Anda di halaman 1dari 16

AGAMA RAJA PURNAWARMAN

DARI TARUMANEGARA :
BENARKAH IA PEMUJA MITHRA-
SURYA ?
AGUNG DWI NUGROHO
KHAOLIL MUDLAAFAR
 Pembahasan tentang agama di jaman kerajaan Tarumanegara (abad v masehi)
memang tidak banyak dijumpai. Hal ini kemungkinan karena kerajaan ini tidak
banyak meninggalkan sisa-sisa sarana ibadah yang sangat diperlukan untuk
merekonstruksi kehidupan beragama pada kerajaan tersebut.
 Beberapa arca dan sisa-sisa bangunan suci yang ditemukan di daerah
Tarumanegara, yaitu antara lain 2 buah arca Visnu dari Cibuaya, sebuah arca
Siwa yang kemudian disebut Rajarri oleh W.F. Stutterheim atau Saurarsi oleh J.L
Moens yang ditemukan di Jakarta. Peninggalan lainnya yang sangat berharga dari
masa tersebut adalah 5 buah prasasti batu, yaitu Prasasti Ciaruteun, Prasasti
Jambu, Prasasti Tugu, Prasasti Kebon kopi dan Prasasti Cidanghiang atau
Prasasti Lebak.
Prasasti Ciaruteun
 Isi :
Vikrantasyavanipateh
Srimatah purnnavarmmanah
Tarumanagararendrasya
Visnor iva padadvayam

 Terjemahan:
Sepasang telapak kaki seperti (tapak kaki) Visnu ini ( milik ) yang mulia sang
Purnavarman, Raja Tarunanegara, raja besar, penguasa dunia (dengan tiga
langkahnya).
 Kata vikranta sendiri sering diterjemahkan dengan “gagah berani” atau “gagah
perwira”. Kata ini berasal dari kata kram+vi yang berarti “melangkah atau
menapak”, dan mempunyai arti khusus yaitu dihubungkan dengan tiga langkah
Visnu (trivikram) dari kitab Veda.
 Dalam kitab ini dijelaskan bahwa Visnu dengan 3 langkahnya mempunyai sifat-
sifat dewa matahari, karena seperti matahari, Visnu melakukan perjalanan dari
Timur ke Barat, dan kemudian kembali lagi ke Timur. Disamping memiliki
persamaan sifat dengan matahari, 3 langkah ini menurut Atharva Veda dan
Satapatha Brahmana, memperlihatkan tentang kekuasaan Visnu di seluruh alam
raya, yaitu meliputi darat, laut dan angkasa.
Prasasti Cidanghiang atau Prasasti Lebak
 Isi :
Vikranto ‘y am vaniateh prabhuh satyapara(k)ra(man)
Narendraddvaja bhutena srimatah purnnavarmmanah

 Terjemahan:
inilah penguasa dunia yang mulia
raja Purnavarman, raja besar, pahlawan,
(dan) menjadi panji raja-raja di dunia.
 Prasasti Jambu
 Isi:
Sriman data krtajno narapatir asamo yah pura/ta/r/u/maya/m/ namna sri
purnnavarma prasurari pusarabhedyavi-khyatavarmmo
Tasyedam padavimbadyvayam arinagararotsadane nityadaksam bhaktanam
yandripanam bhavat sukhakaram layabhutam ripunam.
 Tejemahan :
Yang mulia raja yang gemar bersedekah yang tidak ada bandingannya, termasyur
dengan nama Purnavarman, baju zirahnya tang terkenal tidak dapat ditembus oleh
senjata berbagai mjusush.
Sepasang gambar telapak kakinya ini, yang selalu berhasil mengalahkan musuh-
musuhnya, memberi kebahagiaan bagi yang unduk, tetapi merupakan dari musuh-
musuhnya.
 Padaprasasti Jambu yang ditemukan di perkebunan jambu, kira-kira
30 km sebelah barat Bogor, kata vikranta tidak ditemukan, tetapi
lambang kejadian itu yang ada merupakan kata padavimbadvayam
(wujud dari gambar sepasang telapak kaki).
 Gambar telapak kaki ini melambangkan kehadiran seseorang yang
penting atau sakti yang telah lama dijumpai di India maupun di
Indonsia. Sehingga gambar sepasang telapak kaki dalam prasasti
jambu ini adalah lambang kehadiran seseorang, bahkan merupakan
lambang perbuatan seseorang yaitu “perbuatan melangkah tiga” atau
trivikrama Visnu.
 Prasasti Kebon Kopi
Isi:
Jayavisalasya tarume(ndra)sya ha(nt)inah .....
vata-bhasya vibhat idam padadvayam.

Terjemahan :
Dua telapak yang bersinar sampai jauh ini (dan) wujud seperti
dewa angin ini adalah telapak kaki dari gajahnya raja Taruma yang
berkuasa dan jaya.
 Prasasti Tugu
 Isi :
pura rajadhirajena guruna pinabahuna khata khyatam purim prapya
candrabhagarnnavam yayau//
pravarddhamane dvavingsad vatsare sri gunau jasa narendradhvajabhutena srimata
purnavarmmana//
prarabhya phalguna mase khata krsnastami tithau caitra sukla trayodasyam dinais
siddhaikavingsakaih
ayata satsahasrena dhanusamsasatena ca dvavingsena nadi ramya gomati
nirmalodaka//
pitamahasya rajarser vvidaryya sibiravanim brahmanair ggo sahasrena prayati
krtadaksina//
 Terjemahan :
 “Dahulu sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang
mulia dan yang memilki lengan kencang serta kuat yakni Purnnawarmman, untuk
mengalirkannya ke laut, setelah kali (saluran sungai) ini sampai di istana
kerajaan yang termashur. Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja
Purnnawarmman yang berkilau-kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya
serta menjadi panji-panji segala raja-raja, (maka sekarang) dia pun menitahkan
pula menggali kali (saluran sungai) yang permai dan berair jernih Gomati
namanya, setelah kali (saluran sungai) tersebut mengalir melintas di tengah-tegah
tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda (Raja Purnnawarmman).
Pekerjaan ini dimulai pada hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan dan disudahi
pada hari tanggal ke 13 paro terang bulan Caitra,jadi hanya berlangsung 21 hari
lamanya, sedangkan saluran galian tersebut panjangnya 6122 busur. Selamatan
baginya dilakukan oleh para Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang
dihadiahkan”
 Selain dari kelima Prasasti tersebut, berita tertulis mengenai
keagamaan di kerajaan Tarumanegara berasal dari berita Cina,
yaitu berita yang diberikan oleh Fa-Hsien seorang musafir
agama Budha. Pada tahun 414 Masehi, ia pernah singgah di
sebuah tempat bernama Ye-Po-Ti, Ye-Po-Ti sendiri dipercaya
merupakan sebutan dari Pulau Jawa dalam dialek Cina.
Menurut Fa-Hsien, di Ye-Po-Ti jarang yang beragama Budha,
dan banyak orang Brahmana melakukan agama kurang baik.
 Menurut J.L Moens dalam karangannya yang berjudul : “Was
Poernavarman Van Taruma een Saura ?.” Berdasarkan data yang ia
peroleh dari prasasti-prasasti, kemudian ia berpendapat bahwa
agama yang dianut oleh Purnavarman ialah agama Veda. Pendapat
ini didasarkan pada data sebagai berikut :
 1. Dewa Visnu yang disebut dalam prasasti Ciaruteun mempunyai
sifat-sifat dewa matahari. Kata Vikranta yang berarti “menyerang”
dihubungkan dengan trivikrama atau 3 langkah Visnu menurut kitab
Veda, perjalanan yang dilakukan setiap hari dari Timur ke Zenith,
dari Zenith ke barat dan dari Barat kembali lagi ke Timur melalui
suryaloka.
 2. Pada prasasti Jambu yang menyebut baju zirah (varman) yaitu
pakaian Mitha-Surya, yang dikenal dengan nama Ajit, Kavaca, Jag
atpati, Gopati. Nama Purnavarman juga berarti “baju zirah yang
sempurna”. (Moens 1940:91-92). Demikian pula, Purnavarman
diidentifikasikan dengan Indra, karena dikatakan sepanjang vimba
telapak kakinya” bagaikan duri bagi musuh-musuhnya. Duri disini
dapat diartikan sebagai Vajra milik indra, yang mempunyai sifat
dewa matahari pula.
 3. Persamaan dengan Indra terdapat pada prasasti Kebon Kopi
melalui penggambaran gajah sebagai Vahana dewa tersebut.
 Daftar Pustaka
 http://
sejarah-kerajaan-di-indonesia.blogspot.co.id/2013/07/sejarah-kerajaan-tarumanega
ra.html
 http://www.ipsmudah.com/2017/08/5-sumber-sejarah-kerajaan-tarumanegara.html
 https://siwagrha.wordpress.com/2007/09/20/wisnu/
 http://danang1996.blogspot.co.id/2015/05/prasasti-tugu.html
 http://
emhasejarawan.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-kerajaan-tarumanegara-sumber.ht
ml

Anda mungkin juga menyukai