Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual
Pada dasarnya kerangka pemikiran diturunkan dari beberapa teori
maupun konsep yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sehingga
memunculkan asumsi-asumsi yang berbentuk bagan alur pemikiran, yang
kemudian kalau mungkin dapat dirumuskan kedalam hipotesis
operasional atau hipotesis yang dapat diuji (Sujarweni,2014)
Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah kejadian
stunting. Sedangkan untuk variabel bebas (independen) yang diteliti terdiri
dari Asupan energi dan protein, pemberian ASI Eksklusif, status imunisasi
balita, karakteristik balita (usia, jenis kelamin, dan BB), serta karakteristik
keluarga (pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan status ekonomi
kelurga/pendapatan orang tua).
Bagan 3.1: Kerangka Konseptual Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia Dibawah 5
Tahun di Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan


kejadian stunting

Status Imunisasi
Karakteristik Balita : Konsumsi makanan :
1. Usia 1. Asupan energi
2. Jenis kelamin 2. Asupan protein
3. Berat lahir

Status Ekonomi Keluarga : Karakteristik Keluarga :


1. Pendapatan orang tua 1. Pendidikan orang tua
2. Pekerjaan orang tua
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil
sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut
melalui data yang terkumpul (Soekidjo Notoatmodjo, 2010).
Penelitian ini menggunakan hipotesis kerja atau alternatif yang
disingkat Ha dan nol (Null Hypotheses) atau disebut juga hipotesis statistik
yang disingkat H0. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara
dua variabel sedangkan hipotesis nol menyatakan tidak adanya hubungan
antara dua variabel (Arikunto,2010).
Ha :
 Ada hubungan antara konsumsi makanan (Asupan energi dan
Asupan protein) dengan kejadian stunting pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.
 Ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan
kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Sarijadi Kota Bandung.
 Ada hubungan antara status imunisasi dengan kejadian
stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sarijadi Kota
Bandung.
 Ada hubungan antara karakteristik balita (usia, jenis kelamin,
dan BB) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.
 Ada hubungan antara karakteristik keluarga (pendidikan orang
tua, pekerjaan orang tua dan status ekonomi/ pendapatan
orang tua) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah
kerja Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.
H0 :
 Tidak ada hubungan antara konsumsi makanan (Asupan
energi dan Asupan protein) dengan kejadian stunting pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.
 Tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan
kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Sarijadi Kota Bandung.
 Tidak ada hubungan antara status imunisasi dengan kejadian
stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sarijadi Kota
Bandung.
 Tidak ada hubungan antara karakteristik balita (usia, jenis
kelamin, dan BB) dengan kejadian stunting pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.
 Tidak ada hubungan antara karakteristik keluarga (pendidikan
orang tua, pekerjaan orang tua dan status ekonomi/
pendapatan orang tua) dengan kejadian stunting pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.

C. Definisi Operasional
Judul penelitian :
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SARIJADI KOTA BANDUNG
Berdasarkan judul penelitian tersebut variabel independennya adalah
Asupan energi dan protein, pemberian ASI Eksklusif, status imunisasi
balita, karakteristik balita (usia, jenis kelamin, dan BB), serta karakteristik
keluarga (pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan status ekonomi
kelurga/pendapatan orang tua). Sedangkan Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kejadian stunting.
Tabel 3.1 Definisi Operasional faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian stunting pada balita usia dibawah 5 tahun di
Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Stunting Tinggi balita menurut umur Microtois 1 = stunting Ordinal
(TB/U) kurang dari -2 SD e gabungan antara data
sehingga lebih pendek stunting dan severe
daripada tinggi yang stunting (<-2SD
seharusnya. Stuntingdan HAZ)
severe stunting digabung 2 = Normal (≥-2 SD
dalam kategori stunting HAZ)
(WHO, 2005)
Asupan Asupan energi total Kuesioner 0 = rendah jika Ordinal
energi dalamsehari (kkal), <70% AKG
kemudian dibandingkan 1 = cukup jika >70%
dengan Angka Kecukupan AKG
Gizi (AKG) yang (rikesdas,2010)
dianjurkan
Asupan Asupan protein dalam sehari Kuesioner 0 = rendah jika Ordinal
protein (gram), kemudian <70% AKG
dibandingkan dengan 1 = cukup jika >70%
Angka Kecukupan Gizi AKG
(AKG) yang dianjurkan (rikesdas,2010)
Pemberian ASI eksklusif adalah Kuesioner 1= ASI eksklusif Ordinal
ASI memberikan hanya 2=Tidak ASI
eksklusi ASI saja untuk bayi sejak eksklusif
lahir sampai usia 6 bulan. (Kemenkes, 2010)
Status Kelengkapan imunisasi Kuesioner 1 = Tidak lengkap Ordinal
Imunisasi dasar yang didapat balita 2 = Lengkap
sesuai dengan umurnya (Neldawati, 2006)

Usia balita Waktu yang dilalui atau Kuesioner 1 = 0-24 bulan Ordinal
lama kehidupan 2 = 25-36 bulan
Balita yang dihitung 3 = 37-48 bulan
berdasarkan bulan penuh 4 = 49-60 bulan
pada saat ibu
diwawancara
Jenis Penampilan fisik anak balita Kuesioner 1 = Perempuan Nominal
kelamin yang membedakan antara 2 = Laki-laki
balita laki-laki dan perempuan.
Berat lahir Berat badan balita pada saat Kuesioner 1 = BBLR (BBL < Ordinal
balita dilahirkan yang diukur 2500gram)
dengan menggunakan 2 = Normal (BBL ≥
timbangan 2500gram)
(Depkes RI, 2005)
Pendidikan Jenjang pendidikan formal Kuesioner 1 = SD Ordinal
orang tua terakhir yang dicapai oleh 2 = SMP
ayah dan ibu 3 = SMA
4=Perguruan tinggi
Pekerjaan Pekerjaan yang Kuesioner 1 = Tidak bekerja Ordinal
ibu menggunakan waktu 2 = Bekerja
terbanyak responden atau (Kemenkes, 2010)
pekerjaan yang memberikan
penghasilan terbesar.
Pekerjaan Pekerjaan yang Kuesioner 1 = Jasa Ordinal
Ayah menggunakan waktu 2 = Pegawai Negeri
terbanyak responden atau 3= Pegawai Swasta
pekerjaan yang memberikan
penghasilan terbesar
Status Gambaran status ekonomi Kuesioner 1 = pendapatan Ordinal
ekonomi keluarga balita yang dalam sebulan
keluarga/ dikelompokkan berdasarkan <Rp.3.091.445
pendapatan jumlah pengeluaran per (UMK Kota
orang tua kapita sebulan untuk Bandung)
golongan makanan 2 = Pendapatan
dalam sebulan
>Rp.3.091.445
(UMK Kota
Bandung)

D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian non eksperimental dengan desain penelitian deskriptif
korelasional. Penelitian deskriptif korelasional adalah penelitian yang
diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat (Notoatmodjo, 2010).
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
desain deskriptif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional.
Desain cross sectional adalah suatu disain penelitian epidemiologi
yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit
dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan,
penyakit, atau karakteristik kesehatan lainnya secara serentak, pada
individu-individu dari suatu populasi dalam satu saat (Murti, 2003
dalam Siagian, 2010). Pada disain ini, pengukuran informasi mengenai
sesuatu penyakit dan faktor-faktor risikonya dilakukan pada waktu
yang bersamaan sehingga tidak dapat melihat hubungan kausal (sebab-
akibat) karena tidak diketahui urutan kejadiannya, pajanan terlebih
dahulu atau kasus penyakit terlebih dahulu (Aschengrau dan Seage,
2003).

3. Populasi dan Sampel Penelitian


a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2010). Sedangakan menurut Sugiyono
(2010), menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita stunting usia
di bawah 5 tahun yang terdaftar di Puskesmas Sarijadi Kota
Bandung, yaitu dengan jumlah 87 balita stunting.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2013). Teknik sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah total sampling. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah
teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
populasi (Sugiyono, 2014). Alasan mengambil total sampling
karena menurut Sugiyono (2014) jumlah populasi yang kurang dari
100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.
Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah seluruh balita
stunting dengan jumlah 87 responden.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Microtoise
Microtoise digunakan untuk mengukur tinggi badan balita dengan
ketelitian 0,1 cm. Selanjutnya, data tinggi balita diolah dengan
menggunakan perangkat lunak, untuk melihat status gizi
berdasarkan standar baku WHO-2005 (Z-skor tinggi badan
menurut umur).
b. Kuesioner
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam
pengumpulan data. Instrumen yang dikumpulkan dapat berupa
data primer dari responden secara langsung melalui kuesioner
(Notoatmodjo, 2010).
Kuesioner yang digunakan berisisi pertanyaan-pertanyaan yang
akan ditanyakan kepada Ibu balita. Pertanyaan kuesioner meliputi
data tentang pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, status
ekonomi keluarga, usia balita, jenis kelamin balita, berat lahir
balita, status imunisasi, dan pemberian ASI Eksklusif.
c. Uji Validitas dan Reliabilitas
1) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu
instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya
diukur. Menurut Sugiono (2010) dalam sujarweni, (2014)
untuk menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor
totalnya. Salah satu rumus yang digunakan untuk menguji
validitas instrumen adalah Korelasi Product Moment, bila r
hitung (r person) ≤ r tabel, artinya pertanyaan tersebut tidak
valid.
Dalam penelitian ini tidak akan dilakukan uji validitas
untuk kuesioner faktor-faktor yang berhubungan dengan
stunting. Peneliti menggunakan kuesioner yang telah
dilakukan uji validitas oleh peneliti sebelumnya, jenis soal
yang digunakan Dis-Kontinum (soal dengan skor 0 dan 1)
maka uji validitas yang akan digunakan adalah koefisien
korelasi biserial.
Rumus :

r bis (i) =
(xi−xy )
St
. [√ ]
pi
qi

Keterangan :
Rbis (1) : koefisien korelasi biserial antara skor butir soal
nomor 1 dengan skor total
xi : rata-rata skor total semua responden
xy : rata-rata skor total semua responden
St : standar deviasi skor total semua responden
Pi : proposi jawaban yang benar untuk butiran soal
Qi : proposi jawaban yang salah untuk butiran soal
2) Uji Reliabilitas
Menurut Nursalam, (2009) dalam Maridha, (2016)
reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau
diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan.
Uji reliabilitas merupakan ukuran satu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan
dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi
suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.
(Sujarweni,2014).
Dalam penelitian ini tidak akan dilakukan uji reliabilitas
untuk kuesioner faktor-faktor yang berhubungan dengan
stunting. Peneliti menggunakan kuesioner yang telah
dilakukan uji reliabilitas oleh peneliti sebelumnya, jenis soal
yang digunakan adalah Dis-Kontinum (soal dengan skor 0 dan
1) maka rumus uji reliabilitas yang akan digunakan adalah
koefisien reliabilitas dengan rumus KR-20.

k ∑ pi . qi
Rii = [ ][
k−1
. 1−
s 2t ]
Keterangan :
Rii : koefisien reliabilitas test
K : cacah butir
Piqi : farina skor butir
Pi : proporsi jawaban yang benar
Qi : proporsi jawaban yang salah
S 2t : varial skor total
5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode tersebut dapat berupa
angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya
(Hasdianah, 2015). Metode pengumpulan data yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan cara memberikan angket atau
koesioner, yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kepada responden. Apabila pada saat pengisian kuesioner responden
mengalami kesulitan dalam membaca koesioner maka peneliti akan
membantu membacakannya.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data
primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
sumbernya. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
dengan membagikan kuesioner kepada responden yang telah dijelaskan
cara pengisinya untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian stunting pada balita usia dibawah 5 tahun. Setelah
diisi oleh responden dikembalikan kepada peneliti untuk dilakukan
pengolahan data.
6. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
a. Pengolahan Data
Menurut Hidayat, A,A., (2009) dalam Andika, (2014) setelah
data terkumpul tahap selanjutnya yaitu pengolahan data. Adapun
yang dilakukan harus dilakukan yaitu :
1) Editing
Editing yaitu pemeriksaan atau koreksi data yang telah
dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data
yang masuk (raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai
dengan kebutuhan. Hasil kuesioner penelitian dilakukan editing
terlebih dahulu yaitu dengan melakukan pengecekan isian dari
kuesioner tersebut seperti jawaban kuesioner sudah lengkap,
jelas, relevan , dan konsisten. Peneliti juga melakukan
pengecekan terhadap data yang ada apakah data tersebut di isi
sesuai petunjuk pengisian atau tidak. Hal ini ditujukan untuk
memastikan kesesuaian data yang diperoleh dari responden.
2) Coding adalah data yang telah didapatkanakan diberi kode
sesuai dengan sub variabel yang diteliti agar lebih mudah
dalam pengecekan kembali jika terdapat kesalahan. Peneliti
dalam penelitian ini melakukan koding atau pengkodean
meliputi :
a) Kejadian Stunting
1 = Stunting
2 = Normal
b) Asupan Energi
0 = Rendah
1 = Cukup
c) Asupan protein
0 = Rendah
1 = Cukup
d) ASI Eksklusif
1 = ASI Eksklusif
2 = Tidak ASI Eksklusif
e) Status Imunisasi
1 = Tidak lengkap
2 = Lengkap
f) Usia Balita
1 = 0-24 bulan
2 = 25-36 bulan
3 = 37-48 bulan
4 = 49-60 bulan
g) Jenis Kelamin
1 = Laki-laki
2 = Perempuan
h) Berat Balita Lahir
1 = BBLR
2 = Normal
i) Pendidikan Orang Tua
1 = SD
2 = SMP
3 = SMA
4 = Perguruan tinggi
j) Pekerjaan ibu
1 = tidak bekerja
2 = bekerja
k) Pekerjaan ayah
1 = Jasa
2 = Pegawai Negeri
3 = Pegawai Swasta
l) Status ekonomi keluarga/pendapatan keluarga
1 = Pendapatan dalam sebulan <Rp.3.091.445 (UMK Kota
Bandung)
2 = Pendapatan dalam sebulan >Rp.3.091.445 (UMK
Kota
Bandung)
3) Entering 
Entering adalah proses penginputan data  ke dalam master
tabel yang sudah dianggap benar. Hasil yang diperoleh
nantinya akan dimasukan kedalam bentuk master tabel untuk
dilakukan analisis. Peneliti dalam penelitian ini melakukan
penginputan data yang diperoleh dari kuesioner kedalam
program SPSS Ver 17.0.
4) Tabulasi
Tabulasi yaitu memindahkan data dari master tabel kedalam
tabel. peneliti akan melakukan tabulasi dari hasil data yang
telah dianalisis menggunakan program SPSS ver 17.0 kedalam
tabel distribusi frekuensi.
b. Analisa Data
Analisa data digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antara variable. Analisis
data dari penelitian ini melalui prosedur bertahap, antara lain
(Notoatmodjo, 2010).
1) Analisis Univariat
Tujuan analisis univariat adalah untuk menerangkan
karakteristik masing–masing variabel, baik variabel bebas
maupun terikat. Dengan melihat distribusi frekuensi masing-
masing variabel.
2) Analisis Bivariat
Analisa data digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antar variable. Analisis
bivariat yang dilakukan terhadap dua variable yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2002).
Tujuan analisis bivariat adalah untuk melihat ada tidaknya
hubungan antara dua variabel, yaitu variabel terikat dengan
variabel bebas. Analisis ini bertujuan untuk: mengetahui
hubungan antara berat lahir balita, jenis kelamin, usia balita,
asupan energi, asupan protein, status imunisasi, pemberian ASI
Eksklusif, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua,
pendapatan orang tua dengan kejadian stunting pada balita di
Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.
Analisis bivariat ini dilakukan uji statistik dengan variabel
bebas dan variabel terikat berupa kategorik dan tidak
berpasangan, sehingga dilakukan uji chi square. Uji signifikan
antara data yang diobservasi dengan data yang diharapkan
dilakukan dengan batas kemaknaan (α=0,05) yang artinya
apabila diperoleh p value < α, berarti ada hubungan yang
signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan bila
nilai p value > α, berarti tidak ada hubungan yang signifikan
antara variabel bebas dengan variabel terikat (Merti, 2017).
Hasil akhir uji ini adalah menentukan apakah Ho diterima
atau Ho gagal ditolak. Jika nilai p value <  maka terdapat
hubungan antara berat lahir balita, jenis kelamin, usia balita,
asupan energi, asupan protein, status imunisasi, pemberian ASI
Eksklusif, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua,
pendapatan orang tua dengan kejadian stunting pada balita di
Puskesmas Sarijadi Kota Bandung.
Rumus Chi Square :
X2 = [ ( fo- fe ) ]
fe
Keterangan :
X2 : Nilai Chi Kuadrat
fo : Frekuensi yang diobservasi
fe : Frekuensi yang diharapkan
7. Etika Penelitian
Menurut Hidayat, A,A., (2009) dalam Andika, (2014) dalam
melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya rekomendasi
dari pihak institusi dengan mengajukan permohonan izin kepada
instansi tempat penelitian.
Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek tidak boleh
bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak
responden harus dilindungi. Setelah mendapat persetujuan barulah
dilakukannya penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian
meliputi :
a. Tanpa nama
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan
cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan. Peneliti
akan memberikan kode pada setiap lembar kuesioner yang telah
diisi oleh setiap responden tanpa menuliskan nama responden.
b. Asas kemanfaatan
Penelitian sangat mempertimbangkan manfaat dan resiko yang
mungkin terjadi. Jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari pada
resiko maka penelitian boleh dilaksanakan. Selain itu, penelitian
yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga
kesejahteraan manusia.
c. Informed consent
Subjek  dalam penelitian ini harus menyatakan kesediaannya
mengikuti penelitian dengan mengisi informed consent. Hal ini
juga merupakan bentuk kesukarelaan dari subjek penelitian untuk
ikut serta dalam penelitian.
d. Aspek kerahasiaan
Data yang diperoleh dari responden dijamin kerahasiaannya,
dan penggunaan data tersebut hanya untuk kepentingan bagi
penelitian saja.
8. Jadual Penelitian
Tahap pertama yang akan dilakukan peneliti adalah, membuat surat
perijinan untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian,
mengajukan surat tersebut ke ketua Puskesmas Sarijadi Kota Bandung
mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian, memberikan surat
tersebut kepada responden yang dimana dalam penelitian ini diberikan
kepada keluarga dengan anak balita stunting, melakukan penelitian,
kemudian melakukan analisa data yang diperoleh, serta membuat
pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil akhir penelitian.

Anda mungkin juga menyukai