Anda di halaman 1dari 4

PARTIKEL PURANA

“ MITOLOGI TURUNYA VARAHA AVATARA


DALAM KITAB VAYU PURANA “

Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Purana yang di ampu oleh:
Acyutananda Wayan Gaduh,S.Pd.H.,M.Ag

OLEH :
NI KETUT SINTA
NIM :2012101006

PROGRAM STUDI TEOLOGI HINDU


FAKULTAS BRAHMA WIDYA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR
2022
“ MITOLOGI TURUNYA VARAHA AVATARA
DALAM KITAB VAYU PURANA “

Abtrack
Vayu Purana is a holy book that was handed down directly by Dewa
Vayu (God of Wind) which contains ancient myths. In this book it is mentioned
about Varaha Kalpa where, a kalpa is a Unit of Time (one day of Brahma)
and Varaha is an incarnation of Lord Vishnu coming down to the world in
taking the form of a Wild Boar with fangs that performs the function of
supporting the earth and returning the earth to its orbit. In this book it is also
stated that Lord Visnu's war with the giant Hiranyakasa was won by Lord
Visni who incarnated as Varaha Avatara.

Dalam agama Hindu mengenal adanya Dasa Avatara. Avatara dalam ajaran
Agama Hindu adalah reinkarnasi dari Tuhan yang turun ke dunia menjelma
menjadi makhluk yang akan menyelamatkan Bhuana Agung dan Bhuana Alit dari
kehancuran dan kejahatan , menegakkan Dharma dan menyelamatkan orang yang
melaksanakan dharma atau kebenaran. Dasa Awatara adalah sepuluh Awatara
yang diyakini sebagai penjelmaan material dari Dewa Wisnu. Dari sepuluh
Awatara tersebut , sembilang diantaranya diyakini sudah pernah menyelamatkan
dunia , sedangkan satu di antarannya yaitu awatara terakhir yakni Kalki Awatara
, yang masih menunggu waktu yang tepat untuk turun ke dunia. Kisah- kisah
tersebut terangkum dalam sebuah kitab yang disebut Purana. Menurut kitab
Purana , tak terhitung banyaknya Awatara yang pernah turun kedunia. Awatara-
awatara tersebut tidak selamanya merupakan reinkarnasi langsung atau
penjelmaan langsung dari Dewa Wisnu. Beberapa awatara diyakini memiliki jiwa
yang terberkati atau mendapat kekuatan Tuhan sebagai makhluk yang terpilih.

Dalam kitab Vayu Purana desebutkan ada salah satu Awatara yaitu Varaha
Avatara pada bagian Varaha Kalpa. Pada bagian Varaha Kalpa dalam Vayu
Purana dijelaskan bahwa pada akhir kalpa yang lalu, terjadi sebuah total dan
seluuh alam semesta dipenuhi dengan air. Visnu tertidur selama malam Brahma
berlangsung. Karena Nara berarti air dan Ayana berarti tempat peristirahatan ,
maka demikian Visnu kemudian dinamakan Narayana. Dalam ajaran agama
hindu Kalpa berarti Satuan Waktu. Satu kalpa berarti “ satu hari bagi Brahma “
satu hari bagi Brahma sama dengan seribu Yuga.

Dalam Vayu Purna disebutkan nama Varaha yang dimana Varaha


merupakan penjelmaan Dewa Visnu turun ke dunia dengan nama Varaha
Avatara, dimana Varaha Avatara merupakan inkarnasi Dewa Visnu dengan
mengambil wujud seekor Babi Hutan. Varaha Avatara merupakan penjelmaan
ketiga dari Dewa Visnu. Avatara ini muncul pada zaman Satyayuga ( zaman
kebenaran ). Yang dimana pada masa itu seorang raksasa bernama Hiranyaksa
yang merupakan adik dari raksasa Hiranyakasipu. Keduanya merupakan kaum
Detya ( raksasa ). Hiranyaksa hendak menenggelamkan Pertiwi ( Bumi ) ke dalam
“ Lautan Kosmik “ suatu tempat yang berada di ruang angkasa. Melihat dunia
akan mengalami kiamat , Dewa Visnu kemudian mengambil wujud menjadi
seekor Babi Hutan yang memiliki dua taring panjang mencuat dengan tujuan
menopang bumi yang akan dijatuhkan oleh Hiranyaksa. Usaha penyelamatan
yang di lakukan Varaha tidak belangsung lancer karena dihadang ole Hiranyaksa.
Maka dari itu terjadilah pertempuran antara Hiranyaksa dan Varaha Avatara.
Pertarungan tersebut dimenangkan oleh Varaha. Setelah beliu memenangkan
pertarungan tersebut, beliau mengangkat bumi yang Bulat seperti boladengan dua
dua tarinya yang panjang, dari lautan kosmik dan meletakkan kembali bumi pada
orbitnya. Setelah itu , Dewa Visnu menikahi Dewi Pertiwi dalam wujud Awatara
Tersebut. Varaha Avatara dilukiskan sebagai Babi Hutan yang membawa planet
bumi dengan kedua taringnya dan meletakkannya di atas hidung , di depan mata.

Dalam implementasi masyarakat Hindu di Bali berdasarkan pada Kitab


Vayu Purana umat Hindu di Bali percaya dan yakin akan keberadaan ibu pertiwi
sebagai ibu dari Alam Semesta. Dalam hal ini dapat kita lihat dalam upacara-
upacara yang di laksanakan umat hindu di bali , yaitu Upacara yadnya yang
dimana bertujuan untuk mengehormati ibu alam semesta , yaitu dengan upacara
Caru Panca Sata yang dimana dalam upacara ini adalah sebagai bentuk
penghormatan kepada Ibu Pertiwi atau bumi, yang merupakan salah kearifan
lokal masyarak Hindu di bali.

Anda mungkin juga menyukai