Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rintan Nur Azizah

NIM : 18307141046
Kelas : Kimia E 2018

RIVIEW JURNAL
Sulfonation/Sulfation Processing Technology for Anionic Surfactant
Manufacture

1. Apa itu sulfonasi?


Jawab.
Sulfonasi adalah istilah yang mengidetifikasi reaksi kimia elektrofilik dimana sulfonat
grup SO3H dimasukkan ke dalam molekul dengan kapasitas untuk dapat
menyumbangkan elektron. Itu merupakan produk dari reaksi yang diakui sebagai
asam sulfonat jika donor elektron molekulnya adalah karbon. Anhidrida sulfat
bereaksi dengan mudah dengan kerapatan elektronik yang terdelokalisasi seperti yang
ada dalam kelompok senyawa aromatik atau senyawa alkena pada umumnya.

2. Bagaimana penerapan sulfonasi di industri surfaktan?


Jawab.
Berdasarkan jurnal proses sulfonasi dapat digunakan secara industri untuk
memperoleh berbagai macam produk, termasuk turunan polisulfon. Misalnya
adalah pewarna rambut hingga pestisida dan intermediet organik. Namun aplikasi
utama mereka adalah dalam produksi sufaktan anionik. Dimana surfaktan anionik
merupakan komponen kundi dalam formulasi yang digunakan dalam industri
pembuatan deterjen rumah tangga. Selain itu juga dapat digunakan dalam industri
pembuatan sampo, sabun cuci piring, pasta gigi dan lainnya.

3. Surfaktan bagaimana yang dihasilkan dari sulfonasi tersebut?


Jawab.
a. Linear alkyl benzene sulfonate (LABS)
Linear alkyl benzene sulfonate (LABS) adalah bagian dari bahan baku
organik yang paling umum di gunakan dalam industri deterjen. LABS dengan
berat molekul rendah (230 – 245) terletak pada katagori surfaktan anionik
yang paling banyak digunakan dsemua rentang formula deterjen rumah
tangga.
b. Primary alcohol sulfates (PAS)
Primary alcohol sulfates (PAS) dikatagorikan dalam kelompok yang berbeda
mengenai jumlah karbon yang menyusunnya. Pada lauryl alcohol sulfates
C12-C14, pada ‘lemak’ alkohol sulfat (TAS) C16-C18, dan potongan C10-
C18 alhohol sulfat yang lebih luas terdiri dari lemak kelapa.
c. Alcohol ether sulfates (AES)
Alcohol ether sulfates (AES) dibuat dengan menambahkan etilena oksida ke
alkohol primer dengan bantuan katalis basa. Penambahan molekul etilen
oksida kedua dari alkohol lebih disukai secara kinetik dibandingkan dengan
penambahan etilen oksida pertama, karenanya produk etoksilasi mengandung
distribusi panjang rantai etilen oksida yang melekat pada alkohol bersama
dengan alkohol awal itu sendiri.
d. Alfa-olefins sulfonates (AOS)
Alfa-olefins sulfonates (AOS) adalah pengganti potensial alkilbenzena dalam
aplikasi deterjen. AOS sangat eksotermik dengan ΔH = -210 kJ/mol.
Karakteristik detergensi dan biodegradasi alfa-olefins dipengaruhi oleh
distribusi panjang rantai karbon dan karenanya masing-masing memerlukan
pengujian.
e. Fatty acid methyl esters sulfonates (FAMES)
Fatty acid methyl esters sulfonates (FAMES) dikenal untuk menjadi bahan
utama untuk formulasi deterjen dimasa depan. Apalagi bila itu berasal dari
minyak sawit yang menyajikan sifat biodegradable khusus yang
menempatkan mereka diatas surfaktan yang berasal dari senyawa petrokimia.

Anda mungkin juga menyukai