Anda di halaman 1dari 10

Muhammad Rizky Ernanda 12100119169

Normal Abdoment : conventional radiology

Apa yang dilihat :

1. Keseluruhan pattern gas


2. Apakah terdapat udara di extraluminar
3. Apakah terdapat kelainan kalsifikasi abdominal
4. Apakah terdapat masa di jaringan lunak

Normal Bowel Gas Pattern

 Semua udara di usus itu disebabkan oleh ketika menelan udara, dan hanya sebagian
kecil yang ada disebabkan oleh fermentasi bakteri di dalam makanan, di dalam
abdomen istilah gas dan udara digunakan untuk merujuk pada isis usus
 Dan usus yang mengandung udara yang cukup untuk mengisi lumennya disebut
dengan distensi usus dan itu normal
 Dan usus yang terisi lebih dari ukuran normalnya disebut dilatasi usus dan ini tidak
normal

Stomach
Didalam lambung hampir selalu ada udara kecuali (14.1 garis hitam putus”)
 Pasient baru saja muntah
 Terdapat NGT yang terpasang ke lambung

Small bowel
 Biasanya terdapat sedikit udara sekitar 2-3 loop usus kecil non dilatasi (14.1panah
hitam lurus)
 Diameter normal dari usus kecil <2,5 cm atau 1 inch

Large bowel
 Hampir selalu ada udara didalam rectum atau sigmoid di usus besar (14.2 garis hitam)
Melihat udara di ExtraLuminar (air outside usus)

Ada 4 lokasi yang sering terjadi extraLuminar air


 Intraperitoneal (pneumoperitoneum)
 Udara di Retroperitoneal
 Udara di dinding usus (pneumatosis intestinalis)
 Udara biliary system (pneumobilia)

Beberapa tanda dari udara di intraperitoneal


 Udara dibawah diafragma
 Visualisasi di kedua sisi dinding usus
 Visualisasi dari falciform ligament
Patology Abdoment

Acute abdomen

Suatu keadaan mendadak yang memerlukan tindakan segera, penyebab dari acute abdomen
biasanya disebabkan oleh
 Peradangan organ intraabdominal
 Perforasi
 Pendarahan intraabdominal
 Ileus obstruktif atau paralitik

Pada pemeriksaan poto polos di acute abdomen memerlukan 3 posisi:


 Supine position (proyeksi AP, pasien tidur terlentang)
 Erect posisition (proyeksi AP, pasien duduk atau setengah duduk)
 Decubitus posisition (pasien menghadap salah satu arah proyeksi AP)

A. Small bowel obstruction

Pemeriksaan radiografi konvesional ditemukan multiple dilated loops sebagai tanda obsturksi
(>2,5 cm)
B. Large Bowel Obstruction
Gambaran radiologi

- Cecum adalah segmen yang paling sering terjadi dilatasi. saat cecum berdilatasi
mencapai 12-15cm, sangat berbahaya dan dapat terjadinya rupture.
- Usus besar mengalami dilatasi di tempat obstruksi
- Usus halus tidak ikut ber dilatasi

C. Intrapertitoneal (pnemoperitoneum)

Beberapa tanda dari udara di intraperitoneal


 Udara dibawah diafragma
 Visualisasi di kedua sisi dinding usus
 Visualisasi dari falciform ligament
Pemeriksaan Colon In Loop
Colon in loop (barium enema) merupakan suatu pemeriksaan radiografik kolon dengan
menggunakan kontras (yang lazim digunakan adalah Barium Sulfat) yang dimasukkan ke
dalam kolon. Bisa berupa pemeriksaan single contrast bila kontras yang digunakan hanya
barium, bisa juga double contrast bila udara juga dipompakan ke dalam kolon.

Syarat-syarat/persiapan :
1) Mengulbah pola makan penderita.
2) Penderita hendaknya memakan makanan yang mempunyai konsistensi lunak, rendah
serat, rendah lemak.
3) Minum air sebanyak mungkin untuk agar tinja di kolon tetap lembek.
4) Pemberian pencahar.
5) Lama persiapan berkisar 1-2 hari tergantung keadaan penderita dan klinis

Pelaksanaan persiapan :
1) Satu hari sebelum pemeriksaan pasien makan bubur kecap.
2) Jam 20.00 makan malam terakhir.
3) Jam 22.00 pasien makan garam ingris (MgSO2) dan mulai puasa.
4) Boleh minum maksimal 100 cc sampai jam 12 malam.
5) Mengurangi bicara dan merokok untuk menghindari penumpukan udara dalam
seluruh traktus gastrointestinal.
6) Pasien rawat inap boleh diberikan lavement.

Cara Pemeriksaan :
1. Media Kontras
Kontras yang lazim digunakan ialah larutan barium dengan konsentrasi antara 70-80
W/V % (weight'volume). Banyaknya (mL) sangat bergantung pada paniang
pondeknya kolon. Umumnya 600-800 mL sudah memadai.
2. Teknik Pemeriksaan
Kontras ganda relatif lebih sukar teknik penggunaannya dibanding kontras tunggal,
karena harus melalui tahap-tahap tertentu agar hasil radiografi yang didapatkan benar-
benar optimal.
Tahap-tahap itu meliputi:
1) Tahap Pengisian: pengisian larutan barium ke dalam lumen kolon melalui anus
sampai fleksura lienalis atau pertengahan kolon transversum (namun hal ini
tergantung pada panjang pendeknya kolon). Bagian kolon yang belum terisi
dapat diisi dengan mengubah posisi penderita dari supine menjadi right
decubitus.
2) Tahap pelapisan: dengan menunggu 1-2 menit, larutan barium mendapatkan
kesempatan untuk melapisi mukosa kolon dengan sempurna.
3) Tahap pengosongan: sisa larutan barium dalam lumen kolon dibuang sebanyak
yang dapat dikeluarkan dengan memiringkan penderita ke kiri (left decubitus)
dan menegakkan meja pemeriksaan (upright).
4) Tahap pengembangan: dipompakan udara kedalam lumen kolon sehingga
seluruh kolon mengembang sempurna. Jangan sampai terjadi pengembangan
berlebiban (over distension) karena akan menimbulkan komplikasi seperti
perforasi dan refleks vagal.

Tahap pemotretan: dilakukan pemotretan atau eksposur radiografik dengan posisi tergantung
pada bentuk kolon dan/atau kelainan yang ditemukan

Ulcerative Colitis
Gambaran radiologis
Kolon yang terkena, hampir selalu melibatkan rectum dan sigmoid, memperlihatkan
pengaburan batas yang pada keadaan normalnya tampak tegas. Mukosa tampak
granular disertai ulserasi yang dangkal dan berlanjut dari rectum hingga kejauhan yang
bervariasi dari kolon proksimal, dan
mungkin melibatkan seluruh kolon (pankolitis). Hilangnya pola haustrae yang
diakibatkannya dengan perubahan fibrotic dapat menimbulkan gambaran menyerupai
tuba pada usus, disebut dengan kolon “lead pipe / pipa timah” atau “hose pipe / pipa
karet”.
Appendicogram
Appendicogram merupakan suatu pemeriksaan radiografi untuk melihat lumen dan mukosa
appendiks.
Cara Pemeriksaan :
- Syarat-syarat/persiapan Pasien:
1. Malam hari sebelum pemeriksaan jam 20.00, pasien minum obat (barium sulfat) yang
diencerkan sampai satu gelas. Sebelum minum obat pasien buang air besar dulu.
2. Setelah minum obat dilanjutkan puasa sampai pemeriksaan dilakukan. Selama ini
pasien tidak boleh buang air besar.
3. Pagi hari berikutnya pasien datang ke bagian radiologi jam 08.00 untuk dilakukan
pemeriksaan.
- Prosedur pemeriksaan:
1. Pasien naik ke meja pemeriksaan.
2. Kaset ditempatkan di bawah meja pemeriksaan.
3. Meminta pasien agar kooperatif dan menuruti perintah radiografer sehingga
pemeriksaan berjalan dengan baik.
4. Sesudah pasien difoto, pasien diminta mengganti pakaian dan diminta untuk datang
keesokan harinya untuk dilakukan foto kembali selama 3 hari berturut-turut
5. Hasil apendikogram diekspertise oleh seorang dokter spesialis radiologi

Appendisitis
Infeksi yang terjadi di bagian appendix
Gambaran radiologis
1. Non filling atau negative appendicogram: Kegagalan dari barium sulfat untuk
memasuki lumen apendiks.
2. Partial filling: Suspensi barium sulfat hanya sebagian lumen apendiks dan tidak
merata.
DAFTAR PUSTAKA

1. William Herring, MD. Learning Radiology Recognizing The Basics. United States of
America: ELSEVIER, 2016.

Anda mungkin juga menyukai