Anda di halaman 1dari 11

Om swastyastu

Skanda purana
Dosen pengempu:Ni wayan seruni,Ap,BBA,S.Ag,M.Si
Penyaji:Tri ari yanto

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG


PENDIDIKAN AGAMA HINDU NON REGULAR
2022/2023
Pokok bahasan

a. Sarga/penciptaan awal
b. Prati sarga/penciptaan ke dua
c. vamsa/keturunan raja raja
d. Manvantara/perubahan ke manu
e. Vamsanucaritam/keturunan yang akan datang
Latar belakang

• Skanda Purana adalah Mukyapurana terbesar ,
sebuah genre dari delapan belas teks
agama Hindu . Teks tersebut berisi lebih dari 81.000
ayat, dan merupakan sastra Kaumara , berjudul
menurut Skanda , putra Siwa dan Parvati , yang juga
dikenal sebagai Murugan . Meskipun teks tersebut
dinamai Skanda, ia tidak menonjolkan baik atau
kurang menonjol dalam teks ini dibandingkan dengan
Purana terkait Siwa lainnya. Teks tersebut telah
menjadi catatan sejarah penting dan berpengaruh
pada tradisi Hindu yang berkaitan dengan dewa
perang Skanda. 
sarga dalam skanda purana
elemen dasar dunia adalah Asat atau ketiadaan
yang sama dengan Aditi yaitu ketidakterbatasan.
Semua yang ada adalah Diti yaitu yang terikat.
menyatakan bahwa alam semesta diciptakan
oleh Brahman dari unsur yang sudah
ada. Hiranyagharba atau "Janin Emas" muncul
dari lautan yang memenuhi angkasa lalu dari
dalamnya muncul Brahma yang membangun
dunia yang masih kacau tanpa bentuk agar
teratur rapi.
prati sarga dalam sekanda purana

• bagian atas alam semesta terdiri dari tujuh lapisan. Tujuh lapisan
tersebut dikenal dengan istilah Saptaloka (tujuh alam). Bhurloka
adalah lapisan yang paling bawah yang didiami para butha,dan
raksasa; Bhuwahloka adalah lapisan alam di atasnya yang didiami
oleh para manusia;tempat bumi berada. Swahloka atau Swargaloka
atau surga adalah kediaman para dewa yang dipimpin oleh
dewa Indra; Mahaloka adalah kediaman Resi Bhrigu; Janaloka
adalah kediaman Sapta Resi; Tapaloka merupakan kediaman ras
makhluk yang disebut Weragi; Satyaloka atau Brahmaloka
merupakan kediaman penguasa satu alam semesta yakni
dewa Brahma
manvantara dalam skanda
Manvantara adalah satu putaran waktu penciptaan dan penghancuran. Satu orang
Manu memerintah setiap satu periode Manvantara. Hingga sekarang telah ada enam
manvantara, nama dari setiap Manu itu adalah Svayambhuva, svarocasa, Outtami,
Yamada, Raivata dan caksusa. Vaivasvata, putra Surya adalah manu yang memerintah
pada manvantara yang ketujuh. Setiap manvantara memiliki dewa dan rsi yang
tersendiri. Dewa-dewa pada manvantara sekarang ini adalah para Aditya, para vasu
dan para Rudra, sedangkan yang mendapat gelar Indra yaitu pemimpin para dewa
adalah Purandara. Nama para rsi yang ada pada manvantara sekarang ini adalah
Vasistha, Kasyapa, Atri, Jamadagni, Gautama, Vishvamitra, Bharadvaja. Sekarang
tujuh Manvantara telah berlalu namun ada tujuh Manvantara lagi yang akan datang
yaitu Savarni, Daksasarvani, Brahmasarvani, Dharmasarvani, Savarna, Rouchaya, dan
Bouthaya. Dikatakan bahwa diakhir perputaran empat yuga, veda-veda akan
dihancurkan dan pada permulaan satya yuga setiap manu akan mengadakan perbaikan
atas penyimpanganpenyimpangan terhadap isi kitab suci. Dalam setiapa Manvantara,
manu tujuh rsi, indra, para dewa, dan para raja diciptakan kembali, setiap empat belas
manvantara membentuk satu kalpa. Dan diakhiri satu kalpa tibalah malamnya Brahma
dan sepanjang malam itu, Visnu dalam wujud Brahma tertidur diatas air yang
menggenangi seluruh semesta.
vamsa dalam skanda purana

Parikesit Mandrawati

Janamejaya Vapushtama

Satanika Sankukarna

Aswamedhatta
Pernikahan antara parikesit dengan mandrawati
mempunyai anak laki-laki bernama janamejaya
selanjutnya beliau menikah dengan vapustama. dari
pernikahan tersebut memiliki tiga orang anak yaitu
satanika ,sankukarna,aswamedata
Vamsanucaritam dalam skanda purana

Indrasena
Ada seorang raja yang tamak dan jahat bernama indrasena. Tujuan utama dari
hidupnya hanyalah untuk menimbun kekayaan sebanyak-banyaknya. Dua kata
yang selalu di ucapkannya, yaitu”ahara” yang berarti “mengumpulkan membawa
dan memilih” sedangkan “prahara” artinya “memukul atau menghukum”. Hal
tersebut yang selalu di lakukan oleh indrasena, mengumpulkan harta dengan
menyakiti orang lain. Tapi ia sangat terkejut ketika ia mati dan di bawa ke surga
oleh dewa yama, bukan ke neraka. Hara adalah salah satu nama Siva. Tanpa
mengetahui dan menyadari artinya , raja Indrasena telah menyebutkan nama Siva
dengan mengucapkan kata, “A-hara” dan “pra-hara”. Hal ini memberikan
simpanan pahala pada indrasena, dengan terus mengingat nama siva dalam hatinya
dan menjadi penyembahnya. Siapapun memuja Siva, membersihkan kuilnya,
menyalakan lampu suci, dupa dan cermin atau membangun kuil untuknya akan
mengumpulkan simpanan pahala yang banyak. Orang yang mengunjungi kuil siva
sekali, dua atau tiga kali sehari, akan di berkahi Siva.
Terimakasih
Om santi santi santi om

Anda mungkin juga menyukai