MEMBANGUN BUKAN EKONOMI BENCI YANG MEMBUAT ITUSESEORANG MUDAH KALAU TAHU MENJAUH, KEMANA ARAH NAMUN RASA KAPAL KECEWA 02/09 slide -->
BUKAN BENCI YANG MEMBUAT
SESEORANG MENJAUH, NAMUN RASA KECEWA
Ada sebuah cerita dg anak yang cukup mem-
bekas bagi saya, dengan anak saya, yang kini sudah besar bernama Fatur.
"Fatur bisa tolong ambilkan sepatu ayah?" Ini
adalah peristiwa dikala fathur berusia 4 tahun. Fatur menatap mata saya dan meneruskan mainn- ya.
Saya pun mengulangi panggilan dan permintaan
mengambilkan sepatu tadi karena memang dekat
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
03/09 slide -->
dengan posisi fatur bermain.
Secara pribadi, saya ini anti Ki- yosaki. Tur, tolong dong sepatuSaya ayahanti untuk menja- di ambilin? di kaya itu harus berbisnis. Dia sekarangWalau saya inimengeser tidak menengok, pebisnis murni, pantat- tetapi nya membelakangi saya10 tahun dan awal karir melanjutkan main- saya nya. adalah pegawai, yang sangat bermanfaat kelimuannya Nada suara hingga saya meninggi saat tentunya..tur ini saya pakai kamuyang denger ngak ayah sayabilang apa? selalu Bisa tolong karena bersyukur ambil- kan sepatu ayah, ayah mau tanpa kerja. periode terse- melewati but saya beda “cara pan- Fatur melirik sedikit dang”nya. kearah saya melalui sudut matanya dan berjalan menjauh membawa mainn- ya dan berpindah.
Nada suara saya pun meninggi, FATUUR!!
Terlihat dia berhenti bermain dan terdiam kaku.
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
04/09 slide -->
Sayapun berjalan setengah berlari mendekati di-
rinya. Saya emosi. Saya marah. Saya merasa anak ini tidak menurut, dan bandel melawan orangtu- anya. Maka dikepala saya sebuah hukuman apa yang pantas saya lakukan, termasuk opsi mencubit sekilas dalam belak saya anda. Orangtua mau cari makan buat keluaraga kok ngak di tolong. Saya ayah nya. Itu semua melitas cepat dalam otak saya membuat jantung saya bergerak cepat, emosi meningkat.
Begitu saya menyentuk pundaknya, dan dengan
agak kasar waktu itu dia membalik dan menatap mata saya.
Diwajahnya ada raut ketakutan. Wajah kecewa.
Membaca wajah takut dan kecewa tersebut
membuat otak kecil saya berhasil me-rem laju
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
05/09 slide -->
emosi saya,. Wah anak ngak boleh begini, takut
dan kecewa. Dia takut sama saya apa, dia kecewa sama saya apanya?
Perlu sahabat mengingat sebentar, posisi anak
dengan bola mata hitam di posisi atas (karena dia dibawah dan kita lebih tinggi) itu adalah posisi in- ferior. Posisi anda superior. Posisi ini gerbang bawah sadarnya terbuka. Hati-hati dengan posisi berdiri seperti ini karena anda dalam posisi “in control”. Setiap kalimat, tindakan akan masuk menjadi kebenaran dalam pikiran bawah sadarn- ya.
Kalau anda mengucapkan, dasar anak bandel.
Siiiip, anda sudah dengan mantap memasukan program “saya anak nakal”. Kalau anda menga- takan “tuh khan kamu dasar pemalas, ceroboh, ngak nurut” apapun itu…anda sudah menjadi
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
06/09 slide -->
pakar program bawah sadar pikiran negartif di
anak tersebut.
Kembali di posisi saya, saya sadar betul posisi
saya sedang “in command” dan posisi dia inferior dengan RAS bawah sadar terbuka.
Maka tindakan tercepat yang harus saya lakukan
atau anda lakukan jika terjadi peristiwa seperti saya adalah, secepatnya menunduk, atau menurunkan posisi berdiri anda, jongkok menjadi sejajar. Fatur 4 tahun jadi saya berdiri di atas kedua dengkul saya menatap matanya sejajar.
Posisi mata sejajar ini membuat perubahan ko-
mikasi, dari “Otoritatif” menjadi “permisif”. Di posisi permisif dialog komunikasi bisa dua arah terbuka. Maka ketika mata sejajar, tinggi sejajar, posisi dia yang inferior menjadi sejajar dengan saya yang tadinya superior juga turun. fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp 07/09 slide -->
Ini kelimuan komnukasi yang terkadang banyak
orang tua lupa, termasuk saya. Jadi men-sejajarkan posisi wajah dan mata pada lawan membuat kese- taraan, membuat nyaman. Disini biasanya komu- nikasi “open up” terbuka terjadi. coba tanya deh ahli-ahli curhat *wink emoticon* dan saran saya sih sebaiknya dipakai buat komunikasi dengan anak saja deh.
Lanjut cerita,maka saya pun bertanya, kenapa
fatur?
Diapun menjawab dengan cepat karena
perasaaannya yang inferior sudah tidak dibawah lagi. Eeh…mas (dia menyebut dirinya sendiri mas) mau ayah ngak ngantor, mau ayah ajari mas Fatur naik sepeda roda dua.
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
08/09 slide -->
Itulah keterbukaan komunikasi yang melega-
kan. Hilangs emua emosi saya. Malah saya yang merasa bersalah karena yang dikatakan adalah haknya sebagai anak. Saya peluk erat si Fatur yang pastinya kebingungan atas perubahan ayahnya. Baru saja marah, nada tinggi, vibrasi emosi besar tahu-tahu sekarang lunak bahkan mata saya berk- aca-kaca menahan air di ujung mata yang mau me- netes.
Hari itu untuk pertama kalinya saya menyadari
betapa kurang waktu saya dengan sang anak. Saya bekerja bisa meninggalkan waktu 12 jam lebih dari rumah plus perjalanan bolak balik kantor keru- mah. Sampai di rumah sudah cape dan tidak ber- temu, weekend malah di pakai buat saya melam- piaskan kekuarang waktu tidur istirahat. Tinggal sang anak yang tumbuh tanpa sentuhan banyak dari saya.
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
09/09
Katanya mau anak sholeh, tapi ngak pernah
invest di waktu kebersamaan dengan mereka. Yang ngajari ngaji orang lain, yang ngajari baca orang lain, yang ngajari apapun orang lain, mana kontribusi saya?!! Saya aslinya waktu itu benar benar di persimpangan. Namun saya putuskan hari itu tidak masuk kerja. Saya memilih main dengan fatur. Dari pagi sampai sore sampai dia bisa nge gowes sepada roda dua, sampai lancar, kaki ngak turun sama sekali, terik matahari saya tidak perdulikan. Saya mau bayar waktu tersebut, waktu parenting. Jujur, itu salah satu hari terbaik yang saya ingat dengan dirinya. #peace