Anda di halaman 1dari 5

1.

2 PERGERAKAN DISTRIBUSI PENDUDUK

Jumlah penduduk di suatu wilayah tidaklah tetap , namun akan selalu berubah (bertambah atau
berkurang) sering dengan perjalanan waktu. Pertambahan penduduk terjadi karena angka
kelahiran dan angka kematian tidak seimbang , dimana angka kelahiran lebih besar dari angka
kematian. Pertambahan penduduk juga dipengaruhi selisih angka penduduk yang masuk dan
keluar suatu wilayah . Pertambahan penduduk suatu wilayah berupa angka-angka yang kongkrit
dalam pertamahan setiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan penduduk berupa besaran
prosentasenya saja.

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau
negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk erat
kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya
dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau
Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau
Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di
Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.

Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan
wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya
tekanan=tekanan penduduk.

1. Pengertian Penduduk

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

1. Orang yang tinggal di daerah tersebut,

2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.

Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah
kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. geografi. Demografi banyak


digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer
hingga pelanggan potensial.

1. Persebaran/Distribusi Penduduk

Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk
penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.

Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:


1. Persebaran penduduk berdasarkan geografis

Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam
seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.

2. Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan

Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas


wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A
atau di kecamatan B.

1. Persebaran Penduduk di Indonesia

Persebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk Indonesia
yang tidak merata. Sekitar 60% penduduknya tinggal di Pulau Jawa yang hanya memiliki luas ±
6,9% dari luas wilayah daratan Indonesia. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk atau
population density dapat diartikan sebagai perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan
luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk
dapat dibedakan menjadi tiga macam, berikut ini :

1. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian. Kepadatan penduduk berdasarkan


lahan pertanian dapat dibedakan atas kepadatan penduduk agraris dan kepadatan
penduduk fisiologis.

2. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja
di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.

3. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total (baik
yang bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dengan luas lahan pertanian.

4. Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik) Kepadatan aritmatik merupakan perbandingan


antara jumlah penduduk total (tanpa memandang mata pencaharian) dengan luas wilayah
(baik lahan pertanian ataupun tidak). Untuk perhitungan kependudukan di Indonesia, kita
menggunakan perhitungan kepadatan penduduk umum (aritmatik).

5. Kepadatan Penduduk Ekonomi Kepadatan penduduk ekonomi adalah besarnya jumlah


penduduk pada suatu wilayah didasarkan atas kemampuan wilayah yang bersangkutan.

Kepadatan penduduk di tiaptiap wilayah Indonesia tidaklah sama, hal ini tentu saja menimbulkan
permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana
sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan.

Contohnya seperti di pulau Jawa Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan
pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan
industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena
kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa
ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam
melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena
pulau Jawa:

1. Sebagai pusat pemerintahan.

2. Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.

3. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.

4. Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.

5. Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar.

1. Factor Penyebab Persebaran Penduduk

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatuwilayah atau
negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka
yang menunjukkan jumlah rata-ratap penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau
negara sebagai berikut:

1. Faktor Fisiografis

2. Faktor Biologis

3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya. Datakepadatan


penduduk aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengandiketahui tingkat
kepadatan penduduk di suatu wilayah, maka dapat digunakanuntuk perencanaan
penyediaan fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memilikikepadatan penduduk aritmatik
yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan,seperti puskesmas dapat digabung
dengan daerah yang berdekatan.

2. Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain
tidakseimbang. Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu denganprovinsi
yang lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak
merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura.
Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagiankecil dari luas wilayah
negara Indonesia.
1. Upaya mengatasi Persebaran Peduduk yang Tidak Merata

Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan
penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas
wilayahnya terbatas.  Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan
dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup
seperti:

1. Munculnya permukiman liar.

2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh


masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.

3. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.

4. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.

Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan
penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.

Upaya-upaya tersebut adalah:

1. Pemerataan pembangunan.

2. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah


pedesaan.

3. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.

Untuk mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah menggalakkan program transmigrasi. Adapun


jenis-jenis transmigrasi yang ada adalah :

1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah ditujukan


untuk penduduk yang memenuhi syarat.

2. Transmigrasi spontan/swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya


ditanggung sendiri. Pemerintah hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah.

3. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi.

4. Transmigrasi khusus/sektoral, yaitu transmigrasi yang dilakukan karena penduduk


terkena bencana alam.

5.       Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa
berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa.

Anda mungkin juga menyukai