Anda di halaman 1dari 3

More

pebimahendra@gmail.com
Dashboard
Sign Out

Cerita Rakyat Pulau Dewata


Blog ini dibuat untuk mengingat kembali dan melestarikan cerita rakyat yang pernah terjadi, khususnya kisah kisah yang berkaitan
dengan umat hindu, baik didalam maupun diluar pulau dewata. Agar tetap lestari dan tak termakan oleh jaman, nantinya kelak agar
anak cucu kita mengetahui sejarah dan kisah yang pernah terjadi.

RABU, 15 FEBRUARI 2012 FACEBOOK :

Dewa Siwa Sanatana Dha…


10K likes

Çiwa dalam mitologi Hindu dikenal sebagai Dewa tertinggi


dan memiliki banyak Bhakta (Pemuja). Mitos Çiwa dapat Like Page

dijumpai dalam beberapa


kitab suci agama Hindu, yakni
kitab-kitab Brāhmana, Mahābhārata, Purāna, dan
Āgama.Dalam kitab Hindu tertua, Weda Samhita, walaupun
nama Çiwa sendiri tidak pernah dicantumkan, tetapi
sebenarnya benih-benih perwujudan tokoh Çiwa itu sendiri
telah ada, yaitu Rudra.

Kelahiran Rudra

Kitab
Satapatha-Brāhmana, menceritakan tentang kelahiran
Rudra. "Diceritakan bahwa ada seorang kepala keluarga
bernama Prajapati yang memiliki seorang anak laki-laki. Sejak
lahir, anak itu menangis terus, dia merasa
tidak terlepaskan
dari keburukan karena tidak diberi nama oleh ayahnya.
Kemudian Prajapati memberinya nama Rudra, yang berasal
Dewi Parwati, Dewa Siwa dan Dewa Ganesha
dari akar kata rud yang artinya menangis".

Kisah
kelahiran Rudra ini bisa dijumpai pula dalam kitab-kitab Weda Samhita dan kitab Wişņu-Purāna. FACEBOOK ACTIVITY :
"Tersebutlah Dewa Brahmā yang sedang marah kepada anak-anaknya yang diciptakannya pertama kali,
yang tidak menghargai arti
penciptaan dunia bagi semua makhluk. Akibat kemarahannya itu, tiba-tiba dari TWITTER
kening Brahma muncul seorang anak yang bersinar seperti Matahari. Anak yang baru “lahir” itu diberi nama
Rudra. Dari tubuhnya yang setengah laki-laki dan setengah perempuan itu “lahir” anak berjumlah sebelas
Follow @ceritadewata
orang. Badan Rudra yang berjumlah sebelas itu, menurut kitab Wişņu-Purāna merupakan asal mula Ekadasa
Rudra".
TAGS :
Riwayat
kelahiran Rudra menurut Mārkandeya Purāna disebabkan oleh keinginan Brahmā untuk Agama Hindu
(1)
mempunyai anak yang menyerupai dirinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Brahmā pergi bertapa. Awatara
(2)
Tengah bertapa, tiba-tiba muncul seorang anak laki-laki berkulit merah kebiru-biruan menangis di
Cerita dan Legenda Umat Hindu
pangkuannya. Ketika ditanya mengapa, anak itu menjawab bahwa ia menangis
karena minta nama. (26)
Brahmā memberinya nama Rudra. Namun, ia tetap menangis dan meminta nama lagi. Itu dilakukannya
Epos
(2)
hingga tujuh kali, sehingga Brahmā memberi tujuh nama, masing-masing Bhawa, Sarwa, Isāna, Pasupati,
Filosofi
(2)
Bhîma, Ugra, dan Mahādewa, di samping Rudra. Kedelapan nama itu adalah nama-nama aspek Çiwa
Hari Raya
(5)
dalam kelompok Murtyastaka. Kisah yang sama terdapat dalam Wisnu-Purāna.
Kerajaan Hindu
(2)
Para Dewa Dewi
(8)
Çiwa Mahādewa
Upacara
(1)
Dalam
kitab Mahābhārata, Dewa Siwa lebih sering disebut sebagai Mahādewa, yaitu Dewa tertinggi di
antara para dewa. Kitab itu juga menjelaskan asal mula
Çiwa mendapatkan sebutan demikian. Pada
ARSIP BLOG
suatu waktu, para dewa menyuruh
Çiwa membinasakan makhluk-makhluk jahat yang tinggal di Tripura.
Arsip Blog
Untuk menghadapi makhluk-makhluk itu, Çiwa diberi setengah kekuatan dari masing-masing dewa, dan
setelah dapat memusnahkan makhluk-makhluk itu, Çiwa dianggap sebagai dewa tertinggi.
TRANSLATE TO YOUR LANGUAGE
Pertama
kalinya Çiwa atau Rudra disebut Mahadewa terdapat dalam Yajur-Weda putih. Dalam




Mahābhārata bagian Bhismaparwa, Çiwa yang digambarkan berada di Gunung Meru, dikelilingi Umā

beserta pengikutnya itu disebut Pasupati (sloka 219b).





Tweet Translate Widget by Google t


Sementara,
sebutan Maheswara ada dalam kitab CERITA POPULER :
Mahabharata sloka 222a. Sebutan lain untuk Çiwa Sejarah Kabupaten Karangasem
adalah Trinetra, yang artinya bermata tiga. Sebutan Kabupaten Karangasem Dalam
ini didapatkan Çiwa ketika dari keningnya “muncul” menguraikan sejarah Kerajaan
mata ketiga untuk “mengembalikan” keadaan dunia Karangasem, ada dua buah buku
sumber yang dipakai sebagaimana
seperti keadaan semula, yang “terganggu” karena
yang ditulis oleh...
kedua matanya tertutup oleh kedua tangan Parwati,
yang ketika itu
asyik bercengkerama dengan Çiwa. Kisah Singkat Dewa Ruci dan
Untuk mengembalikan keadaan dunia, Çiwa Sang Bima
menciptakan mata ketiga pada keningnya. Dewa Ruci dan Bima Cerita ini
terjadi saat Pandhawa bersama

saudara-saudara sepupunya 

Kurawa, yangsedang bersama
Çiwa Trinetra
sama menimba ilmu p...
Uraian
tentang Çiwa Trinetra juga dijumpai dalam kitab Mahābhārata. Kitab Linga-Purana menjelaskan
Raja Bali, Dalem
timbulnya mata ketiga Çiwa. Sati, anak Daksa istri pertama Çiwa bunuh diri dengan cara terjun ke dalam
Waturenggong
api karena ayahnya, Daksa tidak menghiraukan Ciwa, suaminya. Karena peristiwa itu, Çiwa pergi bertapa Dalem Waturenggong
di atas Gunung Himalaya. Parvati, anak Himawan yang jatuh cinta kepada Çiwa sebenarnya adalah Sati (1460-1550 M) Dalem
“yang lahir kembali”. Waturenggong atau
"Watu Renggong" adalah putra dari
Dalem Ketut Ngulesir sebagaimana
Sementara
itu, makhluk jahat asura Tataka mulai mengganggu para dewa. Menurut ramalan, yang dapat ...
membinasakan makhluk jahat itu hanyalah anak Çiwa. Dalam kebingungan, para dewa memutuskan
untuk “membangunkan” Çiwa. Mereka sepakat meminta pertolongan Dewa Kāma. Dengan upayanya, Dewi Katyayani,
berangkatlah para dewa disertai Parwati ke tempat Çiwa bertapa. Karena keampuhan panah Dewa Penguasa Jodoh
Manusia
Kāma, Çiwa “terbangun”. Çiwa yang sedikit terusik oleh perbuatan Kama membuka mata ketiganya yang
Dewi Katyayani Dewi
menyemburkan api. Api itu membakar Kāma hingga menjadi abu. Pada saat yang bersamaan karena Katyayani Penguasa
keampuhan panah Kāma, Çiwa “jatuh cinta” pada Parwati. Jodoh Manusia. Dalam beberapa
literatur Weda, kita akan
menemukan banyak sekali dewa
Rati,
istri Dewa Kāma yang mendengar kematian suaminya datang menghadap Çiwa dan mohon untuk dan dewi ya...
menghidupkan kembali Kāma. Untuk menghibur rati, Çiwa berjanji bahwa Kāma kelak akan lahir kembali
sebagai Pradhyumna. Kisahnya diakhiri dengan pernikahan Çiwa dan Parwati, serta kelahiran Kumara Awatara Dewa Wisnu
atau Subrahmanya yang dapat membunuh Tataka. Dewa Wisnu, Dewi
Laksmi dan Garuda
Awatara atau Avatar
dalam agama Hindu
Çiwa Nilakantha adalah inkarnasi dari Tuhan Yang
Çiwa
disebut juga Nilakantha karena mempunyai leher yang berwarna biru. Diceritakan pada waktu Maha Esa maupun manifestas...
diadakan pengadukan lautan susu untuk mendapatkan
amrta, turut keluar racun yang dapat
Ida Bhatara Ratu
membinasakan para dewa. Untuk menyelamatkan para dewa, Çiwa meminum racun itu. Parwati yang
Gede Mas Mecaling
khawatir suaminya binasa, menekan leher Çiwa agar racun tidak menjalar ke bawah. Akibatnya racun itu Berikut akan diulas
terhenti di tenggorokan dan meninggalkan warna biru pada kulit lehernya. Sejak itulah Çiwa secara singkat kisah
mendapatkan sebutan baru, Nilakantha. Sugra Pakulun “ Ida
Bhatara Ratu Gede Mas Mecaling ”,
yang didapat dari berbagai
referensi. S...
Asal Mula Atribut Çiwa
Kitab
Suprabhedagama menguraikan mengapa Çiwa mengenakan pakaian kulit harimau, hiasan berupa Bhagawan Drona dan
ular, kijang, dan parasu, serta memakai hiasan bulan sabit, dan tengkorak pada mahkotanya. Pada suatu Dewi Wilutama
Bhagawan
waktu, Çiwa pergi
ke hutan dengan menyamar sebagai pengemis. Istri para pendeta yang kebetulan
Dronacarya
melihatnya jatuh cinta, sehingga para pendeta marah. Dengan kekuatan magisnya mereka menciptakan Bhagawan Wraspati
seekor harimau yang diperintahkan untuk menyerang Çiwa, tapi dapat dibinasakan dan kulitnya dipakai mempunyai putra bernama
Çiwa sebagai pakaiannya. Melihat Çiwa bisa mengalahkan harimau ciptaannya, mereka makin marah Baradwaja yang pernah
memerintah di Negeri Antasangin .
dan menciptakan seekor ular. Ular itu dapat ditangkap
Çiwa dan dibuat perhiasan. Setelah kedua usaha Tatkala memasuki ...
itu gagal, mereka menciptakan kijang dan parasu, tapi kali inipun Çiwa dapat melumpuhkan serangan
para pendeta itu. Sejak kejadian itu, kijang dan parasu menjadi
dua di antara laksana (atribut) Ciwa. Kisah Singkat
Kelahiran Hanoman
Kitab
Kurma Purana menjelaskan asal mula Çiwa mendapat julukan Gajasura-samharamurti. Dikisahkan Sang Hanoman
Alkisah Hiduplah
beberapa orang pendeta sedang bertapa diganggu makhluk jahat yang menjelma sebagai gajah. Çiwa seorang Raksasha
yang dimintai pertolongannya dapat membunuh gajah jelmaan itu. Çiwa yang mengenakan pakaian kulit bernama Rahwana. Raksasha itu
gajah yang dibunuhnya lalau dikenal sebagai Gajasurasamharamurti. menjadi sangat sakti karena ia
keturunan raja dari para ...

Kitab
Kamikagama mengungkapkan mengapa dalam pengarcaannya, Çiwa mengenakan hiasan bulan Kisah Mahabrata
sabit pada jatāmakutanya (mahkota). Datohan, salah seorang putra Brahmā, menikahkan keduapuluh Perang di Kurukshetra
tujuh (=konstelasi bintang) anak perempuannya pada Santiran, Dewa Bulan. Dia minta agar menantunya Perang di Kurukshetra
memperlakukan semua istrinya sama dan mencintainya tanpa membeda-bedakan. Selama beberapa (Devanagari: कु रुक्षेत्र
waktu, Santiran hidup bahagia bersama istri-istrinya, tanpa membeda-bedakan mereka. Dua di antara
युद्ध ), yang merupakan
bagian penting dari wiracarita
seluruh istrinya, Kartikai dan Rogini adalah yang tercantik. Lama-kelamaan, tanpa disadarinya, Santiran Mahābhārata...
Tweet t
lebih memperhatikan keduanya dan mengabaikan
istri-istrinya yang lain. Merasa tidak diperhatikan, 10 Pesan Dang Hyang
Nirartha
mereka mengadu pada ayah mereka. Datohan mencoba menasihati menantunya agar mengubah sikap,
10 (sepuluh) pesan
tapi tidak berhasil. Setelah berunlangkali Santiran diingatkan dan tidak mengindahkan, Datohan menjadi dari  Dang Hyang
marah dan mengutuh menantunya; keenam belas bagian tubuhnya akan hilang satu per satu sampai Nirartha :    1. Tuwi
akhirnya dia akan hilang, mati. Ketika bagian tubuhnya tinggal seperenam belas bagian, Santiran menjadi ada ucaping haji, utama ngwangun
panik dan pergi minta tolong dan perlindungan Intiran. Intiran tidak dapat menolong. Dalam keadaan tlaga, satus reka saliunnya, kasor
ento uta...
putus asa, dia menghadap dewa Brahmā yang menasihatinya agar pergi menghadap Çiwa. Santiran
langsung menuju Gunung Kailasa dan mengadakan pemujaan untuk Çiwa. Çiwa yang berbelas kasihan
kemudian mengambil bagian tubuh Santiran itu dan diletakkan di dalam rambutnya sambil berkata, NEGARA PENGUNJUNG :
“Jangan khawatir, Anda akan mendapatkan kembali bagian-bagian tubuh Anda. Namun,
itu akan kembali
hilang satu per satu. Perubahan itu akan berlangsung terus.” Demikianlah dalam pengarcaannya rambut
Çiwa dihiasi bagian tubuh
Santiran yang berbentuk bulan sabit di samping tengkorak
(ardhacanrakapala). Selain mata ketiga dan hiasan candrakapala, Çiwa juga dikenal mempunyai
kendaraan banteng atau sapi jantan.

Sapi Jantan Wahana Dewa Çiwa


Free counters
Kitab
Mahābhārata menguraikan asal mula sapi jantan
atau banteng menjadi kendaraan Çiwa dalam dua versi.
Versi pertama, Bhisma menjelaskan kepada
Yudistira SEMETON :
mengenai asal mula sapi jantan menjadi wahana Çiwa. - ENSOFTY Antivirus (Dari Bali)
Daksa, atas perintah ayahnya, yakni Brahmā, menciptakan
sapi. Çiwa yang sedang bertapa di dunia terkena susu - ENSOFTY Blog
yang tumpah dari mulut anak sapi yang sedang menyusu
- Musik Indie Bali
pada induknya. Untuk menjaga agar Çiwa tidak marah,
Dakasa menghadiahkan seekor sapi jantan pada Çiwa. - Cerita Umat Hindu
Çiwa sangat senang menerima pemberian itu dan
- Hindu Dharma Blog
dijadikannya kendaraan.

- Indra Balinese
Versi
kedua, mirip cerita di atas, hanya peran Daksa
- Hukum Hindu
dipegang oleh Brahmā. Di
sini Çiwa menjawab pertanyaan Uma mengapa kendaraan Çiwa itu adalah
banteng dan bukan binatang lain. Dikisahkan pada waktu penciptaan pertama, semua sapi berwarna - I Love Hindu
putih dan sangat kuat. Mereka berjalan-jalan penuh kesombongan. Tersebutlah Çiwa sedang bertapa di
Pegunungan Himalaya dengan cara berdiri di atas satu kaki dengan lengan diangkat. Sapi-sapi yang - Hindu Pedia

sombong itu berjalan bergerombol di sekeliling Çiwa, sehingga ia kehilangan keseimbangan. Atas - Dharma Tula
kejadian itu, Çiwa sangat marah dan dengan mata ketiganya ia membakar sapi-sapi yang sombong itu,
sehingga warna mereka berubah hitam. Itulah sebabnya ada sapi berwarna hitam. Banteng yang melihat - Departa Lahne
kejadian itu mencoba melerai dan meredakan amarah Çiwa. Sejak itu banteng menjadi kendaraan Çiwa.
- Cyber Dharma Indonesia
Sapi-sapi yang melihat dan mengakui kehebatan dan kesaktian Çiwa sangat kagum dan mengangkatnya
sebagai pemimpin, serat memberi julukan Gopari pada Çiwa. - Rudra Deva

- Serba Serbi Hindu Purana

Sumber :  - Artikel Ajaran Agama Hindu


- I Made's Site
- Buletin Jaganatha Jakarta
- http://dharmatula.blogspot.com/2010/03/dewa-shiva.html 
Like Share 260 people like this. Be the first of your friends.

Bila anda menyukai artikel ini, klik tombol 'Like'. Dan bila anda ingin membagikan artikel ini di facebook, klik tombol 'Send' atau tombol
Radio Internetne Nak Bali
Tweet
Streaming 24 jam dengan lagu-lagu
'Share'
Bali, Gamelan Bali, Gong Kebyar,
0 Comments Sort by Newest Wayang Cenk Blonk dan Seni Adat
Budaya Bali lainnya.

(Radio Internetne Nak Bali)

Add a comment...

Facebook Comments Plugin

at
15.40

Tags:
Para Dewa Dewi

104 komentar: Tweet t

Anda mungkin juga menyukai