Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri
yang dimiliki. Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok
berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki.
Sampai saat ini, jumlah makhluk hidup semakin banyak dan beraneka ragam, baik dalam hal ukuran,
bentuk, struktur tubuh, maupun cara hidupnya. Karena begitu kompleksnya, tak mungkin klasifikasi
mahluk hidup tersebut hanya menggunakan cara-cara sederhana seperti telah dijelaskan di depan.
Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang seperti perkembangan ilmu-ilmu lain.
Tujuan umum klasifikasi makhluk hidup adalah mempermudah mengenali, membandingkan, dan
mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus/lain dari klasifikasi makhluk hidup adalah seperti berikut.
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki
Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari
jenis yang lain
Klasifikasi merupakan cara terbaik untuk mempermudah dan menyederhanakan objek studi tentang
makhluk hidup. Mempelajari klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman
makhluk hidup yang sangat kompleks di dunia ini. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang
membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau
lebih persamaan. Berikut ini adalah dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh ( anatomi).
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
Kelompok- kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah anggota
kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan.
Urutan kelompok ini disebut takson atau taksonomi. Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu taxis (susunan, penyusunan, penataan) atau taxon (setiap unit yang digunakan dalam klasifikasi
objek biologi) dan nomos (hukum).Urutan takson atau taksonomi pada makhluk hidup antara lain
sebagai berikut.
Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memperhatikan beberapa kriteria yang
menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohya.
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan,para ahli juga
mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut in.
Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum punya saluran pencernaan makanan.
Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
Kerangka (skeleton): apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh (endoskeleton)
D. Kunci Determinasi
Dalam proses pengklasifikasian makhluk hidup perlu adanya proses identifikasi. Identifikasi merupakan
suatu proses yang dapat kita lakukan untuk menentukan atau mengetahui identitas dari suatu jenis
organisme.
Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk mengetahui identitas suatu jenis organisme, diantaranya
dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan dengan spesimen, atau denganmenggunakan
suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau kunci determinasi.
Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian pertanyaan yang dapat menggiring kita sehingga
dapat mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui identitasnya.
Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas,
ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari
makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
kunci determinasi adalah seperti berikut.
Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh: 1) tumbuhan berumah satu
… 2) tumbuhan berumah dua …
Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif sehingga satu bagian bisa diterima dan yang lain
ditolak.
Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet, contoh:
panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
Bentuk diagram seperti di atas adalah merupakan contoh kunci dikotom. Kunci berisi keterangan yang
disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan. Data pada diagram kunci dikotom di atas,
jika ditulis akan menjadi kunci determinasi sebagai berikut:
3. a. Berbiji tertutup..................................................... 4a
b. Berbiji terbuka......................................................Melinjo
b. Berbunga terompet..............................................Terung
1a - 2a Siput
1a - 2b - 4a - 6a Kupu-kupu
1a - 2b - 4b Lipan
1b - 3a Ikan
1b - 3b - 5a Kerbau
1b - 3b - 5b - 7a Katak
1b - 3b - 5b - 7 b - 8a Buaya
1b - 3 b - 5b - 7b - 8b Burung