Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN GERONTIK

Implementasi Pada Askep Lansia

(Kebersihan Gigi Dan Mulut, Pendidikan Kesehatan)

Dosen :
1. Samuel Tambuwun, SKM, M.Kes
2. Herlina P. Memah, SKM, M.Kes
3. Jane A. Kolompoy, SKM, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 10 :


1. Verronica R.Daromes
2. Valen S. Suoth

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


PRODI D-IV KEPERAWATAN
TINGKAT II B/ SEMESTER IV
TAHUN 2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………...…………………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………
BAB I : Pendahuluan………………………………………………………………………
1.1. Latar
Belakang………………………………………………………………..
1.2. Tujuan
penulisan……………………………………………………………...
BAB II : Pembahasan…………………...………………………………………………….
2.1. Kkjhvjgc
BAB III : Penutup…………………………………………………………………………...
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………
...
3.2. Saran………………………………………………………………………
….
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat Rahmat-
Nya yang diberikan kepada kita sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Implementasi pada Askep Lansia (Keperawatan gigi dan mulut, Pendidikan
Kesehatan) “ pada mata kuliah Keperawatan Gerontik .

Kelompok menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini kelompok
menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, kelompok telah berusaha untuk menyajikan yang terbaik.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat dipergunakan dengan
sebaik-baiknya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, di mana individu secara
sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini
lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu dalam
mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi,
mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan
diri ini, pengetahuan keluarga akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan.
Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).

1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Lansia
2. Untuk mengetahui pengertian Kebersihan
3. Untuk mengetahui pengertian mulut dan gigi
4. Untuk mengetahui SPO membersihan gigi dan mulut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Lansia
Terdapat batasan-batasan umur yang mencakup batasan umur orang yang masuk dalam
kategori lansia, diantaranya adalah 60 tahun (UU No. 13 Tahun 1998) dan 60-74 tahun (WHO).
Lansia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh gagalnya seorang dalam mempertahankan
kesetimbangan terhadap kesehatan dan kondisi stres fisiologis.
Pengertian lansia menurut para ahli:
 Pengertian Lansia Menurut Smith (1999): Lansia terbagi menjadi tiga, yaitu:young old (65-
74 tahun); middle old (75-84 tahun); dan old old (lebih dari 85 tahun).
 Pengertian Lansia Menurut Setyonegoro: Lansia adalah orang yang berusia lebih dari 65
tahun. Selanjutnya terbagi ke dalam 70-75 tahun (young old); 75-80 tahun (old); dan lebih
dari 80 tahun (very old).
 Pengertian Lansia Menurut UU No. 13 Tahun 1998: Lansia adalah seseorang yang mencapai
usia 60 tahun ke atas.
 Pengertian Lansia Menurut WHO: Lansia adalah pria dan wanita yang telah mencapai usia
60-74 tahun.
 Pengertian Lansia Menurut Sumiati AM: Seseorang dikatakan masuk usia lansia jika usianya
telah mencapai 65 tahun ke atas.

2.2. Pengertian Kebersihan


Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan
hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2004).
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi
kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian
dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
2.3. Pengertian Gigi dan Mulut
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut
biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir di anus
Gigi adalah alat pencernaan mekanik yang terdapat pada bagian mulut. Gigi berfungsi untuk
merobek, memotong dan mengunyah makanan sebelum makanan tersebut akan masuk ke
kerongkongan. Gigi memiliki struktur keras sehingga memudahkan untuk menjalankan
fungsinya. Gigi fungsinya untuk menggigit, mengunyah, mencabik. Gigi terdiri dari gigi seri,
taring, susu dan geraham.
2.4. SPO Membersihkan Gigi dan Mulut

ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

 PENGERTIAN
Membersihkan rongga mulut dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan
sikat gigi

 TUJUAN

1. Mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut


2. Melaksanakan kebersihan perorangan

 PERALATAN

1. Tissue
2. Gelas kumur berisi air matang hangat
3. Sikat gigi dan pastanya
4. Sarung tangan bersih
5. Bengkok
6. Perlak dan alasnya / handuk kecil
PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien
2. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Memasang perlak dan alasnya / handuk dibawah dagu pasien
3. Memakai sarung tangan
4. Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
5. Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya
6. Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
7. Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
8. Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan
dalam
9. Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
10. Mengeringkan bibir menggunakan tissue
11. Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
4. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Daftar Pustaka
https://moonaputri.wordpress.com/2012/04/08/makalah-keperawatan-gerontik/
http://www.slideshare.net/gahayu/ceramah-gigi-lansia
http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Fungsi-Struktur-Jenis-Bentuk-Susunan-Gigi-
Manusia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Mulut
http://worldhealth-bokepzz.blogspot.co.id/2012/03/standard-operasional-prosedur-oral.html

Anda mungkin juga menyukai