Anda di halaman 1dari 2

Samudra Manthan

Dalam Agama Hindu, Samudra Manthan adalah salah satu periode paling
terkenal dalam Purana. Berikut kisahnya:
Dalam sebuah pertempuran antara Sura dan Asura (iblis), Raja Bali yang
memimpin pasukan Asura akhirnya mengalahkan para Sura dan mengambil
alih alam semesta. Para Sura kemudian meminta bantuan kepada Dewa
Wisnu yang memberi saran untuk memperlakukan Asura secara diplomatis.
Para Sura akhirnya bekerja sama dengan para Asura untuk mengekstrak
lautan dengan cara mengaduknya agar memperoleh susu keabadian. Namun
Dewa Wisnu sendiri akan mengatur bahwa nantinya hanya kaum Sura yang
memperoleh susu tersebut.
Gunung Mandarachala atau Gunung Meru digunakan sebagai alat pengaduk
sedangkan Naga Basuki digunakan sebagai tali pengaduk. Dewa Wisnu
meminta agar para Asura yang memegang bagian kepala Naga Basuki
sedangkan Sura yang memegang bagian ekor. Para Asura keracunan karena
aroma tubuh Basuki. Namun begitu gunung tersebut mulai tenggelam ketika
diletakkan di lautan. Dewa Wisnu dalam avatar keduanya yaitu Penyu Kurma,
membantu mereka untuk menopang Gunung Meru di punggungnya.
Merekabergerak maju dan mundur yang menyebabkan Gunung Meru
berputar dan mengocok lautan. Proses tersebut diberi nama Samudra
Manthan.
Dalam proses Samudra Manthan, beberapa hal keluar dari lautan susu. Salah
satunya adalah racun mematikan yang bernama Halahala. Karena takut
mencemari lautan susu dan menghancurkan peradaban, Dewa Syiwa
membantu mereka dengan menghisap racun tersebut. Karena racun ini
sangat berbahaya, beberapa dewa lain seperti Dewi Parvati membantu Dewa
Syiwa menangani racun tersebut.

Samudra Manthan dalam bahasa Inggris dikenal dengan judul Churning of


Ocean Milk atau Milky Way.
Kisah tersebut merupakan asal mula terciptanya Galaksi Bimasakti (Milky
Way) dari sudut pandang mitologi India.

Anda mungkin juga menyukai