Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TEKNOLOGI PENGEMASAN

KEMASAN Plastik

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pengemasan dari Dosen Ibu Ir. H.
Ina Siti Nurminabari, M.T

Penyusun :

Patra Aryandi (183020099)

Fakhrizal Mujni (183020106)

M Adiansyah(183020124)

Anisa Araswati (183020210)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2019

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah Teknologi Pengemasan mengenai Kemasan Kertas dengan
baik hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 3 Desember 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... 1

Daftar Isi ............................................................................................................................... 2

BAB 1. Pendahuluan

1.1...........................................................................................................................................
Latar Belakang ................................................................................................................ 3
1.2...........................................................................................................................................
Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
1.3...........................................................................................................................................
Tujuan ............................................................................................................................. 4

BAB 2. Pembahasan

2.1. Pengertian Kemasan dan Pengemasan............................................................................ 5

2.2. Sejarah Kemasan plastik................................................................................................. 6

2.3. Proses Pembuatan plastik................................................................................................ 8

2.4........................................................................................................................................... Jen
is-jenis Kemasan plastik..................................................................................................
..........................................................................................................................................11
2.5........................................................................................................................................... Ke
lebihan dan Kekurangan Kemasan plastik.......................................................................
..........................................................................................................................................18

BAB 3. Penutup

3.1. Kesimpulan ....................................................................................................................20

3.2. Saran ..............................................................................................................................20

Daftar Pustaka .......................................................................................................................21

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia, sehingga
ketersediaan pangan perlu mendapat perhatian yang serius baik kuantitas maupun
kualitasnya. Bahan pangan merupakan bahan yang digunakan oleh setiap manusia untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya. Nutrisi-nutrisi tersebut sangat dibutuhkan oleh manusia
kehidupannya seperti untuk beraktifitas, berfikit, dan lain-lain. Tetapi bahan pangan juga
dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme untuk hidup.
Ada beberapa jenis mikroorganisme yang memanfaatkan nutrisi yang terdapat pada
bahan pangan untuk berkembang biak. Mikroorganisme tersebut ada yang bersifat pathogen
maupun tidak. Contoh mikroorganisme patogen yang dapat tumbuh pada bahan pangan yaitu
Clostridium botulinum, S.aureus, E.coli, Salmonella, dan lain-lain. Oleh karena itu
dibutuhkan bahan pengemas yang mana dapat memperkecil kemungkinan mikroorganisme-
mikroorganisme tumbuh pada bahan pangan.

Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan


atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang
telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara
kuantitas maupun kualitas.
Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan. Pengemasan
memegang peranan penting dalam pengawetan dan mempertahankan mutu bahan hasil
pertanian. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan,melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya,melindungi dari bahaya
pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,benturan,getaran). Disamping itu pengemasan
berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,pengangkutan dan distribusi.Dari segi

3
promosi wadah atau pembungkusan berfungsi sebagtai perangsang atau daya tarik bagi
konsumen.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari kemasan Plastik?
2. Bagaimana sejarah kemasan plastik?
3. Apa komponen – komponen dari plastik?
4. Bagaimana cara pembuatan plastik?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kemasan plastik?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui beberapa hal sebagai
berikut:
1. Pengertian kemasan dan pengemasan
2. Sejaran kemasan plastik
3. Komponen Plastik
4. Cara membuat Plastik
5. Jenis-jenis kemasan plastik
6. Kelebihan dan kekurangan kemasan plastik

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kemasan dan Pengemasan

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak
abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton
pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun
pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa
Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara
di India hanya 2kg/orang/tahun.
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka
terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain
untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk
plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta
bahwa banyak dari mereka “malleable”, memiliki properti keplastikan. Plastik didesain
dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,
“reliency” dan lain-lain.
Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang
ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Plastik dapat
dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang
polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi
lainnya juga umum.
Menurut BPOM, pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap
makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan yang belum diolah maupun
yang telah mengalami pengolahan dapat sampai ke tangan konsumen dengan selamat secara
kuantitas maupun kualitas.

5
2.2. Sejarah Kemasan Plastik

Pada tahun 1892, Alexander Parkes adalah orang yang pertama kali memperkenalkan
istilah plastik. Ketika itu parkes mengistilahkan temuan itu bernama “parkesin” yakni sebuah
material organik yang berasal dari selulosa atau serat yang dapat dibentuk bila dipanaskan
dan mengeras ketika suhunya. Pada tahun 1897, Muncul jenis plastik lain bernama
formaldehyde resins atau disebut bakelit, jenis plastik ini kemudian disebut sebagai plastik
modern. Sifatnya lebih lunak dan mirip serbuk. Pada tahun 1899, Arthur Smith Membuat
temuan jenis plastik baru bernama phenol formaldehyde. Plastik jenis ini mencampur antara
formaldehyde resin dengan teknik pembuatan dengan elektrisitas (listrik). Plastik milik Smith
bersifat lebih keras dan kaku.

Di awal abad ke-20, Merupakan era paling produktif munculnya jenis-jenis plastik,
mulai dari plastik yang kemudian dijadikan benang (nilon), PVC yang lebih elastis, hingga
“si busa putih bernama Styrofoam temuan Ray McIntire pada 1954”.

Usaha pemanfaatan PVC awalnya banyak menemui jalan buntu karena sifatnya yang
mudah rusak jika dipanaskan padahal pemanasan merupakan cara pengolahan yang paling
logis, mengikuti analogi pengolahan besi, gelas, serta beberapa bahan polimer organik yang
ketika itu sudah ditemukan. Yang terjadi adalah bahwa PVC dapat bercampur secara
sempurna (miscible) dengan masing-masing zat yang kemudian lazim disebut plasticizer itu,
menghasilkan bahan baru dengan sifat yang dapat direkayasa, mulai dari keras, ketika hanya
sedikit plasticizer dicampurkan dengan PVC, hingga yang sangat elastis, ketika komponen
terbesar dalam pencampuran itu adalah plasticizer.

PVC adalah bahan plastik yang paling serba guna, digunakan untuk membuat
pembungkus makanan, bahan interior mobil, dan sebagainya. PVC teridiri dari dua elemen
yang sederhana, yaitu:

 Klorin (unsur pembentuk garam)


 Etilena (dari minyak mentah)

6
Polivinil klorida (IUPAC: Poli (kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah
polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena
dan polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam
konstruksi.

2.3. Komponen Plastik

1. Monomer

Komponen utama plastik adalah monomer (sebelum membentuk Polimer),


Polimer gabungan dari beberapa monomer yang akan membentuk rantai sangat
panjang. Komponen utama plastik ethilene, propilene, styrene.

Gambar 1. Bentuk struktur dari monomer Etilen

2. Kopolimer

Komponen utama plastik adalah monomer (sebelum membentuk Polimer),


Kopolimer gabungan dari 2 monomer yang berbeda, yang akan membentuk rantai
sangat panjang. Contoh butadien - stiren

Gambar 2. Bentuk Struktur stiren dan butadien

3. Polimer

Polimer berasal dari kata poly (banyak) dan meros (bagian-bagian). Polimer
biasa disebut juga dengan makromolekul yang merupakan molekul besar yang

7
dibangun dengan pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer yang
berikatan dalam suatu rantai. Sifat sifat polimer berbeda dari monomer- monomer
yang menyusunya. Plastik adalah senyawa polimer dengan struktur kaku yang
terbentuk dari polimerisasi monomer hidrokarbon yang membentuk rantai panjang.
Plastik mempunyai titik didih dan titik leleh yang beragam, hal ini berdasarkan pada
monomer pembentukannya. Monomer yang sering digunakan dalam pembuatan
plastik adalah propena (C3H6), etena (C2H4), vinil khlorida (CH2), nylon, karbonat
(CO3), dan styrene (C8H8).

Istilah plastik dan polimer seringkali dipakai secara sinonim. Namun tidak
berarti semua polimer adalah plastik. Plastik merupakan polimer yang dapat
dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda. Polimer dibagi menjadi dua yaitu
polimer termoplastik dan polimer termosetting. (Ningsih, 2010).

Gambar 3. Pemberntukan Monomer Etilen menjadi Polietilen

2.4. Proses Pembuatan Plastik Kaku

1. Metode Blow Molding

Proses penggembungan material thermoplastik menjadi bentuk berongga (hollow)


atau mengikuti arah aliran parison dalam kondisi panas (suhu leleh material) berada
didalam cetakan (mold) yang tertutup, sehingga pada akhir proses penggembungan
dibantu dengan fluida tekan (gas) akan terbentuklah profil material thermoplastik yang
sesuai dengan bentuk cetakan (mold), dengan ketebalan dinding yang uniform dan fokus
perhatian adalah lebih diberikan pada bagian outside dari produk komponen yang
dihasilkan.

8
Gambar 1. Metode Blow Molding

2. Metode Injection Molding


Injection molding adalah metode pembentukan material termoplastik di mana material
yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang
didinginkan oleh air sehingga mengeras

Gambar 2. Metode Injection Molding

3. Metode Injection Blow Mold

Merupakan proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan


terlebih dahulu untuk bakalan plastik yang akan di blow (tiup).

Tahapan Injection Mold :

1. Plastik dalam keadaan melting (panas tinggi) diinjeksikan kedalam


bakalan
2. Plastik dipindah ke cetakan blowing
3. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai
bentuk mold
4. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk

9
Gambar 3. Metode Injection Blow Mold

4. Metode Extruction Blow Mold

Proses ini disebut sebagai pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari
extruder. Metode yang paling sederhana dari blow mold terdiri dari extruder dan blow.
Prinsip ini bisa digunakan untuk produk yang bervariasi dari bentuknya, ukurannya, bukaan
leher pada botol, maupun bentukan handle. Jenis plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC,
PP, dan PETG.

Tahapan Proses metode Extruction Blow Mold :

1. Pastik dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow dengan pengarah


lubang.
2. Cetakan tertutup
3. Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik yang dalam
keadaan melting sehingga menekan ke cetakan.
4. Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk.

Gambar 4. Metode Extruction Blow Mold

10
5. Metode Stretch Blow Mold

Proses ini berupa pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch) sampai
tercapai ukuran yang diinginkan dengan mempertimbangkan ketebalan bakalan plastik.
Proses ini sangat baik digunakan untuk plastik dengan jenis PET. Terdiri dari komponen
Injeksi, Stretcher dan Blow.

Tahapan Proses :

1. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.
2. Plastik di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang diperlukan.
3. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk
mold.
4. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

Gambar 5. Metode Stretch Blow Mold

6. Metode Injection Molding

Injection Molding adalah suatu proses penyuntikan resin ( bahan plastik ) cair dengan
tekanan tinggi ke dalam cetakan/mold.

Urutan proses injectìon molding secara sederhana adalah sebagai berikut :

1. Door closing : Proses injection dimulai bila safety door dlm keadaan
tertutup
2. Mold clamping : Moveable platen bergerak maju sehingga mold tertutup
dan terkunci rapat
3. Injection : Penyuntikan resin yg telah cair ke dlm mold/cetakan
4. Holding : Mempertahankan bentuk resin yg telah di suntikkan dgn tekanan
yg kemudian di sebut holding pressure

11
5. Cooling : Proses pendinginan resin dlm mold yg telah di suntikkan agar
mengeras dan bentuk tdk brubah
6. Charging/Recovery/Dosing : Pada saat proses pendinginan berlangsung
,resin yg telah di drying sebelumnya di dlm hopper kemudian di turunkan
melalui feeding hopper dan di leburkan lewat putaran screw dalam
injection unit dan siap untuk proses injeksi berikutnya
7. Mold open : Moveable platen bergerak mundur/mold terbuka setelah
proses injeksi selesai
8. Eject : Produk hasil dari injeksi dikeluarkan/pelepasan produk dari mold.

Gambar 6. Metode Injection Molding

2.4. Jenis-Jenis Kertas

1. PETE/PET (Polyethylene Terephthalate)


Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta
tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai
untuk botol plastik berwarna jernih, tembus pandang/transparan seperti botol air

12
mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal,
dan hampir semua botol minuman lainnya.
Untuk pertekstilan, PET digunakan untuk bahan serat sintetis atau lebih
dikenal dengan polyester PETE/PET direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI
PAKAI.Penggunaan berulang kali terutama pada kondisi panas dapat menyebabkan
melelehnya lapisan polimer dan keluarnya zat karsinogenik dari bahan plastik tersebut,
sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.

2. HDPE (High Density Polyethylene)


Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan
angka 2 ditengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah
segitiga.Jenis ini memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi. HDPE biasa dipakai untuk botol kosmestik, botol obat, botol
minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi
lipat, dan jerigen pelumas dan lain-lain.Walaupun demikian sama seperti PET, HDPE
juga direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI PAKAI, karena pelepasan
senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan HDPE bila ditekan
tidak kembali ke bentuk semula.

3. PVC (Polyvinyl Chloride)


Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta
tulisan V di bawah segitiga.V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik
yang paling sulit didaur ulang. Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik
pembungkus (cling wrap), untuk mainan, selang, pipa bangunan, taplak meja plastik,
botol kecap, botol sambal, botol sampo dll.
PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan.Makanan yang
dikemas dengan plastik berbahan dapat terkontaminasi karena DEHA lumer pada
suhu -15oC.Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan
plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

4.  LDPE (Low Density Polyethylene)


Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE di bawah
segitiga.LDPE (low density polyethylene), yaitu plastik tipe cokelat
(thermoplastic/dibuat dari minyak bumi). LDPE banyak dipakai untuk tutup plastik,

13
kantong/tas kresek dan plastik tipis lainnya.Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat,
tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
Pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi
terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang
yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Walaupun baik untuk tempat makanan,
barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan.Selain itu pada suhu di bawah 60oC
sangat resisten terhadap senyawa kimia.Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan,
tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan
makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5.  PP (Polypropylene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP di
bawah segitiga.Karakteristik adalah biasanya botol transparan yang tidak jernih atau
berawan. Jenis ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat
makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol, cup plastik,
mainan anak, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup
mengkilap. Bahan yang terbuat dari PP bila ditekan akan kembali ke bentuk semula.
Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan
kemasan berbagai makanan dan minuman.

6. PS (Polystyrene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS di
bawah segitiga. Biasanya dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai seperti sendok, garpu gelas, dan lain-lain.Polystyrene merupakan
polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika
makanan tersebut bersentuhan. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya
untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada
masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, selain itu bahan ini sulit
didaur ulang.
Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan
lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode
angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar
(cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan
14
api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.Banyak negara bagian di
Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk
negara China.
2.5. Kelebihan dan Kekurangan Kemasan plastik

Kemasan plastik merupakan salah satu jenis kemasan yang banyak digunakan untuk
mengemas bahan pangan . Kemasan plastik juga memiliki kelebihan dan kekurangan antara
ain:

Kelebihan kemasan plastik :

 Bentuknya yang fleksibel relatif murah

 Berbobot ringan

 Tidak mudah pecah

 Bersifat transparan/tembus pandang

 Mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna

 Dapat diproduksi secara massal

 Harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik.

Kekurangan kemasan plastik :

 Kurang tahan panas


 Menimbulkan listrik statis

 Kurang menghambat rembesan gas

 Berpotensi melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari
polimer
 Plastik merupakan bahan yang sulit terbiodegradasi sehingga dapat mencemari
lingkungan

15
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

1. Kemasan merupakan bahan yang digunakan untuk melapisi atau membungkus bahan
pangan sehingga dapat terjaga kualitas dan kuantitasnya. Sedangkan pengemasan
merupakan proses membungkus atau melapisi suatu bahan pangan.
2. Sejarah kemasan kertas berawal dari tahun 1892, Alexander Parkes adalah orang yang
pertama kali memperkenalkan istilah plastik. Ketika itu parkes mengistilahkan temuan
itu bernama “parkesin” yakni sebuah material organik yang berasal dari selulosa atau
serat yang dapat dibentuk bila dipanaskan dan mengeras ketika suhunya.Proses
pembuatan kertas dibagi menjadi 4 tahap yaitu pulping, belaching, paper machine dan
yang terakhir paper.
3. Jenis-jenis kemasan kertas ada beberapa macam antara lain PVC (Polyvinyl
Chloride), PETE/PET (Polyethylene Terephthalate) , HDPE (High Density
Polyethylene), LDPE (Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), dan PS
(Polystyrene)
4. Kelebihan dari kemasan plastik yaitu ringan, bentuknya yang fleksibel relatif murah,
Dapat diproduksi secara massal, dan tidak mudah pecah
5. Sedangkan kelemahannya yaitu Berpotensi melepaskan migran berbahaya yang
berasal dari sisa monomer dari polimer, Kurang tahan panas, dan Menimbulkan listrik
statis

3.2. Saran

Untuk masa yang akan datang sebaiknya kemasan plastik ini lebih dimodifikasi lagi
dengan cara digabungkan dengan jenis kemasan yang lain sehingga kemasan plastik dapat
mengurangi pencemaran yang saat ini makin marak terjadi di lingkungan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Agustina W. Teknologi pengemasan, desain dan pelabelan kemasan produk makanan. Juli
2011 [sitasi: 03 Desember 2019]. Dalam: http://wanwa03.wordpress.com/ 2011
/07/07
Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan. Tanya jawab tentang kemasan pangan.
Jakarta: Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, BPOM 2013.
  Arifuddin, Muhammad. 20 .Inilah Bahan Dasar Plastik Serta Pembuatannya.
https://satujam.com/bahan-dasar-plastik/. (03 Desember 2019)

17

Anda mungkin juga menyukai