Jumlah penduduk di suatu wilayah tidaklah tetap , namun akan selalu berubah (bertambah atau
berkurang) sering dengan perjalanan waktu. Pertambahan penduduk terjadi karena angka
kelahiran dan angka kematian tidak seimbang , dimana angka kelahiran lebih besar dari angka
kematian. Pertambahan penduduk juga dipengaruhi selisih angka penduduk yang masuk dan
keluar suatu wilayah . Pertambahan penduduk suatu wilayah berupa angka-angka yang kongkrit
dalam pertamahan setiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan penduduk berupa besaran
prosentasenya saja.
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau
negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk erat
kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya
dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau
Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau
Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di
Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.
Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan
wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya
tekanan=tekanan penduduk.
1. Pengertian Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah
kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
1. Persebaran/Distribusi Penduduk
Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk
penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.
Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam
seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
Persebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk Indonesia
yang tidak merata. Sekitar 60% penduduknya tinggal di Pulau Jawa yang hanya memiliki luas ±
6,9% dari luas wilayah daratan Indonesia. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk atau
population density dapat diartikan sebagai perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan
luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk
dapat dibedakan menjadi tiga macam, berikut ini :
2. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja
di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.
3. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total (baik
yang bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dengan luas lahan pertanian.
Kepadatan penduduk di tiaptiap wilayah Indonesia tidaklah sama, hal ini tentu saja menimbulkan
permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana
sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan.
Contohnya seperti di pulau Jawa Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan
pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan
industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena
kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa
ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam
melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena
pulau Jawa:
3. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatuwilayah atau
negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka
yang menunjukkan jumlah rata-ratap penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau
negara sebagai berikut:
1. Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
2. Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain
tidakseimbang. Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu denganprovinsi
yang lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak
merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura.
Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagiankecil dari luas wilayah
negara Indonesia.
1. Upaya mengatasi Persebaran Peduduk yang Tidak Merata
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan
penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas
wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan
dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup
seperti:
Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan
penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.
1. Pemerataan pembangunan.
3. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi.
5. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa
berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa.