AWATARA
Olih:
JL. Gunung Lempuyang, Gang Bromo, No 11/1, Tegal Kertha, Kec. Denpasar
Barat. Kota Denpasar, Bali 80119
KATA PRAKATA
OM SWASTIASTU
Puji syukur yang saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
karna berkat karunia yang telah diberikan,makalah yang berjudul
"AWATARA"dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung,baik berupa bimbingan doa,maupun materi yang
diberikan guna membantu menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa
juga,terimakasih kepada orang tua dan restu serta dukungan materi
kepada penulis.Terimakasih juga kepada penulis yang tulisannya yang
dikutip sebagai bahan rujukan pembuatan makalah ini.
OM SANTI SANTI SANTI OM
I Kadek Sulastrawan
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan............................................................................................1
1.2Pengertian....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1Referensi dari kitab suci............................................................................... 2.2Dasa
Awatara sepuluh Awatara Wisnu....................................................... 2.3Dasa Awatara dari
100 Tahun ke 100
Tahun................................................................................................................................2.4
Jenis-jenis Awatara........................................................................................ 2.5Awatara
dalam
Bhagawatapurana............................................................................................................2.6
Definisi
danFilsafat........................................................................................................................2.7
Orang-orang yang diyakini sebagai Awatara.........................................................
DaftrPustaka...........................................................................................................................
................................................................
PENGERTIAN
Awatara atau Avatar (Sanskerta: अवतार, avatāra, baca: awatara) dalam agama
Hindu adalah inkarnasi dari Tuhan Yang Maha Esa maupun manifestasinya. Tuhan Yang
Maha Esa ataupun manifestasinya turun ke alam, mengambil suatu wujud dalam alam
material, guna menyelamatkan alam dari kehancuran dan kejahatan, menegakkan dharma
dan menyelamatkan orang-orang yang melaksanakan Dharma/Kebenaran.
Dalam Bhagawadgita, salah satu kitab suci agama Hindu selain Weda, Kresna
sebagai perantara Tuhan Yang Maha Esa bersabda:
(Bhagavad-gītā, 4.7-8)
Guna
Parasurama Awatara, sang Rama bersenjata kapak, muncul masa Treta Yuga
Jenis-jenis Awatara
Vasudeva
Sankarshan
Pradyumna
Aniruddha
Guna Awatara: Awatara-Awatara yang mengatur tiga jenis bidang dalam diri
makhluk hidup. Awatara-Awatara tersebut yakni:
filsafat Hinduisme, tidak hadir perbedaan dalam memuja Sang Hyang Wisnu
ataupun Awataranya karena semua pemujaan tersebut akan menuju kepada-
Nya.
Awatara dalam Bhagawatapurana
Sebanyak empat puluh awatara Wisnu yang spesifik diceritakan dalam kitab
Bhagawatapurana, walaupun kitab tersebut menambahkan bahwa jumlah
tersebut tidak terhitung banyaknya.[1] 22 awatara Wisnu terdaftar dalam
buku pertama berlandaskan urutannya:[2]
Narada [BP 1.3.8] - resi yang berkelana ke seluruh alam sebagai pemuja
Wisnu
Kapila [BP 1.3.10] - salah satu resi yang mendirikan arus filsafat Samkhya
Pertu [BP 1.3.14] - maharaja yang memerah bumi dalam wujud sapi dan
mengembangkan sistem bercocok tanam
Awatara Emas [BP 11.5.32] - awatara pada 100 tahun Kaliyuga yang
menyebarkan hari-namasankirtan.[3]
Setiap Awatara adalah lambang dari setiap perkembangan 100 tahun yang
terjadi. Matsya Awatara adalah lambang bahwa kehidupan pertama terjadi di
air. Kurma Awatara menunjukkan perkembangan pengahabisan, yakni
munculnya binatang amphibi. Waraha Awatara melambangkan kehidupan
pengahabisan terjadi di darat. Narasimha Awatara melambangkan
dimulainya evolusi mamalia. Wamana Awatara melambangkan
perkembangan makhluk yang dinamakan manusia namun belum sempurna.
Parashurama Awatara, pertapa bersenjata kapak, melambangkan
perkembangan manusia di tingkat yang sempurna. Rama Awatara
melambangkan peradaban manusia sebagai memulai pemerintahan. Krishna
Awatara, yang bijak dalam enam puluh empat bagian pengetahuan dan
kesenian melambangkan kecakapan manusia di bagian norma budaya
istiadat dan memajukan peradaban. Balarama Awatara, Kakak Kresna yang
bersenjata alat pembajak sawah, melambangkan peradaban dalam bagian
pertanian. Buddha Awatara, yang memperoleh pencerahan, melambangkan
kemajuan sosial manusia.
Filsafat Catur Yuga yang adalah masa-masa yang menjadi latar balik
turunnya suatu Awatara dideskripsikan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Satya Yuga dilambangkan dengan seseorang membawa sebuah kendi
(kamandalu)
Treta Yuga dilambangkan dengan seseorang yang membawa sapi dan sauh
Kali Yuga dilambangkan dengan seseorang yang sangat jelek, telanjang, dan
melaksanakan sikap yang dibuat yang tidak senonoh.
http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Avatar_22009_p2k-
unkris.html