Anda di halaman 1dari 5

PROFIL KOMODITI PISANG DI KABUPATEN PASIR

KALIMANTAN TIMUR
 
I.       KONDISI SAAT INI
a.      IDENTITAS KOMODITI
      Pisang Kepok mempunyai rasa buah yang manis dengan aroma buah yang harum. Jumlah
sisir per tandan 8 - 12 sisir dengan jumlah buah per sisirnya 14 � 22 buah. Bentuk buah           
bersegi dengan ujung tumpul dan kulit buah mentah berwarna hijau dan kulit buah   masak
berwarna kuning. Berat buah pertandan 23,30 kg dengan rata-rata berat perbuah       139,05 g.
Potensi hasil 25,5 kg/pohon dan memiliki sifat buah yang tahan dalam       pengangkutan.
Selain itu pisang kepok memiliki kandungan gizi cukup tinggi (kalori    57,30 kal/100 gr,
karbohidrat 12,07%, protein 2,05%, lemak 0,09%) dan cukup digemari       masyarakat karena
mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Tanaman pisang di kabupaten Pasir sebagian besar jenisnya kepok, dengan penyebaran di
enam kecamatan utama seperti Tabel 1.
Tabel 1. Sebaran Tanaman Pisang
Produktivitas
No Kecamatan Desa Varietas Utama perpohon
(Kg/phn)
1 Tanah Grogot 1. Sugai Tuak Kepok 12
2. Rt. Panjang Kepok 12
3. Tanah Periuk Kepok 12
2 Ps. Belengkon 1. Bekoso Kepok 12
2. Ps.Belengkong Kepok 12
3. Suatang Kepok 12
3 Tanjung Aru 1. Kerang Kepok 12
2. Tampakan Kepok 12
3. Lomu Kepok 12
4 Batu Sopang 1. Bt.Sopang Kepok 12
2. Kasungai Kepok 12
5 Long Ikis 1. Kayungosari Kepok 12
2. Belimbing Kepok 12
6 Long Kali 1. Long Kali Kepok 12
2. Sebakung Kepok 12
3. Mendik Kepok 12
 
b.      SEBARAN PRODUKSI
Sentra pisang di kabupaten Pasir tersebar di lima kecamatan antara lain Tanah Grogot, Ps Belengkon,
Tanjung Aru, Batu Sopang, Long Ikis dan Long Kali (Tabel 2).
Tabel 2. Tabel Luas Tanam dan Produktivitas di Kabipaten Pasir
Produktivitas
Kecamatan Desa Luas Tanam (Ha)
(Ton/Ha)
Tanah Grogot 1. Sugai Tuak 50 9,9
2. Rt. Panjang 40 9,9
3.  Tanah Periuk 30 9,9
Ps. Belengkon 1.  Bekoso 105 9,9
2.  Ps.Belengkong 75 9,9
3.  Suatang 180 9,9
Tanjung Aru 1.  Kerang 75 9,9
2.  Tampakan 80 9,9
3.  Lomu 75 9,9
Batu Sopang 1.  Bt.Sopang 80 9,9
2.  Kasungai 40 9,9
Long Ikis 1.  Kayungosari 70 9,9
2.  Belimbing 150 9,9
Long Kali 1.  Long Kali 200 9,9
2.  Sebakung 150 9,9
3.  Mendik 70 9,9

II.    PELUANG INVESTASI
a.      POTENSI PENGEMBANGAN
Sebagai komoditas unggulan, pisang di Kabupaten Pasir masih memiliki areal potensi
pengembangan yang cukup besar. Sesuai informasi terakhir yang diterima dari daerah terdapat
potensi pengembangan seluas 350 Ha.
b.      KONDISI LAHAN DAN AGROKLIMAT
Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur mempunyai lahan pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang terdiri dari lahan kering dan rawa. Sebagian besar lahan pertanian memiliki
jenis tanah Podsolik dengan perlakuan perawatan yang baik sehingga potensial untuk
dikembangkan berbagai jenis tanaman hortikultura. Dengan kondisi alam yang memiliki curah
hujan yang merata hampir disepanjang tahun serta intensitas penyinaran matahari yang cukup
tinggi sehingga menunjang pertumbuhan komoditas hortikultura dapat lebih baik.
Tabel 3. Profil Lahan Pisang Kabupaten Pasir
No Kecamatan Jenis Tanah PH Tanah Topografi
1 Tanah Grogot Podsolik merah kuning 5,5 � 6 2 � 15%
2 Pasir Balengkong Podsolik merah kuning 5,5 � 6 2 � 15%
3 Tanjung Aru Podsolik merah kuning 5 � 5,5 0 � 2%
4 Baru Sopang Aluvial 6 � 6,5 > 40%
5 Long Ikis Podsolik merah kuning 6 � 6,5 > 40%
6 Long Kali Podsolik merah kuning 6 � 6,5 0 � 2%
 
Tabel 4. Agroklimat Wilayah Kabupaten Pasir
Tinggi Suhu Curah Hujan Jml Bln Jml Bln
No Kecamatan tempat Rata-rata Rata-rata Basah Kering
(m dpl) (0C) (mm/thn) (bln) (bln)
1 Tanah Grogot 0�7 25 200-250 8 4
2 Ps. Belengkon 0�7 25 200-250 8 4
3 Tanjung Aru 0�7 25 200-250 8 4
4 Batu Sopang 25-100 25 250-300 8 4
5 Long Ikis 7 � 25 25 200-250 8 4
6 Long Kali 7 � 25 25 200-200 8 4
 
c.       DUKUNGAN SARANA PRASARANA
      Dukungan sarana dan prasarana yang ada di sentra produksi pisang kabupaten Pasir adalah
transportasi. Jalan usaha tani mencapai kebun petani baik dan lancar, sehingga dapat
memudahkan transportasi dari kebun ke tempat lain (pengumpul, pasar, dll). Disamping itu
waktu yang diperlukan untuk pengangkutan pisang dapat lebih efisien sehingga menekan
kerusakan buah selama transportasi.
D.      PEMASARAN
Produksi pisang di kabupaten Pasir sebagian besar di jual di pedagang pengumpul (70%) yang
biasanya datang langsung ke petani dan sebagian kecil (30%) dijual ke pasar lokal.
Sedangkan harga pisang di tingkat pedagang pengumpul desa Rp. 1.000/sisir atau
Rp.8.000/tandan, ditingkat pedagang pengumpul kecamatan Rp1.200/sisir atau
Rp.9.600/tandan dan ditingkat pedagang tingkat provinsi Rp. 1.500/sisir � Rp.12.000/tandan.

III. PERMASALAHAN
a.       Teknologi Produksi
Beberapa faktor yang menjadikan teknologi produksi menjadi kendala utama pada proses
produksi pisang adalah :
-          Ketersediaan benih sehat (bebas dari penyakit terutama penyakit layu fusarium) sangat
terbatas. Hal ini dikarenakan hampir seluruh wilayah Indonesia telah terkena serangan layu
fusarium sehingga penyediaan bibit (anakan dan bonggol) mengalami kesulitan menemukan
pohon induk.
-          Petani belum memahami sepenuhnya teknologi produksi pisang yang baik dan benar,
sehingga sering kali ketidak pahaman ini menjadikan mereka kurang optimal melaksanakan
pemeliharaan kebun.
-          Produksi dari masing-masing sentra produksi atau jenis / varietas belum terpetakan.
-          Serangan penyakit layu fusarium yang cukup mematikan belum dapat dikendalikan dengan
baik, walaupun penggunaan agens hayati telah mulai tersosialisasikan.
Disamping permasalahan teknis tersebut diatas, masih ada kendala lain permasalahan pisang
di kabupaten Pasir yaitu sistem pemasaran yang ada saat ini belum berpihak kepada petani.
Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
-          Pola pemasaran yang ada sekarang tidak menghargai produk bermutu dan selalu menerapkan
harga borongan.
-          Penetapan harga cenderung dilakukan oleh pedagang pengumpul.
-          Fungsi kelompok tani belum optimal.
-          Sebagian besar sentra produksi belum memiliki Sub Terminal Agribisnis (STA).
 
b.      Mutu Produksi
Beberapa faktor yang menyebabkan mutu produksi belum optimal antara lain adalah :
-          Belum dilaksanakannya praktek budidaya yang baik menyebabkan pertanaman tidak
memperoleh perlakuan sebagaimana mestinya. Petani kurang melaksanakan perawatan
(pembersihan daun-daun kering, pengairan, pemupukan, pembrongsongan  atau pengendalian
OPT).
-          Waktu pemetikan tidak tepat.
            Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh adanya desakan kebutuhan keuangan oleh   
petani sehingga buah sering diijonkan atau dipetik muda.
-          Sortasi dan grading belum diterapkan sehingga petani tidak dapat memilah-milah buah atau
sisir yang baik dan menjualnya secara campuran.
-          Penanganan pascapanen (pengemasan), pemeraman dan transportasi belum dilakukan
dengan baik sehingga produk hasil panen banyak mengalami kerusakan sebelum sampai
ditempat pemasaran.
-          Standar mutu belum tersosialisasikan, mengakibatkan petani kurang memahami/menyadari
standar/keinginan dari konsumen terhadap produk yang mereka hasilkan.
-          Standar Prosedur Operasi (SPO) belum tersosialisasi.
 
IV. ANALISA USAHA TANI
Dari analisa usaha tani tanaman pisang di kabupaten Pasir dalam 1 Ha keuntungan yang
didapat pada tahun I sebesar Rp 826.500/Ha, pada tahun II Rp 5.768.500 dan tahun III sebesar
Rp 7.428.500
         Tabel Analisa Usaha Tani Pisang Kepok

Biaya Tahun Ke
No Uraian
I II III
A Biaya Tetap    
1 Sewa Tanah Rp. - Rp. - Rp. -
2 Garpu (buah x harga) Rp. - Rp. - Rp. -
3 Sparyer Rp.  300.000 Rp. - Rp. -
4 Cangkul Rp.    25.000 Rp. - Rp. -
5 Golok (buah x harga) Rp.    20.000 Rp. - Rp. -
6 Pompa air (sewa) Rp. - Rp. - Rp. -
7 Pajak tanah Rp.    10.000 Rp.   10.000 Rp.  10.000
8 Bunga Kredit Rp. - Rp. - Rp. -
Bank/thn
9 Bibit perpohon (@ x Rp. 1.245.000 Rp. - Rp. -
harga) Rp.1.500 x
830 phn
10 Lain-lain Rp. - Rp. - Rp. -
  Jumlah Rp. 1.600.000 Rp.   10.000 Rp.   10.000
   
B Biaya Tidak Tetap
1 Pupuk Kandang Rp.    830.000 Rp. - Rp. -
(Rp.200/kg)
2 Pupuk Anorganik Rp. - Rp. - Rp. -
  - Urea (Rp.1.500/kg) Rp.    622.500 Rp.   622.500 Rp.   622.500
  - SP 36 (rp.2.400/kg) Rp.    996.000 Rp.   996.000 Rp.   996.000
  - KCL (Rp..../kg) Rp. - Rp. - Rp. -
  - NPK (Rp..../kg) Rp. - Rp. - Rp. -
3 Pestisida Rp.      75.000 Rp.     75.000 Rp.     75.000
4 Lain-lain Rp. - Rp. - Rp. -
  Jumlah Rp. 1.776.500 Rp.1.691.500 Rp.1.691.500
         
C Biaya Tenaga Kerja
1 Pengolahan Tanah + Rp.    830.000 Rp. - Rp. -
Lubang
Rp.1.000/lubang
2 Menanam Rp.    830.000 Rp. - Rp. -
Rp.1.000/lubang
3 Pemeliharaan Rp.    415.000 Rp.   415.000 Rp.   415.000
4 Panen + Pascapanen Rp.    415.000 Rp.   415.000 Rp.   415.000
5 Lain-lain Rp. - Rp. - Rp. -
  Jumlah Rp. 2.490.000 Rp.   830.000 Rp.   430.000
   
  Total Biaya Produksi Rp. 5.886.500 Rp. 2.531.500 Rp.2.531.500
Penerimaan
  Rp. 5.040.000 Rp. 8.300.000 Rp.9.960.000
(Rp.1000/kg)
  Keuntungan Rp.    826.500 Rp. 5.768.500 Rp.7.428.500
 
Catatan : Tahun pertama panen  70%  =     630 rumpun
                      Tahun ke dua panen  100%  =     830 rumpun
                      Tahun ke tiga panen  150%  =  1.245 rumpun 

Anda mungkin juga menyukai