Dalam ajaran agama Hindu, Matsya (Dewanagari :मततततय; IAST: matsya) adalah awatara
Wisnu yang berwujud ikan raksasa. Dalam bahasa Sanskerta, kata matsya sendiri berarti ikan.
Menurut mitologi Hindu, Matsya muncul pada masa Satyayuga, pada masa pemerintahan Raja
Satyabrata (lebih dikenal sebagai Maharaja Waiwaswata Manu), putra Wiwaswan, dewa
matahari. Matsya turun ke dunia untuk memberitahu Maharaja Manu mengenai bencana air bah
yang akan melanda bumi. Ia memerintahkan Maharaja Manu untuk segera membuat bahtera
besar.
Kisah dengan tema serupa juga dapat disimak dalam kisah Nabi Nuh, yang konon membuat
bahtera besar untuk melindungi umatnya dari bencana air bah yang melanda bumi. Kisah
dengan tema yang sama juga ditemukan di beberapa negara, seperti kisah dari penduduk asli
Amerika dan dari Yunani.
6. Parasurama Awatara, sang Rama bersenjata kapak, muncul saat Treta Yuga
P
a
r
a
s
u
r
a
m
a
प
र
तत
तत
त
म
तत
ततगव ; IAST: Parashurāma Bhārgava) atau yang di Indonesia kadang disebut Ramaparasu,
adalah nama seorang tokoh Ciranjiwin (abadi) dalam ajaran agama Hindu. Secara harfiah,
namaParashurama bermakna "Rama yang bersenjata kapak". Nama lainnya
adalah Bhargawa yang bermakna "keturunan Maharesi Bregu". Ia sendiri dikenal sebagai
awatara Wisnu yang keenam dan hidup pada zaman Tretayuga. Pada zaman ini banyak kaum
Dalam agama Hindu, Rama (Sanskerta: ककक; Rāma) atau Ramacandra (Sanskerta:
ककककककककक; Rāmacandra) adalah seorang raja legendaris yang terkenal dari India yang
konon hidup pada zaman Tretayuga, keturunan Dinasti Surya atau Suryawangsa. Ia berasal dari
Kerajaan Kosala yang beribukota Ayodhya. Menurut pandangan Hindu, ia merupakan awatara
Dewa Wisnu yang ketujuh yang turun ke bumi pada zaman Tretayuga. Sosok dan kisah
kepahlawanannya yang terkenal dituturkan dalam sebuah sastra Hindu Kuno yang
disebut Ramayana, tersebar dari Asia Selatan sampai Asia Tenggara. Terlahir sebagai putera
sulung dari pasangan Raja Dasarata dengan Kosalya, ia dipandang sebagai Maryada
Purushottama, yang artinya "Manusia Sempurna". Setelah dewasa, Rama memenangkan
sayembara dan beristerikan Dewi Sita, inkarnasi dari Dewi Laksmi. Rama memiliki anak kembar,
yaitu Kusa dan Lawa.
(
D
e
w
a
n
a
g
a
r
i
:
9. Buddha Awatara, pangeran Siddharta Gautama, muncul saat Kali Yuga
तत
ततण; IAST: kṛṣṇa; dibaca [ˈkr̩ʂɳə]) adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu,
berwujud pria berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu
merak. Dalam seni lukis dan arca, umumnya ia digambarkan sedang bermain seruling sambil
berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Legenda Hindu dalam
kitab Purana dan Mahabharata menyatakan bahwa ia adalah putra kedelapan Basudewa dan
Dewaki, bangsawan dari kerajaan Surasena, kerajaan mitologis di India Utara. Secara umum, ia
dipuja sebagai awatara (inkarnasi) Dewa Wisnu kedelapan di antara sepuluh awatara Wisnu.
Dalam beberapa tradisi perguruan Hindu, misalnya Gaudiy Waisnawa, ia dianggap sebagai
manifestasi dari kebenaran mutlak, atau perwujudan Tuhan itu sendiri, dan dalam tafsiran kitab-
kitab yang mengatasnamakan Wisnu atau Kresna, misalnyaBhagawatapurana, ia dimuliakan
sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Bhagawatapurana, ia digambarkan sebagai
sosok penggembala muda yang mahir bermain seruling, sedangkan dalam
wiracaritaMahabharata ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, sakti, dan
Dalam agama Hindu, Gautama Buddha muncul dalam kitab Purana (Susastra Hindu) sebagai
awatara (inkarnasi) kesembilan di antara sepuluh awatara (Dasawatara) Dewa Wisnu.
Dalam Bhagawatapurana, Beliau disebut sebagai awatara kedua puluh empat di antara dua
puluh lima awatara Wisnu. Kata buddha berarti "Dia yang mendapat pencerahan" dan dapat
mengacu kepada Buddha lainnya selain Gautama Buddha, pendiri Buddhisme yang dikenal
pada masa sekarang.
Berbeda dengan ajaran Hindu, ajaran Gautama Buddha tidak menekankan keberadaan "Tuhan
sang Pencipta" sehingga agama Buddha termasuk bagian dari salah satu
aliran nāstika (heterodoks; secara harfiah berarti "Itu tidak ada") menurut aliran-aliran agama
Dharma lainnya, seperti Dwaita. Namun beberapa aliran lainnya, seperti Adwaita,sangat mirip
dengan ajaran Buddhisme, baik bentuk maupun filsafatnya
a
j
a
r
a
n
a
g
a
m
a
H
i
n
d
u
,
K
a
l
k
i
(
D
e
w
a
n
a
g
a
r