1. KERAJAAN KUTAI
Kerajaan kutai terletak di hulu sungai mahakam, kalimantan timur. Kerajaan ini merupakan kerajaan
bercorak Hindu pertama di nusantara. Sumber utama kerajaan ini adalah tujuh buah batu tertulis yang dikenal
dengan nama yupa yang berbentuk tiang yangdipergunakan untuk mengikat hewan korban yang
diparsembahkan oleh rakyat Kutai kepada para dewa yang dipujanya . (soekmono, pengantar sejarah
kebudayaan indonesia 2. (edisi ketiga 1981). Hal 35)
Yupa tersebut ditulis menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Yupa ini diperkirakan dituluis pada
tahun 400 M(abad ke 5 M). Bahasanya menggunakan sanskerta yang tersususn dalam bentuk syair. Isi prasasti
tersebut antara lain adalah silsilah raja yang mengatakan bahwa Maharaja Kudungga mempunyai seorang
putrabernama Aswawarman yang disamakan dengan Dewa Ansuma (Dewa Matahari). Aswawarman
mempunyai tiga putra, salah seorang yang terkemuka adalah Mulawarman
a) Kehidupan Politik
Raja pertama kutai adalah Kudungga. Namun pada masa pemerintahannya daerah kerajaan
kutai belum mendapat penagaruh Hindu. Hal ini terlihat dari penggunaan namanya yang masih
terlihat sebagai nama indonesia asli. Diperkirakan kudungga adalah seorang kepala suku penduduk
yang belum terpengaruh kebudayaan india. Namun, Berdasarkan keterangan dari prasati yupa,
dijelaskan bahwa kerajaan kutai didirikan oleh Aswawarman yang juga disebut disebut sebagai
dewa Ansuman/ Matahari dan dipandang sebagai Wamcakarta atau pendiri keluarga raja.
(Soekmono. Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia, edisi ke tiga (19881). Hal 35).
Setelah raja kudungga wafat, ia digantikan oleh putranya yang bernama aswawarman.
Kerajaan kutai mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan mulawarman. Raja mulawarman
adalah adalah raja yang bijaksana, kuat dan berkuasa. Selain itu ia juga mampu menjalin hubungan
yang baik dengan kaum brahmana. Hal ini dibuktikan ketika raja mulawarman memberikan 20.000
ekor sapi kepada kaum brahmanna.
b) Kehidupan sosial
Berdasarkan prasasti Yupa di Kutai telah berkembang masyarakat yang memiliki kebudayaan hasil
perpaduan antara unsur budaya India dan budaya lokal.Hal ini dapat dilihat dari golongan masyarakat yang
menguasai bahasa Sanskerta dan dapat menulis huruf Pallawa, yaitu golongan Brahmana.Golongan lainnya
adalah golongan Ksatria yang terdiri dari kerabat Raja Mulawarma. Selain ke dua golongan tersebut terdapat
juga golongan lain yang pada umumnya adalah rakyat Kutai purba yang masih memegang teguh agama asli
leluhur mereka. Agama yang dianut oleh Raja Mulawarman adalah agama Hindu aliran Syiwa, yang dapat
diketahui dari salah satu prasasti Yupa yang menyebutkan tempat dalam tanah yang sangat suci yang di beri
nama Waprakeswara (tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa). Tempat ini selalu berhubungan dengan tigadewa
utama yaitu Brahmana, Wisnu, dan Siwa.
c) Kehidupan Ekonomi
d) Kehidupan Budaya
2. KERAJAAN TARUMANEGARA
Kerajaan Hindu tertua kedua adalah Kerajaan Tarumanegara yang terletak di lembah sungai Citarum,
Jawa Barat. Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 400-500 M, dengan purnawarman sebagai rajanya. (soekmono,
pengantar sejarah kebudayaan Indonesia. (1981). Hal 36)
a. Sumber-sumber sejarah
Prasasti Ciaruteun
Ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, Bogor.Pada prasasti ini hurufnya terdiri dari empat baris
berbentuk puisi India dan juga terdapat lukisan laba-laba dan tapak kaki.Sebagian besar masyarakat meyakini
bahwa tapak itu sebagai tapak kaki Raja Purnawarman yang merupakan penjelmaan kaki Dewa Wisnu.
Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu: Cap
telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).Di
India, cap telapak kaki melambangkan kekuasaan sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti
menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus
pelindung rakyat.
Ditemukan di daerah perkebunan kopi, Kampung Muara Hilir, Cibungbulang, Bogor. Pada prasasti ini terdapat
tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki Gajah Airwata yang merupakan kendaraan Dewa Wisnu
Prasasti Telapak Gajah bergambar sepasang telapak kaki gajah yang diberi keterangan satu baris
berbentuk puisi berbunyi:jayavi s halasya tarumendrsaya hastinah airavatabhasya
vibhatidam padadavayam
Terjemahannya:
.Prasati Kaki Gajah ,, Sepasang kaki Gajah tercetak pada batu ini, konon merupakan Gajah perang
tunggangan Raja Purnawarman yang bernama Airawata
Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan
jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf
Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Purnawarman.
Prasasti Tugu
Prasasti Tugu ditemukan di desa Tugu, Cilincing, Jakarta.Prasasti ini merupakan prasasti
terpanjang dan terpenting. Isinya membbicarakan tentang Purnawarman yang dalam tahun
pemerintahannya yang ke-22 telah menggali sebuah sungai (gomati) yang panjangnya 61222 busur
(12 km) dalam waktu 21 hari, Di samping sungai candrabhaga (kali bekasi). Pekerjaan ini di tutup
dengan pemberian hadiah hadiah 1000 ekor lembu kepada brahmana. (soekmono, pengantar sejarah
kebudayaan Indonesia (1981). Hal 36).
Prasasti Cidanghiang
Ditemukan di tepi sungai Cidanghiang, Kecamatan Munjul, BantenSelatan. Prasasti ini baru ditemukan
tahun 1947 Isi prasasti ini menyebutkan bahwa Raja Purnawarman adalah seorang raja yang agung, pemberani,
dan perwira.
Prasasti Pasir Awi
Ditemukan di Pasir Awi, Bogor. Yang memuat tapak kaki namun prasati ini belum bisa dibaca
Prasasti Muara Cianten
Ditemukan di Muara Cianten, Bogor, namun prasasti mengunakan huruf ikal yang belum bisa di baca.
3. KERAJAAN SRIWIJAYA
a. KehidupanPolitik
Peta kekuasaan sriwijaya
Sumber-sumber sejarah yang dapat digunakan untuk mengetahui kerajaan Sriwijaya,
antara lain sebagai berikut.
1) Prasasti-prasasti (enam di Sumatra Selatan dan satu di Pulau Bangka).
a. Prasasti Kedukan Bukit (605 S/683 M) di Palembang.
Isinya Dapunta Hyang mengadakan perjalanan selama delapan hari dengan membawa
20.000 pasukan dan berhasil menguasai beberapa daerah.Dengan kemenangan itu Sriwijaya
menjadi makmur.
b) Prasasti Talang Tuo (606 S/684 M di sebelah barat Palembang.
Isinya tentang pembuatan Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk
kemakmuran semua makhluk.
c) Prasasti Kota Kapur (608 S/686 M) di Bangka.
d) Prasasti Karang Birahi (608 S/686 M) di Jambi. Parasasti Kota Kapur dan Prasasti Karang
Birahi berisi permohonan kepada dewa untuk keselamatan rakyat dan Kerajaan Sriwijaya.
e) Prasasti Telaga Batu (tidak berangka tahun) di Palembang. Isinya berupa kutukan terhadap
mereka yang melakukan kejahatan dan melanggar perintah raja.
f) Prasasti Palas Pasemah di Pasemah, Lampung Selatan. Isinya wilayah Lampung Selatan
telah diduduki Sriwijaya.
g) Prasasti Ligor (679 S/775 M) di tanah genting Kra.Isinya Sriwijaya diperintah oleh
Darmaseta. Menurut sumber berita Cina yang ditulis oleh I-Tsing dinyatakan bahwa Kerajaan
Sriwijaya berdiri pada abad ke- 7 M. Berdasarkan Prasasti Ligor, pusat pemerintahan
Sriwijaya di Muara Takus, yang kemudian dipindahkan ke Palembang.
(nia kurnia, sholihat irfan. 1983. Kerajaan sriwijaya. Hal 16.Jakarta:)
2). Sumber Berita Asing
Di samping prasasti-prasasti, keberadaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya
beritaberita Cina maupun berita Arab.
a. Berita Cina, diketahui bahwa di daerah Sumatra pada abad ke 7 sudah ada
kerajaan-kerajaan, diantaranya to-lang-p’o-hwang (tulang bawang di Sumatra
selatan), molo-you (jambi), dan kin-li-p’i-che atau che-lifo-che (sriwijaya).
Dari ketrangana diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina yang datang ke
Sriwijaya tahun 671 M dari kanton ke india untuk belajar bahasa sanskerta.
Dari ketrangan I-Tsing juga dapat diketahui bahwa sriwijaya adalah pusat
kegiatan agama budha dengan gurunya yang terkenal cakyakirti.
(Soekmono.Pengantar SKI 2 (1981). Hal 38)
b. Berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau dengan sebutan
Sribuza. Dari berita-berita Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan kebesaran
serta kekayaan Sriwijaya.
Dalam bidang agama, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha yang
penting di Asia Tenggara dan Asia Timur.Agama Buddha yang berkembang di
Sriwijaya ialah aliran Mahayana dengan salah satu gurunya adalah cakyakirti. Bagi
para pendeta tionghoa yang ingin ke india, harus belajar di sriwijaya terlebih dahulu.
(soekmono. 1981. Hal 38)
Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah dengan intinya sering disebut Bumi
Mataram.Daerah ini dikelilingi oleh Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi–
Merbabu, Gunung Lawu, dan Pegunungan Sewu.Daerah ini juga dialiri oleh Sungai
Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo, dan Sungai Bengawan Solo.Itulah sebabnya daerah
ini sangat subur.Di Bumi Mataram diperintah oleh dua wangsa atau dinasti, yaitu Dinasti
Sanjaya yang beragama Hindu (di bagian utara), dan Dinasti Syailendra yang beragama
Buddha (di bagian selatan). Dalam hal pembuatan candi, kedua dinasti dapat bekerja sama,
tetapi di bidang politik terjadi perebutan kekuasaan.
a. Kehidupan Politik
Pada mulanya yang berkuasa di Mataram adalah Dinasti Sanjaya.Bukti adanya
kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dapat diketahui dari Prasasti Canggal yang
ditemukan di kaki Gunung Wukir, Magelang. Prasasti Canggal dikeluarkan oleh Raja
Sanjaya dengan berangka tahun berbentuk candrasengkala berbunyi srutiindriyarasa
atau tahun 654 Saka=732 M berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
Isi pokok Prasasti Canggal adalah pendirian sebuah lingga khusus (Lambang siwa)
di Bukit di daerah kunjarakunja oleh raja sanjaya. Dari keterangan prasasti canggal
tersebut juga diketahui bahwa sanjaya dianggap sebagai wamcakarta (pendidri
kerajaan).(soekmono. 1981. Hal 40)
Petunjuk lain tentang Sanjaya adalah Prasasti Mantyasih atau Prasasti Kedu yang
dibuat oleh Raja Balitung. Prasasti itu menyebutkan bahwa Sanjaya adalah raja
pertama ( wangsakarta) dengan ibu kota kerajaannya di Mdang ri Poh Pitu. Dalam
prasasti itu juga disebutkan raja-raja yang pernah memerintah, seperti berikut:
1) Sanjaya; 6). Pikatan;
2) Panangkaran; 7) . Kayuwangi;
3) Panunggalan; 8) . Watuhumalan;
4) Warak; 9). Balitung.
5) Garung;
Prasasti Dinoyo di Jawa Timur tahun 706 menyebutkan adanya Raja Gajayana yang
mendirikan tempat pemujaan Dewa Agastya (perwujudan Siwa sebagai Mahaguru )
diwujudkan pula dalam bentuk lingga. Di samping itu, juga didirikan Candi Badut dengan
berlanggam candi Jawa Tengah.
Prasasti Kalasan tahun 778 M menyebutkan bahwa keluarga Syailendra berhasil
membujuk Panangkaran untuk mendirikan bangunan suci buat Dewi Tara (istri Buddha) dan
sebuah biara untuk para pendeta.Panangkaran juga menghadiahkan Desa Kalasan kepada
sanggha.
Pada Prasasti Balitung yang berangkatahun 907 M disebutkan nama keluarga raja-
raja keturunan Sanjaya memuat nama Panangkaran. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pada waktu itu Dinasti Sanjaya dan S-ailendra sama-sama berperan di Jawa
Tengah.Dinasti Sanjaya di bagian utara dengan mendirikan candi Hindu, seperti Gedong
Sanga di Ungaran, Candi Dieng di DataranTinggi Dieng.
Adapun Dinasti Syailendra dibagian selatan dengan mendirikan candi Buddha,
seperti Borobudur, Mendut, dan Kalasan.Dalam Prasasti Kelurak (di daerah Prambanan)
tahun 782 disebutkan tentang pembuatan Arca Manjusri sebagai perwujudan Buddha,
Dharma, dan Sanggha yang dapat disamakan dengan Brahma, Wisnu, dan Siwa.Mungkin
sekali bangunan sucinya ialah Candi Lumbung yang terletak di sebelah utara Prambanan.Raja
yang memerintah pada waktu itu ialah Indra.Pengganti Indra yang terkenal ialah
Smaratungga yang dalam pemerintahannya mendirikan Candi Borobudur tahun 824.
Di bawah pemerintahan putri Smaratungga, yakni Pramodhawardani Ddinasti
Syailendra dan Sanjaya menjadi satu karena perkawinnya dengan Rakai Pikatan yang
kemudian membangun candi-candi Buddha dan Hindu. Misalnya, Candi Plaosan yang
merupakan candi Buddha banyak disebut nama Sri Kahulunan Sri Pikatan dapat diartikan
nama Sri Kahulunan adalah gelar Pramodhawardani. Rakai Pikatan
mendirikan candi Hind yakni Candi Prambanan (Loro Jonggrang) yang sangat megah.
Dengan dibangunnya candi Hindu dan Buddha yang berdekatan menggambarkan adanya
kerukunan beragama di Bumi Mataram.
Pada tahun 856 terjadi perubahan besar di Jawa Tengah, Balaputra Dewa (adik
Pramodhawardani) yang pusat –di pegunungan selatan yang terkenal dengan Istana Ratu
Boko berusaha untuk merebut kekuasaan. Namun, ia malah tersingkir dari Jawa Tengah dan
akhirnya melarikan diri ke Sumatra (menjadi raja di Sriwijaya). Jawa Tengah kemudian
sepenuhnya diperintah oleh Dinasti Sanjaya.Raja terakhirnya Raja Wawa dan digantikan
Empu Sendok yang kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur.
b.KehidupanSosial Ekonomi
Kehidupan ekonomi masyarakat bertumpu pada pertanian.Kondisi alam bumi
Mataram yang tertutup dari dunia luar sulit untuk mengembangkan aktivitas perekonominan
dengan pesat.Pada masa Raja Balitung aktivitas perhubungan dan perdagangan
dikembangkan lewat Sungai Bengawan Solo.Pada Prasasti Wonogiri (903) disebutkan bahwa
desadesa yang terletak di kanan-kiri sungai dibebaskan dari pajak dengan catatan harus
menjamin kelancaran lalu-lintas lewat sungai tersebut.
c. Kehidupan Agama dan Kebudayaan
Bumi Mataram diperintah oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Sailendra.Dinasti Sanjaya
beragama Hindu dengan pusat kekuasaannya di utara.Hasil budayanya berupa candi-candi,
seperti Gedong Sanga dan Kompleks Candi Dieng.Sebaliknya, Dinasti Sailendra beragama
Bundha dengan pusat kekuasaannya di daerah selatan. Hasil budayanya , seperti Candi
Borobudur, Mendut, dan Pawon. Semula terjadi perebutan kekuasan, namun kemudian
terjalin persatuan ketika terjadi perkawinan antara Pikatan (Sanjaya) beragama Hindu dengan
Pramodhawardhani (Sailendra) beragama Buddha.Sejak itu agama Hindu dan Buddha hidup
berdampingan secara damai.Hal ini menunjukkan betapa besar jiwa toleransi bangsa
Indonesia.Toleransi ini merupakan salah sifat kepribadian bangsa Indonesia yang wajib kita
lestarikan agar tercipta kedamaian, ketenteraman dan kesejahteraan.
5. KERAJAAN KEDIRI
Sampai setengah abad lebih sejak Airlangga mengundurkan diri tidak ada yang
dapat diketahui dari kedua kerajaan itu.Kemudian hanya Kadiri menunjukkan aktifitas
politik selanjutnya. Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah adalah Sri
Jayawarsa dengan prasastinya yang bernagka tahun 1104 M. Selanjutnya berturut-turut
raja-raja yang berkuasa di Kadiri adalah sebagai berikut : Kameswara (±1115 – 1130),
Jayabaya (±1130 – 1160), 1135), Sarweswara (±1160 – 1170), Aryyeswara (±1170 –
1180), Gandra (1181), Srengga (1190-1200) dan Kertajaya (1200 - 1222).
Pada tahun 1222 terjadilah PerangGanter antara Ken arok dengan
Kertajaya.Ken Arok dengan bantuan para Brahmana (pendeta) berhasil mengalahkan
Kertajaya di Ganter (Pujon, Malang).
Kehidupan Politik
Dalam cerita epos kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok yang berasal dari rakyat
jelata, untuk melegalisasi diri (diakui) sebagai raja ia menempuh du cara yaitu
- menyusun riwayat hidupnya sebagai titisan dewa
- memperistri Ken dedes, karena ia adalah puteri raja
Ken arok sebagai raja pertama kerajaan Singasari bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang
Amurwabhumi dan dinastynya bernama Sanjaya Girindrawangsa (Dinasty Keturunan
Siwa), Ken arok memerintah dari tahun 1222 – 1227 M. untuk lebih jelasnya di bawah ini
di susun silsilah raja-raja Singasari :
Kehidupan ekonomi
Raja di daerah-daerah dan prabu Majapahit selalu memperhatikan kehidupan ekonomi
rakyat. Pertanian, irigasi selalu di perhatikan dan perdagangan selalu digiatkan.
Peninggalan Kebudayaan
- Bangunan-bangunan: candi Panataran, Jabung,Pari dan Tiawangi
- Hasil Sastra :
a. kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca
b. kitab Sutosoma dan Arjunawiwaha karangan Mpu Tantular, di dalamnya
terdapat Bhinneka Tunggal Ika
Hayam Wuruk wafat 1389 di gantikan oleh putrinya Kusumawardhani beserta suaminya
Wirakramawahdhana.