Anda di halaman 1dari 12

NAMA : MAR’ATUS SILMIAH

NIM : P17221173018

KELAS : S. Tr 4A

TUGAS GADAR TRAUMA

1. Pasien mengalami trauma penetrasi tembus dinding abdomen. Luka tembus ada
pada rongga diafragma dimana batas antara rongga dada dan perut.

2. Askep

FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

=========================================================================

Tanggal Pengkajian: 13 Agustus 2020 Pukul : 12.00

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. T

Umur : 30 th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat/No. Telp. : Jember

Pekerjaan : Kuli Bangunan

Agama : Islam

2. Keluhan Utama (saat pengkajian) : Nyeri luka

3. Riwayat Penyakit Sekarang : saat pasien bekerja terjadi kecelakaan pasien terjatuh kedepan
langsung mengenai kayu yang ada di depannya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Hipertensi
DM
CVA
IMA
Dll (Tidak ada)

5. Usaha Pengobatan yang Telah Dilakukan (pre hospital) : fiksasi benda yang tertancap,
immobilisasi pasien
6. Alergi Obat : tidak ada alergi

7. Pengkajian ABCD dan data fokus


a) Airway (Jalan Nafas)
Sekret/muntahan
Darah
Gurgling
Snoring
Stridor
Dll (tidak ada sumbatan)

b) Breathing (Pernafasan)
sesak, adanya retraksi dinding dada

c) Circulation (Sirkulasi)
Takikardia, ekstrimitas dingin

d) Disability (Tk Kesadaran)


GCS : 15

AVPU :

 A - alert, yaitu merespon suara dengan tepat, misalnya mematuhi perintah


yang diberikan
 V - vocalises, mungkin tidak sesuai atau mengeluarkan suara yang tidak
bisa dimengerti
 P - responds to pain only (harus dinilai semua keempat tungkai jika
ekstremitas awal yang digunakan untuk mengkaji gagal untuk merespon)
 U - unresponsive to pain, jika pasien tidak merespon baik stimulus nyeri
maupun stimulus verbal

e) Data fokus (pemeriksaan fisik head to toe)


Kepala : Normal, tidak ada bengkak/luka/perdarahan

Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, normal

Thorak : tusukan mungkin sedikit mengenai thorax

Abdomen : terdapat trauma penetrasi mengenai rongga diafragma, luka tembus hingga
kebelakang, terdapat nyeri tekan,

Pelvic : normal

Ekstrimitas atas dan bawah : tampak sianosis ujung kuku pada kaki
B. Assesment (masalah) : kekurangan volume cairan b/d perdarahan

C. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI


1. Tentukan Prioritas (P1 , P2, P3, P4) : P1 (Pilih salah satu)

2. Tindakan Keperawatan
a) Pemberian O2
b) Immobilisasi

3. Tindakan dan Terapi Medis


a) Pembedahan
b) IV line, terapi obat

4. Pemeriksaan Penunjang
a) Laboratorium
 Cek darah

b) Radiologi
 Rontgen
 …..
D. EVALUASI
Airway : Tidak ada sumbatan

Breathing : Nafas cepat, tampak ada retraksi dinding dada

Circulation : takikardia, keringat dingin

Disability : GCS 15

Tanda Tangan,

Nama Terang

( Mar’atus Silmiah )
ANALISA DATA

==================================================

NAMA PASIEN : Tn. T

UMUR : 30 th

NO. REGISTER : 123xxx

DATA PENUNJANG MASALAH KEMUNGKINAN PENYEBAB

Kekurangan volume cairan


Ds :-
Perdarahan

Do : pasien tampak pucat,


takikardi, nafas cepat

Ds : pasien mengeluh
kesakitan Nyeri Luka trauma penetrasi
Do : tampak meringis, skala
nyeri 8

Ds : -
Resiko Infeksi Tindakan pembedahan
Do :
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

=========================================================================

NAMA PASIEN : Tn. T

UMUR : 30 th

NO. REGISTER : 123xxx

TGL. TGL. TANDA


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL TERATASI TANGAN

1. 13/08/20 Kekurangan volume cairan


berhubungan dengan adanya
perdarahan
2. 13/08/20 Nyeri b/d adanya trauma
abdomen atau luka
penetrasi abdomen.

3. 13/08/20 Resiko infeksi b/d tindakan


pembedahan, tidak
adekuatnya pertahanan
tubuh.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

======================================================================

NAMA PASIEN : Tn. T

UMUR : 30 th

NO. REGISTER : 123xxx

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan

1 Kekurangan Setelah 1.     Kaji tanda-tanda 1.     untuk


. volume dilakukan vital. mengidentifikasi
cairan b/d tindakan defisit volume
perdarahan keperawatan cairan.
1x24 jam, 2.     Pantau cairan
2.     mengidentifikasi
volume cairan parenteral dengan
keadaan
tidak elektrolit,
perdarahan,
mengalami antibiotik dan
serta Penurunan
kekurangan. vitamin
sirkulasi volume
cairan
menyebabkan
KH:
kekeringan
*         Intake dan mukosa dan
output pemekatan urin.
seimbang Deteksi dini
3.     Kaji tetesan memungkinkan
*         Turgor kulit
infus. terapi pergantian
baik
cairan segera.
*         Perdarahan (-)
3.     awasi tetesan
4.     Kolaborasi :
untuk
Berikan cairan
mengidentifikasi
parenteral sesuai
kebutuhan
indikasi.
5.     Cairan parenteral cairan.
( IV line ) sesuai
4.     cara parenteral
dengan umur.
membantu
6.     Pemberian memenuhi
tranfusi darah. kebutuhan
nuitrisi tubuh.

5.     Mengganti
cairan dan
elektrolit secara
adekuat dan
cepat.

6.     menggantikan
darah yang
keluar.

2 Nyeri b/d Setelah 1.     Kaji karakteristik 1.    Mengetahui


. adanya dilakukan nyeri. tingkat nyeri
trauma tindakan klien.
2.     Beri posisi semi
abdomen atau keperawatan
fowler. 2.    Mengurngi
luka penetrasi 1x24 jam,
kontraksi
abdomen. Nyeri klien 3.     Anjurkan tehnik
abdomen
teratasi. manajemen nyeri
seperti distraksi 3.    Membantu
mengurangi rasa
4.     Managemant
KH: nyeri dengan
lingkungan yang
mengalihkan
         Skala nyeri nyaman.
0 5.     Kolaborasi pemb perhatian
erian analgetik
         Ekspresi 4.    lingkungan yang
sesuai indikasi.
tenang. nyaman dapat
memberikan rasa
nyaman klien

5.    analgetik
membantu
mengurangi rasa
nyeri.

3 Resiko Setelah 1.     Kaji tanda-tanda 1.     Mengidentifikas


. infeksi b/d dilakukan infeksi. i adanya resiko
tindakan tindakan infeksi lebih
pembedahan, keperawatan dini.
tidak 1x24 jam, 2.     Kaji keadaan
2.     Keadaan luka
adekuatnya infeksi tidak luka.
yang diketahui
pertahanan terjadi.
lebih awal dapat
tubuh.
mengurangi
3.    Kaji tanda-tanda
resiko        
KH: vital.
infeksi.
*         Tanda-tanda
3.     Suhu tubuh naik
infeksi (-)
4.    Lakukan  cuci dapat di
*         Leukosit tangan sebelum indikasikan
5000-10.000 kntak dengan adanya proses
mm3 pasien. infeksi.

5.    Lakukan 4.     Menurunkan
pencukuran pada resiko terjadinya
area operasi kontaminasi
(perut kanan mikroorganisme.
bawah
5.     Dengan
6.    Perawatan luka pencukuran klien
dengan prinsip terhindar dari
sterilisasi. infeksi post
operasi
7.    Kolaborasi
pemberian 6.     Teknik aseptik
antibiotik dapat
menurunkan
resiko infeksi
nosokomial

7.     Antibiotik
mencegah
adanya infeksi
bakteri dari luar.

TINDAKAN KEPERAWATAN
================================================

NAMA PASIEN : Tn. T

UMUR : 30 th

NO. REGISTER : 123xxx

NO.
TGL. JAM TINDAKAN TTD
DX.

1. 13/08/20 12.00 1. pemasangan double IV line

2. pemberian cairan infus

3. pemberian oksigen

2. 13/08/20 12.00 1. immobilisasi benda tusuk

2. ajarkan teknik distraski dan relaksasi

3. berkolaborasi lakukan pembedahan


dengan tim medis lain

1. Melakukan tindakan dengan


3. 13/08/20 12.00 memakai APD
2. Memberikan antibiotik sesuai anjuran
3. Memantau tanda-tanda infeksi

EVALUASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


=========================================================================

NAMA PASIEN : Tn. T

UMUR : 30 th

NO. REGISTER : 123xxx

TANGGAL
NO DX. KEPERAWATAN
13/08/20

1. Kekurangan volume cairan b/d S : pasien mengeluh lemas


perdarahan
O : tampak pucat, sianosis

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

TANGGAL
NO DX. KEPERAWATAN
13/08/20

2. Nyeri b/d luka penetrasi S : pasien mengeluh kesakitan

O : skala nyeri 8

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

NO DX. KEPERAWATAN TANGGAL


13/08/20

3. Resiko infeksi b/d tindakan S : -


pembedahan
O : tampak pucat, sianosis, pantau
tanda2 infeksi, berikan antibiotik
A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai