Anda di halaman 1dari 6

●●━━━━━━━━━━━━━━━━┓

NOTULENSI      

  KTI (KAJIAN TEMATIK ISLAMI)

┗━━━━━━━━━━━━━━━━●●
 Dengan Tema : BEHIND THE SCENES : ALLAH'S PLAN AT CORONA
 Pembicara : Ustadz Mahfud Khoirul Amin ,S.Ip, M.A.
- Kepala Program dan Pengasuh UNIRES UMY
- Founder dan Trainer MSM Inspiration
 Moderator : Muhammad Insan Fathin
 Hari/Tanggal : Sabtu, 18 April 2020
 Pukul : 16.00 - 17.00 WIB
 LIVE ON INSTAGRAM @haskajmf

Isi Kajian
1. Pembukaan : oleh moderator Muhammad Insan Fathin
2. Latar Belakang
Bismillah...
Akhir-akhir ini, kita mendapat musibah virus corona. Banyak dari kita menganggap
corona ini hanyalah membawa petaka, bahkan sampai mungkin ada yang menghinakan
ketetapan Allah ini. Memang benar juga ketika kita lihat kembali, banyak sekali
dampak-dampak negatif yang kita rasakan, dari tidak bisanya mudik para perantau,
ekonomi dunia yang kian menurun, atau mungkin saudara-saudara kita yang terkena
penyakit ini dan tak kunjung sembuh bahkan ada juga yang sampai meninggal. Disisi
lain, kita pun harus sekali meyakini bahwa semua ketentuan Allah adalah baik,
mengapa demikian?! Memang sejatinya terkadang kita sering merencanakan sesuatu
tapi Allah belum kabulkan, karena ada sesuatu kebaikan yang menunggu di depan jika
rencana kita tidak terlaksana. Kita sebagai muslim harus meyakini bahwa semua
ketentuan Allah adalah yang terbaik, mungkin hanya kita saja yang belum sadar akan
semua hal ini. Nah pada kesempatan kali ini in syaa Allah pemateri akan menguak dan
membuka apa-apa saja sih kebaikan-kebaikan yang bisa kita ambil dari taqdir corona
ini.
3. Materi dari Pembicara : Ustadz Mahfud Khoirul Amin ,S.Ip, M.A.
 Sesungguhnya segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah
SWT. Oleh karena itu sebagai orang yang beriman kita harus meyakini bahwa
segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini
kita harus dapat mengambil pelajaran dibaliknya, barang siapa yang dapat
mengambil pelajaran (ibrah) dari setiap peristiwa dialah orang yang paling
beruntung.
 Ibnu katsir pernah menyampaikan dalam tafsirnya "Barang siapa yang bermaksiat
kepada Allah itu artinya dia melakukan kerusakan di muka bumi ini, begitupun
sebaliknya barang siapa yang melakukan ketaqwaan kepada Allah maka
sesungguhnya dia telah melakukan kebaikan di muka bumi ini".
 Pandemi virus Corona yang sedang terjadi ini tidak lepas dari hasil
kelakuan/perbuatan manusia. Sama seperti disebutkan dalam Q.S. AR-Rum:41
dan Q.S. Asy-Syuura:30.
Allah SWT berfirman:

َ‫ْض الَّ ِذيْ َع ِملُوْ ا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجعُوْ ن‬ ْ َ‫ظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِى ْالبَرِّ َوا ْلبَحْ ِر بِ َما َك َسب‬
ِ ‫ت اَ ْي ِدى النَّا‬
َ ‫س لِيُ ِذ ْيقَهُ ْم بَع‬
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
(QS. Ar-Rum 30:41)

‫ت اَ ْي ِد ْي ُك ْم َويَ ْعفُوْ ا ع َْن َكثِي ٍْر‬


ْ َ‫ص ْيبَ ٍة فَبِ َما َك َسب‬ َ َ‫ ۗ  َو َم ۤا ا‬
ِ ‫صا بَ ُك ْم ِّم ْن ُّم‬
"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 30)

 Pendapat mengenai Covid-19 :


a) Hal ini berkaitan dengan teori konspirasi bahwa wabah ini berkaitan dengan
perang dagang Amerika Serikat dan China, yang dilanjutkan dengan perang
biologi.
b) Berkaitan dengan ulah manusia yakni memakan daging hewan mentah
(kelelawar). Wallahu'alam
 Yang kita garis bawahi bahwa virus ini merupakan akibat ulah dari manusia dan
akhirnya manusialah yang akan menerima akibat dari perbuatannya. Maka dari itu
setiap melihat musibah, pandai pandailah mengambil pelajaran dibaliknya.
Untuk menghadapi pandemi ini yang perlu diperhatikan ialah:
a) Jangan panik dan tetap waspada, (mintalah perlindungan dari Allah SWT,
jadikan musibah ini untuk menambah keimanan & menyadari kebesaran
kepada Allah, bukan malah menambah ketakutan).
b) Minta perlindungan kepada Allah, semakin menyadari betapa besarnya Allah,
dan tidak boleh sombong.
 Dari ibnu mas’ud-semoga Allah meridhoinya- berkata : Rasulullah-
shalawat dan salam untuknya- bersabda : "Tidak akan masuk kedalam
surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji
sawi..... beliau berkata : sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai
keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan
manusia." - (HR Muslim)
 Dari sifat sombong ini kita dapat belajar dari kisah Fir'aun yang
ditenggelamkan ke lautan oleh Allah karena mengaku bahwa dirinya
adalah Tuhan (sombong karena kedudukan) dan kisah dari Qorun yang
ditenggelamkan oleh ke dalam bumi karena sombong akan kekayaannya.
c) Seimbang antara ikhtiar maupun tawakal.
 Ikhtiar ini dapat diwujudkan dengan selalu menjaga kebersihan (rajin cuci
tangan, memakai masker) dan menerapkan physical distancing (jaga jarak,
menghidara kerumunan, stay at home).
d) Banyak bertaubat, karena manusia adalah makhluk tidak akan lepas dari
kesalahan atau dosa. Pintu taubat dari Allah akan selalu terbuka sebelum ruh
kita sampai ke tenggorokan.
e) Jangan takut akan kematian karena corona karena sesungguhnya kematian
amatlah dekat. Persiapan diri dalam menghadapi kematian.
 Seorang Imam besar Masjidil Haram, Syaikh As-Sudais berkata :
"Kemungkinan engkau meninggal karena virus Corona hanya 1%. Namun
kemungkinan engkau meninggaal setiap saat adalah 100%. Maka
perbaruilah keimanan takwa dan tawakal kepada Allah, yang demikian itu
sudah cukup bagimu.
 Allah berfirman :
ُ ْ‫أَ ْينَ َما تَ ُكونُوا يُ ْد ِرك ُّك ُم ْال َمو‬ ۗ
ٍ ‫ت َولَوْ ُكنتُ ْم فِي بُر‬
‫ُوج ُّم َشيَّ َد ٍة‬
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh……..…” (QS.
An-Nisaa: 78)

4. Pertanyaan
1) Bagaimana mengenai kewajiban seoarang kepala keluarga untuk mencari nafkah
dengan lockdown akhir ini dan anjuran pemerintah untuk tetap dirumah?
 Jadi taatlah kepada ulul amri (pemimpin) yang bertanggung jawab untuk
melindungi rakyat nya, maka sebagai rakyat nya hendaknya melaksanakan
anjuran pemerintah namun dengan mempertimbanagn kondisi lingkungan
sekitar. Komunikasi kan ke pemerintah apabila membutuhkan bantuan.
2) Bertaubat karena takut akan neraka apakah sama dengan bertaubat karena takut
kepada Allah SWT?
 Bertaubat karena takut akan neraka berbeda dengan karena takut Allah.
Ketakutan akan neraka boleh saja, namun apabila bertaubat karena sebagai
bentuk kecintaan dan ketakwaan kepada Allah maka derajatnya akan lebih baik
daripada hanya karena takut dengan neraka atau ingin masuk surga.
3) Mengenai anggapan bahwa tidak perlunya lock down, jika semua orang telah
terkena virus dan kebal maka virus tidak akan lagi bisa menyerang. Atau
terbentuknya vaksin alami namun yang bertahan akan bisa bertahan namun yang
tidak akan meninggal.
 Pemikiran-pemikiran semacam itu harus diluruskan, karena dapat
mengakibatkan mudharat yang besar daripada dibandingkan dengan
maslahahnya. Yang tetap harus kita lakukan adalah ikhtiar (memerangi dan
meminimalisir penyebaran virus dengan meredam penularan).
 Maka yang perlu dilakukan adalah meminimalisir dari resiko tiap keputusan
yang diambil. Pentingnya lockdown adalah memberi kesempatan bagi tiap tiap
yang memiliki imunitas kurang agar tetap dapat mendapat fasilitas kesehatan
secara bergantian.
4) Bagaimana Islam memandang musibah virus Corona ini sebagai azab kita di dunia?
 Apabila membuat kita dan lingkungan menjadi lebih baik, maka menganggap
hal tersebut sebagai azab dan sebuah pelajaran bagi kita itu tidak mengapa.
Namun jangan sampai kita menyalahkan orang lain sebagai penyebab musibah
tersebut terjadi.
5) Untuk mahasiswa atau para perantau yang mereka terjebak di suatu tempat apakah
yangharus dia lakukan? Sedangkan pada zaman rasul ketika adanya wabah kita
diperintahkan untuk lockdown.
 Dalam Islam, wabah bukan merupakan sesuatu yang baru. Pernah pada zaman
Rasulullah SAW. terjadi wabah kusta, maka Rasulullah SAW memberikan
perintah dalam haditsnya yaitu
‫ض َوأَ ْنتُ ْم بِهَا فَاَل ت َْخ ُرجُوا فِ َرارًا ِم ْنه‬
ٍ ْ‫ َوإِ َذا َوقَ َع بِأَر‬، ‫ض فَاَل تَ ْق َد ُموا َعلَ ْي ِه‬
ٍ ْ‫ الطاعون] بِأَر‬: ‫إِ َذا َس ِم ْعتُ ْم بِ ِه [يعني‬ 
 
Artinya : "Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan
kalian memasukinya. Dan jika kalian berada didaerah itu janganlah kalian keluar
untuk lari darinya." - (HR. Bukhari & Muslim) 
6) Bagaimana jika ada orang yang menjauhi ODP?
 Hindari virusnya bukan orangnya maksudnya janganlah mengucilkan, tidak
bersimpati, dan jangan terlau takut, selain itu tetap berikhtiar dengan menjaga
kesehatan, kebersihan, dan menerapkan physical distancing (jaga jarak). Untuk
orang ODP maka juga harus sadar dan mengisolasi diri.

5. Tambahan
Allah SWT berfirman:
‫ ٌّر‬Ÿ‫ َو َش‬Ÿُ‫ى اَ ْن تُ ِحبُّوْ ا َشيْــئًا َّوه‬Ÿ‫ۚ وع َٰۤس‬ ۤ
َ  ‫ ٌر لَّـ ُک ْم‬Ÿ‫ َو َخ ْي‬Ÿُ‫ب َعلَ ْي ُک ُم ْالقِتَا ُل َوهُ َو ُكرْ هٌ لَّـ ُك ْم ۚ  َوع َٰسى اَ ْن تَ ْك َرهُوْ ا َشيْــئًا َّوه‬
َ ِ‫ُكت‬
َ‫لَّـ ُك ْم ۗ  َوا هّٰلل ُ يَ ْعلَ ُم َواَ ْنـتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ ن‬
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi
boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi
kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui." - (QS. Al-Baqarah 2:216)
 Dari ayat di atas, maka kita dapat mengambil hikmahnya bahwa mungkin
memang wabah virus Corona ini buruk menurut kita, namun baik menurut Allah.
Karena hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk kita dan
apapun yang terjadi tidak luput dari kehendak Allah.
 Bersyukur dan bersabar dalam segala hal. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim
dikatakan "Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, seluruh
perkaranya menjadi baik. Ketika mendapatkan nikmat, maka dia bersyukur dan itu
membawa kebaikan baginya. Dan ketika tertimpa musibah, ia bersabar, dan itu
membawa kebaikan baginya."

Anda mungkin juga menyukai