Sanatana dharma Edisi 13/ Juni 2005 6 Sanatana dharma Edisi 13/ Juni 2005 3
para pelopor “indologist”. sebuah suku bangsa Arya yang telah pengetahuan modern lebih di dasarkan pada jutaan planet di alam semesta ini, dan
Tentu saja, mereka adalah orang- memiliki peradaban yang tinggi, berasal dua metode yang pertama, yaitu pratyaksa dan mungkin jutaan galaxy, yang kita tidak
orang Kristen yang sangat taat dan dari kawasan Iran. Bangsa Arya ini hidup anumana. Sebaliknya, Weda lebih pernah mengetahuinya. Umur manusia
terpelajar, sehingga tujuan mereka berpindah-pindah, berperang dan mendasarkan pada metode sabdha, pendek, hanya ratusan tahun, dan ilmu
menterjemahkan kitab-kitab Weda ke menaklukkan suku bangsa lainnya, mendengarkan dari penguasa atau sumber pengetahuan modern juga baru
dalam bahasa Inggeris bukannya tanpa termasuk suku bangsa Dravida berkulit rohani. Yang dimaksud penguasa disini berkembang beberapa ratus tahun
maksud tertentu. Mereka sadar bahwa hitam, yang merupakan suku asli India. bukanlah sebuah rezim yang dictator atau terakhir ini. Namun demikian, para
tidaklah mudah untuk mengubah Kebanyakan, buku-buku tentang pun seorang raja atau pemimpin yang ilmuwan itu telah berani dengan
keyakinan orang India terhadap tradisi Hindu dan Weda yang bertebaran di memiliki kekuasaan mutlak. Ambillah contoh lantang menyatakan kepada kita, apa
turun temurun mereka yang bersumber perpustakaan dunia saat ini, yang sebuah buku. Orang yang paling paham yang telah terjadi jutaan tahun yang
pada kitab-kitab Weda. Karena itulah, berbahasa Inggeris, adalah hasil dengan maksud yang ada dalam buku itu, lalu. Mereka menyimpulkan bahwa
mereka berpendapat bahwa satu-satunya terjemahan dan tulisan para indologist adalah sang penulis buku itu sendiri. Dalam alam semesta tercipta karena adanya
cara adalah menunjukkan kepada orang- tersebut dengan maksud menjelek- hal ini, penulis itu disebut sebagai penguasa sebuah ledakan besar yang disebut
orang India bahwa kitab Weda yang jelekkan Hindu, dan mengharap orang (authority) bagi buku itu dengan Big Bang Theory. Bukankah
mereka yakini tidak lebih dari sekedar beralih menjadi Kristen. Karena itulah, Untuk mendapatkan pengetahuan tidak seorang ilmuwanpun yang hadir
takhayul, dongeng, dan mitologi yang tidak mengherankan kalau orang-orang rohani atau spiritual, Weda menolak dan menyaksikan pada saat alam
tidak masuk akal. mengenal kitab Weda sebagai mitologi penggunaan metode pratyaksa dan anumana. semesta tercipta? Kalau ada pihak-
William Jones misalnya, menyebut dan dongeng, karena mereka membaca Mengapa? Karena pratyaksa pramana
Bhagavata Purana sebagai “kisah saduran” buku-buku yang memang ditulis untuk mengandalkan pada kemampuan indera kita diterbitkan oleh
dan ia berspekulasi bahwa Bhagavata misi-misi khusus pada masa itu. dalam menangkap atau memahami sesuatu.
sebenarnya meniru Gospel Kristen yang Sedangkan indera-indera kita jelas-jelas
Narayana Smrti Ashram
dibawa ke India, dan bahwa Kesava (nama memiliki banyak kelemahan. Kita tidak bisa Yogyakarta
lain Krishna) sebenarnya adalah Apollo
Weda Bukan Mitologi! melihat benda yang terlalu dekat, atau benda
pahlawan Yunani. Teori ini telah terbukti Dari uraian di atas, jelas menjadi yang terlalu jauh. Dalam ilmu fisika, banyak Tim Redaksi
salah, karena berbagai temuan arkeologi sebuah tantangan bagi kita untuk paling sekali dipelajari tentang kelemahan mata, Suryanto, M.Pd
yang berhubungan dengan legenda tidak meyakinkan diri kita sendiri, telinga, dan kulit kita. Meskipun kemudian Wawan Yulianto
Krishna menunjukkan bahwa Krishna sebelum meyakinkan orang lain, bahwa kita menciptakan alat-alat untuk membantu I Made Purna Ananda
telah ada jauh sebelum agama Kristen lahir Weda khususnya Itihasa dan Purana, penglihatan dan pendengaran kita, akan I Wayan Ngarayana
(lihat newsleter Sanatana Dharma berjudul bukan sekedar mitologi. Bagaimana tetapi jangan lupa bahwa alat-alat itupun kita Kadek Dendi Senapharta
“Legenda Krishna, Menyadur Kisah Hidup caranya? buat dengan menggunakan indera yang tidak
Kristus?”). Pertama, berhubungan dengan sempurna. Alat-alat itu digunakan oleh
Tokoh Indologist lain yang sangat bukti-bukti ilmiah yang sering dianggap manusia yang inderanya tidak sempurna,
besar pengaruhnya pada kesan tidak memadai untuk mendukung dan dianalisa oleh orang yang inderanya
masyarakat dunia terhadap Weda adalah kebenaran sejarah Weda. Dalam Weda, tidak sempurna.
Frederich Max Muller (1823 – 1900). disebutkan bahwa ada berbagai metode Setelah menyadari bahwa pratyaksa
Muller adalah ahli bahasa Sanskerta asal atau cara yang dapat kita tempuh untuk memiliki banyak kelemahan, para ilmuwan
Jerman yang kemudian bekerja pada East memperoleh pengetahuan. Salah satunya sekarang mengandalkan metode anumana ,
India Company, dan dipercaya untuk adalah pratyaksa, yang berarti persepsi yang kadang mengarah pada spekulasi, Jl. Sudarsan Chakra No 03
menterjemahkan kitab Rg Veda ke dalam langsung dengan mengandalkan indera interpolasi,interpretasi untuk mengambil 200 m Sebelah Utara SMKN I Depok
bahasa Inggeris. Muller inilah yang kita sebagai alat utamanya. Metode kedua kesimpulan mengenai hal-hal yang tidak Ring Road Utara, Maguwoharjo, Sleman
kemudian menciptakan teori “Legenda adalah anumana, yaitu pengambilan dapat diamati secara langsung oleh panca Yogyakarta, 55282 . Telp. (0274) 885794.
Arya” dan “Invasi bangsa Arya ke kesimpulan (inferensi). Metode yang lain indera manusia. Hp. 081328340931
Dravida.” dengan mendasarkan disebut sabdha, atau mendengar dari Contoh nyata spekulasi itu adalah teori E-mail: surya@ygy.centrin.net.id
argumentasinya pada ayat-ayat dalam sumber yang dibenarkan. tentang penciptaan alam semesta. Manusia
kitab Rg Veda itu sendiri. Bahwa ada Dari ketiga metode itu, ilmu adalah makhluk yang serba terbatas, dan
hidup hanya di satu planet bumi ini. Ada
Sanatana dharma Edisi 13/ Juni 2005 4 Sanatana dharma Edisi 13/ Juni 2005 5