Anda di halaman 1dari 16

Kerajaan Kutai, Tarumanegara dan Kalingga

1. KERAJAAN KUTAI
Kerajaan kutai terletak di hulu sungai mahakam, kalimantan timur. Kerajaan ini merupakan kerajaan
bercorak Hindu pertama di nusantara. Sumber utama kerajaan ini adalah tujuh buah batu tertulis yang dikenal
dengan nama yupa yang berbentuk tiang yangdipergunakan untuk mengikat hewan korban yang
diparsembahkan oleh rakyat Kutai kepada para dewa yang dipujanya . (soekmono, pengantar sejarah
kebudayaan indonesia 2. (edisi ketiga 1981). Hal 35)
Yupa tersebut ditulis menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Yupa ini diperkirakan dituluis pada
tahun 400 M(abad ke 5 M). Bahasanya menggunakan sanskerta yang tersususn dalam bentuk syair. Isi prasasti
tersebut antara lain adalah silsilah raja yang mengatakan bahwa Maharaja Kudungga mempunyai seorang
putrabernama Aswawarman yang disamakan dengan Dewa Ansuma (Dewa Matahari). Aswawarman
mempunyai tiga putra, salah seorang yang terkemuka adalah Mulawarman

a) Kehidupan Politik

Raja pertama kutai adalah Kudungga. Namun pada masa pemerintahannya daerah kerajaan
kutai belum mendapat penagaruh Hindu. Hal ini terlihat dari penggunaan namanya yang masih
terlihat sebagai nama indonesia asli. Diperkirakan kudungga adalah seorang kepala suku penduduk
yang belum terpengaruh kebudayaan india. Namun, Berdasarkan keterangan dari prasati yupa,
dijelaskan bahwa kerajaan kutai didirikan oleh Aswawarman yang juga disebut disebut sebagai
dewa Ansuman/ Matahari dan dipandang sebagai Wamcakarta atau pendiri keluarga raja.
(Soekmono. Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia, edisi ke tiga (19881). Hal 35).

Setelah raja kudungga wafat, ia digantikan oleh putranya yang bernama aswawarman.
Kerajaan kutai mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan mulawarman. Raja mulawarman
adalah adalah raja yang bijaksana, kuat dan berkuasa. Selain itu ia juga mampu menjalin hubungan
yang baik dengan kaum brahmana. Hal ini dibuktikan ketika raja mulawarman memberikan 20.000
ekor sapi kepada kaum brahmanna.

b) Kehidupan sosial

Berdasarkan prasasti Yupa di Kutai telah berkembang masyarakat yang memiliki kebudayaan hasil
perpaduan antara unsur budaya India dan budaya lokal.Hal ini dapat dilihat dari golongan masyarakat yang
menguasai bahasa Sanskerta dan dapat menulis huruf Pallawa, yaitu golongan Brahmana.Golongan lainnya
adalah golongan Ksatria yang terdiri dari kerabat Raja Mulawarma. Selain ke dua golongan tersebut terdapat
juga golongan lain yang pada umumnya adalah rakyat Kutai purba yang masih memegang teguh agama asli
leluhur mereka. Agama yang dianut oleh Raja Mulawarman adalah agama Hindu aliran Syiwa, yang dapat
diketahui dari salah satu prasasti Yupa yang menyebutkan tempat dalam tanah yang sangat suci yang di beri
nama Waprakeswara (tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa). Tempat ini selalu berhubungan dengan tigadewa
utama yaitu Brahmana, Wisnu, dan Siwa.
c) Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai diperkirakan sudah maju.Dengan bukti adanya


kesanggupan pihak kerajaan memberikan sedekah berupa 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.Hal
itu dapat juga menunjukkan bahwa mata pencaharian sebagian masyarakat Kutai adalah berternak,
serta mengingat letak Kutai yang berada ditepi sungai Mahakam yang subur, masyarakat juga
mempunyai kegiatanperdagangan dan pertanian.

d) Kehidupan Budaya

Kehidupan kebudayaan masyarakat Kutai erat kaitannya dengan kepercayaan/agama yang


dianut.Yupa merupakan salah satu hasil budaya masyarakat Kutai, yaitu tugu batu yang merupakan
warisan nenek moyang bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yakni bentuk menhir. Salah satu
yupa itu menyebutkan suatu tempat suci dengan nama Waprakeswara (tempat pemujaan Dewa Siwa).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kutai adalah pemeluk agama Siwa

2. KERAJAAN TARUMANEGARA

Kerajaan Hindu tertua kedua adalah Kerajaan Tarumanegara yang terletak di lembah sungai Citarum,
Jawa Barat. Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 400-500 M, dengan purnawarman sebagai rajanya. (soekmono,
pengantar sejarah kebudayaan Indonesia. (1981). Hal 36)

a. Sumber-sumber sejarah

 Prasasti Ciaruteun
Ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, Bogor.Pada prasasti ini hurufnya terdiri dari empat baris
berbentuk puisi India dan juga terdapat lukisan laba-laba dan tapak kaki.Sebagian besar masyarakat meyakini
bahwa tapak itu sebagai tapak kaki Raja Purnawarman yang merupakan penjelmaan kaki Dewa Wisnu.
Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu: Cap
telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).Di
India, cap telapak kaki melambangkan kekuasaan sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti
menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus
pelindung rakyat.

 Prasasti Kebon Kopi

Ditemukan di daerah perkebunan kopi, Kampung Muara Hilir, Cibungbulang, Bogor. Pada prasasti ini terdapat
tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki Gajah Airwata yang merupakan kendaraan Dewa Wisnu

Prasasti Telapak Gajah bergambar sepasang telapak kaki gajah yang diberi keterangan satu baris
berbentuk puisi berbunyi:jayavi s halasya tarumendrsaya hastinah airavatabhasya
vibhatidam padadavayam
Terjemahannya:
.Prasati Kaki Gajah ,, Sepasang kaki Gajah tercetak pada batu ini, konon merupakan Gajah perang
tunggangan Raja Purnawarman yang bernama Airawata

 Prasasti Jambu

Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan
jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf
Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Purnawarman.

 Prasasti Tugu

Prasasti Tugu ditemukan di desa Tugu, Cilincing, Jakarta.Prasasti ini merupakan prasasti
terpanjang dan terpenting. Isinya membbicarakan tentang Purnawarman yang dalam tahun
pemerintahannya yang ke-22 telah menggali sebuah sungai (gomati) yang panjangnya 61222 busur
(12 km) dalam waktu 21 hari, Di samping sungai candrabhaga (kali bekasi). Pekerjaan ini di tutup
dengan pemberian hadiah hadiah 1000 ekor lembu kepada brahmana. (soekmono, pengantar sejarah
kebudayaan Indonesia (1981). Hal 36).

 Prasasti Cidanghiang
Ditemukan di tepi sungai Cidanghiang, Kecamatan Munjul, BantenSelatan. Prasasti ini baru ditemukan
tahun 1947 Isi prasasti ini menyebutkan bahwa Raja Purnawarman adalah seorang raja yang agung, pemberani,
dan perwira.
 Prasasti Pasir Awi
Ditemukan di Pasir Awi, Bogor. Yang memuat tapak kaki namun prasati ini belum bisa dibaca
 Prasasti Muara Cianten
Ditemukan di Muara Cianten, Bogor, namun prasasti mengunakan huruf ikal yang belum bisa di baca.

KERAJAAN SRIWIJAYA, MATARAM KUNO DAN KEDIRI

3. KERAJAAN SRIWIJAYA
a. KehidupanPolitik
Peta kekuasaan sriwijaya
Sumber-sumber sejarah yang dapat digunakan untuk mengetahui kerajaan Sriwijaya,
antara lain sebagai berikut.
1) Prasasti-prasasti (enam di Sumatra Selatan dan satu di Pulau Bangka).
a. Prasasti Kedukan Bukit (605 S/683 M) di Palembang.
Isinya Dapunta Hyang mengadakan perjalanan selama delapan hari dengan membawa
20.000 pasukan dan berhasil menguasai beberapa daerah.Dengan kemenangan itu Sriwijaya
menjadi makmur.
b) Prasasti Talang Tuo (606 S/684 M di sebelah barat Palembang.
Isinya tentang pembuatan Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk
kemakmuran semua makhluk.
c) Prasasti Kota Kapur (608 S/686 M) di Bangka.
d) Prasasti Karang Birahi (608 S/686 M) di Jambi. Parasasti Kota Kapur dan Prasasti Karang
Birahi berisi permohonan kepada dewa untuk keselamatan rakyat dan Kerajaan Sriwijaya.
e) Prasasti Telaga Batu (tidak berangka tahun) di Palembang. Isinya berupa kutukan terhadap
mereka yang melakukan kejahatan dan melanggar perintah raja.
f) Prasasti Palas Pasemah di Pasemah, Lampung Selatan. Isinya wilayah Lampung Selatan
telah diduduki Sriwijaya.
g) Prasasti Ligor (679 S/775 M) di tanah genting Kra.Isinya Sriwijaya diperintah oleh
Darmaseta. Menurut sumber berita Cina yang ditulis oleh I-Tsing dinyatakan bahwa Kerajaan
Sriwijaya berdiri pada abad ke- 7 M. Berdasarkan Prasasti Ligor, pusat pemerintahan
Sriwijaya di Muara Takus, yang kemudian dipindahkan ke Palembang.
(nia kurnia, sholihat irfan. 1983. Kerajaan sriwijaya. Hal 16.Jakarta:)
2). Sumber Berita Asing
Di samping prasasti-prasasti, keberadaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya
beritaberita Cina maupun berita Arab.
a. Berita Cina, diketahui bahwa di daerah Sumatra pada abad ke 7 sudah ada
kerajaan-kerajaan, diantaranya to-lang-p’o-hwang (tulang bawang di Sumatra
selatan), molo-you (jambi), dan kin-li-p’i-che atau che-lifo-che (sriwijaya).
Dari ketrangana diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina yang datang ke
Sriwijaya tahun 671 M dari kanton ke india untuk belajar bahasa sanskerta.
Dari ketrangan I-Tsing juga dapat diketahui bahwa sriwijaya adalah pusat
kegiatan agama budha dengan gurunya yang terkenal cakyakirti.
(Soekmono.Pengantar SKI 2 (1981). Hal 38)
b. Berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau dengan sebutan
Sribuza. Dari berita-berita Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan kebesaran
serta kekayaan Sriwijaya.

kerajaan Sriwijaya kemudian muncul sebagai kerajaan besar di Asia Tenggara.


Perluasan wilayah dilakukan dengan menguasai Tulang Bawang (Lampung), Kedah, Pulau
Bangka, Jambi, Tanah Genting Kra dan Jawa ( Kaling dan Mataram Kuno). Dengan
demikian, Kerajaan Sriwijaya bukan lagi merupakan kerajaan senusa (kerajaan yang berkuasa
atas satu pulau saja ) melainkan merupakan negara antarnusa (negara yang berkuasa atas
beberapa pulau) sehingga Sriwijaya merupakan negara nasional pertama di Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa Balaputra Dewa.Raja ini
mengadakan hubungan persahabatan dengan Raja Dewapala Dewa dari India. Dalam Prasasti
Nalanda disebutkan bahwa Raja Dewapala Dewa menghadiahkan sebidang tanah untuk
mendirikan sebuah biara untuk para pendeta Sriwijaya yang belajar agama Buddha di India

b. Kehidupan Social Ekonomi

Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan urat nadi


perdagangan di Asia Tenggara sehingga menguasai perdagangan nasional dan
internasional.Hal ini didukung letaknya yang strategis di jalur perdagangan India–
Cina. Penguasaan Sriwijaya atas Selat Malaka mempunyai arti penting terhadap
perkembangannya sebagai kerajaan maritim sebab banyak kapal-kapal asing yang
singgah untuk menambah air minum, perbekalan makanan, dan melakukan aktivitas
perdagangan. Sriwijaya sebagai pusat perdagangan mendapatkan keuntungan yang
besar dari aktivitas itu.
Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan
Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti,
pajak maupun keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian Sriwijaya
berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur.
Faktor lain yang menjadikan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah
kehidupan sosial masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang
pendidikan dan hasilnya Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran
agama Budha di Asia Tenggara. Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8
bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah
bimbingan pendeta Budha terkenal yaitu Sakyakirti.
c. Kehidupan Keagaman

Dalam bidang agama, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha yang
penting di Asia Tenggara dan Asia Timur.Agama Buddha yang berkembang di
Sriwijaya ialah aliran Mahayana dengan salah satu gurunya adalah cakyakirti. Bagi
para pendeta tionghoa yang ingin ke india, harus belajar di sriwijaya terlebih dahulu.
(soekmono. 1981. Hal 38)

4. KERAJAAN MATARAM KUNO

Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah dengan intinya sering disebut Bumi
Mataram.Daerah ini dikelilingi oleh Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi–
Merbabu, Gunung Lawu, dan Pegunungan Sewu.Daerah ini juga dialiri oleh Sungai
Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo, dan Sungai Bengawan Solo.Itulah sebabnya daerah
ini sangat subur.Di Bumi Mataram diperintah oleh dua wangsa atau dinasti, yaitu Dinasti
Sanjaya yang beragama Hindu (di bagian utara), dan Dinasti Syailendra yang beragama
Buddha (di bagian selatan). Dalam hal pembuatan candi, kedua dinasti dapat bekerja sama,
tetapi di bidang politik terjadi perebutan kekuasaan.

a. Kehidupan Politik
Pada mulanya yang berkuasa di Mataram adalah Dinasti Sanjaya.Bukti adanya
kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dapat diketahui dari Prasasti Canggal yang
ditemukan di kaki Gunung Wukir, Magelang. Prasasti Canggal dikeluarkan oleh Raja
Sanjaya dengan berangka tahun berbentuk candrasengkala berbunyi srutiindriyarasa
atau tahun 654 Saka=732 M berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
Isi pokok Prasasti Canggal adalah pendirian sebuah lingga khusus (Lambang siwa)
di Bukit di daerah kunjarakunja oleh raja sanjaya. Dari keterangan prasasti canggal
tersebut juga diketahui bahwa sanjaya dianggap sebagai wamcakarta (pendidri
kerajaan).(soekmono. 1981. Hal 40)
Petunjuk lain tentang Sanjaya adalah Prasasti Mantyasih atau Prasasti Kedu yang
dibuat oleh Raja Balitung. Prasasti itu menyebutkan bahwa Sanjaya adalah raja
pertama ( wangsakarta) dengan ibu kota kerajaannya di Mdang ri Poh Pitu. Dalam
prasasti itu juga disebutkan raja-raja yang pernah memerintah, seperti berikut:
1) Sanjaya; 6). Pikatan;
2) Panangkaran; 7) . Kayuwangi;
3) Panunggalan; 8) . Watuhumalan;
4) Warak; 9). Balitung.
5) Garung;
Prasasti Dinoyo di Jawa Timur tahun 706 menyebutkan adanya Raja Gajayana yang
mendirikan tempat pemujaan Dewa Agastya (perwujudan Siwa sebagai Mahaguru )
diwujudkan pula dalam bentuk lingga. Di samping itu, juga didirikan Candi Badut dengan
berlanggam candi Jawa Tengah.
Prasasti Kalasan tahun 778 M menyebutkan bahwa keluarga Syailendra berhasil
membujuk Panangkaran untuk mendirikan bangunan suci buat Dewi Tara (istri Buddha) dan
sebuah biara untuk para pendeta.Panangkaran juga menghadiahkan Desa Kalasan kepada
sanggha.
Pada Prasasti Balitung yang berangkatahun 907 M disebutkan nama keluarga raja-
raja keturunan Sanjaya memuat nama Panangkaran. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pada waktu itu Dinasti Sanjaya dan S-ailendra sama-sama berperan di Jawa
Tengah.Dinasti Sanjaya di bagian utara dengan mendirikan candi Hindu, seperti Gedong
Sanga di Ungaran, Candi Dieng di DataranTinggi Dieng.
Adapun Dinasti Syailendra dibagian selatan dengan mendirikan candi Buddha,
seperti Borobudur, Mendut, dan Kalasan.Dalam Prasasti Kelurak (di daerah Prambanan)
tahun 782 disebutkan tentang pembuatan Arca Manjusri sebagai perwujudan Buddha,
Dharma, dan Sanggha yang dapat disamakan dengan Brahma, Wisnu, dan Siwa.Mungkin
sekali bangunan sucinya ialah Candi Lumbung yang terletak di sebelah utara Prambanan.Raja
yang memerintah pada waktu itu ialah Indra.Pengganti Indra yang terkenal ialah
Smaratungga yang dalam pemerintahannya mendirikan Candi Borobudur tahun 824.
Di bawah pemerintahan putri Smaratungga, yakni Pramodhawardani Ddinasti
Syailendra dan Sanjaya menjadi satu karena perkawinnya dengan Rakai Pikatan yang
kemudian membangun candi-candi Buddha dan Hindu. Misalnya, Candi Plaosan yang
merupakan candi Buddha banyak disebut nama Sri Kahulunan Sri Pikatan dapat diartikan
nama Sri Kahulunan adalah gelar Pramodhawardani. Rakai Pikatan
mendirikan candi Hind yakni Candi Prambanan (Loro Jonggrang) yang sangat megah.
Dengan dibangunnya candi Hindu dan Buddha yang berdekatan menggambarkan adanya
kerukunan beragama di Bumi Mataram.
Pada tahun 856 terjadi perubahan besar di Jawa Tengah, Balaputra Dewa (adik
Pramodhawardani) yang pusat –di pegunungan selatan yang terkenal dengan Istana Ratu
Boko berusaha untuk merebut kekuasaan. Namun, ia malah tersingkir dari Jawa Tengah dan
akhirnya melarikan diri ke Sumatra (menjadi raja di Sriwijaya). Jawa Tengah kemudian
sepenuhnya diperintah oleh Dinasti Sanjaya.Raja terakhirnya Raja Wawa dan digantikan
Empu Sendok yang kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur.

b.KehidupanSosial Ekonomi
Kehidupan ekonomi masyarakat bertumpu pada pertanian.Kondisi alam bumi
Mataram yang tertutup dari dunia luar sulit untuk mengembangkan aktivitas perekonominan
dengan pesat.Pada masa Raja Balitung aktivitas perhubungan dan perdagangan
dikembangkan lewat Sungai Bengawan Solo.Pada Prasasti Wonogiri (903) disebutkan bahwa
desadesa yang terletak di kanan-kiri sungai dibebaskan dari pajak dengan catatan harus
menjamin kelancaran lalu-lintas lewat sungai tersebut.
c. Kehidupan Agama dan Kebudayaan
Bumi Mataram diperintah oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Sailendra.Dinasti Sanjaya
beragama Hindu dengan pusat kekuasaannya di utara.Hasil budayanya berupa candi-candi,
seperti Gedong Sanga dan Kompleks Candi Dieng.Sebaliknya, Dinasti Sailendra beragama
Bundha dengan pusat kekuasaannya di daerah selatan. Hasil budayanya , seperti Candi
Borobudur, Mendut, dan Pawon. Semula terjadi perebutan kekuasan, namun kemudian
terjalin persatuan ketika terjadi perkawinan antara Pikatan (Sanjaya) beragama Hindu dengan
Pramodhawardhani (Sailendra) beragama Buddha.Sejak itu agama Hindu dan Buddha hidup
berdampingan secara damai.Hal ini menunjukkan betapa besar jiwa toleransi bangsa
Indonesia.Toleransi ini merupakan salah sifat kepribadian bangsa Indonesia yang wajib kita
lestarikan agar tercipta kedamaian, ketenteraman dan kesejahteraan.

5. KERAJAAN KEDIRI

Pada akhir pemerintahannya Airlangga kesulitan dalam menunjuk


penggantinya.Hal ini disebabkan Putri Mahkotanya bernama
Sanggramawijayamenolak menggantikannya menjadi raja.la memilih menjadi seorang
pertapa. Maka tahta diserahkan kepada kedua orang anak laki-lakinya, yaitu : Jayengrana
dan Jayawarsa. Untuk menghindari perselisihan di antara keduanya maka kerajaan di
bagi dua atas bantuan Pu Barada yaitu:
1. Jenggaladengan ibukotanya Kahuripan
2. Panjaludengan ibukotanya Daha (Kediri)
Gunung kawi ke utara dan ke selatan menjadi batas kedua kerajaan itu.

Sampai setengah abad lebih sejak Airlangga mengundurkan diri tidak ada yang
dapat diketahui dari kedua kerajaan itu.Kemudian hanya Kadiri menunjukkan aktifitas
politik selanjutnya. Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah adalah Sri
Jayawarsa dengan prasastinya yang bernagka tahun 1104 M. Selanjutnya berturut-turut
raja-raja yang berkuasa di Kadiri adalah sebagai berikut : Kameswara (±1115 – 1130),
Jayabaya (±1130 – 1160), 1135), Sarweswara (±1160 – 1170), Aryyeswara (±1170 –
1180), Gandra (1181), Srengga (1190-1200) dan Kertajaya (1200 - 1222).
Pada tahun 1222 terjadilah PerangGanter antara Ken arok dengan
Kertajaya.Ken Arok dengan bantuan para Brahmana (pendeta) berhasil mengalahkan
Kertajaya di Ganter (Pujon, Malang).

KERAJAAN SINGOSARI DAN MAJAPAHIT

A. Kerajaan Singasari/Dinasty Girindrawangsa


Keruntuhan kerajaan Kediri mendorong timbulnya kerajaan Singasari sesudah raja
terakhir Kediri Kertajaya di gulingkan oleh Ken Arok.
Sumber sejarah dalam negeri
 Kitab Pararaon tentang raja-raja Singasari
 Kitab Negarakertagama yang berisi silsilah raja Majapahit yang memiliki hubungan
dengan kerajaan Singasari.
 Kitab Kidung (Kidung Harsha Wijaya dan Serat Arok)
 Prasasti Balawi tahun1227 Saka ataun 1305 M
 Prasasti Maribang tahun 1186 Saka atau 1350 M
 Prasasti Kusmala/Kandangan 1272 Saka atau 1350 M
 Prasasti Mula Malurung 1177 Saka atau 1255 M
Sumber luar negeri
 Berita-berita China yang menyatakan bahwa kaisar Khubilai Khan dari China mengirim
pasukannya untuk menyerang kerajaan Singasari.

Kehidupan Politik
Dalam cerita epos kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok yang berasal dari rakyat
jelata, untuk melegalisasi diri (diakui) sebagai raja ia menempuh du cara yaitu
- menyusun riwayat hidupnya sebagai titisan dewa
- memperistri Ken dedes, karena ia adalah puteri raja
Ken arok sebagai raja pertama kerajaan Singasari bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang
Amurwabhumi dan dinastynya bernama Sanjaya Girindrawangsa (Dinasty Keturunan
Siwa), Ken arok memerintah dari tahun 1222 – 1227 M. untuk lebih jelasnya di bawah ini
di susun silsilah raja-raja Singasari :

Tunggul Ametung + Ken dedes + Ken Arok + Ken Umang

Anusapati Mahesa Wong Ateleng Tohjaya

Ranggawuni Mahesa Cempaka

Kertanegara Lembu Tal

Prameswara Raden Wijaya + Dara Petak


(Pendiri Majapahit)

Ardharaja + Narendraduhita Jayanegara


Ken Arok menjadi raja setelah ia membunuh akuwu Tumapel yaitu Tunggul Ametung
dengan menggunakan keris buatan Mpu Gandring, keris itu belum selesai di buat, dengan
keris itu pula Ken Arok membunuh Mpu Gandring, sebelum terbunuh Mpu Gandring
mengutuk bahwa keris itu akan memakan tujuh korban keturunan Ken Arok.
Akhir masa pemerintahan Ken Arok ia di bunuh oleh anak tirinya Anusapati (putra Ken
dedes dengan Tunggul Ametung), Anusapati naik tahta menggantikan Ken Arok, ia
memerintah cukup lama (1227 -1248 M), tetapi tidak ada pembaharuan yang di lakukannya,
peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan di ketahui oleh Tohjaya, putra Ken
Arok dengan Ken Umang. Tohjaya membunuh kakak tirinya Anusapati di saat menyabung
ayam.
Tahta Singasari berikutnya jatuh ketangan Tohjaya, tetapi ia tak lama memerintah
karena putra Anusapati yang bernama Ranggawuni mengetahui kematian Anusapati,
Ranggawuni di bantu Mahesa Cempaka menuntut tahta kerajaan kepada Tohjaya. Tohjaya
mengirim pasukannya untuk menangkap Ranggawuni dan Mahesa Cempaka, namun
rencana Tohjaya telah di ketahui oleh Ranggawuni dan Mahesa Cempaka, keduanya
berhasil melarikan diri sebelum pasukan Tohjaya menangkap mereka. Tohjaya mengirim
pasukan di bawah pimpinan Lembu Ampal, namun, Lembu Ampal akhirnya menyadari
bahwa yang berhak atas tahta kerajaan adalah Ranggawuni, Lembu Ampal berbalik
memihak Ranggawuni dan Mahesa Cempaka untuk merebut tahta kerajaan dari tangan
Tohjaya dan Ranggawuni dan Mahesa Cempaka menduduki tahta kerajaan Singasari.
Ranggawuni naik tahta kerajaan Singasari dengan gelar Wisnuwardhana di bantu oleh
Mahesa Cempaka dengan gelar Narasinghamurti sebagai ratu Angabhaya dari tahun
1248 – 1268 M. Wisnu Wardhana mengangkat putranya sebagai Yuparaja (raja muda)
dengan maksud untuk mempersiapkan putranya bernama Kertanegara menjadi raja besar di
kerajaan Singasari, Wisnuwardhana memerintah dengan bijaksana sehingga masa
pemerintahannya timbul ketenangan untuk menghindari perang saudara Wisnuwardhana
menempuh cara :
- Menetapkan anaknya Kertanegara jadi Junawara sejak tahun 1254
- Mengangkat Mahesa Cempaka jadi pejabat tinggi Istana.
Setelah Ranggawuni (Wisnuwardhana) wafat 1258 naiklah Kertanegara menjadi raja
tanpa suatu pergeseran.

Kertanegara 1260 – 1292


Kertanegara menjadi raja dengan gelar Sri Maharaja Sri Kertanegara, ia adalah raja
Singasari terbesar dan terkenal dan menguasai dengan baik bidang pemerintahan,politik,
pertahanan dan keamanan maupun agama. Kertanegara raja jawa pertama yang mencita-
citakan persatuan dan kesatuan seluruh wilayah nusantara dlam satu naungan yaitu kerajaan
Singasari.
Saat menjadi raja, keadaan si sekitar nusantara mengalami pergeseran politik seperti :
- di India muncul Kesultanan Delhi
- di Tiongkok muncul dinasty Mongol dengan kaisarnya Khubilai Khan, khubilai Khan
ingin Jawa mengakui dan takluk pada Tiongkok, untuk itu ia mengirim utusan ke
Singasari dengan maksud untuk memaksa agar Kertanegara mengakuinya sebagai yang
di pertuan agung, utusan China itu datang pada tahun 1280 – 1281,1286 dan terakhir
tahun 1289 yang membuat kesal Kertanegara sehingga utusan China yang bernama
Meng Chi wajahnya di sayat dan teliganya di potong, hal ini membuat Khubilai Khan
marah besar.
Untuk menghadapi ancaman Khubilai Khan, Kertanegara bercita-cita menyatukan
Nusantara dengan dua cara yaitu cara politik dan cara keagamaan :
 Cara politik
Sejak menjadi raja Kertanegara bercita-cita menyatukan nusantara dlam bentuk negara
federasi, untuk itu ia melakukan tindakan sebagai berikut :
- Patih Raganatha yang telah tua di gantikan Kebo Tengah
- Banah Wide di angkat sebagai bupati Madura dengan gelar Arya Wiraraja.
- Melaksanakan politik perkawinan yaitu : seorang keturunan Ken Arok bernama Raden
Wijaya di kawinkan dengan putrinya Parameswara dan Raden Wijaya di angkat
sebagai panglima perang. Dan seorang keturunan raja Kediri Ardharaja anak
Jayakatwang di kawinkan dengan putrinya Narendraduhita. Tujuan perkawinan politik
adalah untuk menjamin kesetiaan.
- Setelah keadaan di pusat pemerintahan tenang, maka mulailah Kertanegara
mengambil langkah-langkah untuk merelealisasikan cita-citanya yaitu :
a. menundukkan Bali 1284 M
b. menundukkan Pahang,Sunda,Gurun (Maluku), Bakulapura (Kalimantan Barat
daya).
c. Mengirim ekspedisi Pamalayu 1275 di bawah pimpinan Kebo Anabrang untuk
membangkitkan Melayu membebaskannya dari Sriwijaya, sebagai pertahanan
menghadapi China. Dari ekspedisi Pamalayu di bawa dua orang putri yaitu Dara
petak ( di peristri Raden Wijaya yang melahirkan Jayanegara) dan Dara Jingga
yang di peristri oleh bangsawan Majapahit yang melahirkan Adhityawarman.
d. Mempererat hubungan persahabatan dengan kerajaan Champa yang di pimpin
oleh raja Jayasinghawarman III dari Singasari di kirim putri Tapasi yang di
persembahkan sebagai permaisuri raja Campa (Prasasti Pasah di keluarkan raja
Jayasinghawarman III).
 Cara Keagamaan
Melakukan upacara-upacara keagamaan untuk menyaingi Khubilai Khan dengan
memeluk agama Budha Tantrayana aliran Kalacakra sama seperti Khubilai Khan.
Kemunduran Kerajaan Singasari
Sekitar tahun 1292 tentara Singasari sebahagian besar berada di luar pulau Jawa,
kesempatan ini di pergunakan Jayakatwang untuk menyerang Kertanegara. Banyak pihak
yang sebenarnya menentang Kertanegara secara terang-terangan tetapi dapat di hansurkan
seperti Cayaraja dan mahisa Rangkok, tetapi orang yang memushi Kertanegara secara diam-
diam tidak di ketahui dan menjadi duri dalam pemerintahan Kertanegara.
Jayakatwang salah seorang musuh yang tidak di ketahui Kertanegara bersekutu dengan
patih Raganatha dan Barakwide. Jayakatwang melancarkan serangan terhadap Singasari
dari dua arah yaitu Utara dan Selatan yang sebenarnya taktik penyerangan yaitu :
 Utara
Pasukan kecil membuat keonaran dan siasat bumi hangus dengan membakar rumah dan
perkampungan yang mereka lalui. Untuk menumpas pasukan yang di sangka hanya dari
Utara saja di serahkan kepada dua menantunya yaitu Raden Wijaya dan Ardharaja (Putra
Jayakatwang), Raden Wijaya dengan mudah mengejar musuh-musuhnya tetapi Ardharaja
berbalik dan membantu pasukan Selatan
 Selatan
Pasukan besar di pimpin oleh Jayakatwang dan berhasil menghaancurkan keraton
kerajaan Singasari, seluruh pembesar istana dan raja Kertanegara yang sedang berkumpul
untuk suatu upacara keagamaan, mati terbunuh, sementara itu pasukan dari negeri China
tiba di pelabuhan Tuban untuk menghukum dan menaklukkan Kertanegara tetapi
Kertanegara wafat 1292 di serang Jayakatwang dari Kediri.

Kehidupan sosial,ekonomi dan kebudayaan


Kehidupan sosial ekonomi masyarakat di kerajaan Singasari cukup baik, bila saja pada
awal berdirinya tidak sering terjadi perebutan kekuasaan, di masa Kertanegara jalur
perdagangan di selat malaka di kuasai yang bertujuan mengembangkan aktifitas
perekonomian kerajaan yang terdiri dari pertanian, peternakan,perdagangan, pengawai
kerajaan dan tentara.
Hasil budaya tidak hanya candi, arca tetapi juga berupa Kitab sastra, candi dari kerajaan
Singasari antara lain Candi Jago makam raja Wisnuwardhana, Candi Kidal dan Candi
Singasari. Patung diantaranya patung Kertanegara bentuk Joko Dolok dan patung
Amogaphasa yang di kirim ke kerajaan Malayu. Kitabn-kitab sastra antara lain :
- Pararaton tentang pemerintahan raja-raja Singasari dri Majapahit
- Negarakertagama karangan Mpu Prapanca isinya Kertanegara seorang raja yang besar
yang bersedia berkorban diri sendiri untuk keselamatan negara dan rakyat
1. Kerajaan Majapahit
Lokasi kerajaan Majapahit di perkirakan dekat Trowulan letaknya sekitar 10 Km dari
kota Mojokerto, Sumber sejarah yang dapat di pergunakan untuk meneliti sejarah kerajaan
Majapahit antara lain dari dalam negeri dan luar negeri :
 Prasasti
- Prasasti Gunung Burak (1294 M) yang di keluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia
berhasil naik tahta kerajaan, prasasti ini memuat keruntuhan kerajaan Singasari dan
perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaan.
- Prasasti Brumbung
- Prasasti Kudadu
- Prasasti Gajah Mada
- Prasasti Jiu
 Karya sastra
- Negarakertagama tentang perjalanan Hayam Wuruk ke jawa timur
- Pararaton tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit
- Sutasoma
 Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama yang menceritakan tentang Raden
Wijaya ketika menghadapi musuh dari Kediri dan tahun awal perkembangan Majapahit
 Berita asing terutama dari China tentang laporan laksamana Cheng Ho dan Mahuan
tahun 1405 adalah orang China Islam tentang keadaan kota Majapahit yang kotanya di
kelilingi tembok tinggi yang terbuat dari bata dan penduduknya berjumlah kira-kira
300.000 keluarga.
Faktor pendorong lahirnya kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar adalah :
 Letak Majapahit di tengah-tengah wilayah Indonesia, sehingga memainkan peranan
dalam menyatukan Indonesia dalam bidang politik ataupun ekonomi.
 Pusat kerajaan di tepi sungai besar yang mudah di layari, sehingga hubungan dengan
daerah luar mudah
 Tanahnya subur
 Gagasan nusantara telah di peroleh dan cara pelaksanaannya sebagian telah di lakukan
kerajaan Singasari di bawah Kertanegara
 Timbulnya tokoh-tokoh negarawan seperti Raden Wijaya yang dapat mempergunakan
kesempatan yangn baik
 Tidak adanya saingan lagi kerajaan di Indonesia
 Di luar Indonesia tidak ada lagi kerajaan besar yang dapat menjadi perintang.
Masa pemerintahan kerajaan Majapahit dpat di bagi 4 bagian yaitu :
 Masa timbul (Genesis) 1293 – 1309
 Masa tumbuh (Growth) 1309 – 1389
 Masa Turun (Break down) 1389 – 1478
 Masa lenyap (Desintegrasion) 1478 – 1525.

a. Masa timbul (Genesis) 1293 – 1309


Timbulnya kerajaan Majapahit lewat 3 kali peperangan yaitu :
- Penghancuran Kertanegara oleh Jayakatwang
- Penghancuran Jayakatwang oleh tentara Tiongkok dan Majapahit di bawah pimpinan
Raden Wijaya.
- Penghancuran tentara Tiongkok oleh Raden Wijaya
Sesudah Jayakatwang berhasil menghancurkan Kertanegara, Raden Wijaya bersama
putri Kertanegara melarikan diri ke Madura untuk minta perlindungan kepada Arya
Wiraraja setelah di kejar-kejar dan akhirnya sampai di desa Kudadu.
Atas bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya dpat di ampuni Jayakatwang dan di
terima jadi pengawal,sesudah rasa curiga mencurigai berkurang Raden Wijaya meminta
sebidang tanah didaerah Tarik yang di atasnya banyak tumbuh pohon kelapa yang
rasanya sangat pahit. Raden Wijaya yang tengah sibuk membangun desa Majapahit
kedatangan tentara Khubilai Khan 1292 di Tuban yang di pimpin oleh Shih pi, Tke
Metre, Kau shing. Persekutuan Raden Wijaya dan tentara China dapat menyerang dan
menghancurkan Jayakatwang.Pasukan China di hancurkan dari dlam oleh Raden Wijaya
sehingga pasukan ini banyak yang mati dan yang selamat kembali ke negeri China.
Raden Wijaya menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana,
mulailah ia membalas jasa-jasa pada orang-orang yang membantu perjuangannya yaitu :
- Nambi anak Arya Wiraraja di angkat sebagai patih
- Ranggalawe di angkat sebagai bupati Tuban
- Sora di angkat jadi patih di Daha
- Arya Wiraraja di angkat menjadi penguasa di daerah Lumajang
- Desa Kudadu di dajikan desa perdikan (bebas pajak)
Karena tidak memiliki putra, Kertarajasa kawin denga Dara petak (putri Melayu) yang
di bawa ke Majapahit setelah kembalinya pasukan ekspedisi Pamalayu, dan perkawinan
ini lahirlah Kala Gemet (Jayanegara), pertentangan kerap terjadi walaupun putra
mahkota telah di tetapkan, hal ini disebabkan oleh
- banyak teman seperjuangan yang kecewa
- teman seperjuangan melihat raja sudah berubah
- tersingkirnya pengaruh putra-putri Kertanegara
- Hasutan pengawal istana yang propaganda putri Kertanegara
Pertentangan ini menyebabkan munculnya pemberontakan-pemberontakan seperti tahun
1309 oleh Ranggalawe, tahun 1311 Lembu Sora memberontak dan berhasil di tumpas
oleh Kebo Anabrang.
b. Masa tumbuh (Growth) 1309 – 1389
Pada masa ini memerintah : Jayanegara 1309 – 1328, Tribuanatunggadewi 1329 -1350
dan Hayam Wuruk 1350 -1389.
Jayanegara 1309 – 1328
Kertanegara wafat tahun 1309 dan di gantikan oleh puteranya Jayanegara, pada masa
pemerintahannya Jayanegara banyak muncul pemberontakan diantaranya Nambi tahun
1316, dan yang terbesar adlah pemberontakan Kuti dan Semi tahun 1319 yang dapat
menguasai Kraton sehingga Jayanegara mengungsi ke Badander, pemberontakan ini
dapat di tumpas oleh Gajah Mada, sehingga ia diangkat sebagai patih di Kahuripan.
Raja Jayanegara akhirnya mati di bunuh tabibnya sendiri yang bernama Tanca tahun
1328, karena Jayanegara tidak berputra maka salah seorang putri Kertanegara yang
masih hidup Gayatri, berhak menggantikannya, namun Gayatri telah menjadi Bhiksu, ia
menunjuk putrinya Sri Gitarja menjadi raja dengan gelar Tribuanatunggadewi.
Tribuanatunggadewi 1329 -1350
Tribuanatunggadewi memerintah bersama suaminya Kertawardhana anaknya adalah
Hayam Wuruk, pemberontakan Sadeng muncul tahun 1331 yang memunculkan nama
Gajah Mada sebagai penumpas pemberontakan, dan ia diangkat sebagai patih di
Majapahit dan tahun 1331 sewaktu pelantikannya ia mengangkat sumpah. Gajah mada
mempunyai program untuk menyatukan nusantara untuk merealisasikan cita-citanya ia
bertindak :
- Menaklukkan Bali 1343 bersama Adityawarman
- Menaklukkan Dompu di Sulawesi dan Maluku
- Kerajaan Tanjung Pura di Kalimantan, Pahang, di Semenanjung Malaka dan Laut
China Selatan.
- Menempatkan Adityawarman di Pangaruyung.
Seluruh nusantara berhasil di taklukkan kecuali Padjajaran di Jawa Barat.
Hayam Wuruk 1350 -1389
Hayam Wuruk naik tahta menggantikan ibunya dengan gelar Rajasanegara, ia
memerintah dengan bantuan maha patih Gajah Mada, namun ada satu peristiwa yang
menodai masa pemerintahannya yaitu peristiwa Bubat tahun 1358, sewaktu di lakukan
pelamaran puteri raja Padjajaran putri Dyah Pittaloka, kedua rombongan berselisih di
daerah Bubat yang menyebabkan Dyah Pittaloka bunuh diri. Hayam Wuruk kemudian
kawin dengan Kusumadewi yang melahirkan seorang putri Kusumawardhani dan putri
ini kawin dengan Wikramawardhana.
Bentuk pemerintahan Majapahit
Negara Majapahit merupakan Super Staats atau negara di atas negara, artinya antara
nusa, tiap-tiap daerah berdaulat penuh tetapi mengakui hak-hak kekuasaan pusat
Majapahit , wilayah negara antar nusa dapat di bedakan atas 3 jenis yaitu :
- Watak Bhumi yaitu daerah asli Majapahit yang terdiri dari Jenggala,Kediri dan
Kahuripan, terhadap daerah ini raja punya hubungan keluarga.
- Mandalika yaitu daerah yang di persatukan dengan pusat oleh pertalian
kekeluargaan atau sejarah seperti Mataram, Pajang, Paguhan Losem, Wengker dan
Matahun.
- Mancanegara yaitu daerah luar watak bhumi dan Mandalika, daerah ini berdaulat
penuh hanya di wajibkan, pada waktu tertentu membawa upeti, tidak mengadakan
hubungan dagang dengan luar negeri, dan tidak mengadakan hubungan dengan luar
negeri yang di anggap membahayakan Majapahit.
Susunan Pemerintahan
- Pusat pemerintahan di pengang oleh Prabhu (raja) di bantu oleh 6 orang keluarga raja
(Dewan Sapta Prabhu).
- Badan eksekutif di pegang oleh 5 orang mentri yang di kepalai oleh Gajah Mada
- Urusan kejaksaan, angkatan perang langsung di pegang oleh Maha patih Gajah Mada
- Urusan keagamaan di pegang oleh Dharmadyaksa.

Kehidupan ekonomi
Raja di daerah-daerah dan prabu Majapahit selalu memperhatikan kehidupan ekonomi
rakyat. Pertanian, irigasi selalu di perhatikan dan perdagangan selalu digiatkan.
Peninggalan Kebudayaan
- Bangunan-bangunan: candi Panataran, Jabung,Pari dan Tiawangi
- Hasil Sastra :
a. kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca
b. kitab Sutosoma dan Arjunawiwaha karangan Mpu Tantular, di dalamnya
terdapat Bhinneka Tunggal Ika
Hayam Wuruk wafat 1389 di gantikan oleh putrinya Kusumawardhani beserta suaminya
Wirakramawahdhana.

c. Masa Turun (Break down) 1389 – 1478


Kusumawardhani meneruskan cara-cara pemerintahan Hayam Wurukn tahun 1400
Wirakramawardhana mengundurkan diri dari pemerintahan dan menyerahkan
kekuasaan kepada putrinya dari seorang selir yaitu Suhita, sehingga Wirabhumi anak
Hayam Wuruk dari seorang selir merasa berhak pula atas tahta kerajaan walaupun
Wirabhumi di serahkan memimpin daerah Ujung Jawa Timur.
Pertentangan ini menimbulkan perang saudara yaitu perang Paregreg tahun 1401 –
1406 antara Wirabhumi denngan Suhita. Dalam perang ini Wirabhumi berhasil di
kalahkan, akibat perang saudara ; banyak jatuh korban, wibawa pemerintah pusat
kurang sehingga memberi kesempatan kepada daerah seperti Aceh, Semenanjung
Malaka, bandar-bandar pesisir Jawa membentuk kerajaan dan berdiri sendiri dn
memeluk agama Islam
d. Masa lenyap (Desintegrasion) 1478 – 1525.
Tahun 1478 Girindrawardhana yang merupakan salah satu cabang keturunan Hayam
Wuruk menyerang Majapahit dan menyingkirkan raja Kertabhumi. Sebab-sebab
keruntuhan Majapahit adalah :
 Tindakan Gajah Mada yang tidak melakukan kaderisasi pemimpin
 Penyerangan Girindrawardhana
 Adanya perang saudara Paregreg
 Masuk dan berkembangnya agama Islam, sehingga bandar-bandar perdgangan yang
telah memeluk Islam melepaskan diri dari Majapahit
 Kemunduran ekonomi
 Majapahit di hancurkan Demak tahun 1525 setelah Demak muncul sebagai kerajaan
baru yang bercorak Islam.

Anda mungkin juga menyukai