Anda di halaman 1dari 7

2.1Balakanda A.

BRAHMACARI ASRAMA
Kitab Balakanda merupakan awal dari kisah Ramayana.
Kitab Balakanda menceritakan Prabu Dasarata yang Brahmacari Asrama Adalah tingkat masa menuntut ilmu/masa
memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan mencari ilmu. Masa Brahmacari diawali dengan upacara
Sumitra. Prabu Dasarata berputra empat orang, yaitu: Rama, Upanayana dan diakhiri dengan pengakuan dan pemberian
Bharata, Lakshmana dan Satrughna. Kitab Balakanda juga Samawartana (Ijazah).
menceritakan kisah Sang Rama yang berhasil memenangkan B. GRHASTA ASRAMA
sayembara dan memperistri Sita, puteri Prabu Janaka. Grhasta Asrama Adalah tingkat kehidupan berumahtangga. Masa
Grehasta Asrama ini adalah merupakan tingkatan kedua setelah
Brahmacari Asrama. Dalam memasuki masa Grehasta diawali
1. Ayodhyakanda
dengan suatu upacara yang disebut Wiwaha Samskara
Kitab Ayodhyakanda berisi kisah dibuangnya Rama ke hutan
(Perkawinan) yang bermakna sebagai pengesahan secara agama
bersama Dewi Sita dan Lakshmana karena permohonan
dalam rangka kehidupan berumahtangga (melanjutkan keturunan,
Dewi Kekayi. Setelah itu, Prabu Dasarata yang sudah tua
melaksanakan yadnya dan kehidupan sosial lainnya).
wafat. Bharata tidak ingin dinobatkan menjadi Raja,
kemudian ia menyusul Rama. Rama menolak untuk kembali
C. WANAPRASTA ASRAMA
ke kerajaan. Akhirnya Bharata memerintah kerajaan atas
Wanaprastha Asrama Merupakan tingkat kehidupan ketiga.
nama Sang Rama.
Dimana berkewajiban untuk menjauhkan diri dari nafsu
2. Aranyakanda
keduniawian. Pada masa ini hidupnya diabdikan kepada
Kitab Aranyakakanda menceritakan kisah Rama, Sita, dan
pengamalan ajaran Dharma. Dalam masa ini kewajiban kepada
Lakshmana di tengah hutan selama masa pengasingan. Di
keluarga sudah berkurang, melainkan ia mencari dan mendalami
tengah hutan, Rama sering membantu para pertapa yang
arti hidup yang sebenarnya, aspirasi untuk memperoleh
diganggu oleh para rakshasa. Kitab Aranyakakanda juga
kelepasan/moksa dipraktekkannya dalam kehidupan sehari- hari.
menceritakan kisah Sita diculik Rawana dan pertarungan
antara Jatayu dengan Rawana.
D. SANYASIN ASRAMA
3. Kiskindhakanda
Sanyasin Asrama (bhiksuka) Merupakan tingkat terakhir dari
Kitab Kiskindhakanda menceritakan kisah pertemuan Sang
catur asrama, di mana pengaruh dunia sama sekali lepas.
Rama dengan Raja kera Sugriwa. Sang Rama membantu
Mengabdikan diri pada nilai-nilai dari keutamaan Dharma dan
Sugriwa merebut kerajaannya dari Subali, kakaknya. Dalam
hakekat hidup yang benar. Pada tingkatan ini, ini banyak
pertempuran, Subali terbunuh. Sugriwa menjadi Raja di
dilakukan kunjungan (Dharma yatra, Tirtha yatra) ke tempat suci,
Kiskindha. Kemudian Sang Rama dan Sugriwa bersekutu
di mana seluruh sisa hidupnya hanya diserahkan kepada Sang
untuk menggempur Kerajaan Alengka.
Pencipta untuk mencapai Moksa.
4. Sundarakanda
6.Pengertian Catur Warna
Kitab Sundarakanda menceritakan kisah tentara Kiskindha
        
yang membangun jembatan Situbanda yang menghubungkan
India dengan Alengka. Hanuman yang menjadi duta Sang      Kata “ Catur Warna”dalam ajaran Agama Hindu berasal dari
Rama pergi ke Alengka dan menghadap Dewi Sita. Di sana bahasa Sansekerta,dari kata “Catur dan Warna”. Catur berarti
ia ditangkap namun dapat meloloskan diri dan membakar empat dan Warna berarti tutup,penutup,warna,bagian luar, jenis,
ibukota Alengka. watak, bentuk, kasta. Catur Warna berarti empat
5. Yuddhakanda pengelompokkan masyarakat dalam tata kemasyarakatan agama
Kitab Yuddhakanda menceritakan kisah pertempuran antara Hindu yang ditentukan berdasarkan profesinya
laskar kera Sang Rama dengan pasukan rakshasa Sang BAGIAN CATUR VARNA
Rawana. Cerita diawali dengan usaha pasukan Sang Rama    Berdasarkan arti kata Catur Varna, maka terdapat Empat
yang berhasil menyeberangi lautan dan mencapai Alengka. Bagian atau pilihan hidup dari seseorang dalam kehidupan ini,
Sementara itu Wibisana diusir oleh Rawana karena terlalu adapun ke-empat bagian tersebut adalah :
banyak memberi nasihat. Dalam pertempuran, Rawana gugur  1. Brahmana Varna
di tangan Rama oleh senjata panah sakti. Sang Rama pulang
Brahmana adalah salah satu golongan karya atau warna dalam
dengan selamat ke Ayodhya bersama Dewi Sita.
agama Hindu. Mereka adalah golongan cendekiawan yang
6. Uttarakanda
Kitab Uttarakanda menceritakan kisah pembuangan Dewi mampu menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga
Sita karena Sang Rama mendengar desas-desus dari rakyat keagamaan.
yang sangsi dengan kesucian Dewi Sita. Kemudian Dewi 2. Ksatrya Varna
Sita tinggal di pertapaan Rsi Walmiki dan melahirkan Kusa Kesatria atau ksatrya, adalah kasta atau warna dalam agama
dan Lawa. Kusa dan Lawa datang ke istana Sang Rama pada Hindu. Kasta ksatria ini merupakan bangsawan dan merupakan
saat upacara Aswamedha. Pada saat itulah mereka tokoh masyarakat bertugas sebagai penegak keamanan, penegak
menyanyikan Ramayana yang digubah oleh Rsi Walmiki. keadilan, pemimpin masyarakat, pembela kaum tertindas atau
lemah karena ketidakadilan dan ketidakbenaran. Tugas utama
4..Catur Asrama terdiri dari dua kata yaitu Catur yang berarti seorang ksatria adalah menegakkan kebenaran, bertanggung
empat (4) dan Asrama yang berarti Jenjang, atau Tahapan. Jadi jawab, lugas, cekatan, perilaku pelopor, memperhatikan
Catur Asrama dapat diartikan sebagai empat tahapan yang harus keselamatan dan keamanan, adil, dan selalu siap berkorban untuk
dilalui umat hindu untuk mencapai Moksartham Jagadhita Ya Ca tegaknya kebenaran dan keadilan
Iti Dharma.  3. Vaisya Varna
Vaisya (Dewanagari: वै श्य, : vaiśya) adalah golongan karya atau
Catur Asrama juga dapat diartikan sebagai 4 (empat) tahapan warna dalam tata masyarakat menurut agama Hindu. Bersama-
hidup manusia yang harus di capai. Adapun ke empat bagian- sama dengan Brahmana dan Ksatria, mereka disebut Tri Wangsa,
bagian dari catur asrama adalah sebagai berikut: tiga kelompok golongan keraya atau profesi yang menjadi pilar
penciptaan kemakmuran masyarakat
. Kaum Waisya adalah kelompok yang mendapat tanggungjawab melaksanakan Japa, menyayangi SEMUA MAHLUK termasuk
untuk menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan bisnis agar musuhmu sendiri. Lakukan semua itu dengan dilandasi penuh
terjadi proses distribusi dan redistribusi pendapatan dan rasa Bhakti kepada Tuhan, maka anda telah berhasil
penghasilan, sehingga kemakmuran masyarakat, negara dan melaksanakan Bhakti Marga.
kemanusiaan tercapai. 2. Karma Marga
 4. Sudra Varna Karma Marga adalah jalan meuju Tuhan dengan cara bekerja /
melakukan pelayanan tampa pamrih. Lakukanlah semua
Sudra (Sanskerta: śūdra) adalah sebuah golongan profesi
pekerjaan / pelayanan itu sebagai persembahan kepada Tuhan dan
(golongan karya) atau warna dalam agama Hindu di India. Warna
jangan pernah mengharapkan pabrih /hasilnya.
ini merupakan warna yang paling rendah. Warna lainnya adalah Contoh Pelaksanaan Karma Marga: Bila anda memberi bantuan
brahmana, ksatria, dan waisya. Sudra adalah golongan karya kepada pengemis, jangan sekali sekali anda mengharapkan suatu
seseorang yang bila hendak melaksanakan profesinya sepenuhnya saat anda akan di bantu oleh orang lain ataupun jangan pula anda
mengandalkan kekuatan jasmaniah, ketaatan, kepolosan, mengharapkan sesuatu pada pengemis itu, bahkan jangan sekali
keluguan, serta bakat ketekunannya. Tugas utamanya adalah kali anda mengharapkan suatu saat anda akan mendapat rezeki
berkaitan langsung dengan tugas-tugas memakmurkan karena anda telah menolong pengemis tersebut.
masyarakat negara dan umat manusia atas petunjuk-petunjuk 3. Jnana Marga
golongan karya di atasnya, seperti menjadi buruh, tukang, pekerja Jnana Marga adalah cara mencapai Tuhan dengan cara
kasar, petani, pelayan, nelayan, penjaga, dll. mempelajari kitab Suci Veda.
Jalan ini cukup sulit untuk dilakukan oleh orang biasa, karena
9.ASTANGGA YOGA tidak semua orang mampu untuk memahami secara benar maksud
yang terkandung dalam Veda.
Pengertian dan Bagian - Bagian Astangga Yoga 4. Raja Yoga
Astangga Yoga yaitu Delapan sikap yang harus dilaksanakan Raja Yoga adalah cara mencapai Tuhan denga cara Meditasi,
dalam melakukan yoga/meditasi yang diajarkan oleh Bagawan Perenungan Tuhan, Pengendalian (Tapa). Cara ini sulit dilakukan
Patanjali. oleh orang yang tidak terlatih. Bila anda ingin melakukan Raja
Yoga saya sarankan carilah guru spiritual yang bisa membimbing
1. Yama, yaitu pengendalian diri tahap pertama dalam penahanan meditasi anda, sehingga meditasi anda akan berhasil dan anda
terhadap keinginan atas nafsu. bisa mencapai Tuhan denga cara ini.

2. Nyama, yaitu pengendalian diri tahap lanjut dengan memupuk 13.MOKSA


kebiasaan-kebiasaan yang baik.
 A. PENGERTIAN MOKSA
3. Asana, yaitu mengatur sikap badan apakah duduk, berdiri atau MOKSA BERSAL DARI BAHASA SANSEKERTA
yang lainnya dengan disiplin. “MUC” BERARTI MEMBEBASKAN ATAU MELEPASKAN.
JADI MOKSA ADALAH SUATU KELEPASAN ATAU
4. Pranayama, yaitu sikap mengatur nafas dengan melalui tiga KEBEBASAN. DIMANA KATA MOKSA DPT DISAMAKAN
tahapan, yakni menarik nafas (puraka), menahan nafas DENGAN NIRWANA, NISREYASA ATAU
(kumbaka), dan mengeluarkan nafas (recaka), yang semuanya KEPARAMARTHAN. MOKSA JUGA BISA DI KATAKAN
dilakukan secara teratur. NIRGUNA BRAHMAN.

5. Pratyahara, yaitu sikap memusatkan indriya dengan


mengontrol dan mengendalikan sehingga dapat diarahkan ke hal- B. TINGKATAN MOKSADALAM AJARAN AGAMA HINDU
hal kesucian. ADA DISEBUTKAN BEBERAPA TINGKATAN-
TINGKATAN MOKSA BERDASARKAN KEADAAN ATMA
6. Dhrana, yaitu sikap pemusatan pikiran dengan berusaha YANG DIHUBUNGKAN DENGAN BRAHMAN.
menyatukan pikiran dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan).

7. Dhyana, yaitu pemusatan pikiran yang terpusat yang ADAPUN BAGIAN-BAGIANNYA DPT DIJELASKAN SBB:
tingkatannya lebih tinggi dari Dharma.

8. Semadi, yaitu Meditasi tingkat tinggi/penunggalan Atma 1.JIWAMUKTI  Tingkatan moksa atau kebahagiaan/kebebasan
dengan Brahman (Sang Hyang Widhi) yg dpt dicapai oleh seseorang semasa hidupnya, dimana
atmannya tidak lagi terpengaruh oleh gejolak indrya dan maya
(pengaruh duniawi). Dimana keadaan atma seperti ini disamakan
12.Catur Marga Yoga sendiri berasal dari kata catur berarti dengan Samipya dan Sarupya.
empat. Marga berarti jalan dan yoga berarti penyatuan dengan
Brahman. Jadi catur marga adalah empat jalan atau cara umat
Hindu untuk menghormati dan menuju ke jalan Tuhan Yang
2. Widehamukti Tingkatan kebebasan yg dpt dicapai oleh
Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.Catur marga juga
seseorang semasa hidupnya, dimana atma telah meninggalkan
sering disebut dengan catur marga yoga. Sumber ajaran catur
badan wadagnya (jasadnya), tetapi roh yg bersangkutan masih
marga ada di ajarkan dalam pustaka suci Bhagawadgita, terutama
kena pengaruh maya yg tipis. Tingkat keberadaan atma dlm
pada trayodhyaya tentang karma yogamarga.
posisi ini disetarakan dgn brahman, namun belum dpt menyatu
dengan-nya, sbg akibat dari pengaruh maya yg masih ada.
Adapun bagian-bagian dari Catur Marga Yoga yakni sebagai
Widehamukti dpt disejajarkan dgn salokya.
berikut:
1. Bhakti Marga
Bhakti Marga adalah jalan menuju Tuhan dengan cara
menunjukan Bhakti kita (berbakti, cinta pada Tuhan dan
sesamaContoh Pelaksanaan Bhakti Marga: Melaksanakan
Sembahyang pada Tuhan , menyanyikan nama nama Ketuhanan,
3. Purnamukti Tingkat kebebassan yg paling sempurna. Pada (mengheningkan cita), manusai beranggur-anggur ingin dpt
tingkat ini posisi atma seseorang keberadaannya telah menyatu mencapai tujuan hidupnya yg tertinggi yaitu bebas dari segala
dgn Brahman. Setiap orang dpt mencapai posisi ini, apabila yg ikatan keduniawian.
bersangkutan sungguh-sungguh dgn kesadaran dan hati yg suci
mau dan mampu melepaskan diri dari keterikatan maya ini. Posisi
Purnamukti dpt disamakan dgn Sayujya. Empat jalan menuju Tuhan atau pemusatan pikiran kpd Tuhan yg
Berdasarkan pada keadaan tubuh atau lahiriah manusia, disebut dgn Catur Marga Yoga.
tingkatan-tingkatan atma itu dpt dijabarkan menjadi 3 (tiga) 1. BhaktiMarga Yoga
yaitu:   proses atau cara mempersatukan Atman dgn Brahman dgn
berlandaskan atas dasar cinta kasih yg mendalam kpd Tuhan.

1.Moksa (meninggalkan mayat tak tahu ajal kematian)


2.Adi Mokssa (meninggalkan mayat, tahu waktu kematian)   Bhakti marga yoga berarti jalan cinta kasih atau persembahan.
3.Parama Moksa (tanpa meninggalkan mayat) Cinta kasih yg mendalam adlh suatu cinta kasih yg bersifat umum
JENIS-JENIS MOKSA: dan mendalam yg disebut Maitri.
MENCAPAI [SATYALOKA: ALAM] TUHAN
MOKSA:
BEBAS DARI PAPA =MOHA “KEBINGUNGAN”, KSAYA 2. Karma Marga Yoga
“PENDERITAAN”,    Jalan atau usaha untuk mencapai kesempurnaan atau moksa dgn
SADWARGA (SADRIPU), DAN SADATATAYI perbuatan atau kebajikan tanpa pamrih. Hal yg paling penting
Secara lebih rinci sesuai dgn uraian di atas tentang keberadaan dari Karma Marga Yoga adalah melepaskan semua hasil kerja
tingkatan-tingkatan moksa maka tingkatan-tingkatan moksa dpt dan segala perbuatannya hnya kpd Tuhan. Dlm
dijabarkan lagi menjadi beberapa macam tingkatan. Bhagawadgita III.19. dinyatakan:
“tasmad asaktah satatam karyam karma samacara, asakto hy
acaran karma param apnoti purusah”
Moksadptdibedakanmenjadi 4 (empat) jenisyaitu:
1.Samipya
  Suatu kebebasan yg dpt dicapai oleh seseorang semasa hidupnya 3. JnanaMarga Yoga
di dunia ini. Hal ini dpt dilakukan oleh para Yogi dan oleh para   Jnana artinya kebijaksanaan filsafat (pengetahuan). Yoga
Maha Rsi. Beliau dlm melakukan Yoga Samadhi dpt melepaskan berasal dari kata Yuj artinya: menghubungkan diri. Jnana Marga
unsur-unsur maya, shg beliau dpt mendengarkan wahyu Tuhan. Yoga artinya mempersatukan jiwatman dgn paramatman yg
Dlm keadaan yg demikian itu atman sangat dekat dgn Tuhan. dicapai dgn jalan mempelajari ilmu pengetahuan dan filsafat
pembebasan diri dari ikatan-ikatan keduniawian.

2. Sarupya (Sadharmya)
  suatu kebebasan yg dpt dicapai oleh seseorang di dunia ini, 4. Raja Marga Yoga
karena kelahirannya, di mana kedudukan atman merupakan   Suatu jln mistik (rohani) utk mencapai kelepasan atau Moksa.
pancaran dari kemahakuasaan Tuhan, sprti halnya Sri Rama dan Dgn Raja Marga Yoga seseorang lbh cpt utk mencapai Moksa,
Buddha serta Sri Krsna. Walaupun atman telah mengambil suatu namun tnantangannya yg dihadapinya punlebih berat, dimana
perwujudan tertentu, namun ia tdk terikat oleh segala sesuatu yg orang yg mencapai moksa dgn jalan ini diwajibkan mempunyai
ada di dunia ini. seorang guru kerohanian yg sempurna.

3. Salokya
  Suatu kebebasan yg dpt dicapai oleh Atman, dimana Atman itu
sendiri telah berada dlm posisi dan kesadaran yg ssama dgn
Tuhan. Dlm keadaan seperti itu dpt dikatakan beliau Atman telah Adapun tiga jalan pelaksanaan yg ditempuh oleh seorang Raja
mencapai tingkatan Dewa yg merupakan manifestasi dari Tuhan Yogin, yaitu melakukan Tapa Brata, Yoga, dan Samadhi.
itu sendiri.

TapaBerata: merupakan suatu latihan untuk mengendalikan emosi


4. Sayujya dan nafsu yg ada dlm diri kita kearah yg positif sesuai dgn
  Suatu tingkatan kebebasan yg tertinggi dimana Atman telah dpt petunjuk ajaran kitab suci.
bersatu dgn Tuhan Yang Esa. Dlm keadaan seperti inilah Yoga dan Samadhi: latihan utk dpt menyatukan atman dgn
sebutan “Brahman Atman Aikyam” yg artinya : Atman dan Brahman dgn melakukan meditasi atau pemusatan pikiran.
Brahman sesungguhnya tunggal. Seorang Raja Yoga dpt mencapai moksa dgn melalukan
Dalam mewujudkan kebebasan tersebut sangat baik kita Astangga Yoga Yaitu delapan Tahan Yoga untuk mencapai
merenungkan dan mengamalkan sloka di bawah ini: Moksa. Astangga Yoga di ajarkan Oleh Rsi Patanjali dlm
Bukunya Yoga Sutra Patanjali.

D. Jalan Menuju Moksa


Tujuan terakhir dan tertinggi yang ingin dicapai oleh umat Hindu Astangga Yoga:
adalah Moksa.

Berbagai cara/jalan dilakukan oleh umat Hindu guna


mewujudkan tujuan utamanya ini dgn sembahyang. Dgn
sembahyang bathin seseorang menjadi tenang, dgn Dharana
(menetapkan cipta), Dhyana (memusatkan cipta) dan Samadhi
43. 2.3 Bentuk-bentuk Perkawinan

1.Yama: 1. Brahma Wiwaha


  suatu bentuk larangan yg hrs dilakukan oleh seseorang dr segi
jasmani, sprti Tidak membunuh (Ahimsa), berbohong (satya), Mendapatkan seorang gadis (calon istri) yang berdasarkan cinta
tidak menginginkan sesuatu yg bukan miliknya (Asteya), pantang sama cinta, terlebih dahulu dihias, setelah itu mengadakan
melakukan hubungan seksual (Brahmacari), tidak menerima penghormatan berupa pemberian hadiah kepada seorang yang
pemberian orang lain (Aparigraha). melaksanakan Weda, serta pada saat menyerahkan selalu
berdasarkan budhi dan bahasa yang baik

2. Nyama: 2. Daiwa Wiwaha

Mendapatkan seorang gadis berdasarkan cinta sama cinta,


  Bentuk pengendalian diri yg lebih bersifat rohani, misalnya: sebelum pelaksanaan upacaranya, dihias oleh seorang pendeta
Sauca (tetap suci lahir batin), Santosa (selalu puas dgn apayg dengan perhiasan serta beliau langsung sebagai pelaksan
datang), Swadhyaya (mempelajari kitab-kitab keagamaan), dan (pamuput )
Iswara Pranidhana (selalu bhakti kepada Tuhan), dan Tapa (tahan
uji).
3. Arsa Wiwaha

3. Asana:  Sikap duduk yang menyenangkan, teratur, dan disiplin. Seorang ayah mengawinkan anak perempuannya yang
berdasarkan cinta sama cinta, dengan menerima mas kawin dari
calon pengantin pria berupa dua pasang lembu untuk memenuhi
4. Pranayama: Mengatur pernafasan sehingga menjadi sempurna peraturan dharma.
melalui tiga jalan yaitu: (1) Puraka (menarik napas), (2)
Kumbhaka (Menahan nafas), dan (3) Recaka (Mengeluarkan  4. Prajapati Wiwaha
nafas).
Mendapatkan seorang gadis berdasarkan cinta sama cinta serta
telah mendapat restu dari orang tua dipihak wanita berupa ucapan
5. Pratyahara: Mengontrol dan mengendalikan semua indrya dari mantra yang berisi doa restu. Setelah itu pengantin wanita
ikatan obyeknya, sehingga orang dapat melihat hal-hal suci. memberi penghormatan kepada calon suaminya.

 5. Asura Wiwaha


6. Dharana: Usaha-usaha untuk menyatukan pikiran dengan
sasaran yang diinginkan, terfokus pada satu obyek tujuan yaitu
Brahman. Kalau pengantin pria menerima seorang perempuan berdasarkan
cinta sama cinta, setelah pengantin pria memberikan mas kawin
kepada pengantin wanita dan keluarganya berdasarkan
7. Dhyana:  pemusatan pikiran yang tenang, tidak tergoyahkan kemampuan serta di dorong oleh keinginammya sendiri.
kepada suatu obyek. Dhyana dapat dilakukan terhadap Ista
Dewata. 6. Gandarwa Wiwaha

Pertemuan suka sama suka antara seorang wanita dengan seorang


8. Samadhi: Penyatuan Atman, sang diri sejati dgn Brahman) bila pria sebagai kekasihnya, serta timbul nafsunya dan bertujuan
seseorang melakukan latihan Yoga dgn teratur dan sungguh- untuk melakukukan hubungan kelamin.
sungguh ia akan dpt menerima getaran-getaran suci / wahyu
Tuhan.  7. Raksasa Wiwaha

  Empat jalan yang ditempuh untuk mencapai moksa itu Melarikan seorang gadis secara paksa dari rumahnya, sampai
sesungguhnya memiliki kekuatan yang sama bila dilakukan menangis, berteriak-teriak disertai dengan membunuh keluarga
dengan sungguh-sungguh. Maka setiap orang akan mampu dan merusak/ membakar rumah gadis tersebut.
mencapai moksa walaupun dgn jalan yang berbeda namun
tujuannya sama yaitu mencapai Moksa atau bersatunya atman 8. Paisaca Wiwaha
dengan Brahman. Moksa merupakan tujuan hidup spiritual
bukanlah janji hampa melainkan suatu keyakinan yang berakhir Kalau laki-laki dengan cara mencuri-curi, memperkosa seorang
dengan kemyataan. Kenyataan dalam dunia batin merupakan wanita yang sedang tidur, sedang mabuk atau bingung.
alam super transendental yang hanya dapat dibuktikan
berdasarkan intuisi yang mendalam.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan tertinggi umat Hindu adalah


Moksa. Moksa merupakan kebebasan, bebas dari ikatan
keduniawian, bebas dari kelahiran berulang-ulang dan bersatunya
atman dengan paratman. Moksa berarti ketenangan dan
kebahagiaan spiritual yang kekal abadi (suka tan pewali duka).
18.2.5 Tata cara pelaksanaan perkawinan 19.
Menurut kitab Dharmasastra yang ditulis oleh Manu, keberadaan 
titel hukum atauwyawaharapada dibedakan jenisnya menjadi
Tata cara pelaksanaan perkawinan memadik memiliki tatanan
delapan belas (18), antara lain;
sebagai berikut:
1.     Rinadana yaitu ketentuan tentang tidak membayar hutang.
1. Pandewasan ( mencari hari baik)
2.     Niksepa adalah hukum mengenai deposito dan perjanjian.
Dari pihak keluarga calon pengantin pria mulai memohon hari 3.     Aswamiwikrya adalah tentang penjualan barang tidak
baik (Dewasa), biasanya memohon kehadapan seorang Sulinggih bertuan.
atau kepada seseorang yang sudah biasa memberikan dewasa
(nibakang padewasaan). Biasanya dewasa yang diminta berurutan 4.     Sambhuya-samutthana yaitu perikatan antara firman.
sesuai dengan acara-acara dalam pelaksanaan upacara
perkawinan. 5.     Dattasyanapakarma adalah ketentuan mengenai hibah dan
pemberian.
1. Penjemputan calon pengantin wanita
6.     Wetanadana yaitu hukum mengenai tidak membayar upah.
Pada hari penjemputan ke rumah calon pengantin wanita dari 7.       Samwidwyatikarma  adalah  hukum  mengenai  tidak  mela
pihak keluarga calon pengantin wanita dari pihak keluarga calon kukan  tugas  yang diperjanjikan. 
pengantin pria diikuti oleh semua keluarga beserta unsur-unsur
prajuru adat (kelihan adat), prajuru dinas (kelihan dinas). 8.     Krayawikrayanusaya artinya pelaksanaan jual beli. 
Demikian juga dari pihak keluarga calon pengantin wanita serta
calon serta calon pengantinnya. 9.     Swamipalawiwada artinya perselisihan antara buruh dengan
majikan. 
2.6 Upacara Perkawinan
10.   Simawiwada artinya perselisihan mengenai perbatasan 
Tata pelaksanaan upacara perkawinan memiliki empat tahapan
yaitu: 11.   Waparusya adalah mengenai penghinaan. 

12.   Dandaparusya artinya penyerangan dan kekerasan. 


1. Upacara mekalan kalaanYang dimaksud dengan
upacara mekalan-kalaan dibuat agar identik dengan kekuatan kala 13.   Steya adalah hukum mengenai pencurian.
(energi yang timbul) karena kekuatan kala tersebut merupakan
manifestasi dari kekuatan karma, sehingga dari kama 14.   Sahasa artinya mengenai kekerasan.
bermanifestasi menjadi bermacam-macam kala (bermacam-
macam bentuk energibyang timbul). Sehubungan dengan 15.   Stripundharma adalah hukum mengenai kewajiban suami-
pengantin dipersonifikasikan sebagai kekuatan kala dan kali yang istri.
disebut “Kala Nareswari”.
16.   Stridharma artinya hukum mengenai kewajiban seorang istri.
2. Upacara mejaya-jayaUpacara mejaya-jaya ini 17.   Wibhaga adalah hukum pembagian waris.
merupakan pacara penyucian (samskara) setelah upacara mekala-
kalaan. Upacara mejaya-jaya memiliki tujuan selain penyucian 18.   Dyutasamahwya adalah hukum perjudian dan pertaruhan
adalah memohon kemenangan (jaya). Menang yang dimaksudkan
adalah dapat mengatasi cobaan-cobaan dalam menghadapi
kehidupan, untuk mencapai tujuan dharma yaitu “moksartham
jagadhita ya ici dharma”.
44. Agama Hindu mengajarkan kepada umatnya, kehidupan
dilalui  oleh 4 zaman atau disebut Catur Yuga. Bhagawan
3. Pewarangan/mejaumanPengertiannya, tetapi maksud Sanskha Likhita mengatakan bahwa masing-masing yuga dari
dan tujuan dari upacara mejauman itu memiliki beberapa tujuan catur yuga memiliki dharma sastranya masing-masing.
yang sangat mendasar.
1.      Pada masa Satya/khrta yuga berlaku adalah kitab Manawa
4. Melepeh atau neteg puluMelepeh atau neteg pulu Dharma Sastra, karya sastra Bhagawan Manu
adalah merupakan runtutan upacara perkawinan, namun
kenyataan yang berlaku di masyarakat, jarang sekali upacara 2.      Pada masa Trita Yuga berlaku kitab Dharma Sastra yang
melepeh ini dilaksanakan pada waktu upacara perkawinan tetapi ditulis oleh Bhagawan Yajnawalkhya
kebanyakan upacara melepeh atau neteg pulu ini mencari hari
tersendiri, kadang-kadang setelah umur lanjut baru dilaksanakan. 3.      Pada masa Dwapara Yuga berlaku kitab Dharma Sastra
Hal ini terjadi masyarakat dikarenakan pemahaman tentang karya Bhagawan Sanskha Likhita
melempeh atau neteg pulu belum tujuannya, sehingga
pelaksanaan upacara perkawinan kelihatan terpenggal-penggal, 4.      Pada masa Kali Yuga dipergunakan Dharma Sastra yang
pada hal upacara melepeh atau neteg pulu adalah merupakan ditulis oleh Bhagawan Parasara.
runtutan dari upacara perkawinan.
Diantara ke empat kitab Dharma Sastra itu,  yang diterapkan
untuk masing-masing bagian Catur Yuga memiliki sifat saling
mengisi atau melengkapi antara satu dengan yang lainnya.---
b.      Sarana atau media mewujudkan tujuan hidup dan tujuan
24.
agama yang diyakininya.
TEORI WAISYA
c.       Media memusatkan pikiran.
Penganut teori ini berpendapat bahwa Hindu masuk ke Indonesia
3.      Mantra
melalui para pedagang yang berasal dari wilayah India. Pedagang
tersebut dalam melakukan aktifitasnya turut membawa adat serta Fungsi dan manfaat mantra dalam kehidupan dan penerapan
kebiasaan yang lambat lain menyebar di wilayah nusantara.
ajaran Hindu bagi umat sedharma adalah:
TEORI KSATRIA
a.    Memuja Tuhan Yang Maha Esa.
Penganut teori ksatria berpendapat bahwa Hindu masuk dibawa
oleh para raja dan ksatria dari India yang menaklukkan wilayah Dalam ajaran Agama Hindu, Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
tertentu di nusantara. Penaklukan wilayah tersebut disertai Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta semua yang ada ini.
dengan praktek menghindukan jajahan.
Beliaulah menyebabkan semua yang ada ini menjadi hidup.
TEORI BRAHMANA 
Tanpa bantuan beliau semuanya ini tidak akan pernah ada. Kita
Penganut teori ini mempercayai bahwa Hindu masuk ke wilayah
nusantara oleh kaum brahmana dengan dasar bahwa memang patut bersyukur kehadapan-Nya dengan memuja-Nya,
kaum brahmana lah yang paling menguasai masalah keagamaan.
sebagaimana diajarkan oleh agama yang tersurat dan tersirat
TEORI SUDRA
dalam kitab suci ‘veda’.
Penganut teori ini berpendapat bahwa agama Hindu dibawa b.    Memohon kesucian.
masuk ke nusantara oleh mereka yang berkasta sudra. Tujuan
mereka datang untuk mendapatkan penghidupan yang lebih Tuhan Yang Maha Esa bersifat Mahasuci. Bila kita ingin
layak. Selanjutnya di wilayah nusantara mereka beranak-pinak
dan menyebarkan kebudayaan yang dibawa dari India. memperoleh kesucian itu, dekatkanlah diri ini kepada-Nya.

TEORI GABUNGAN Dengan kesucian hati menyebabkan seseorang memperoleh

Penganut teori ini berpendapat bahwa yang membawa masuk kebahagiaan, menghancurkan pikiran atau perbuatan jahat. Orang
agama Hindu ke nusantara adalah bauk bangsawan, brahmana yang memiliki kesucian hati mencapai surga dan bila ia
serta pada pedagang dari India. Mereka membawa masuk agama
Hindu dengan caranya masing-masing. berpikiran jernih dan suci maka kesucian akan mengelilinginya.

30. Kesucian atau hidup suci diamanatkan sebagai sarana untuk


B.     Fungsi dan Manfaat
mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa.
1.      Tantra
c.       Memohon keselamatan.
         Menyeimbangkan keaktifan semua chakra.
Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memohon
         Memurnikan prana atau energi yang masuk ke dalam keselamatan dan kebahagiaan melalui berbagai jalan yang telah
tubuh.
ditunjukkannya dalam kitab suci menjadi kewajiban umat
         Membantu bangkitnya kemampuan clairvoyance,
yaitukemampuan dalam melihat dan merasakan energi yang halus sedharma. Keselamatan dalam hidup ini merupakan sesuatu yang
(subtleenergies) seperti : melihat aura, pancaran energi, melihat
chakra. 38. Pengertian Dasa Yama Brata

         Membantu bangkitnya kemampuan clairaudience, yaitu Kata Dasa Yama Brata berasal dari Bahasa Sanskerta yang terdiri
kemampuan dalam mendengar dan memahami suara gaib,
mendengar pesan dari alam atau dimensi lain. dari tiga kata yaitu: Dasa, Yama dan Brata.

2.      Yantra Dasa berarti sepuluh,

Fungsi dan manfaat Yantra, dalam kehidupan dan penerapan Yama berarti Pengendalian,
ajaran Hindu
Brata sama artinya dengan Wrata berarti keinginan atau kemauan.
bagi umat sedharma adalah: Jadi arti dari Dasa Yama Brata adalah sepuluh pengendalian

keinginan untuk mendapatkan kesempurnaan hidup.


a.       Simbol sesuatu yang dihormati/dipuja.
  Pengertian Dasa Nyama Brata
Dasa Nyama Brata juga berasal dari Bahasa Sanskerta, yang 10.     Snana artinya melakukan penyucian diri sendiri setiap hari

terdiri dari tiga kata, yaitu: dengan jalan membersihkan badan dan bersembahyang.

Dasa berarti sepuluh,

Nyama berarti pengendalian dalam tahap mental,

Brata/Wrata berarti keinginan atau kemauan.

Jadi Dasa Nyama Brata berarti sepuluh macam pengendalian

keinginan dalam tingkat mental untuk mencapai kesempurnaan

hidup.

  Bagian-bagian Dasa Yama Brata dan artinya

1.              Anresangsya artinya tidak mementingkan diri sendiri.

2.              Ksama artinya suka mengampuni dan tahan uji dalam

kehidupan.

3.              Satya berarti setia dengan ucapan sehingga

menyenangkan hidup.

4.              Ahimsa berarti tidak membunuh dan tidak menyakiti

atau menyiksa.

5.              Dama artinya dapat menasehati diri sendiri.

6.              Arjawa artinya jujur mempertahankan kebenaran.

7.              Priti artinya cinta kasih saying terhadap sesama

makhluk.

8.              Prasada berarti berpikir dan berhati suci tanpa pamerih.

9.              Madurya artinya ramah tamah, lemah lembut, sopan

santun.

10.          Madarwa artinya rendah hati.

  Bagian-bagian Dasa Nyama Brata dan artinya

1.         Dana berarti pemberian sedekah.

2.         Ijya artinya pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi da

leluhur.

3.         Tapa artinya menggembleng diri.

4.         Dhyana artinya tekun memusatkan pikiran terhadap Ida Sang

Hyang Widhi.

5.         Swadyaya berarti mempelajari dan memahami ajaran-ajaran

suci.

6.         Upasthanigraha adalah mengendalikan hawa nafsu kelamin.

7.         Brata adalah taat akan sumpah.

8.         Upawasa adalah berpuasa.

9.         Mona berarti membatasi perkataan.

Anda mungkin juga menyukai