Anda di halaman 1dari 4

BHAGAVAD-GITA CRASH-COURSE

Bukanhanyakotapelajar,Yogyakartajugamenyandangpredikatsebagai
“kotaPluralis”,tempatperjumpaanberbagaiagama!Resikonya,kitaseringgelagapan
dankewalahanmenjawabpertanyaandariumatberagamalainmengenaiajarandan
sanatana dharma
Newsletter Narayana Smrti Ashram Yogyakarta
praktekagamaHindu.Celakanya,kalaumerekamendesakagarkitamenjawabnya Edisi 3/Agustus 2004. Weda Tertua & Terlengkap, Banggalah Menjadi Hindu
dengan backupayat-ayatWeda. Ingin Membaca Sanatana Dharma Versi Online?
Takcukupdenganjawaban“anakmuloketo”,Andaharusmampumemberikanjawaban Kunjungi : http://www.narayanasmrti.com
rasionaldanberlandaskanbhakti,sesuaiajarankitabsuci,danbukanhasilspekulasi
pikiranAndasendiri! Umat Hindu : Pemuja Arca, atau
SiapkahAnda???
Mempelajari Catur Weda?? Not so Easy!!! Penyembah Berhala? (Bagian 1)
Bagaimana Solusinya??? Pembaca yang terhormat,
Bhagavad-gita jawabnya!!!
Ikuti : Konsep pemujaan terhadap murti atau arca
Tuhan dan berbagai penjelmaan-Nya
Kursus Kilat Bhagavad-gita. Gratiss!!! merupakan ciri pokok cara sembahyang
- Cara membaca ayat Sanskerta dalam agama Hindu. Sebaliknya, dalam
- Cara melagukan ayat-ayat Bhagavad-gita ajaran agama lain cara tersebut dipandang
- Menemukan ayat-ayat penting yang menjadi sebagai sebuah jalan kesesatan. Islam dan
dasar kebenaran Panca Sraddha Kristen misalnya, melarang keras pemujaan
- Mendiskusikan fenomena- fenomena aktual terhadap obyek sembahyang apapun yang
dalam masyarakat dari sudut pandang Hindu. diciptakan oleh manusia. Umat Hindu
- Memahami Ajaran Moral Bhagavad-gita secara dituduh sebagai pemuja berhala.
komprehensif Celakanya, pemujaan terhadap berhala
inilah yang sering dijadikan sebagai alasan
Setiap Hari Sabtu/Minggu untuk “ menyelamatkan” orang-orang
Pukul 07.00pm - Selesai
Hindu.
merasa nggak percaya diri untuk mengaku
Tempat : Pura BSD Dalam edisi terdahulu, kami telah beragama Hindu.
Tutor : Wawan Yulianto, S.Ag, M.Ag membahas tentang adanya ramalan Tidaklah mengherankan jika sebagian
kemunculan Nabi Muhammad dalam kitab- dari saudara Hindu kita pada akhirnya
kitab suci Weda. Apa tujuannya? Menurut tertarik untuk “diselamatkan”. Kita tidak
Informasi lebih lanjut, hubungi Made (+62818197998)
hemat kami, penting untuk kita ketahui bisa menyalahkan mereka begitu saja.
Referensi dalam Artikel ini : konteks waktu, situasi sosial keagamaan, Sepintas lalu, kita memang bisa goyah
1. Akif Manaf Jabir, PhD. The Hidden Treasure of Al-Qur’an. The Dabir Khas Book Trust, 1997. dan perilaku masyarakat yang dengan argumen-argumen valid yang
2. Gudratov O. Mahammad Peygambar. Baki, 1990. melatarbelakangi kemunculan Nabi memojokkan cara pemujaan yang kita
3. Menezes J. L. The Life and the Religion of Mohammed. London, 1911. Muhammad beserta ajaran yang beliau lakukan. Masak sih, Tuhan seperti batu?
4. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Sri Caitanya Caritamrta, BBT. USA. 1975. sebarluaskan. Hal itu akan membantu kita Tidakkah berarti kita membatasi Tuhan
5. Khan Durrani. The Great Prophet. F.K. Lahore, 1931. menyabarkan diri dalam menghadapi kritik- kalau Tuhan kita puja dalam wujud
kritik pedas yang sekilas memang terdengar tertentu? Apakah bukan pelecehan besar
Anda Ingin Berlangganan Newsletter Sanatana Dharma ? Dapatkan Gratis!!! logis dan masuk akal tersebut.Sebagai kalau kita mempersamakan Tuhan
Namun, mengingat kami membutuhkan dana untuk pembelian perangko, dan juga generasi muda Hindu, kita tentu kenyang dengan benda-benda ciptaan-Nya?
memperbanyak oplah, kami tidak berkeberatan menerima sumbangan Anda. dengan pengalaman menghadapi Apakah Tuhan orang Hindu terus-terusan
Keterangan lengkap, hubungi Surya(081328340931) atau (0274) 885794) pertanyaan yang sering membuat kita jadi lapar, hingga tiap hari harus disuguhi
Sanatana dharma Edisi 3/ Agustus 2004 8 Sanatana dharma Edisi 3/ Agustus 2004 1
dan persembahkan aneka makanan? Apalagi melarang pemujaan terhadap segala prinsip-prinsip dharma (dharma- dengan tegas, jelas, dan disertai dengan
kalau mereka melihat banten-banten di Bali perwujudan apapun sebagai sarana samsthâpanârthâya). ancaman hukuman bagi yang
yang diisi Cola Cola atau Sprite dan buah- pemujaan kepada Tuhan.Tujuannya melanggarnya.
buahan serba impor, mereka akan lainnya adalah agar kita memperoleh Dalam situasi seperti di Semenanjung Wajar kalau kemudian muncul
berkomentar, “Wah, tinggi juga selera Tuhan gambaran tentang latar belakang situasi Arab itulah, Nabi Muhammad S.A.W pertanyaan dalam hati kita. Tuhan Maha
orang Hindu, ya?” Sewajarnya mereka akan moral masyarakat yang dihadapi oleh diturunkan untuk menegakkan kembali Esa, Tuhan hanya Satu. Kalau dalam kitab
menantang kita dengan mempertanyakan Nabi Muhammad pada saat beliau prinsip-prinsip dharma. Beliau menerima suci lain Tuhan melarang pemujaan kepada
konsep ketuhanan kita, yang kelihatannya harus mengajarkan amanat Al Qur’an. wahyu Al- Qur’an melalui perantaraan berhala atau bentuk-bentuk lainnya, apakah
jauh berbeda dengan konsep yang mereka Malaikat Jibril, dan diangkat sebagai rasul Weda tidak melarangnya? Apakah
Latar belakang sejarah tersebut Allah. Masyarakat pada masa itu
miliki : tidakkah Tuhan Maha Kaya? Bukankah pemujaan arca di pura atau kuil orang
menjawab pertanyaan, mengapa Islam menyembah berbagai berhala hasil
Tuhan tidak berwujud? Hindu tidak tergolong sebagai pemujaan
tegas-tegas melarang pemujaan penggambaran rekaan dan khayalan
terhadap “berhala-berhala.” Selamat berhala? Tidakkah orang Hindu pemuja
Suatu kesempatan, saat ditanya mengenai manusia Oleh karena itu, Nabi patung? Orang Hindu juga memuja dan
cara sembahyang orang Hindu yang pakai menyimak, terima kasih atas kesediaan Muhammad secara tegas melarang
Anda membaca newsletter ini. menghormati pohon tulasi, pohon beringin,
patung itu, saya pernah menjelaskan bahwa penyembahan berhala seperti itu. Tetapi dan juga sapi! Tidakkah itu tergolong
menurut Weda, Tuhan ada di mana-mana. Sejarah Berdirinya Ka’bah Beliau tidak melarang pemujaan terhadap dinamisme dan animisme yang oleh umat
Karena itu, Beliau juga ada dalam setiap penggambaran wujud-wujud yang lain jelas-jelas digolongkan sebagai
“patung” yang kita puja. Mendengar jawaban Menurut tradisi kuno bangsa- dibenarkan menurut kitab suci. Pada saat pemujaan masyarakat primitif prasejarah??
itu, lawan bicara saya yang kebetulan seorang bangsa Arab, ketika Allah mengusir Nabi Muhammad berhasil menguasai kota
Kristiani, dan kandidat doktor pada salah satu Adam dan Hawa dari surga, Adam Mekkah, Beliau dan para pengikutnya Sebelum menjawab per tanyaan-
universitas terkemuka di Yogya ini, mengejar mendarat disebuah pegunungan di Sri memasuki bangunan Ka’bah. Ada banyak pertanyaan tersebut, kita masih akan
saya dengan pertanyaan memojokkan. “Lho, Lanka, dan Hawa jatuh di gunung penggambaran manusia pada tembok- menganalisa kembali pemahaman sesuai
kalau Tuhan ada di mana-mana, seperti Anda Arafat. Setelah mengembara selama tembok Ka’bah pada waktu itu. Nabi konteks terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan
bilang, bukankah Tuhan juga ada di lantai seratus tahun, keduanya bertemu di Muhammad memerintahkan agar Injil tersebut. Perlu kita ingat kembali bahwa
yang kita injak ini? Mengapa lantai ini boleh Mekah. Di tempat itulah, atas petunjuk semuanya dihapus, kecuali penggambaran menurut Weda, setiap utusan Tuhan akan
seenaknya kita injak, tapi patung-patung itu dan bimbingan Allah, Adam mendirikan Perawan Maria dan bayi Yesus (Akif Manaf mengajarkan kepada umat manusia
kita sembah? Apa bedanya? Apakah itu bukan sebuah tempat pemujaan yang disebut Jabir, 1998). menurut waktu, tempat, dan kecerdasan
diskriminasi?” sanggahnya penuh nada Ka’bah. Pada pondasi bangunan itu spiritual yang dimiliki oleh umat tertentu.
kemenangan. diletakkanlah Hajar Al-aswad (Batu Namun seiring dengan berlalunya Contoh yang paling mudah dipahami
Hitam) yang juga turut jatuh ke bumi waktu, secara tradisi Islam melarang adalah sebagai berikut. Seorang dosen
Saya sempat terdiam juga mendengar itu. pada saat mereka diusir dari surga. pemujaan dan penyembahan terhadap matematika pastilah menguasai ilmu
Pertanyaannya masuk akal, wajar sekali. Menurut salah satu tradisi, batu itu bentuk apapun, tanpa kecuali. Termasuk Trigonometri, yang berbicara tentang
Boleh juga logika dan nalar nya. Lalu, semula warnanya seputih susu, namun melarang pemujaan terhadap arca-vigraha konsep Sinus, Cosinus, Tangen, Cotangen,
bagaimana menjawab pertanyaannya yang lama kelamaan berubah jadi hitam, atau murti Tuhan yang dibenarkan oleh dan sebagainya. Kalau dosen seperti itu
memojokkan itu? Adakah jawaban yang lebih karena dosa-dosa para pejiarah yang kitab suci Weda sekalipun. Menurut ajaran mengajar, tentu ia harus pandai-pandai
tepat untuk menjelaskan mengapa kita menyentuh dan mencium Batu hitam itu Islam, penggambaran bentuk Allah mempertimbangkan kemampuan orang
menghormati bentuk-bentuk ter tentu, sesungguhnya adalah seorang malaikat diciptakan oleh setan dan disebut byut yang akan dia ajari. Saat mengajar
sedangkan bentuk lainnya tidak? Adakah penjaga Adam dan Hawa. K arena (berhala). Pemujaan kepada byut atau mahasiswa jurusan matematika, tentu tidak
penjelasan menurut uraian kitab suci Weda kelalaiannya, Adam dan Hawa berhasil berhala dilarang secara tegas, dan masalah kalau dia memberikan rumus-
untuk menjawab kritikan itu? Dalam News- dibujuk oleh Iblis untuk melakukan pelakunya akan mendapat hukuman yang rumus Trigonometri itu. Secara psikologis
letter Sanatana Dharma edisi-edisi perbuatan yang dilarang oleh Allah. pantas dari Allah.Tinjauan terhadap dan keilmuan, seorang mahasiswa telah siap
mendatang, kami akan membahas mengenai Dengan demikian, Ka’bah dibangun ajaran Al-Qur’an dan Injil yang telah kita menerima ilmu yang sifatnya abstrak seperti
hal itu. Sebagai pengantar ke arah itu, dalam oleh Adam, dan sepeninggalnya lakukan menunjukkan bahwa pemujaan itu. Tapi kalau saat mengajar anak umur
edisi ini kita akan menyimak sejarah agama- dibangun kembali oleh Seth, salah satu berhala adalah sesuatu yang terlarang. Sekolah Dasar, dosen itu ngotot
agama bangsa Arab Kuno, yang anak Adam sendiri (Jabir, 1997). Semua larangan tersebut dinyatakan mengajarkan konsep Trigonometri itu, apa
melatarbelakangi turunnya ayat-ayat yang yang terjadi? (Bersambung....)
Sanatana dharma Edisi 3/ Agustus 2004 2 Sanatana dharma Edisi 3/ Agustus 2004 7
sejak sebelum masa Banjir Besar. Wadd yang patut disembah dan dihormati Lebih lanjut disebutkan bahwa Batu Hitam tersebut ditempatkan di pojok
adalah sebuah personifikasi langit dalam bersama berhala-berhala lainnya. Mekkah adalah sebuah tempat yang tepat tenggara (south-eastern) Ka’bah.
wujud seorang pria, Sava berwujud seorang Di dalam Ka’bah, terdapat lukisan-lukisan berada di bawah singgasana Allah di Selanjutnya, Ka’bah dibangun kembali oleh
wanita, Yagus memiliki wujud seekor singa, dinding, termasuk lukisan sosok Nabi surga, dan Ka’bah dibangun sebagai keturunan Amalikah, keturunan Nabi Nuh.
Yauk berwujud seekor kuda, dan Nasr Ibrahim, dan lukisan Bunda Maria bersama replika sebuah tempat sembahyang di Kemudian dibangun lagi oleh Banu Jurhum,
berbentuk layang-layang. Ada patung lain bayi Yesus (Hamidullah, 1974). Bangsa surga yang dijadikan sebagai tempat para yang juga keturunan Nabi Nuh melalui
dalam bentuk burung merpati berukuran Arab kuno juga mempunyai tradisi malaikat memanjatkan doa dan memuja Katan. Beberapa ratus tahun sebelum
besar, terbuat dari kayu. Bangsa Arab kuno mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dengan Allah. Menurut sejarah bangsa Arab, pewahyuan Al-Qur’an, Ka’bah dibangun
memuja para dewa tersebut dengan cara telanjang bulat. Para pria melakukannya setelah terjadinya Banjir Besar, Sim yang kembali oleh Kusay ibn Qilab, yang telah
mempersembahkan dupa, makanan, siang hari, sedang wanitanya pada malam merupakan keturunan Nabi Nuh, memimpin suku bangsa Quraysh menuju
hadiah-hadiah yang mahal, dan hari. mendirikan rumahnya di semenanjung Mekkah. Menurut ahli sejarah Azraqi, pada
sebagainya. Mereka memandikan patung Arab dan selanjutnya menjadi nenek masa itu Ka’bah berukuran setinggi 4,5 me-
para dewa itu dengan air kumkuman Dengan demikian, tidak diragukan lagi moyang dari berbagai suku yang ada di ter tanpa atap, dan terdapat 4 batu mulia di
bunga, madu, dan darah hewan yang bahwa bangsa Arab Kuno telah memiliki sana. Salah satu cicit Sim ini adalah Yarab, keempat sudutnya.
dikorbankan. keimanan kepada Allah, Tuhan pencipta yang merupakan pendiri kerajaan Yaman.
langit dan bumi, tetapi mereka tidak Kata Arab berasal dari nama Yarab itu Dewasa ini, Batu Hitam dan Ka’bah
Di depan Ka’bah, terdapat patung menyembah-Nya. Melainkan mereka (Gudratov, 1990). mewujudkan sebuah tempat pemujaan
sepasang pria dan wanita, yang bernama menyembah berbagai berhala, dengan kepada Tuhan sejak jaman prasejarah, dan
Isaf dan Naila. Menurut tradisi, suatu hari anggapan berhala-berhala itulah yang Pada saat terjadinya Banjir Besar, Ka’bah Ka’bah menjadi orientasi arah (kiblat)
sepasang anak muda ini ingin melakukan melakukan segala sesuatu untuk mereka, yang dibangun kembali oleh Seth tersebut umat Islam seluruh dunia dalam
hubungan badan, dan tidak dapat misalnya memberikan hujan, kekayaan, turut hancur. Ka’bah dibangun kembali bersembahyang. Ka’bah merupakan pusat
menemukan tempat lain yang aman. atau menyampaikan doa-doa mereka oleh Nabi Ibraham dan putranya Ismail. orientasi spiritual, merupakan pendukung
Mereka masuk ke dalam Ka’bah dan kepada Allah. Untuk membangun kembali Ka’bah, bagi pemusatan kesadaran terhadap
mencemarinya dengan perilaku Malaikat Jibril memberikan pada Abraham kehadiran Yang Maha Ada. Jika orang
Dari sejarah bangsa Arab kuno tersebut sebuah batu pipih yang dapat dijadikan melakukan sembahyang di dalam Ka’bah,
asusila.Karena perbuatan biadab itu, Allah
dapat kita ketahui bahwa seiring sebagai tangga penyangga yang dapat mereka boleh menghadap ke arah mana
menghukum sepasang muda-mudi itu
berlalunyazaman, prinsip-prinsip agama dipindah-pindahkan selama mendirikan saja. Hajar Al-aswad atau Batu Hitam itu
dengan mengutuknya menjadi patung batu.
sejati telah disimpangkan. Masyarakat Ka’bah. Batu tersebut dapat muncul dan saat ini berada di pojok Te n g g a r a ,
Orang-orang menjumpai tubuh sepasang
memuja segala benda dan segala sesuatu hilang dari kaki Abraham, sesuai dengan ditempatkan setinggi 1,5 dari tanah.
manusia yang membatu itu teronggok di
yang lain selain Tuhan Yang Maha Esa. Sri kebutuhan. Dewasa ini, masih dapat Warnanya hitam kemerah-merahan dan
halaman Ka’bah. Sebenarnya peristiwa
Krishna menyatakan dalam Bhagavad-gita dijumpai jejak kaki Ibraham pada batu terdapat par tikel kekuning-kuningan,
tersebut merupakan peringatan dari Allah
(4.7 – 8), bila hal-hal yang bertentangan tersebut, yang saat ini tersimpan dalam berbentuk oval, tinggi sekitar 15 inchi (38
bagi siapapun yang berani berbuat tidak
dengan dharma merajalela (abhyutthânam sebuah sangkar besi. Para peziarah yang cm), dan lebarnya lebih kurang 11 inchi (28
senonoh dalam Ka’Bah. Namun,
adharmasya), Tuhan akan mengirimkan datang memanjatkan doa dihadapan batu cm), ditempatkan dalam sebuah kotak
masyarakat pada masa itu begitu
utusannya untuk menegakkan kembali itu (Menezez, 1911). terbuat dari perak. Pada sudut yang
merosotnya, sehingga bahkan sepasang
batu itupun mereka anggap sebagai arca Ketika pembangunan Ka’bah hampir bersebrangan, terdapat batu lain yang
Miliki Koleksi Lengkap Newsletter Sanatana Dharma!!!!
selesai, Nabi Ibrahim memutuskan untuk berwarna kemerah-merahan yang disebut
Seri Ramalan-Ramalan Dalam Weda sebagai Hajar As-Sa’Adah (The Stone of
menempatkan sebuah batu di salah satu
- Ramalan & Misi Nabi Muhammad dalam Bhavisya Purana Felocity). Ia merupakan titik pusat Ka’bah
sudut bangunan itu, sebagai pertanda dari
- “Missing Years”, Ramalan Yesus dalam Bhavisya Purana & Perjalanan-Nya ke India yang menandai arah qiblah, titik fokus
titik mana para peziarah harus memulai
- Umat Hindu : Pemuja Arca, ataukah Penyembah Berhala?? kegiatan sembahyang (Jabir, 1997).
ritual mereka mengelilingi Ka’bah. Pada
- Buddha Gautama : Avatara Wishnu, Mengapa Mengajarkan Agama Buddha???
waktu itulah, Malaikat Jibril muncul dan
- Sankara : Avatara Dewa Siwa, Penerus Misi Kemunculan Sang Buddha.
menunjukkan kepada Nabi Ibrahim
- Sri Caitanya Mahaprabhu : Avatara Krishna di Jaman Kali Yuga & Ramalan Misinya
sebuah Batu Hitam (Hajar Al-aswad) yang
dalam Kitab-kitab Weda. - Ramalan Kalki Avatara & Messiah : Dua Ramalan,
dulu sempat hilang pada saat Ka’bah
Satu Tujuan. ..... dan banyak artikel menarik lainnya di http://www.narayanasmrti.com
dihancurkan oleh Banjir Besar.
Sanatana dharma Edisi 3/ Agustus 2004 6 Sanatana dharma Edisi 3/ Agustus 2004 3
Dari uraian di atas, jelaslah Suku-suku lainnya menyembah Bangsa Arab kuno percaya bahwa dengan Hubal di dalam Ka’bah (Talibov, 1991).
bahwa Ka’bah dibangun oleh Adam bulan, sedangkan yang lainnya memuja membentuk wujud-wujud para dewa dan Patung itu dibawa dari daerah Moab di
dengan tujuan untuk memuja Tuhan Yang berbagai bintang. Namun sebagian besar dewi, dan dengan melakukan pemujaan yang Palestina. Tujuh buah anak panah di
Esa. Ka’bah disebut pula sebagai “Rumah mereka memuja berhala. Hampir setiap benar terhadap mereka, mereka dapat tempatkan digenggaman tangannya.
Allah”. Dikenal pula sebagai Al-Bayt Al- suku memiliki berhalanya sendiri. Di menyebabkan dewa dan dewi yang Ka’bah merupakan tempat peziarahan
Haram (“The Holy House”) dan juga Al- daerah Dumat-ul-Jandal, disebelah utara sebenarnya bermanifestasi ke dalam wujud- yang terkenal. Dan untuk membuatnya
Bayt Al-‘Atiq, “The Ancient House”. Hijaz, terdapat tempel Wadd. Berhala yang wujud itu. Mereka tidak hanya melakukan lebih menarik bagi suku-suku bangsa
dipuja disana berupa patung manusia penghormatan kepada patung-patung buatan, Arab, orang-orang Mekkah secara
Dengan demikian, bangsa Arab
terbuat dari batu, ditutupi oleh dua tapi juga menghormati segala jenis makhluk bertahap mulai mengumpulkan banyak
kuno percaya pada Satu Tuhan dan
mantel. Ia membawa pedang dan busur dan benda-benda alam. Malaikat, jinns, atau patung. Tidak berselang lama,
memuja Tuhan Yang Esa itu. Namun
pada bahunya, sebuah tempat penuh roh-roh jahat, dan berbagai bintang adalah terkumpulah 360 berhala yang
mereka juga percaya, bahwa beberapa
anak panah tergantung pada obyek pemujaan mereka. ditempatkan di dalam Ka’bah dan
manusia tertentu memiliki hubungan yang
punggungnya, dan memegang sebuah halamannya
istimewa dengan Allah, dan memiliki Mereka percaya bahwa para malaikat
tombak terhiasi bendera kecil
kemampuan sebagai perantara bagi orang adalah putra-putri Allah, dan jin merupakan
diujungnya. diterbitkan oleh
lain yang diterima oleh Allah. Untuk partner Beliau dalam sifat Kedewataan.
mencapai Allah adalah sesuatu yang tidak Dewi Al-Manat memiliki sebuah Narayana Smrti Ashram
Mereka bahkan memuja bebatuan,
mudah bagi manusia biasa, karenanya tempat pemujaan baginya di Qudaid di
pepohonan, dan gundukan pasir. Mereka Yogyakarta
masyarakat harus mempunyai perantara pesisir laut, di tengah-tengah antara kota
menjatuhkan diri menyembah dihadapan
untuk menarik perhatian dan pertolongan Mekkah dan Madinah. Patung Al-Manat Tim Redaksi
batu; mereka memuja gundukan-gundukan
dari Allah. Oleh karena itu, masyarakat membawa dua pedang di tangannya. Suryanto, M.Pd
pasir setelah memerah susu-susu ontanya di
Mekkah pada waktu itu membuat patung- Dewi Al-Lat berada di daerah Taif, dan Wawan Yulianto
sana. Bila mereka sedang dalam perjalanan,
patung orang-orang suci dan saleh dan dipuja oleh suku Bani Saqif yang tinggal I Made Purna Ananda
mereka akan membawa 4 buah batu; yang tiga
memujanya. Mereka juga memberikan di kota tersebut. Patungnya terbuat dari
untuk membuat tungku perapian, batu Gede Suwardana
berbagai persembahan kepada patung- batu berbentuk persegi. Begitupun Al-
keempat digunakan sebagai obyek pemujaan.
patung itu dengan maksud untuk Uzza, tempat pemujaannya terdapat di
Kadang-kadang mereka tidak membawa batu
memuaskan Allah melalui perantara mereka daerah lembah Nakhla, tidak jauh dari
terpisah sebagai obyek pemujaan. Sehingga
(Bashir-Ud-Din, 1954). Mekkah. Ketiganya begitu populer
setelah selesai memasak, mereka mengambil
Bangsa Arab kuno meyakini dikalangan suku-suku Arab (Khan, 1931).
salah satu dari tiga batu itu untuk dipuja
bahwa Allah telah mempercayakan (Maulana Muhammad Ali, 1993).
Di Hijaz dan Hajd, bangsa Arab
berbagai urusan yang berhubungan dengan
memuja batu-batu yang disebut betil,
fungsi dan tugas-tugas mengurus alam Beberapa suku bangsa Arab memuja api, Jl. Sudarsan Chakra No 03
“Rumah Allah”. Mereka mengitari batu-
semesta ini kepada berbagai dewa dan yang lainnya memuja bentuk alat kelamin lelaki 200 m Sebelah Utara SMKN I Depok
batu itu lalu menyentuhnya, dengan
dewi. Oleh karenanya orang beralih kepada dan perempuan, sementara orang-orang yang Ring Road Utara, Maguwoharjo, Sleman
tujuan agar kekuatan yang tersimpan
para dewa dan dewi ini untuk memohon perkasa dan tenar membuat patung-patung diri Yogyakarta, 55282 . Telp. (0274) 885794.
dalam batu itu dapat berpindah ke dalam
berkah mereka dalam berbagai hal. Mereka mereka sendiri dan memaksa orang lain untuk Hp. 081328340931
diri mereka. Terdapat betils yang
berdoa kepada para dewa itu sebagai memuja patung-patung itu. Suku-suku lainnya E-mail: surya@ygy.centrin.net.id
ditempatkan secara menetap, ada pula
perantara dan penyampai keinginan- memiliki kebiasaan yang mengerikan. Misalnya
betil yang dibawa kemana-mana. Suku- Patung-patung Al-Manat, Al-Lat dan Al-
keinginan mereka di hadapan Allah. Bangsa mereka mengorbankan bayi perempuannya
suku pengembara membawa betil Uzza dihiasi dengan pakaian-pakaian
Arab di Gurun Syiria menganggap Al- yang baru lahir, atau menguburnya hidup
dipunggung-punggung onta mereka, dan dan perhiasan indah. Patung-patung
Manat, “Dewi Fortuna” sebagai permaisuri hidup. Berangsur-angsur, Ka’bah kehilangan
memujanya dengan cara memukul lain yang juga terkenal adalah Wadd,
Allah, dan ibu dari semua dewa. Beberapa pengaruhnya, dan Mekkah tak lagi memiliki
gendang dan menyanyikan doa-doa Sava, Yagus, Yauk dan Nasr. Para ahli
dewa seperti Al-Lat ”Dewi Langit” dan Al- wibawa. Untuk mengatasi hal itu, penguasa
pujian. Selain itu terhadap batu dan dewa- sejarah Muslim mengklaim bahwa
Uzza, “Dewi Venus”, dianggap sebagai kota Mekkah memutuskan untuk
dewa itu, suku-suku Arab juga memuja patung-patung tersebut memang
putri-putri Allah (Jabbarov, 1990). Orang- menempatkan sebuah patung yang sangat
para leluhurnya (Anri Masse, 1992). dibenarkan untuk disembah, bahkan
orang suku Yaman memuja matahari. perkasa dan berpengaruh yang bernama
Sanatana dharma Edisi 3/ Agustus 2004 4 Sanatana dharma Edisi 3/ Agustus 2004 5

Anda mungkin juga menyukai