KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
PENDAHULUAN
Hak asasi manusia merupakan hak dasar, pemberian Tuhan dan dimiliki
manusia selama hidup dan sesudahnya serta tidak dapat dicabut dengan semena-
menanya tanpa ketentuan hukum yang ada, jelas, adil. Dan benar sehingga harus di
hormati, dijaga dan dilindungi oleh individu, masyarakat dan negara. Karena hak asasi
manusi tersebut merupakan pemberian Tuhan, maka dapat dikatakan bahwa hak asasi
manusia bukan merupakan pemberian dari negara dan hukum. Untuk
mempertahankan ataupun meraihnya, memerlukan perjuangan bersama lewat jalur
konstitusional dan politik yang ada
Tiap manusia mempunyai hak hidup, hak kawin, hak berkeluarga, hak milik,
hak nama baik, hak kemerdekaan, hak berpikir bebas, hak kemerdekaan berbicara,
hak keselamatan dan sebagainya. Hak-hak itulah yang mempengaruhi sikap
tindakannya. Dipandang dari satu segi, motif laku perbuatan manusia dapat
dipulangkan kepada hak-hak itu. Karena individu mempunyai hak itu, adalah
kewajiban bagi individu lain untuk menghormatinya. Kewajiban seorang individu
terhadap hak individu lain, dibalas oleh individu lain itu dengan kewajiban pula
terhadap hak-hak individu tersebut.
Terkait tentang hakikat hak asasi manusia, maka sangat penting sebagai
makhluk ciptaan Tuhan harus saling menjaga dan menghormati hak asasi masing-
masing individu.
Namun pada kenyataannya, kita melihat perkembangan HAM di Negara ini masih
banyak bentuk pelanggaran HAM yang sering kita temui. Melanggar HAM seseorang
bertentangan dengan hukum yang berlaku di indonesia. Hak asasi manusia memiliki
wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas
HAM.
A. Pengertian HAM
B. Sejarah perkembangan HAM
C. Pelanggaran dan pengadilan HAM
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
TINJAUAN PUSTAKA
Jan Materson, anggota Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), merumuskan pengertian HAM dalam ungkapan “human right could be
generally defines as those right which are inherent in our nature and without which we
can not live as human being”.Artinya, HAM adalah hak- hak yang secara inherent
melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup sebagai
manusia.
Dari pengertian tersebut, maka HAM terkandung dua makna, yaitu :
Pertama, HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan di dunia.Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai
insan merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan.
Kedua, HAM merupakan instrumen untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai
dengan kodrat kemanusiaan yang luhur.Tanpa HAM manusia tidak akan hidup sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaannya sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia.
Jenis hak asasi manusia, di antaranya, dapat diketahui dari deklarasi universal
tentang hak asasi manusia yang disetujui dan diumumkan oleh Resolusi Majelis Umum
PBB pada 10 Desember 1948
Secara lebih spesifik, di dalam pasal-pasal deklarasi hak asasi manusia sedunia
tersebut ditegaskan beberapa kategori hak sebagai berikut :
Pertama, hak yang secara langsung memberikan gambaran kondisi minimum yang
diperlukan individu, agar ia dapat mewujudkan watak kemanusiaannya, seperti :
pengakuan atas martabat (pasal 1); perlindungan dan tindak diskriminasi (pasal 2);
jaminan atas kebutuhan hidup (pasal 3); terbebas dari perbudakan (pasal 4); perlindungan
dari tindakan sewenang-wenang (pasal 5).
Kedua, hak tentang perlakuan yang seharusnya diperoleh manusia dari sistem hukum,
seperti : persamaan di hadapan hukum (pasal 6); memperoleh pengadilan yang adil (pasal
10); dan hak untuk tidak diinterverensi kehidupan pribadinya (pasal 12).
Ketiga, hak yang memungkinkan individu dapat melakukan kegiatan tanpa campur
tangan pemerintah dan memungkinkan individu ikut ambil bagian dalam mengontrol
jalannya pemerintahan, seperti : kebebasan berpikir dan beragama (pasal 18); hak
berkumpul dan berserikat (pasal 20) dan hak ikut aktif di dalam pemerintahan (pasal 21).
Keempat, hak yang menjamin terpenuhinya taraf minimal hidup manusia, dan
memungkinkan adanya pengembangan kebudayaan, seperti : hak untuk mendapatkan
makanan, pekerjaan, dan pelayanan kesehatan (pasal 22-25); serta hak untuk memperoleh
pendidikan dan mengembangkan kebudayaan (pasal 26-29).
Jika dilihat dari perspektif substansi yang diperjuangkan, sejarah perkembangan HAM di
dunia dapat dikategorikan ke dalam empat generasi sebagai berikut :
1. Generasi Pertama
Generasi ini berpandangan bahwa substansi HAM berpusat pada aspek hukum
dan politik.Fokus generasi pertama pada aspek hukum dan politik tersebut disebabkan
oleh dampak dan situasi perang dunia II, di mana negara-negara yang baru merdeka
berkeinginan untuk menciptakan suatu tertib hukum yang baru.
2. Generasi Kedua
Kemerdekaan yang diperoleh banyak negara Dunia Ketiga setelah Perang
Dunia II menuntut lebih dari sekadar yuridis.Pengisian kemerdekaan berarti juga
pembangunan sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
3. Generasi Ketiga
Generasi HAM ketiga ini merupaka sintesis dari generasi pertama dan
kedua.Tidak dapat dipungkiri bahwa generasi ketiga suatu kemajuan pesat telah
tercapai, apalagi jika semua hak tersebut bisa diwujudkan bersama-sama.Akan tetapi,
dalam kenyataannya, Dunia Ketiga ditandai oleh kuatnya sektor negara yang
berperan dominan sebagai komando, sehingga implementasi HAM generasi ketiga
ini bersifat komando dari atas (top-down approach).
4. Generasi Keempat
PEMBAHASAN
Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat kuat
karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam
ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang sangat berat dan panjang, antara lain
melalui amandemen dan referendum, sedangkan kelemahannya karena yang diatur dalam
konstitusi hanya memuat aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam
konstitusi RI yang masih bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM dalam bentuk
Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya, pada kemungkinan seringnya
mengalami perubahan.
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan
HAM). Sedangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran
HAM berat itu. Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara
membunuh anggota kelompok,mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggotaanggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya, memaksakan
tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok, dan
memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain (UU No.
26/2000 tentang pengadilan HAM).
Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut tujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan,
pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan
kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang
melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional, penyiksaan, perkosaan,
perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang
setara, penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan
lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum
internasional, penghilangan orang secara paksa, dan kejahatan apartheid.
Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan oleh baik aparatur negara maupun bukan
aparatur negara (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).Karena itu penindakan terhadap
pelanggaran HAM tidak boleh hanya ditujukan terhadap aparatur negara, tetapi juga
pelanggaran yang dilakukan bukan oleh aparatur negara.Penindakan terhadap pelanggaran
HAM mulai dari penyelidikan, penuntutan, dan persidangan terhadap pelanggaran yang
terjadi harus bersifat non-diskriminatif dan berkeadilan.Pengadilan HAM merupakan
pengadilan khusus yang berada di lingkungan pengadilan umum.
3. TRAGEDI SEMANGGI DAN KERUSUHAN MEI 1998 PADA 13-15 MEI 1998
terjadi kerusuhan massif yang terjadi hampir di seluruh sudut tanah air.
Puncaknya di Ibu Kota Jakarta. Kerusuhan ini diawali oleh kondisi krisis finansial Asia
yang makin memburuk. Serta dipicu oleh tewasnya empat mahasiswa Universitas
Trisakti yang tertembak dalam demonstrasi pada 12 Mei 1998.Dalam proses hukumnya,
Kejaksaan Agung mengatakan, kasus ini bisa ditindaklanjuti jika ada rekomendasi dari
DPR ke Presiden. Karena belum ada rekomendasi, maka Kejaksaan Agung
mengembalikan berkas penyelidikan ke Komnas HAM.Namun belakangan, Kejaksaan
Agung beralasan kasus ini tidak dapat ditindaklanjuti karena DPR sudah memutuskan,
bahwa tidak ditemukan pelanggaran HAM berat.Dalih lainnya, Kejaksaan Agung
menganggap kasus penembakan Trisakti sudah diputus oleh Pengadilan Militer pada
1999, sehingga tidak dapat diadili untuk kedua kalinya.
PENUTUP
KESIMPULAN
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu
memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran
Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat
dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
SARAN
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar
dan dinjak-injak oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusiahttps://international.sindonews.com/read
/13714 10/45/kasus-pelanggaran-ham-besar-
internasional1547736836https://www.rappler.com/world/regions/asia-
pacific/indonesia/77617lima-kasus-besar-pelanggaran-ham-di-indonesia.
https://deluk12.wordpress.com/makalah-ham/
http://kumpulanmakalhttps://makalah-update.blogspot.com/2012/11/makalah-hak-asasi-
manusia