Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan dalam masyarakat sangatlah penting dalam kehidupan sehari-

harinya. DHF berawal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti namun kejadian DHF

masih belum sepenuhnya dimengerti, tetapi menurut studi epidemiologis hal ini

biasanya terjadi akibat infeksi yang ke dua dari dengue tipe 1-4.Nyamuk yang

menjdai vector penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi terinfeksi saat

menggigit manusia yang sedang sakit dan virema (terdapat virus dalam darahnya).

Dalam tubuh manusia, virus ini akan berkembang selama 4-6 hari dan orang

tersebut akan mengalami sakit demam berdarah dengue. Penyebaran dengue

hemoragic fever (DHF) sangat mudah dan dapat menjadi wabah di suatu

lingkungan tertentu. World Health Organisation(WHO) menyatakan bahwa

penyakit DHF (dengue hemoragic fever) sebagai penyebab utama yang

mengakibatkan kesakitan dan kematian di Asia Tenggara.Virus dengue

(arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aygypty,

lalu terjadi demam yang disebut dengan Hipertermia yang terjadi akibat penyakit

DHF tersebut, yang bersifat mendadak dan berlangsung selama 2-7 hari. Biasanya

terlihat lesu, nafsu makan yang menurun, nyeri pada bagian mata, punggung dan

daerah persendian.

1
2

Insiden rate (Incidence Rate) Provinsi Jawa Timur atau Angka Kesakitan

DemamBerdarah Dengue (DBD) pada tahun 2015 julah penderita sebanyak

100.347 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 907 orang (angka kesakitan =

39,8 per 100.000 penduduk dan angka kematian = 0,9%) (menurut Dep Kes RI

tahun 2015). Tahun 2015 kabupaten sidoarjo sebesar 8,1 per 100.000 penduduk

(Dinas kesehatan kota sidoarjo). Di Rumah Sakit Umum Al-Islam H. M. Mawardi

Sidoarjo jumlah pasien yang rawat inap tahun 2016 sebanyak 5067 pasien dengan

penyakit DHF sebanyak 175 atau 3,5%.

DHF (Haemorraghic Fever) adalah penyakit yang di alami pada anak dan

dewasa dengan gejala utama yaitu demam, nyeri yang disertai leucopenia, dengan

ruam dan limfadenopati.Trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan

(petekie) spontan (Noer Sjafullah, 2000). Penyakit ini biasanya di dahului oleh

demam yang tinggi dan mendadak, terus-menerus sampai 2-7 hari, naik turun,

kadang-kadang suhu tubuh sangat tinggi sampai 40°C dan terjadi kejang demam.

Akhir fase demam merupakan fase kritis pada DHF pada saat fase demam mulai

cenderung menurun dan pasien seakan tampak sembuh. Hati-hati fase tersebut

akan mengakibatkan kejadian awal syok.

Pemberian tindakan kompres dingin pada bagian lipatan-lipatan (kening,

aksila, tengkuk dan lipatan paha), yang merupakan bagian dari tindakan mandiri

perawat yang termasuk aman dan tidak memiliki efek samping dalam

penatalaksanannya.Adapun dintaranya cara atau solusi yang lain untun menangani

hipertermi pada DHF yaitu ajarkan klien/keluarga klien dalam mengukur suhu

tubuh pasien untuk mencegah dan mengenali secara dini hipertermia (misalnya,

keletihan akibat suhu tubuh naik).anjurkan pasien menggunakan baju yang tipis,
3

berikan obat antipiretik jika perlu, anjurkan asupan cairan oral sediktnya 2 liter

dalam sehari dengantemabahan cairan selama aktivitas atau pada saat dalam cuaca

panas, dan gunakan selimut pendingin (NIC,2015).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat memahami tentang penyakit DHF (Dengue HaemorraghicFever).

2. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat menjelaskan :

a. Definisi penyakit DHF.

b. Etiologi penyakit DHF.

c. Manifestasi klinik penyakit DHF.

d. Patofisiologi penyakit DHF.

e. Klasifikasi penyakit DHF.

f. Penatalaksanaan penyakit DHF.

C. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada penulis

khususnya,maupun para pembaca. Manfaat tersebut baik dari segi

pengetahuan dan pemahaman mendalam mengenai penyakit Dengue Hemoragic Fever

(DHF).

Anda mungkin juga menyukai