Anda di halaman 1dari 3

Sad Darsana

Sad Darsana berasal dari dua kata yakni “Sad” dan “Darsana”. Sad artinya enam sedangkan
darsana artinya pandangan tentang kebenaran. Jadi Sad Darsana dalam ajaran filsafat Hindu dapat
diartikan sebagai  enam pandangan tentang kebenaran

Bagian Bagian Sad Darsana :

1. Nyaya Darsana
Nyaya darsana didirikan oleh Rsi Gautama. Nyaya berarti argumentasi atau diskusi tentang
suatu darsana (filsafat). Di dalam Nyaya terdapat ilmu perdebatan (Tarka vidya) dan ilmu
diskusi (vada vidya). Filsafat Nyaya menekankan pada aspek nalar dan logika dengan
pendekan ilmiah dan realitas.
2. Waisesika Darsana
Pendiri filsafat Waisesika Darsana adalah Rsi Kanada. Teori alam semesta dan hakekat
sang diri dalam Waisesika Darsana sama dengan filsafat Nyaya Darsana sebab filsafat
Waisesika sendiri merupakan pengembangan dari nyaya darsana. Nama Waisesika sendiri
mengambil nama “Visesa” yang artinya kekhususan yang merupakan ciri-ciri dari benda-
benda. Vaisesika dimulai dengan pencarian atas kategori-kategori (padartha) yaitu
perhitungan sifat-sifat tertentu yang dapat dikatakan tentang benda-benda yang ada.
Penciptaan dalam Waisesika sama dengan nyaya darsana.
3. Samkhya Darsana
Filsafat Samkhya Darsana didirikan oleh Sri Kapila Muni. Secara arti kata “Samkhya”
memiliki arti sebagai jumlah. Istilah Samkhya juga dipergunakan dalam pengertian “Vicara”
yaitu perenungan filosofis. Sistem filsafat Samkhya memberikan 25 prinsip (tattwas) dari
alam semesta. 
4. Yoga Darsana
Pendiri dari Yoga Darsana adalah Maha Rsi Patanjali. Filsafat ini merupakan tambahan dari
Filsafat Samkhya Darsana. yoga berasal dari kata “yuj” yang artinya menghubungkan. Jadi
Yoga darsana merupakan pengendalian aktifitas pikiran dalam rangka penyatuan roh
individual dengan roh tertinggi. Yoga adalah pengendalian benih-benih pikiran (citta) dari
pengambilan berbagai wujud perubahan (wrtti).
5. Mimamsa Darsana
Pendiri filsafat Mimamsa Darsana adalah Sri Jaimini. Secara arti kata Mimamsa artinya
menganalisa dan mengerti seluruhnya, yang pada intinya memberikan landasan filsafat
pada ritual-ritual dalam weda.
6. Wedanta Darsana
Pendiri dari Vedanta darsana adalah Badarayana atau Vyasa. Secara arti kata Wedanta
artinya bagian akhir dari Weda karena ajaranya bersumber langsung dari Weda. Weda yang
terakhir dimaksut adalah Upanisad. Ajaran ini pertama kali disusun oleh Sri Wyasa sekitar
400 sebelum masehi dalam kitabnya yang bernama Wedanta Sutra atau Brahma Sutra.
Filosofis kehidupan Vedanta merupakan perlengkapan dan penyempurnaan filsafat hidup
Mimamsa. Kehidupan bagi mereka yang mengasingkan diri dari aktifitas dunia (sannyasin)
termasuk dalam tahap terakhir dari Catur Asrama dan dipandang sebagai kulminasi
kehidupan setiap orang.
Yadnya

Yadnya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari kata “yaj” yang memiliki arti memuja
kemudian dari kata “yaj” tersebut berubah menjadi kata “yajna” yang memiliki arti korban suci.
Panca sendiri memiliki makna lima . Jadi panca yadnya adalah lima korban suci yang di
tunjukan kehadapan sang pencipta.
Bagian Bagian Panca Yadnya :
1. Dewa Yadnya
Dewa yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci dengan tulus iklas yang
di tujukan kepada sang pencipta (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) 
Contoh Pelaksanaan Dewa Yadnya :
a. Melaksanakan puja Tri Sandhya setiap hari .
b. Melaksanakan persembahyangan pada hari purnama dan tilem .
c. Melaksanakan persembahyangan pada hari raya di pura seperti piodalan , hari
saraswati , siwaratri ,
2. Pitra Yadnya
Pitra Yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci yang di tujukan kepada
roh-roh para leluhur
Contoh Pelaksanaan Pitra Yadnya :
a. Menghormati orang tua
b. Menuruti nasehat orang tua
c. Merawat orang tua ketika orang tua kita sedang sakit
d. Melaksanakan upacara pengabenan bagi orang tua atau leluhur kita yang telah
meninggal
3. Rsi Yadnya
Rsi Yadnya adalah suatu bentuk persembahan karya suci yang di tujukan kepada para rsi
Contoh Pelaksanaan Rsi Yadnya :
a. Menghormati guru dan perintah yang diberikannya
b. Membangun tempat-tempat pemujaan untuk orang suci
c. Memberi sesari atau punia kepada orang suci
4. Manusa Yadnya
Manusa Yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci yang di tujukan kepada
Sesama Manusia
Contoh Pelaksanaan Manusa Yadnya :
a. Upakara/upacara bayi selama didalam kandungan
b. Upakara/upacara potong gigi
c. Upakara/upacara perkawinan
5. Bhuta Yadnya
Bhuta Yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci yang di tujukan kepada
Para Bhuta Kala
Contoh Pelaksanaan Manusa Yadnya :
a. Upacara Mecaru
b. Upacara panca wali krama
c. Upakara/upacara perkawinan
Marga Yoga

Anda mungkin juga menyukai