Anda di halaman 1dari 6

Identitas Sri Caitanya & Ramalan Misinya

sanatana dharma
Karena menekankan proses spir-
1. Bhagavata Purana (11.5.32) itual dalam bentuk pengucapan
kåñëa-varëaà tviñäkåñëaà secara berulang-ulang (japa atau
säìgopäìgästra-pärñadam zikir) Maha Mantra Hare Krishna,
maka gerakan sankirtan Sri Newsletter Narayana Smrti Ashram Yogyakarta
yajïaiù saìkértana-präyair
Caitanya lebih dikenal secara luas :::1$5$<$1$6057,&20
yajanti hi su-medhasaù
Pada zaman Kali, orang cerdas bersama-sama memuji nama- di dunia sebagai Perkumpulan
nama suci Tuhan untuk menyembah penjelmaan Tuhan Yang Hare Krishna.
Maha Esa yang senantiasa menyanyikan nama Pada tanggal 25 Maret 2005 Sri Caitanya Mahaprabhu
Krishna.Walaupun wajah Beliau tidak hitam, Beliau adalah
Krishna Sendiri. Beliau diiringi oleh rekan-rekan, hamba-
ini, para Awatara Krishna di Jaman Kali Yuga &
Waisnawa dan
hamba, perlengkapan, dan teman-teman-Nya yang dekat”. pengikut Sri Ramalan serta Misinya dalam Kitab-Kitab Weda
2. Upa-Purana Caitanya di
seluruh dunia Proses pelurusan kembali
Sri Krishna bersabda kepada Rsi Vyasa : memperingati ajaran Weda yang telah
aham eva kvacid brahman sanyasramam asritah Sri Gaura disimpangkan dilakukan
hari-bhaktim grahayami kalau papa hatan naran Purnima 519, beberapa tahap oleh
y a i t u awatara-awatara yang
“Wahai brahmana yang bijaksana, kadang-kadang Aku menjadi perayaan hari muncul dan menjalankan
sanyasi (tingkat meninggalkan hal-hal duniawi) untuk memberi kemunculan S r i
pelajaran kepada orang yang sudah jatuh pada zaman Kali agar Caitanya. Ditempat kelahiran Sri
misinya, sesuai tuntutan
mereka mulai ber-bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.” Caitanya di Mayapur, penyembah
situasi dan keadaan. Setelah
dari berbagai belahan dunia Buddha Gautama, muncullah
3. Mahabharata (Dhana-dharma, Vishnu Sahasranama Adi Sankaracarya, lalu
berkumpul bersama,
suvarna varno hemangovarangas candanangadi menyanyikan nama-nama suci Sri disusul dengan kemunculan
sannyasa-krc chamah santonistha-santi-parayanah Caitanya Mahaprabhu. Mereka Sri Caitanya. Benarkah
berasal dari Afrika, Jepang, Cina, beliau awatara Sri Krishna?
“Dalam kegiatanNya pada usia muda Beliau muncul sebagai Iran, Rusia, Palestina, Israel,

D
orang yang berumah tangga yang berwajah kuning emas. Eropa, Amerika, Australia, dll.
Anggota-anggota badanNya tampan sekali. BadanNya diolesi Merekabersama-sama merasakan Buddha Gautama harus “berpura-
alam Sanatana Dharma edisi-
dengan tapal terbuat dari kayu cendana. Warna badannya manisnya rasa rohani yang pura” menolak dan menyalahkan Weda,
edisi terdahulu, telah kita simak
seperti emas cair. Dalam kegiatan berikutnya, Beliau menjadi diperoleh dari pengucapan karena orang mengatasnamakan Weda untuk
nama-nama suci Tuhan. Pertanda bersama serangkaian prediksi
sannyasi dan Beliau tenang sentosa. Beliaulah tempat membenarkan pembunuhan hewan besar-
kedamaian dan bhakti tertinggi, sebab beliau membuat bahwa Weda akan kembali kemunculan berbagai awatara Tuhan
besaran dan penerapan sistem kasta yang
terdiam orang yang bukan penyembah dan tidak mengakui menjadi pegangan bagi beserta misi yang diembannya masing-
sangat tidak manusiawi. Bertolak belakang
bentuk pribadi Tuhan.” spiritualitas dunia. Banggalah masing. Misi kemunculan Sang Buddha
menjadi Hindu! dengan ajaran pokok Weda, Buddha
yang menolak kebenaran Weda dan
Gautama mengajarkan bahwa roh itu tidak
Miliki Koleksi Lengkap Newsletter Sanatana Dharma!!!! memperkenalkan agama Buddha, juga
ada (anatman). Buddha Gautama juga tidak
kemunculan dan misi Adi Sankaracarya,
Seri Ramalan-Ramalan Dalam Weda memberikan penjelasan apapun tentang
penjelmaan Dewa Siwa. Meskipun ajaran
- Ramalan & Misi Nabi Muhammad dalam Bhavisya Purana keberadaan Tuhan, dengan mengajarkan
Buddha Gautama dan ajaran Adi
- “Missing Years”, Ramalan Yesus dalam Bhavisya Purana & Perjalanan-Nya ke India bahwa kebenaran tertinggi adalah
Sankaracarya tampaknya saling
- Umat Hindu : Pemuja Arca, ataukah Penyembah Berhala?? kekosongan (sunyavada). Itu merupakan
“menyalahkan” dan “mengalahkan”, tapi
sebuah siasat. Dengan mengatakan tidak ada
- Buddha Gautama : Avatara Wishnu, Mengapa Mengajarkan Agama Buddha??? sebenarnya keduanya mengemban misi
Tuhan, masyarakat pada waktu itu lalu
- Sankara : Avatara Dewa Siwa, Penerus Misi Kemunculan Sang Buddha. yang sama : mengembalikan kemurnian
memuja dan mengikuti Sang Buddha, yang
- Sri Caitanya Mahaprabhu : Avatara Krishna di Jaman Kali Yuga & Ramalan Misinya ajaran Weda yang telah banyak mengalami
tidak lain adalah penjelmaan Sri Wishnu
dalam Kitab-kitab Weda. - Ramalan Kalki Avatara & Messiah : Dua Ramalan, p e n y i m p a n g a n . sendiri.
Satu Tujuan. ..... dan banyak artikel menarik lainnya di www.narayanasmrti.com
Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 12 Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 1
Lalu, pemurnian ajaran Weda tahap berikutnya terjadi. Dewa Siwa menjelma menjadi pemurnian ajaran Wedapemurnian ajaran Ajaran Sri Caitanya disebarluaskan dan
Adi Sankaracarya (788 – 820 M) seorang brahmana dan ahli filsafat yang sangat hebat. Weda, yang dilakukan secara bertahap mulai dipertahankan kemurniannya melalui sistem
Berkat kegiatan pengajaran Sankaracarya, ajaran Weda mulai berkembang kembali di India. dari Sang Buddha, dilanjutkan oleh Adi parampara (garis perguruan rohani yang
Para penganut agama Buddha kembali beralih memeluk agama Hindu. Bahkan, agama Sankaracarya, dan puncaknya oleh Sri dibenarkan yang tidak pernah menyimpang
Buddha yang tadinya berkembang pesat dibawah perlindungan Raja Asoka akhirnya surut Caitanya Mahaprabhu. sampai dengan jaman modern ini.
pamornya di India Walaupun demikian, banyak ajaran Buddha Gautama yang diadaptasi Dari uraian di atas, dapat kita buktikan Setelah selama beratus-ratus tahun
dan dikompromikan dengan ajaran Weda oleh Sankaracarya. bahwa ramalan tentang Sri Caitanya dalam menjadi teka-teki, akhirnya ramalan Sri
Salah satunya adalah konsep tentang Tuhan. Mahabharata tersebut sungguh-sungguh Caitanya mulai menjadi kenyataan. Om
Kitab-kitab Upanisad dan kitab Vedanta menjadi kenyataan. Banyak ayat lain yang Visnupada A.C. Bhaktivedanta Swami
mengajarkan bahwa Tuhan memiliki sifat im- Srimati meramalkan kemunculan Sri Caitanya dan Prabhupada (1896 - 1977) mewujudkan
personal dan sifat personal sekaligus. Artinya, Sacidevi misi beliau. Sri Caitanya meramalkan bahwa misi Sri Caitanya tersebut, dengan
Tuhan berwujud sekaligus tidak berwujud. bersama pengucapan nama-nama suci Krishna dalam menyebarkan ajaran Waisnawa atau Bhakti
Kalau kita telaah secara seksama, kitab Injil Sri bentuk Maha Mantra : Hare Krishna Hare Yoga tersebut ke Amerika pada tahun 1965.
dan Al-Quran pun mengajarkan bahwa Caitanya Krishna Krishna Krishna Hare Hare/Hare Rama Selama dua belas tahun pengajarannya,
Tuhan memang memiliki wujud. Hanya saja, pada Hare Rama Rama Rama Hare Hare akan Srila Prabhupada, demikian beliau lebih
kedua kitab itu menyampaikannya secara menyebar dan dikenal di seluruh pelosok desa dikenal, berhasil menarik ribuan orang dari
masa
samar-samar. Dalam Injil, misalnya, dan kota di seluruh dunia. Bhakti Yoga akan seluruh dunia untuk mengikuti proses yang
kanak- menjadi yuga dharma atau dharma pada
dinyatakan bahwa : “Tuhan menciptakan diajarkan oleh Sri Caitanya. Beliau
kanak jaman Kali Yuga, serta akan mengalami masa menyusun kitab Bhagavad-gita As It Is
manusia menyerupai citra-Nya”. Jadi, kalau
manusia dengan wujudnya yang sekarang keemasan selama 10.000 tahun mendatang. (Bhagavad-gita Menurut Aslinya)
adalah “pencitraan” atau gambaran Tuhan, Sri Caitanya hadir di dunia ini selama menterjemahkan Bhagavata Purana, Sri
bukankah itu berarti bentuk atau wujud 48 tahun, dan beliau menghilang dari Caitanya Caritamrta (biografi Sri Caitanya)
Tuhan duluan ada, Aspek Tuhan yang ‘tidak pandangan mata pada tahun 1534. Para dan menulis lebih dari 80 judul buku
berwujud’ dan ‘tidak bersifat’ seperti itu dalam “Aku adalah sandaran Brahman murid Sri Caitanya menulis dan menyusun tentang ajaran Weda. Selama 12 tahun,
bahasa Sanskerta disebut Brahman. yang tidak bersifat pribadi, yang kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran bhakti Srila Prabhupada keliling dunia sebanyak
Sedangkan sifat personal Tuhan, disebut bersifat kekal, tidak pernah mati, kepada Sri Krishna sebagaimana yang 14 kali, dan pernah ke Indonesia pada
Bhagavan. Agar mudah dipahami, kalau tidak dapat dimusnahkan, diajarkan oleh Sri Caitanya. Semua ajaran itu tahun 1973.
Brahman diibaratkan cahaya, maka kedudukan dasar kebahagiaan yang di dasarkan pada ajaran Bhagavad-gita, Para sarjana sangat menghargai
Bhagavan adalah “sumber cahaya itu”. Pada paling tinggi.” Bhagavata Purana, dan kitab-kitab Upanisad kesarjanaan dan kedalaman bhakti buku-
siang hari yang cerah, kita hanya bisa melihat lainnya yang memiliki nilai rohani yang sangat buku karya Srila Prabhupada. Saat
cahaya matahari yang menyilaukan, mendalam. Dua di antara murid terkemuka meninggal dunia pada 14 November
sedangkan bola matahari sendiri tidak Sebaliknya, Sankaracarya mengajarkan Sri Caitanya adalah Dhabira Khasa dan 1977, Srila Prabhupada telah berhasil
tampak. Bulatan bola matahari yang besar bahwa Brahman adalah aspek Tuhan yang Sakara Malik, dua mentri kesayangan raja mendirikan 108 temple, ashram, dan
itu tertutupi oleh cahaya yang menyilaukan. tertinggi. Artinya, bahwa Tuhan itu ada, muslim Bengal yang bernama Nawab Hussein kawasan pertanian organik di seluruh
Begitu pula, Brahman adalah cahaya yang tapi tidak berwujud (nirvisesa), tidak Shah yang mendukung dan melindungi wilayah dunia. Sebuah prestasi yang oleh
menyilaukan yang menutupi badan rohani bersifat (nirguna), dan tidak dapat kegiatan sankirtan Sri Caitanya tersebut. Kedua para sarjana Barat dianggap sangat laur
Tuhan. Hal ini dibenarkan dalam Bhagavad- dijelaskan dengan kata-kata (sunya) . kakak beradik itu mundur dari jabatannya biasa, yang belum pernah terjadi
gita ( 14.27 ), di mana Sri Krishna Menurut Sankaracarya sosok-sosok seperti sebagai mentri, lalu menyerahkan diri kepada sebelumnya dalam sejarah. Dimana
menyatakan: Krishna, Wishnu, Brahma, Siwa, Durga, Sri Caitanya. Keduanya kemudian mendapat orang-orang Barat, yang tadinya sama
Ganesha, dan dewa-dewa lainnya nama rohani Rupa Gosvami dan Sanatana sekali asing terhadap kebudayaan Weda,
brahmaëo hi pratiñöhäham hanyalah merupakan “perwujudan” atau Gosvami yang beserta empat gosvami lainnya dalam waktu sangat singkat menerima
amåtasyävyayasya ca manifestasi dari Tuhan yang tidak melanjutkan misi Sri Caitanya dengan dan mempraktekakkan ajaran bhakti
çäçvatasya ca dharmasya berwujud itu. Inilah bentuk kompromi menyusun karya-karya rohani yang tak yoga dengan keseriusan yang luar biasa
sukhasyaikäntikasya ca antara ajaran Buddha Gautama dan terhingga banyaknya. Mereka dikenal sebagai dalam kehidupan sehari-hari mereka.
ajaran Weda. enam gosvami, sejenis wali songo.
Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 2 Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 11
Sri Caitanya, dan ia meyakini sifat-sifat Bagi Buddha Gautama, tidak ada Tuhan, tidak Dalam kitab Bhagavata Purana atau
rohani yang dimiliki oleh Beliau. diterbitkan oleh ada Sang Pencipta. Sebaliknya, Weda Srimad Bhagavatam, yang dijuluki
Sesudah kejadian itu, beberapa Narayana Smrti Ashram mengajarkan bahwa ada Sang Pencipta, yang sebagai ensiklopedi ilmu ketuhanan,
brahmana yang iri hatinya dan jahat ingin Yogyakarta memiliki wujud rohani. Tentu saja, titik temu diuraikan secara lengkap tentang
bertengkar dengan Sri Caitanya. Mereka antara kedua ajaran yang bertolak belakang identitas Tuhan, siapa itu Brahma,
mengumpulkan sejumlah orang untuk itu adalah Tuhan itu ada, tapi tidak berwujud. Wisnu, Siwa, dan dewa-dewa
Tim Redaksi
melawan Sri Caitanya. Sewajarnya beliau lainnya..Urutan penciptaan alam
Suryanto, M.Pd Dengan jalan tengah itu, Sankaracarya
murah hati, walaupun tetap berpegang semesta, berbagai awatara pada masing-
Wawan Yulianto memang berhasil menjalankan misinya.
teguh pada prinsip-prinsipnya. Sri Caitanya masing jaman dijelaskan secara rinci.
I Made Purna Ananda Sebuah misi yang sesungguhnya diawali
menyatakan bahwa perasaan partai-partai Gede Suwardana, Wayan Kurmiati oleh Buddha Gautama sendiri sebagai Kitab Bhagavata Purana telah
sendiri dan pembentukan sekte-sekte awatara Wishnu.
merupakan dua hambatan utama untuk disusun oleh Rsi Vyasa, penulis Weda,
Keberhasilan Sankaracarya memang jauh hari sebelum masa Sankaracarya,
mencapai kemajuan rohani. Dan selama pantas dicatat, pengaruhnya masih terasa
beliau masih tetap menjadi penduduk Nadia bahkan sebelum Sang Buddha muncul.
hingga sekarang ini dalam filsafat Hindu. Kalau Akan tetapi, Sankaracarya mengabaikan
dan anggota keluarga tertentu, missi-Nya saat ini kita mengenal konsep penyatuan atman
tidak akan memperoleh sukses yang lengkap. semua kenyataan itu.
dengan Brahman, konsep Tat Tvam Asi, dan
Pada usia 24 tahun, dengan ketabahan hati sebagainya, semua itu adalah ajaran Sankara menyusun ulasan terhadap
yang luar biasa, Sri Caitanya memutuskan Sankaracarya. Bahkan, konsep Tri Murti, yaitu Bhagavad-gita, namun sengaja tidak
Jl. Sudarsan Chakra No 03
untuk menjadi warga dunia dengan bahwa Brahma, Wisnu, dan Siwa adalah membuat ulasan apapun terhadap kitab
200 m Sebelah Utara SMKN I Depok
memutuskan hubungan dengan keluarga, manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa Bhagavata Purana ini
golongan dan kepercayaan-Nya. Sri Ring Road Utara, Maguwoharjo, Sleman
yang tidak berwujud – adalah aplikasi ajaran Tentu kita masih ingat bahwa
Caitanya memasuki tahap hidup sebagai Yogyakarta, 55282 . Telp. (0274) 885794.
Sankaracarya di Indonesia. Akan tetapi, kalau Sankaracarya atau Sankara adalah
sanyasin (tahap hidup meninggalkan hal-hal Hp. 081328340931
ditelaah kembali, maka ajaran Sankaracarya penjelmaan Dewa Siwa yang bertugas
duniawi) di Katwa, dibawah bimbingan Website: www.narayanasmrti.com tersebut masih belum sepenuhnya sesuai dengan untuk melanjutkan misi Wishnu yang
Kesava Bharati. Ibu dan istrinya menangis ajaran Weda seperti murninya. Mengapa telah menjelma sebagai Buddha. Siwa
terisak-isak karena rindu, namun Sri mereka yang sudah meninggalkan sendiri adalah pemuja Wishnu yang
demikian?
Caitanya berjiwa pahlawan: walaupun keinginan duniawi, termasuk keinginan untuk paling agung. Hal ini dinyatakan dalam
beliau murah hati, namun beliau berpegang menyatu dengan Brahman. Menurut Sri Karena sebenarnya dalam kitab-kitab Bhagavata Purana 12.13.16
teguh pada prinsip-prinsipNya yang kuat. Sri Caitanya, moksa atau pembebasan berarti Weda dinyatakan bahwa Tuhan itu Esa dan yang menguraikan sebagai berikut:
Caitanya meninggalkan dunia kecil di bahwa kita akan kembali mendapat badan ber wujud. Dalam menjalankan “roda
rumahNya, untuk masuk dunia rohani rohani yang cocok untuk masuk dan hidup pemerintahan alam semesta” Tuhan yang Esa nimna-gänäà yathä gaìgä
Krishna yang tidak terhingga bersama dalam kerajaan Tuhan. Namun perlu dicatat itu dibantu oleh para dewa yang diciptakan oleh devänäm acyuto yathä
masyarakat umum. bahwa kalau pun kita berhasil masuk kerajaan Tuhan Sendiri. Ibarat sebuah pemerintahan,
Tuhan, tidak berarti kita lantas berubah
vaiñëavänäà yathä çambhuù
Banyak peristiwa ajaib yang dilakukan Tuhan adalah seorang raja atau presiden,
oleh Sri Caitanya. Banyak sanyasin dalam menjadi Tuhan, kita masih akan tetap sedangkan para dewa adalah para mentri yang
puräëänäm idam tathä
garis perguruan Sankaracarya yang berhasil menjadi pelayan kekal Beliau, dalam memimpin departemen tertentu. Para dewa
dikalahkan dalam debat. Sankaracarya hubungan cinta kasih yang bertimbal balik. sebenarnya sama dengan malaikat dalam “Seperti halnya Gangga adalah
mengajarkan bahwa aspek Tuhan tertinggi Disinilah kita akan memperoleh kembali sifat istilah agama Kristen dan Islam. Ada malaikat sungai yang paling suci diantara semua
adalah kekosongan atau Brahman, asli kita : sat, cit, ananda. Ridwan penjaga sorga, kita mengenal dewa sungai, Acyuta (Sri Krishna) adalah
sedangkan Sri Caitanya menegaskan bahwa Selama seseorang masih memiliki Indra sebagai raja sorga. Ada Dewa Yama Kepribadian tertinggi, Siwa adalah
aspek tertinggi Tuhan adalah Tuhan yang keinginan untuk menjadi Tuhan, maka selama sebagai dewa kematian, ada malaikat Isroil Waisnawa (pemuja Wisnu) yang paling
memiliki sifat pribadi, berwujud rohani. itu pula ia akan masih jatuh dalam perputaran sebagai malaikat pencabut nyawa. Jadi dewa mulia, begitu pula Bhagavata Purana ini
Bahwa Brahman hanyalah cahaya yang lingkaran kelahiran dan kematian (samsara). bukanlah Tuhan seperti yang selama ini banyak adalah yang paling utama diantara semua
menutupi badan rohani Tuhan. Wujud Demikianlah, Sri Caitanya berhasil disalahpahami bahkan oleh orang Hindu Purana” (Bhaktivedanta, 1978).
rohani Tuhan hanya mampu dilihat oleh menyempurnakan misi pelurusan dan sendiri.

Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 10 Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 3
Karena itulah Sankara tidak menyusun Tradisi monotheis, atau pemujaan kepada Karena Sri Caitanya mengajarkan agar orang Pada akhirnya Chan Kazi mendukung
ulasan apapun terhadap kitab Tuhan yang Esa melalui bhakti inilah inti bermeditasi pada bentuk pribadi Tuhan, Chan gerakan sankirtan Sri Caitanya dan
Bhagavata Purana yang menguraikan ajaran Bhagavad-gita dan Bhagavata Purana, Kazi mengutip ayat-ayat Al-Quran yang memerintahkan seluruh penduduk muslim
identitas Sri Krishna sebagai Bhagavan dimana kedua kitab tersebut telah ada sejak menyatakan bahwa Allah tidak berwujud. Tapi di kota Navadvipa agar menghormati dan
atau Kepribadian Tuhan Yang Maha 5107 tahun yang lalu. Sri Caitanya mengutip lebih banyak ayat Al- tidak melakukan gangguan apapun
Esa. Sebagaimana kita ketahui, Banyak orang yang menganggap bahwa Quran dan sloka-sloka Weda yang terhadap gerakan sankirtan Sri Caitanya.
Sankara sendiri menyusun syair Bhaja bhakti yoga adalah cara yang paling mudah membenarkan bahwa Tuhan sesungguhnya Perintah tersebut diikuti oleh penduduk
Govindam yang sangat termasyur itu. dan remeh untuk mencapai kepada Tuhan. memiliki wujud pribadi yang bersifat rohani. kota Nadia turun temurun.
Govinda adalah nama lain dari Sri Karena itu banyak orang yang mengejek dan Hasil diskusi lengkap ini tercatat dalam kitab Orang-orang menjadi kagum pada
Krishna. menganggap bahwa seorang bhakta adalah Sri Caitanya Caritamrta, biografi Sri Caitanya kekuatan
mereka yang kurang cerdas (kekurangan yang ditulis oleh Sri Krishna spiritual
jnana) dan tidak mampu melakukan Kaviraja das. Secara Sri
Dalam perkembangannya, Karena Sri Caitanya mengajarkan agar
perbuatan (karma) yang lebih tinggi. Sesuai terpisah, dialog tersebut Caitanya,
bermunculanlah acarya atau guru-guru orang bermeditasi pada bentuk pribadi
namanya, mereka menganggap bahwa Raja telah dijadikan buku karena
yang mengoreksi ajaran-ajaran Tuhan, Chan Kazi mengutip ayat-ayat Al-
Yoga (meditasi) adalah yoga yang tertinggi. tersendiri oleh Akif Manaf beliau
Sankaracarya. Diantaranya yang terkenal Quran yang menyatakan bahwa Allah
Tetapi, kalau benar bhakti adalah jalan Jabir, Ph.D, seorang Hindu mampu
adalah Ramanujacarya dan tidak berwujud. Tapi Sri Caitanya
termudah, mengapa orang tidak berbondong- kelahiran muslim yang mengubah
Madhavacarya. Keduanya mengajarkan mengutip lebih banyak ayat Al-Quran dan
bondong melakukannya? Mengapa memilih berasal dari Azarbaizan. hati
bhakti, yang menyatakan bahwa atman sloka-sloka Weda yang membenarkan
jalan yang lebih sulit? Mengapa tidak Kedua buku tersebut adalah orang
tidak pernah menyatu dengan brahman bahwa Tuhan memiliki wujud pribasdi
menempuh jalan termudah dan termurah? The Enlightmen of Chan yang
dalam arti yang sesungguhnya. Bhakti yang bersifat rohani.
Kazi (Pencerahan Chan tadinya
berarti pengabdian dan pelayanan kepada Jadi, bhakti tanpa mengharapkan pamrih Kazi). Buku lainnya adalah sangat
Tuhan dengan dilandasi oleh cinta kasih. kepada Tuhan adalah puncak seluruh ajaran The Hidden Treasure of Al- memusuhi pengucapan nama-nama suci
Seorang bhakta tidak pernah mencita- Weda sesungguhnya. Ajaran inilah yang telah Qur’an (Harta Karun Tersembunyi dalam Al- Krishna, kini justru sebaliknya, memberikan
citakan untuk menyatu dan menunggal disimpangkan sedemikian jauh, sehingga Qur’an) terbitan The Dhabir Khas Trust, In- perlindungan terhadap kegiatan itu.
dengan Tuhan. Yang menjadi dalam pelurusannya dibutuhkan kemunculan dia, 1997, yang berisi dialog antara Sri Setelah peristiwa itu, Sri Caitanya
keinginannya hanyalah mengabdi dan Buddha Gautama dan Adi Sankaracarya. Caitanya dengan pemimpin muslim lainnya menarik hati ribuan orang, tanpa dibatasi
melayani Tuhan dengan cinta yang tanpa Puncak pelurusan itu terjadi dengan yang bernama Abdullah Pathan. Anda dapat status sosialnya dalam masyarakat, untuk
pamrih. Cinta adalah sesuatu yang kemunculan Sri Krishna Caitanya, atau yang mengunjungi perpustakaan Narayana Smrti mengikuti kegiatan rohani beliau. Ketika raja
melibatkan kegiatan menerima (take) dikenal juga sebagai Sri Caitanya Ashram untuk membaca kedua buku muslim Bengal, Nawab Hussein Shah
sekaligus memberi (give). Jadi, love Mahaprabhu pada abad ke-15 Masehi. tersebut. Badahasah mendengar kehebatan pengaruh
melibatkan take and give. Harus bertimbal Kemunculan Sri Caitanya beserta ajarannya Menjelang usainya diskusi itu, Chan Kazi Sri Caitanya dalam menarik ribuan orang
balik, dan tidak satu arah. Kalau hanya ini tidak banyak diketahui secara luas, sampai dapat mengakui kebenaran ajaran Sri mengikuti ajarannya, ia menjadi sangat heran
menerima saja tanpa pernah memberi, itu akhirnya pada tahun 1965, A.C. Caitanya bahwa Tuhan itu hanya satu, tiada dan berkata :” Orang seperti itu, yang mampu
namanya pemerasan, bukan cinta. Cinta Bhaktivedanta Swami Prabhupada duanya, namun memiliki berjuta-juta nama. menarik ribuan orang tanpa memberi
atau bhakti mengisyaratkan adanyapihak memperkenalkan ajaran ini keseluruh dunia. Akhirnya, Sri Caitanya menyampaikan imbalan apapun kepada mereka, pastilah
yang mencintai dan obyek yang dicintai.
Dalam kitab-kitab Weda, terdapat pengaruh Waisnawa ke dalam hati Chan Kazi utusan Tuhan. Saya dapat meyakini hal itu.”
Dalam ajaran Weda, obyek tertinggi cinta
sloka-sloka yang telah meramalkan dengan cara menyentuh badannya. Pada saat Nawab Hussein kemudian memerintahkan
bhakti adalah Tuhan Sendiri. Ilmu
kemunculan Sri Caitanya ini. Sri itu Kazi menangis dan mengakui bahwa ia para jaksa “Jangan mengganggu Sri Caitanya
pengetahuan inilah yang disebut dengan
Caitanya adalah penjelmaan Sri telah merasakan pengaruh rohani yang kuat dan kegiatannya hanya karena rasa iri.
bhakti yoga. Menurut Steven Rosen
Krishna pada jaman Kali. Dalam dan pengaruh itu telah menghilangkan keragu- Biarkan beliau melakukan apapun yang
(1996), tradisi Waisnawa atau bhakti yoga
Mahabharata (Dhana-dharma, Vishnu raguannya dan menimbulkan rasa rohani di dikehendakinya” (Jabir, 1997). Nawab
inilah yang merupakan praktek
Sahasranama Stotra) terdapat dalam hatinya yang memberikan kebahagiaan Hussein dapat melihat bagaimana kekuatan
keagamaan tertua yang diikuti oleh
pernyataan yang meramalkan identitas tertinggi baginya. Allah bertindak melalui diri
masyarakat India, sebelum terjadinya
penyimpangan Weda. Sri Caitanya Mahaprabhu.
Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 4 Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 9
kitab Kalisantarana Upanisad sebagai yuga Bersama para pesuruhnya, ia lalu mendatangi suvarna varno hemangovarangas candanangadi
dharma untuk jaman Kali Yuga. para pengikut Sri Caitanya yang sedang sannyasa-krc chamah santonistha-santi-parayanah
melakukan sankirtan. Chan Kazi
Hare Krishna Hare Krishna membubarkan orang-orang itu, dan “Dalam kegiatanNya pada usia muda Beliau muncul sebagai orang yang berumah tangga
Krishna Krishna Hare Hare memecahkan gendang serta mengancam agar yang berwajah kuning emas. Anggota-anggota badanNya tampan sekali. BadanNya diolesi
Hare Rama Hare Rama orang-orang berhenti menyanyikan nama dengan tapal terbuat dari kayu cendana. Warna badannya seperti emas cair. Dalam
Rama Rama Hare Hare Krishna. Chan Kazi meminta agar Sri kegiatan berikutnya, Beliau menjadi sannyasi dan Beliau tenang sentosa. Beliaulah tempat
Caitanya berhenti melakukan kegiatannya kedamaian dan bhakti tertinggi, sebab beliau membuat terdiam orang yang bukan
Berangsur-angsur, penduduk Nadia yang aneh dan dianggap bertentangan dengan penyembah dan tidak mengakui bentuk pribadi Tuhan.” Mahabharata (Dhana-dharma,
mulai mengikuti apa yang dilakukan oleh prinsip-prinsip agama Hindu. Kalau hal itu Vishnu Sahasranama Stotra)
Sri Caitanya. Mereka beramai-ramai masih dilakukan, mereka akan ditangkap dan
menyanyikan nama-nama Krishna di jalan- dijebloskan ke dalam penjara. Bagaimana kenyataannya? Apakah ramalan tersebut terpenuhi? Marilah kita simak
jalan dikota Nadia dengan diiringi instrumen Mengetahui hal itu, Sri riwayat hidup Sri Caitanya dan ajaran
musik. Demikianlah, Caitanya lalu yang beliau sampaikan.
gerakan sankirtan Sri mengumpulkan ribuan Sri Caitanya Mahaprabhu dilahirkan di
Caitanya mulai orang pengikutnya dan Mayapur di kota Nadia, Benggala, India
berkembang pesat, mengajak mereka beramai- pada waktu magrib tanggal 23 bulan
bahkan mulai ramai mendatangi rumah Phalguna tahun 1407 Sakabda, atau
menyebar ke daerah Chan Kazi pada malam tanggal 18 Februari 1486. Pada saat Sri
diluar Nadia. hari. Ribuan orang itu Caitanya dilahirkan, ada gerhana bulan.
Sri Caitanya membawa obor dan Sesuai dengan kebiasaan pada saat-saat
mengajarkan bahwa mengepung rumah Chan seperti itu, para penduduk Nadia sedang
orang hendaknya Kazi sambil menyanyikan mandi di sungai Bhagirati (Gangga) dengan
mengucapkan nama- Maha Mantra Hare Krishna. mengucapkan “haribol” dengan suara
nama suci Tuhan dan Kazi menjadi ketakutan, lalu keras-keras. Ayah Sri Caitanya bernama
memuja Tuhan Yang Esa dan Maha mengajak Sri Caitanya berdialog panjang lebar. Jagannatha Misra adalah seorang
Tunggal. Para brahmana kolot di kota Nadia Sri Caitanya, yang tidak lain adalah brahmana miskin yang mengikuti ajaran
dan sekitarnya yang terbiasa memuja penjelmaan Sri Krishna sendiri, bahkan Weda. Ibu Sri Caitanya bernama Sacidevi
banyak dewa merasa terganggu dan iri hati mengutip ayat-ayat Al-Quran dan adalah wanita yang memiliki segala sifat
pada keberhasilan Sri Caitanya. Orang- digabungkan dengan sloka-sloka Weda untuk yang baik. Sri Caitanya berwajah sangat
orang Hindu ini kemudian mengadukan membuktikan bahwa apa yang dilakukan oleh tampan, wajah dan anggota badannya
perbuatan Sri Caitanya itu kepada Sri Caitanya tidak bertentangan dengan prinsip- berwarna kuning keemasan. Menurut Jabir (1997) pada masa itu, kota Navadvipa merupakan
penguasa kota Navadvipa. Mereka prinsip kitab suci. Chan Kazi mengutip ayat kota yang menjadi pusat belajar yang menyaingi kota Benares, kota yang menjadi pusat
menuduh Sri Caitanya telah merusak dan Al-Quran untuk membenarkan pembunuhan terbesar bagi para pengikut Adi Sankaracarya. Kakek Sri Caitanya, Pandit Nilambara Cakravati,
menghancurkan tradisi turun temurun yang sapi, namun Sri Caitanya mengutip lebih seorang ahli ilmu perbintangan yang terkenal, meramalkan bahwa Caitanya akan menjadi
dilakukan oleh para brahmana itu, yaitu banyak ayat Al-Quran yang membuktikan tokoh besar pada masanya. Cahaya badannya yang keemasan membuat Caitanya dikenal
pemujaan kepada banyak dewa, yang bahwa pembunuhan sapi bahkan tidak pula sebagai Gauranga. Dalam bahasa Sanskerta, “gaura” berarti emas, sedangkan “angga”
semuanya dianggap Tuhan. dibenarkan dalam Al-Quran sendiri. artinya anggota badan. Dalam usia sepuluh tahun, Sri Caitanya telah menjadi seorang sarjana
Pada masa itu, kota Navadvipa yang terpelajar dalam bidang logika, tata bahasa, ilmu berpidato, dan menguasai berbagai
dibawah penguasaan seorang muslim. Ingin koleksi lengkap atau berlangganan
kitab suci. Karena itulah ia juga digelari sebagai Nimai Pandit. Disebut nimai karena beliau
Ketua pengadilan di kota itu dijabat oleh Newsletter Sanatana Dharma?
terlahir di bawah pohon nim (pohon nimbo). Kata pandit menunjukkan gelar bagi orang yang
Chan Kazi, seorang pemeluk Islam yang Kirimkan pengganti biaya cetak dan biaya
sangat terpelajar. Semua sarjana terpelajar kota Nadia mengakui kehebatan Sri Caitanya,
taat. Sebagai seorang jaksa, ia merasa perangko Rp 2.500 per edisi untuk Anda yang
yang menjadi semakin termasyur setelah ia berhasil mengalahkan Kesava Misra dari Kasmir,
berkewajiban untuk menindaklanjuti berada di luar kota Yogyakarta.
seorang pandit besar pada masa itu, dalam debat yang dilakukan dihadapan orang banyak.
laporan para brahmana itu. Nama : SURYANTO
No. acc : 228.007236880.901 .
8 Bank BNI Cab. UGM Yogyakarta Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 5
Pada zaman Kali, memancarkan cahaya matahari. Sekarang, Jadi, pada dasarnya kita hanya sama dalam
orang cerdas misalnya kita berada dalam suatu kamar yang kualitas, namun berbeda jauh dalam
bersama-sama diterangi cahaya matahari. Dapatkah kita kuantitas. Inilah yang dimaksud oleh Sri
memuji nama-nama mengatakan bahwa matahari berada dalam Caitanya dengan filsafat
suci Tuhan untuk kamar kita, hanya karena adanya cahaya acintya bedhaabheda-tattva.
menyembah Sri Caitanya mengajarkan filsafat
matahari dalam ruangan kita? Tentu saja
penjelmaan Tuhan tersebut melalui cara memuji nama suci
tidak!
Yang Maha Esa yang
Jadi, matahari dan cahaya matahari sama Tuhan. Beliau mengajarkan bahwa nama
senantiasa
menyanyikan nama sekaligus berbeda pada saat yang sama. suci Tuhan merupakan penjelmaan Tuhan
Krishna.Walaupun Begitu pula Tuhan dan ciptaan-Nya. dalam bentuk suara. Oleh karena Tuhan
wajah Beliau tidak Menurut Weda, Tuhan memiliki tiga sifat Yang Maha Esa adalah keseluruhan yang
hitam, Beliau adalah utama yaitu sat, cit, dan ananda. Sat artinya mutlak, tidak ada perbedaan antara nama
Krishna Sendiri. kekal, Tuhan Maha Kekal. Cit artinya penuh suci Tuhan dengan bentuk rohani Tuhan.
Beliau diiringi oleh pengetahuan (full of knowledge), Tuhan Maha Dengan mengucapkan nama suci Tuhan
rekan-rekan, hamba- seseorang dapat mengadakan hubungan
Tahu, segala pengetahuan berasal dari Beliau.
hamba, secara langsung dengan Tuhan Yang Maha
Ananda berarti penuh kebahagiaan (full of
perlengkapan, dan
bliss), Tuhan adalah sumber kebahagiaan Esa melalui getaran suara rohani. Selama
teman-teman-Nya
yang dekat”. sejati. Karena itulah, orang menjadi bahagia seseorang mempraktekkan ucapan getaran
bila ia merasa dekat dengan Tuhan. Tuhan suara tersebut, dia naik tingkat melalui tiga
Sri Caitanya mengajarkan sankirtan, yaitu pengucapan nama-nama suci ( Bhagavata Purana,
11.5.32) memiliki ketiga sifat utama itu tanpa batas. tahap perkembangan : yaitu tingkat ia masih
Tuhan secara beramai-ramai. Beliau selalu disertai oleh Sri Nityanda,
Sebagai atman (roh) kita juga memiliki melakukan kesalahan, tingkat kesalahan
penjelmaan Balarama.
ketiga sifat tersebut. Kita kekal, roh tidak yang dilakukan dihilangkan, lalu tingkat
Pada saat berusia 14 atau 15 tahun, Sri Caitanya menikah dengan Laksmi devi, putra pernah mati, hanya menggantikan badan. Roh rohani.
Vallabhacarya yang juga berasal dari Nadia. Namun, tidak lama kemudian Laksmidevi tidak pernah diciptakan, sebagaimana Tuhan Pada tingkat seseorang masih melakukan
meninggal dunia akibat gigitan ular berbisa. Atas permintaan ibunya, Sri Caitanya menikah juga tidak diciptakan. Kita juga penuh kesalahan, barangkali ia menginginkan
lagi dengan Visnupriya, putri Raja Pandita Sanatana Misra. Saat berusia 16 tahun, Sri pengetahuan, namun saat ini kesadaran kita segala jenis kebahagiaan material, tetapi
Caitanya diterima sebagai murid oleh seorang guru kerohanian bernama Isvara Puri, seorang sedang tercemari karena kita terperangkap pada tingkat kedua ia menjadi bebas dari
sanyasi waisnawa. Setelah pulang dari Nadia, Nimai Pandit mengajarkan prinsip-prinsip dalam badan jasmani. Kita juga selalu segala pengaruh material. Apabila seseorang
keagamaan, dan sifat kerohanian menjadi begitu kuat dalam Dirinya. Tokoh-tokoh Waisnawa mendambakan kebahagiaan, karena pada sudah berada pada tingkat rohani, ia
yang lebih tua menjadi heran melihat perubahan pada diri pemuda itu. Sebelumnya Nimai dasarnya sifat kita adalah ananda. Bagaimana mencapai kedudukan yang paling
Pandit tidak lebih dari seorang naiyayika yang suka berdebat, seorang smarta yang suka memahami hal ini dalam pengalaman nyata didambakan oleh setiap orang - yaitu cinta
berargumentasi dan seorang ahli pidato yang suka mencela. Sekarang Sri Caitanya hampir sehari-hari? Mudah sekali. Berdirinya rumah bhakti yang murni kepada Tuhan Yang Maha
pingsan kalau beliau mendengar nama Krishna dan beliau bertindak seperti orang yang sakit, menunjukkan bahwa kita ingin terus Esa. Sri Caitanya mengajarkan bahwa inilah
mempunyai semangat tinggi karena pengaruh perasaan rohani. hidup, mencari kekekalan. Berdirinya sekolah, tingkat kesempurnaan tertinggi kehidupan
Sri Caitanya khususnya mengajarkan proses rohani dalam bentuk pengucapan nama- perguruan tinggi, laboratorium, perpustakaan manusia.
nama suci Tuhan. Ajaran Sri Caitanya sama dengan ajaran yang diberikan oleh Sri Kapila, dll adalah untuk memenuhi kebutuhan kita Sri Caitanya kemudian mengajarkan
pengemuka pertama ajaran Sankhya-yoga. Filsafat sankya yang dibenarkan menganjurkan akan hausnya pengetahuan. Kita selalu secara luas gerakan sankirtan kepada
agar seseorang semadi pada bentuk rohani Tuhan. Tidak mungkin kita bermeditasi pada mengejar-ngejar kesenangan duniawi, karena masyarakat luas. Sankirtan adalah
kekosongan ataupun pada sesuatu yang tidak memiliki sifat pribadi. Sri Caitanya Mahaprabhu kita ingin bahagia. Itulah cermin ketiga sifat pengucapan nama-nama suci Tuhan yang
mengajarkan filsafat yang disebut dengan Acintya bedhaabedha-tattva. Menurut filsafat itu, sat, cit, dan ananda. dilakukan secara beramai-ramai, dengan
tersebut, Tuhan Yang Maha Esa sama dengan ciptaan-Nya dan pada waktu yang samaberbeda Jadi, ketiga sifat itu sama-sama dimiliki diiringi alat-alat musik tradisional. Sri
dari ciptaan itu. Contoh yang baik untuk memahami filsafat tersebut adalah sebagai berikut. oleh Tuhan dan oleh ciptaan-Nya. Namun, Caitanya khususnya menganjurkan agar
Cahaya matahari dan bola matahari dapat dikatakan sebagai dua obyek yang sama namun makhluk hidup hanya memiliki dalam seseorang mengucapakan Maha Mantra
sekaligus berbeda pada saat yang sama. Tidak ada cahaya matahari kalau tidak ada bola jumlah kecil sifat-sifat tersebut, sedangkan Hare Krishna yang telah ditetapkan dalam
matahari sebagai sumbernya. Sebaliknya, bola matahari tidak akan bermanfaat kalau tidak Tuhan memilikinya tanpabatas.
Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 6 Sanatana dharma Edisi 10 / Maret 2005 7

Anda mungkin juga menyukai