Bab 1-4 + Sap
Bab 1-4 + Sap
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan setiap orang. Hal ini tertuang dalam pembukaan Undang Undang
sumber daya manusia Indonesia, hal ini di cetuskan dalam Undang Undang
satu jenis layanan jenis publik merupakan ujung tombak dalam pembangunan
(Sarwono,2004).
Saat ini banyak sekali masalah dalam bidang kesehatan yang ada
penerus bangsa juga perlu untuk berpartisipasi terkait hal ini. Tingkat
Kesehatan Masyarakat STIKes Surya Mitra Husada Kota Kediri, kami baik
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang lahir dari proses pembangunan, pada
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah dalam
perguruan tinggi yang dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala tugas
royong. Dalam mewujudkan visi ini Menteri Kesehatan memiliki peran yang
yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia
masyarakat yang berada di lokasi KKN baik dari anak-anak, ibu hamil,
remaja, dewasa, dan lansia serta kesehatan keluarga. Pelayanan ini mencakup
Dari hal tersebut, kami peserta KKN Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
seefektif mungkin untuk melatih dan menerapkan illmu yang kami dapatkan
regional kecil.
pengorganisasian komunitas.
kriteria tertentu.
di komunitas.
bakti , penyuluhan).
Sarang Nyamuk).
kepada masyarakat.
keperawatan komunitas.
interpersonal.
BAB II
Dusun Sekoto merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Sekoto,
BATAS DESA
Sebelah Utara Desa Tunglur, Kecamatan Badas
Sebelah Selatan Desa Bringin, Kecamatan Badas
Sebelah Timur Desa Bringin, Kecamatan Badas
Sebelah Barat Desa Puhjarak, Kecamatan Badas
Wilayah Luas
Luas tanah sawah 32.164,00
Luas tanah kering 16.320,00
Luas tanah basah 0,00
Luas tanah perkebunan 0,00
Luas fasilitas umum 56,39
Luas tanah hutan 0,00
Total luas 48.540,39
9
2.1.3. Kependudukan
Tabel 3. Jumlah Penduduk
No. Data Laki-Laki Perempuan Jumlah
Keluarga
1 Kepala 1.891 KK 355 KK 2.246 KK
Keluarga
2 Anggota 1.439 orang 2.891 orang 4.330 orang
3 Jumlah 3.330 orang 3.246 orang 6.576 orang
Penduduk
14 Transportasi 10 0 10
15 Karyawan Swasta 82 44 126
2.2. Berdasarkan Data Monografi Desa Sekoto tahun 2019
pedagang.
BAB III
1. Manusia
2. Metode Kerja
3. Lingkungan
4. Mesin / Alat
5. Material / Bahan
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayanan Kesehatan
4. Gen / Keturunan
14
sekitar pula.
dijalan.
juga, ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap
masalah.
memang sebagai satu bentuk tuntutan studi yang harus ditempuh guna
1. Tempat
2. Waktu
a. Mengidentifikasi masalah
Dalam penilitian kali ini diambil sampel dari 3 wilayah yang ada
3.3.4. Permasalahan
kejadian DBD
a. Rumusan masalah
300KK (sampel) ,
’
Diagram 1. Hasil Survey Jentik
terakhir:
RT 03 RW 03 dan 1 penderita di RT 01 RW 03
RT 01 RW 08 , 2 penderita RT 02 RW 08 dan 1
penderita di RT 02 RW 07.
23
(Gambar terlampir)
lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-
yaitu 35-45 mm. Virus ini dapat tetap hidup (survive) di alam
(Darmowandowo, 2011).
yaitu:
sebagainya.
25
c. Rencana Kegiatan
jentik nyamuk.
d. Sasaran
rendah.
Sekoto.
e. Kriteria Hasil
keluarga.
f. Lokasi
g. Penanggungjawab
Sekoto .
27
a. Rumusan masalah
PENGETAHUAN PHBS
PHBS BELUM MENGERTI PHBS
32%
68%
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu 32% (96 KK) dan
keluarga yaitu :
4. Usia lanjut
5. Pengasuh Anak
c. Rencana Kegiatan
Desa Sekoto.
pembuangan sampah.
d. Sasaran
sampah.
e. Kriteria Hasil
lingkungan sekolah.
f. Lokasi
Kediri.
35
h. Penanggung jawab
dan Diabetes)
a. Rumusan masalah
dasarnya.
yang berbeda.
b. Rencana Kegiatan
Diabetes
c. Sasaran
>55tahun).
d. Kriteria Hasil
39
e. Lokasi
f. Penanggung jawab
Desa Gading.
satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
perkembangan isu dengan skala nilai 1-5 atau 1 – 10. Isu yang
Rendahnya Pengetahuan
2. dan Penerapan Pola Hidup 3 2 3 18 III
Bersih dan Sehat (PHBS)
40
3. Kesehatan Lansia 4 3 2 24 II
No Ranking Permasalahan
Rendahnya Angka Bebas Jentik (ABJ) dan
1. I
Banyak nya angka kejadian DBD
2. II Kesehatan Lansia
sebagai berikut :
41
murid aktif
(CTPS) serta dan senang
29 Maret 2018
Lingkungan - siswa siswi
- 09.00 – 11.00 Penyuluhan
Bersih di SDN antusias
tentang PHBS dan Cuci
01 Sekoto - Penerimaan
Tangan Pakai Sabun
dari sekolah
(CTPS) serta Lingkungan
baik
Bersih di SDN 01 Sekoto
4. Minimnya Pemberian Tempat 31 Maret 2019 - Pihak sekolah Tidak ada Diharapkan dengan
fasilitas Sampah - 10.00 WIB Pemberian menerima pemberian tempat
pembuangan tempat sampah sejumlah 2 dengan baik sampah, siswa/siswi
sampah/limbah unit kepada SDN 01 Sekoto tidak lagi
di SDN 01 sembarangan
Sekoto membuang sampah.
5. Kesehatan - Melakukan 4 April 2019 - Masyarakat Tidak Ada Masyarakat dapat
Lansia Skrinning dan - 09.00 – 12.00 WIB antusias memanfaatkan ilmu
Konsultasi Skrinning dan Konsultasi - Penerimaan yang diberikan
Kesehatan Kesehatan Lansia Di dari
Lansia Balai Desa Sekoto masyarakat
baik
6. Stunting - Penyuluhan - Masyarakat Tidak Ada Masyarakat dapat
tentang 19 Maret 2019 antusias memanfaatkan ilmu
Stunting - 08.00 – selesai di Kegiatan - Penerimaan yang diberikan
- Modisco posyandu Sekoto 1 dari
(Modifikasi 02 April 2019 masyarakat
makanan Sehat) - 08.00 – selesai di Kegiatan baik
“Bubur Tim posyandu melati Sekoto 1
Sehat”
43
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Husada yang kami lakukan, fokus pengabdian kami adalah pada kesehatan
pengabdian kami.
Angka Bebas Jentik (ABJ) dan banyaknya data anak yang menderita
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang lain seperti Cuci Tangan Pakai
4.2. Saran
Bersih dan Sehat (PHBS) seperti Jamban Sehat dan Cuci Tangan
1. TOPIK
a. Promosi kesehatan tentang Demam Berdarah
b. Pengenalan Nyamuk Aides Aegepty Dan cara penularannya.
c. Cara mencegah DBD dengan cara 3M plus.
2. PERMASALAHAN
a. DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah dan luas
daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya
mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia DBD pertama kali
ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang
terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia. Dan sejak itu, penyakit
DBD menyebar luas ke seluruh Indonesia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyatakan, jumlah penderita
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jawa Timur pada
bulan Januari 2019 meningkat hingga 47% disbanding bulan yang sama pada
tahun 2018. Berdasarkan data yang diperoleh per bulan Januari, penderita
DBD di Jatim sebanyak 1.634 orang. Sebanyak 32 orang diantaranya
48
meninggal dunia, sedangkan dibulan yang sama pada tahun 2018 hanya 1.114
penderita. Berdasarkan data yang ada, Kabupaten Kediri menjadi daerah
dengan kasus DBD tertinggi se-Jawa Timur. Dari data bulan Januari 2019,
ada 293 kasus DBD terjadi di Kabupaten Kediri dan sebanyak 12 diantaranya
berujung pada kematian. Berdasarkan supervise Dinas Kesehatan yang
dilakukan di 37 Desa yang tersebar di 26 Kecamatan , diperoleh data bahwa
Angka Bebas Jentik (AJB) hanya 42,78%. Padahal AJB disebut baik jika nilai
minimalnya 95%.
Penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus,
famili Flaviviridae. DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk
Aedes yang terinfeksi virus dengue.
b. TUJUAN
1) Tujuan Umum
a) Setelah proses penyuluhan, masyarakat dapat mengerti dan
mampu memahami materi yang telah disampaikan dengan baik.
b) Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
mencegah secara dini penyebab DBD dengan cara yang
sederhana yaitu, 3M plus.
2) Tujuan Khusus
a) Masyarakat dapa mengerti cara penularan Demam Berdarah
Dengue (DBD)
b) Masyarakat dapat mengerti dan mengenali Nyamuk Demam
Berdarah
c) Masyarakat mengerti dan dapat mencegah secara dini penyebab
DBD dengan cara yang sederhana yaitu, 3M plus, dapat
mencegah asam urat dan dapan mencegah penyakit maag.
d) Masyarakat dapat mengetahui cara penangan Demam Berdarah
Di Rumah
c. SASARAN
Masyarakat Dusun Sekoto, Desa Sekoto, Kecamatan Badas,
Kabupaten Kediri.
49
d. MATERI
Terlampir
e. METODE
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
f. MEDIA
Leaflet
g. PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN
No Tanggal Waktu Kegiatan Tempat
18 Maret Penyuluhan DBD Ibu ibu PKK Di
1 10.00 - 12.00
2019 Dan 3M Plus Balai Desa
15 Maret Yasinan ibu-ibu
3 18.30 - 20.30 Penyuluhan PSN
2019 Sekoto 2
h. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Masyarakat peserta penyuluhan hadir ditempat.
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di tempat Balai Desa
dalam acara rutin Ibu-ibu PKK .
c) Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsultasikan dengan
pembimbing.
d) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
e) Peran dan tugas mahasiswa/i sesuai rencana.
f) Tempat dan alat tersedia sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a) Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Masyarakat mengajukan pertanyaan dan mahasiswa/i
menjawab pertanyaan.
c) Masyarakat berperan aktif selama pertemuan.
d) Penyaji menguasai materi yang dipaparkan.
e) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
Pre : Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan.
Post : Masyarakat memahami dengan baik materi yang
disampaikan oleh penyaji.
a) Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan 90% masyarakat
yang hadir dapat mencegah secara dini penyebab DBD dengan
cara yang sederhana yaitu, 3M plus.
51
A. TOPIK
Menggosok Gigi dan Mencuci Tangan yang Benar, Lingkungan Sehat
B. PERMASALAHAN
World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa
angka kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas,
2009) .Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004),
prevelansi karies di Indonesia mencapai 90,05% dan ini tergolong lebih
tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Jumlah penderita
karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12
tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami
masalah gigi berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi
yang salah (Dumiyani, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Notohartojo (2011) kebiasaan menyikat gigi 90% berpengaruh terhadap
risiko kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil Dep Kes
Tahun 2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah
(usia 6-10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu,
52
2. Tujuan Khusus
a. Sasaran mengerti dan dapat melakukan cara menggosok gigi dan
mencuci tangan dengan benar serta dapat menerapkannya dalam
kebiasaan sehari-hari.
b. Sasaran dapat menyebutkan kapan saja harus melakukan gosok
gigi dan mencuci tangan.
c. Sasaran mengerti tentang keuntungan dari menggosok gigi dan
mencuci tangan dengan benar.
d. Sasaran dapat mempraktekkan gosok gigi dan mencuci tangan
dengan benar
e. Sasaran mengetahui cara menjaga lingkungan nya agar tetap bersih
dan sehat.
D. SASARAN
Seluruh siswa/i TK Dharma Wanita dan SDN 01 Sekoto.
E. MATERI
Terlampir
F. METODE
- Ceramah
- Tanya jawab
- Demonstrasi
G. MEDIA
- Buku Catatan
- Handsoap
53
- Sikat gigi
- Pasta Gigi
- Gayung
I. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahapan Kegiatan
No Kegiatan peserta
waktu pembelajaran
II. EVALUASI
1. Persiapan :
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum pelaksanaan.
b. Media sudah siap 1 hari sebelum pelaksaan.
c. Tempat sudah siap 2 jam sebelum pelaksanaan.
2. Proses :
a. Peserta datang tepat waktu
b. Peserta memperhatikan penjelasan
c. Media dapat digunakan secara efektif
3. Evaluasi observer
a. Evaluasi struktur
Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta
b. Evaluasi proses
Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan
jelas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
Peserta bisa mendengarkan dan berpartisipasi aktif sampai akhir
kegiatan
c. Evaluasi hasil
Peserta menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang
penyimpanan garam dapur dengan benar.
D. Proses Belajar
56
E. EVALUASI
1. Sebutkan tujuan perawatan payudara dan pengertian kehamilan resiko
Tinggi.
2. Sebutkan langkah-langkah dan cara melakukan perawatan Payudara.
3. Sebutkan ibu hamil dengan faktor resiko tinggi dan tanda bahaya dalam
kehamilan.
F. Materi
PERAWATAN PAYUDARA
Pengertian
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa
menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI
yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus
dilakukan sedini mungkin.
Tujuan Perawatan Payudara :
Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak tujuan, antara lain:
57
4. Bengkak di kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala kadangkala disertai
kejang, kondisi ini dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi
dalam kandungan
5. Demam tinggi, biasanya karena infeksi. Demam yang tinggi bisa
membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau
kelahiran kurang bulan
6. Keluar air ketuban sebelum waktunya, merupakan tanda adanya
gangguan pada kehamilan, dapat membahayakan bayi dalam kandungan
7. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak,
keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin
Hal yang Harus Dilakukan
1. Pemeriksaan kehamilan secara berkala
2. Perawatan diri selama hamil : Nutrisi, perawatan payudara, kebersihan
diri, aktivitas,senam hamil
Pelayanan yang Didapatkan oleh Ibu Hamil pada saat Memeriksakan
Kehamilannya
1. Penimbangan berat badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Pengukuran fundus uteri
4. Imunisasi TT
5. Tablet tambah darah
6. Penyuluhan kesehatan
60
4. SASARAN
Masyarakat Dusun Sekoto, Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten
Kediri
5. MATERI
Terlampir
2. METODE
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3. MEDIA
Leaflet
4. PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN
No Acara Waktu Kegiatan Peserta
penyuluhan
1. Pembukaan 10 Salam Pembukaan -menjawab salam,
menit mempetikan,berpartisi
pasi aktif.
-memperhatikan
2. Isi 15 Menjelaskan tentang -memperhatikan
menit PHBS dan Jamban penjelasan
Sehat penyuluhan dengan
cermat
-menanyakan hal-hal
yang belum jelas
-memperhatikan
3. Penutup 5 menit penutup :
- menyimpulkan - memperhatikan
materi yang telah di
sampaikan
- evaluasi penyuluhan - menjawab
dengan pertanyaan
secara lisan
- salam - salam
5. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1) Masyarakat peserta penyuluhan hadir ditempat.
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di tempat ya’sinan rutin
salah satu rumah warga.
64