Ade Nunung Mf 41214110061


Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin yaitu agama yang membawa rahmat dan
kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Islam mengajarkan segala aspek dalam kehidupan,
dari yang terkecil seperti cara hidup sehari-hari hingga hal-hal besar seperti kepengurusan
tata negara dan pemerintahan. Tidak banyak orang tahu bahwa Islam mampu menjadi basis
ilmu-ilmu yang ada di dunia ini. Beberapa golongan yang tidak suka dengan Islam, mencoba
membuat opini publik melalui media untuk menggoyahkan aqidah ummat sehingga ummat
tertipu dengan informasi yang beredarbebas di media. Hal ini menimbulkan adanya
ketimpangan dan ketidakseimbangan informasi yang tersebar di masyarakat. Teknologi bagai
pedang bermata dua. Jika menggunakannya tanpa disertai ilmu yang mencukupi, ia akan
menjadi sesuatu yang berbahaya.
Indonesia merupakan negara dengan penganut Islamterbanyak di dunia tapi sangat
disayangkan kualitas Islamnya tidak begitu baik. Kondisi masyarakat yang heterogen
ditambah dengan arus informasi yang tak terkontrol, memunculkan informasi-informasi tidak
tepat mengenai Islam. Keberadaan suatu pusat informasi Islam terpadu menjadi penting. Oleh
karenanya perlu ada suatu konsep dalam membuat bangunan yang dapat m menjadi pusat
studi islam salah satunya adalah dengan membuat masjid yang dulunya hanya sebatas untuk
sholat saja sekarang perlu dikembangkan masjid yang dapat menampung berbagai kegiatan
dari berbagai aspek.
Masjid yang ada sekarang kebanyakan belum dapat menampung berbagai kegiatan dan
belum menjadi pusat kegiatan bagi masyarakat. Desain masjid sekarang ini kebanyakan
masih terkungkung dengan adat dimana masjid itu harus memilili kubah, banyak kaligrafi,
dsb. Agar masjid mempunyai daya tarik yang lebih bagi masyarakat maka diperlukan adanya
inovasi dalam pembangunannya baik itu dari segi struktur, desain interior dan dari segi
arsitekturnya. Dengan adanya inovasi ini diharapkan masyarakat dapat menjadikan masjid
sebagai pusat informasi dan pusat kegiatan serta masyarakat dapat menjadikan masjid sebagai
tempat yang sangat penting dalam kehidupan.
Oleh karena itu penulis mengambil judul Konsepsi Pradesain Masjid dari segi arsitektur,
struktural dan desain interior.
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam kajian ini adalah :


1. Bagaimanakah desain masjid yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekarang
agar masyarakat dapat kembali ke masjid dalam segala hal
2. Struktur bangunan yang seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan masjid sekarang ini
3. Ornamen apa saja yang harus ada agar masjid semakin menarik dan mempunyai ciri
khas tersendiri sebagai tempat ibadah ummat muslim

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mendesain masjid yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat zaman sekarang
2. Menganalisa struktur bangunan yang tepat untuk masjid yang serbaguna
3. Menentukan fasilitas, ornamen dan hiasan yang harus ada agar masjid menjadi lebih
menarik dan mempunyai ciri khas

1.4 Manfaat Penulisan


1. Menjadikan masjid sarana yang serbaguna baik itu untuk ibadah maupun untuk
melakukan aktivitas lainnya
2. Membuat pengunjung merasa nyaman dengan fasilitas yang ada di dalam masjid
3. Menjadikan masjid tempat yang mempunyai ciri khas dan dikenang masyarakat luas
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

1.5 Diagram Alur Pikir

MULAI

Pengumpulan data

Reduksi data

Pengolahan data

Pradesain Masjid serbaguna

SELESAI

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk menjelaskan bab-bab yang
ada tugas akhir, yaitu sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan, rumusan masalah, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan landasan teori tentang desain masjid, arsitektur masjid dan struktur
masjid secara keseluruhan.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

Berisi tentang metode penelitian, objek penelitian, alat dan bahan, rumus
perhitungan serta prosedur penelitian.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan tentang hasil analisa dan desain baru masjid yang mampu menjadi
pusat kegiatan masyarakat yang nyaman dan menyenangkan
5. BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan yang merupakan rangkuman hasil analisa dan
saran-saran yang perlu diperhatikan berdasar keterbatasan yang ditemukan dan
asumsi yang dibuat selama penelitian.
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
Masjid merupakan sarana ibadah yang sangat penting bagi ummat muslim. Dalam
kesehariannya masjid memiliki pelbagai fungsi yang sangat bermanfaat baik untuk beribadah
ataupun aktivitas lainnya yang sangat mendukung kegiatan masyarakat dalam memajukan
peradaban islam. Bagi kalangan umum maupun cendekiawan masjid haruslah mampu
menginterpretasikan ummat islam dan menjadi ciri budaya yang tidak monoton serta mampu
memenuhi kebutuhan fungsional masyarakat sekitar. Agar masjid mempunyai daya tarik bagi
masyarakat khususnya anak muda, maka masjid haruslah menjadi sarana yang sangat
menarik dan menyenangkan dengan penambahan berbagai fasilitas dan desain interior yang
asik tetapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai islami.

Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan-kebutuhan


masyarakat muslim, arsitektur mesjid sebagai sarana tempat ibadah umat Islam cenderung
pula mengalami perubahan-perubahan. Kemajuan suatu peradaban dapat ditandai oleh suatu
inovasi ditengah suatu kebiasaan umum. Dalam memori masyarakat secara umum, misalnya
bentuk atap bawang atau kubah. Dalam perkembangannya, khazanah arsitektur masjid di
Indonesia semakin berkembang. Masjid tidak lagi merupakan produk arsitektur yang dibuat
secara otodidak oleh masyarakat, tetapi sudah tersentuh oleh para arsitek dan kaum
akademisi. Hal ini berpengaruh terhadap karakteristik perwujudan arsitektur masjid di
Indonesia.
Beberapa arsitek seperti Rony (2014), Ashadi (2012), Nangkula utaberta (2015), Mulyadi
(2015) dll. Mereka sama-sama melakukan penelitian terhadap perkembangan masjid dengan
objek dan metode yang berbeda, baik dari segi fungsi, struktur, maupun desain interiornya.
Mereka mempelajari bentuk-bentuk kubah, keperluan fungsional masyarakat, desain interior
seperti kaligrafi dan struktur penyusun masjid lainnya. Utami, dkk (2013) mempelajari
penerapan konsep pada perancangan masjid Salman ITB Bandung dan diperoleh kesimpulan
bahwasannya Masjid Salman dibangun dengan konsep yang berbeda dari kebanyakan masjid
yang ada di Indonesia, masjidnya tidak berkubah, desain fasade dan bentuk merupakan hasil
inovasi dari pemikiran konsep islami.
Berbeda halnya dengan Utami dkk (2013), Rony (2014) lebih menitik beratkan pada fungsi
masjid bagi perempuan yang mendeskripsikan masjid secara praikonografi, analisis
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

ikoongrafi dan interpretasi ikonologi. Hasilnya wujud arsitektur dan interior Masjid Kristal
Khadija bergaya Persia tetapi tidak termasuk kedalam masjid hipostyle karena bangunan
masjid sendiri tidak dilengkapi dengan riwaqs.
Wijanarka dkk. (2015) mengkonsep masjid terapung di Kota Pariaman. Masjid ini merupakan
masjid yang awalnya disayembarakan oleh Pemerintah Kota Pariaman untuk memunculkan
bakat dan minat masyarakat terhadap masjid dan akhirnya dipilihlah masjid dengan gagasan
dan ide pradesain masjid terapung kota Pariaman dengan metode mendeskripsikan desain-
desain grafis kedalam bentuk narasi yang sangat menarik.
Dari beberapa perkembangan studi teoritis dan literature jurnal yang dikumpulkan serta
persamaan dan perbedaan penelitian diatas dapat disimpulkan judul penelitian ini mengadopsi
penelitian dari Utami, dkk (2013), Rony (2014), Ashadi (2012) yaitu Pradesain Masjid dari
segi arsitektur, struktur dan desain interiornya yang kesemuanya merupakan gabungan dari
beberapa jurnal yang hanya membahas pada satu permasalahan saja, tetapi saya akan
mencoba mendesain masjid dengan penggabungan unsur-unsur tersebut.

2.2 Pengertian Arsitektur Islami

Arsitektur Islam merupakan wujud perpaduan antara kebudayaan manusia dan proses
penghambaan diri seorang manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam keselarasan
hubungan antara manusia, lingkungan dan Penciptanya. Arsitektur Islam mengungkapkan
hubungan geometris yang kompleks, hirarki bentuk dan ornamen, serta makna simbolis yang
sangat dalam. Arsitektur Islam merupakan salah satu jawaban yang dapat membawa pada
perbaikan peradaban. Di dalam Arsitektur Islam terdapat esensi dan nilai-nilai Islam yang
dapat diterapkan tanpa menghalangi pemanfaatan teknologi bangunan modern sebagai alat
dalam mengekspresikan esensi tersebut.
Perkembangan arsitektur Islam dari abad VII sampai abad XV meliputi perkembangan
struktur, seni dekorasi, ragam hias dan tipologi bangunan. Daerah perkembangannya meliputi
wilayah yang sangat luas, meliputi Eropa, Afrika, hingga Asia tenggara. Karenanya,
perkembangannya di setiap daerah berbeda dan mengalami penyesuaian dengan budaya dan
tradisi setempat, serta kondisi geografis.
Hal ini tidak terlepas dari kondisi alam yang mempengaruhi proses terbentuknya kebudayaan
manusia. Lebih jauh, apabila ditelaah secara mendalam, arsitektur Islam lebih mengusung
pada nilai-nilai universal yang dimuat oleh ajaran Islam. Nilai-nilai ini nantinya dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa arsitektur dan tampil dalam berbagai bentuk tergantung
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

konteksnya, dengan tidak melupakan esensi dari arsitektur itu sendiri, serta tetap berpegang
pada tujuan utama proses berarsitektur, yaitu sebagai bagian dari beribadah kepada Allah.

2.3 Definisi Konsep Islam dalam Arsitektur

Penerapan Konsep Islam Pada Perancangan Masjid Salman ITB Bandung Arsitektur Islam
adalah itu adalah arsitektur yang di dalamnya nilai Islam diterapkan, seperti nilai
penghambaan terhadap Allah melalui desain bangunan, nilai kesederhanaan, nilai keadilan,
nilai pengakuan terhadap hak orang lain, dan nilai-nilai Islam yang ada. (Sumber:
http://auliayahya.wordpress.com)

Konsep Islam pada bangunan masjid:


a. Ijtihad artinya usaha sungguh-sungguh yang dilakukan seorang mujtahid (orang yang
melakukan ijtihad) untuk mencapai suatu keputusan tentang kasus yang penyelesaian belum
tertera dalam Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW sepanjang tidak bertentangan dengan
Al-Quran dan Hadist.
b. Taqlid artinya menerima sesuatu secara dogmatis, apa adanya, tanpa dimengerti terlebih
dahulu, misalnya karena sudah menjadi kebiasaan atau memang sudah menjadi tradisi secara
turun temurun.
c. Anti Mubazir artinya tidak berlebih-lebihan. Dengan demikian, keindahan (elemen
estetika) tidak perlu harus mahal atau memakai ornamen berlebihan yang hanya bersifat
tempelan saja, dan tidak fungsional. Pandangan anti kemubaziran, pada intinya adalah
efisiensi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
d. Rasional artinya tidak mengada-ngada. Pandangan Islam mengenai sesuatu penggunaan
suatu hal tidak mengada-ada misalnya melalui penggunaan simbolisasi yang menjurus kepada
sesuatu yang tidak rasional dan menjurus kepada pembodohan berpikir, terlebih-lebih
pertanggungjawaban kepada masyarakat, dan tidak boleh mubazir.

2.4 Tinjauan terhadap Arsitektur Masjid

Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada dimana sajada berarti
sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d)
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini
berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan".
Unsur fisik masjid terdiri dari:
a. Orientasi
b. Bentuk
c. Atap
d. Menara
e. Zoning
f. Serambi
g. Ruang Shalat
h. Mihrab dan Mimbar
i. Mezanin
j. Material
k. warna
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan

Secara garis besar penelitian yang dilakukan oleh beberapa arsitek terkait masjid sama-sama
menganalisa pada tiga faktor, yaitu Desain Interior, Bentuk Kubah dan Struktur Masjid.
Nangkula utaberta (2015) melakukan metode pendekatan dengan mengkaji masjid-masjid
yang ada di Nusantara seperti Kampung hulu, Masjid Kampung Laut, Masjid Demak, Masjid
Undang Kamat dll. Masjid Universitas Indonesia merupakan salah satu masjid dengan
arsitektural yang mudah dipahami sebagai masjid Nusantara karena bentuk dan elemen
penyusunnya serta merupakan adaptasi dari kondisi fisik dilingkungan tempat dibangunnya.

Berbeda halnya dengan Mulyadi (2015), dengan tetap memakai ciri khas yaitu kaligrafi pada
masjid Surakarta. Menurutnya kaligrafi pada masjid tidak hanya merepresentasikan nilai-nilai
keindahan estetik, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan religius bagi kaum muslimin.
Kaligrafi yang diaplikasikan sebagai elemen masjid, mulai pintu gerbang dan tiang-tiang
penyangga masjid sarat dengan muatan makna baik dan Alquran maupun hadits. Metode
yang digunakannya adalah dengan penelitian kualitatif dan difokuskan pada bentuk kaligrafi
yang diaplikasikan pada kusen pintu jendela dan masjid.
Utami, dkk (2013) menganalisa desain dan penerapan konsep islam pada masjid Salman ITB
Bandung yang dalam perancangannya masjid Salman memiliki desain bentuk dan ruang yang
memunculkan persepsi tersendiri baik dari konsep islam maupun pengamatan subjektif.
Meskipun bentuk masjidnjya modern tetapi terdapat keterkaitan antara konsep perancangan
bentuk dan ruang dalam bangunan Masjid Salman terhadap konsep Islam. Utami, dkk (2013)
dalam studinya memfokuskan pada konsep perancangan arsitektur, ruang luar, ruang dalam,
material dan warna pada Masjid Salman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
analisis kualitatif dengan tahapan seperti studi literatur dan studi dilapangan.
Metode pendekatan dalam penelitian ini mengadopsi metode yang digunakan oleh Utami,
dkk (2013), Mulyadi (2015), Nangkuta Utaberta (2015), dalam menganalisa masjid yaitu
dengan melakukan studi literature terhadap masjid-masjid yang sudah ada dan dengan
melakukan observasi dilapangan langsung serta dengan melakukan survey terhadap pengguna
masjid terkait fasdilitas apa saja yang menjadi daya tarik bagi mereka dengan tidak
mengindahkan nilai estetika dan nilai-nilai islami.
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

3.2 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Konsep kegiatan dikelompokkan dalam 4 (empat) kelompok, yaitu :


1. Kegiatan Religius Edukasi
2. Kegiatan Religius Rekreasi
3. Kegiatan Ekonomi
4. Kegiatan Sosial Budaya

1. Kegiatan Religius Edukasi

Kegiatan Religius Edukasi yang menampung kegiatan ibadah dan didalamnya terdapat :
a. Ruang Sholat Utama (20 m X 20 m) dan Mihrab
b. Ruang Sound System dan Perlengkapan Imam
c. Ruang Sholat Terbuka dengan Payung Raksasa Khas Timur Tengah
d. Ruang Pengelola
e. Hall Masjid
f. Perpustakaan
g. Ruang Wudhu / Toilet Wanita
h. Ruang Wudhu / Toilet Pria
i. Ruang penitipan Barang
j. Ruang Keamanan
k. Ruang Genset
l. Ruang Baterai Energi Listrik Tenaga Angin
m. Gudang
n. Selasar Depan, Samping Dan Belakang

2. Kegiatan Religius Rekreasi

Kegiatan Religius Rekreasi berupa Ruang Terbuka Hijau yang didalamnya terdapat :
a. Taman Bunga
b. Kolam ikan
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

c. Saung
3. Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi berupa Pertokoan 2 ( dua) lantai dengan konsep Rumah Toko yang tiap
unit didalamnya terdapat :
a. Ruang Toko dan Km/WC pada lantai 1
b. Ruang tempat tinggal pada lantai 2
c. Kafe Indoor dan Outdoor
d. Pantry / Dapur
e. Ruang Wastafel
f. Toilet
g. Gudang
h. Ruang Genset

4. Kegiatan Sosial Budaya

Kegiatan Sosial Budaya berupa lansekap kawasan yang didalamnya terdapat :


a. Tempat Bermain Anak
b. Menara Utama yang dapat difungsikan juga untuk melihat / meneropong Hilal
Proposal Penelitian
Ade Nunung Mf 41214110061
Konsepsi Pra Desain Masjid Dari Segi Arsitektur, Struktural, dan Desain Interior

DAFTAR PUSTAKA

Utami, Thontowi. I, Wahyuni. Sri, Nulhakim L., (2013). Penerapan Konsep Islam pada
Perancangan Masjid Salman ITB Bandung. Jurnal Reka Karsa. Vol. 1(2)
Wijanarka, Mardhani H., Soedigdo D., Prianto Agus, (2015). Konsep Gagasan Ide Masjid
Terapung Kota Pariaman. Jurnal Perspektif Arsitektur. Vol. 10(1)
Mulyadi, (2015). Penerapan Kaligrafi pada elemen Interior Masjid Al Wustha
Mangkunagaran-Surakarta. Etnografi. Vol. XV (1), 1-72
Uberta, Nangkula. 2015. Pencarian bentuk arsitektur islam yang berbasiskan nilai.
Indonesian Student Association in Malaysia. Paksi Jurnal
Rony. 2014. Ikonografi Arsitektur dan Interior Majid Kristal Khadija Yogyakarta. Journal of
Urbam Society’s Arts. Vol. 1(2)

Anda mungkin juga menyukai