MASING
Dalam ajaran agama Hindu, Matsya (Dewanagari :मममममम; IAST: matsya) adalah
awatara Wisnu yang berwujud ikan raksasa. Dalam bahasa Sanskerta, kata matsya sendiri
berarti ikan. Menurut mitologi Hindu, Matsya muncul pada masa Satyayuga, pada masa
pemerintahan Raja Satyabrata (lebih dikenal sebagai Maharaja Waiwaswata Manu), putra
Wiwaswan, dewa matahari. Matsya turun ke dunia untuk memberitahu Maharaja Manu
mengenai bencana air bah yang akan melanda bumi. Ia memerintahkan Maharaja Manu untuk
segera membuat bahtera besar.
Kisah dengan tema serupa juga dapat disimak dalam kisah Nabi Nuh, yang konon membuat
bahtera besar untuk melindungi umatnya dari bencana air bah yang melanda bumi. Kisah
dengan tema yang sama juga ditemukan di beberapa negara, seperti kisah dari penduduk asli
Amerika dan dari Yunani.
2. Kurma Awatara, sang kura-kura, muncul saat Satya Yuga
Dalam agama Hindu, Kurma (Sanskerta: ममममम; Kurma) adalah awatara (penjelmaan)
kedua dewa Wisnu yang berwujud kura-kura raksasa. Awatara ini muncul pada masa
Satyayuga. Menurut kitab Adiparwa, kura-kura tersebut bernama Akupa.
Menurut berbagai kitab Purana, Wisnu mengambil wujud seekor kura-kura (kurma) dan
mengapung di lautan susu (Kserasagara atau Kserarnawa). Di dasar laut tersebut konon
terdapat harta karun dan tirta amerta yang dapat membuat peminumnya hidup abadi. Para
Dewa dan Asura berlomba-lomba mendapatkannya. Untuk mangaduk laut tersebut, mereka
membutuhkan alat dan sebuah gunung yang bernama Mandara digunakan untuk
mengaduknya. Para Dewa dan para Asura mengikat gunung tersebut dengan naga Wasuki
dan memutar gunung tersebut. Kurma menopang dasar gunung tersebut dengan
tempurungnya. Dewa Indra memegang puncak gunung tersebut agar tidak terangkat ke atas.
Setelah sekian lama tirta amerta berhasil didapat dan Dewa Wisnu mengambil alih.
Kurma juga nama dari seorang resi, putra Gretsamada.
6. Parasurama Awatara, sang Rama bersenjata kapak, muncul saat Treta Yuga
Parasurama (Dewanagari: ममममममममममममम; IAST: Parashurāma Bhārgava) atau
yang di Indonesia kadang disebut Ramaparasu, adalah nama seorang tokoh Ciranjiwin (abadi)
dalam ajaran agama Hindu. Secara harfiah, namaParashurama bermakna "Rama yang
bersenjata kapak". Nama lainnya adalah Bhargawa yang bermakna "keturunan Maharesi
Bregu". Ia sendiri dikenal sebagai awatara Wisnu yang keenam dan hidup pada zaman
Tretayuga. Pada zaman ini banyak kaum kesatria yang berperang satu sama lain sehingga
menyebabkan kekacauan di dunia. Maka, Wisnu sebagai dewa pemelihara alam semesta lahir
ke dunia sebagai seorang brahmana berwujud angker, yaitu Rama putra Jamadagni, untuk
menumpas para kesatria tersebut.