“ EPIEMIOLOGI”
Disusun Oleh
Tingkat 2A
Di Indonesia, identitas etnik seseorang jelas jika ia berasal dari ibu dan bapak etnik yang sama,
berdiam di sebuah wilayah tertentu yang memang turun-temuruan berdiam di situ, menggunakan bahasa
daerah tertentu, berserta segala atribut-atribut budaya yang memang diakui menjadi miliknya dan diakui
pula secara implisit atau eksplisit oleh etnik lain. Katakan, sebagai contoh, etnik Madura, mereka berdiam
di Madura, menggunakan bahasa Madura. Ketika mereka pindah ke Jawa, misalnya ke Jember, mereka
oleh etnik Jawa diakui tetap diakui sebagai orang Madura, walaupun lambat-laun setelah berbaur lama ia
juga dapat berbahasa Jawa. Lain halnya kalau kemudian keturunan-keturunannya menikah dengan etnik
Jawa, kategori bagi keturunannya menjadi lain.
Pengertian Etnis
Pengertian Etnis adalah sebuah himpunan manusia (Subkelompok manusia) yang di persatukan oleh suatu
kesadaran atas kesamaan sebuah kultur atau subkultur tertentu, atau karena kesamaan ras, agama, asal
usul bangsa, bahkan peran atau fungsi tertentu. Karena etnik berkesinambungan dengan suatu budaya.
Dan kebudayaan terbentuk dari sekumpulan orang yang menghasilkan suatu budaya yang terjadi dari
kebiasaan para anggotanya.
Menurut Fredrik Brath serta Erik Wolf, memiliki tanggapan etnisitas sebagai hasil interaksi, serta bukan
sifat-sifat hakiki suatu kelompok.
Contoh Etnis
1. Garis keturunan
Anggota sebuah suku bangsa pada dasarnya ditentukan menurut garis keturunan (patrilinial), seperti suku
batak, menurut garis keturunan ibu (matrilineal) seperti suku minang atau seperti kebudayaan suku jawa.
Ada juga ditentukan menurut agamanya, sebutan Melayu di Malaysia untuk orang bumiputera yang
muslim, sedangkan orang Serani yang beragama Nasrani (peranakan Portugis seperti orang Tugu), suku
Muslim di Bosnia dan sebagainya.
Ada juga suku bangsa dengan berdasarkan percampuran ras, contohnya orang peranakan yang merupakan
campuran bansa Melayu dengan Tionghoa, orang Indo sebutan campuran bule dengan bangsa Melayu,
orang Mestis untuk campuran Hispanik dengan bumiputra, orang Mulato campuran ras Negroid dengan
ras Kaukasoid, dan yang lainnya.
Dalam mempelajari hubungan antar etnik dapat di lakukan dengan melihat kasus-kasus yang terjadi.
Terutama bagi etnik yang jarang mengalami konflik dan bertahan terhadap gesekan yang terjadi.
Tujuanya adalah untuk mengidentifikasi bagaimana cara mereka menghadapi setiap gesekan yang terjadi
tanpa adanya konflik.
Menurut Barth,(hasbullah, 2013: 26) kelompok etnik dapat disebut sebagai suatu unit kebudayaan karena
kelompok etnik mempunyai ciri utama yang penting, yaitu kemampuan untuk berbagi sifat budaya yang
sama. Dan ia berasumsi bahwa tiap kelompok etnik mempunyai ciri budayanya sendiri.
Politik Identitas
Konsep ini dijelaskan oleh Gabriel Almond (Tri Yudha Handoko,2009)secara panjang lebar dan mudah
dimengerti, yaitu sebagai berikut ini. Sarana-sarana, pengalaman-pengalaman, dan pengaruh-pengaruh
tersebut, yang semuanya membentuk sikapsikap individu, selanjutnya menciptakan apa yang disebut
“politik identitas” seseorang, yaitu suatu kombinasi dari beberapa perasaan dan sikap:
1. Di dalam sistem politik terdapat sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan dasar seperti nasionalisme,
identifikasi etnik atau kelas, keterikatan ideologis, dan perasaan fundamental akan hak-hak, keistimewaan
dan kewajiban pribadi.