Anda di halaman 1dari 9

KONSEP

Ketuhanan
DALAM AGAMA HINDU
Kelompok 2 - Fakultas Teknik
Nama Anggota
Ni Luh Ketut Khanya Puspa Pradnyasari
2306170162 - Teknik Industri KKI
Mahendra Dharma Putra
2306247212 - Teknik Mesin
Nikita Kanjani
2306199711 - Teknik Kimia KKI
Sejarah Agama Hindu
dan Inti Ajarannya
Berdasarkan sejarah yang telah berlalu, perkembangan
agama Hindu bermula di Negara India. Pada hakekatnya
dapat dibahagikan menjadi empat fase yakni :
1. Zaman Weda
2. Zaman Brahmana
3. Zaman Upanisad
Penjelasan
Zaman Weda
Dimulai dari datangnya bangsa Arya +2500 SM ke India, dengan
menempati lembah sungai Sindhu yang terkenal dengan nama
Punjab (daerah 5 aliran sungai)
Zaman Brahmana
ditandai pula mulai tersusunnya “Tata Cara Upacara” beragama
yang teratur. Kitab Brahmana, adalah kitab yang menguraikan
tentang saji dan Upacaranya
Zaman Upanisad
Zaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu
zaman orang berfilsafat atas dasar Weda dan juga muncul ajaran
filsafat yang tinggi-tinggi
Panca Sraddha
Percaya Tuhan Percaya Atman Percaya Karma Phala
Ia juga adalah yang berkuasa Atman adalah percikkan kecil Karmaphala yaitu hasil dari
atas segala yang ada ini. Tidak dari Paratman (Hyang perbuatan, karena setiap
ada apapun yang luput dari Widdhi). Atman didalam perbuatan ada akibatnya
kuasanya. Ia sebagai pencipta, badan manusia disebut berwujud baik atau buruk
sebagai pemelihara dan pelebur Jiwatman, yang menyebabkan
alam semesta dengan segala manusia itu hidup
isinya.

Percaya Punarbhawa Percaya Moksa


disebabkan oleh Karma Atman dari ikatan-ikatan
Wasana yang merupakan keduniawian dan pengaruh
bekas-bekas dari perbuatan itu maya lainnya sehingga dapat
baik atau buruk. Karma Wasana bersatu kembali dengan Hyang
itulah yang mendorong jiwa Widhi
untuk lahir kembali dengan
mengambil bentuk tertentu
Perkembangan Agama
Hindu di Indonesia
Kutai
Kalimantan Selatan
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Penjelasan Dewa-Dewi
Dewa
Bhrama Dewa Wisnu
1. pencipta alam semesta, dipahami sebagai pencipta segala dianggap sebagai pemelihara alam semesta, dikenal dengan tangan
yang ada, yang bertanggung jawab atas penciptaan dan kanannya yang memegang cakra dan tangan kirinya yang
perkembangan seluruh makhluk dan alam semesta memegang gada

Dewi Dewa Shiva


Saraswati dianggap sebagai penghancur alam semesta, seringkali
digambarkan dengan tanda ketiga di dahinya dan sering bersama
dipahami sebagai dewi pengetahuan, seni, dan kebijaksanaan dalam istrinya, Dewi Parwati.
agama Hindu. Akibat kejadian itu, dia sering digambarkan
memegang alat musik dan buku karena melambangkan mereka adalah salah satu pasangan suci dalam mitologi Hindu
pengetahuan, seni, dan sastra. dan sering disebut sebagai "Ardhanarishvara” yang
menggambarkan Shiva dan Parvati dalam bentuk gabungan yang
mewakili kesatuan antara aspek laki-laki dan perempuan, yin dan
yang, dalam alam semesta
Konsep Trimurti
Konsep Trimurti adalah aspek sentral dalam agama Hindu yang menggambarkan tiga dewa
utama:
Brahma sebagai pencipta alam semesta
Vishnu sebagai pemelihara dan pelindung
Shiva sebagai penghancur dan transformator.

Trimurti mencerminkan siklus alam semesta yang terus-menerus berubah, di mana


penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran adalah tahapan-tahapan yang diperlukan
dalam evolusi dan perubahan.

Dewa-dewa Trimurti ini seringkali digambarkan dalam ikonografi Hindu dengan ciri-ciri unik
masing-masing yang mencerminkan peran dan fungsi mereka dalam menjaga
keseimbangan dan harmoni alam semesta.
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai