Kelompok 5
EKOSISTEM MANGROVE
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah: Ekologi Laut
Dosen: Abu Yajid Nukti, M.Pd.
Disusun Oleh:
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Maulinna Kusumo Wardhani, Kawasan Konservasi Mangrove: Suatu Potensi Ekowisata,
(Madura: Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura Vol. 4, No.1: 2011), hlm. 66
3
Sonneratia alba, Sonneratia ovate, Xylocarpus granatum, dan Xylocarpus
moluccensis.
Di dalam kawasan ekosistem mangrove yang selalu tergenang air
kemungkinan dapat ditemukan fitoplankton atau plankton nabati. Plankton
adalah mikroorganisme atau larva yang melayang dalam air, tidak dapat
bergerak sendiri, atau daya geraknya lemah sehingga mudah terpengaruh oleh
gelombang atau arus air. Beberapa fitoplankton laut diantaranya adalah :
Asterionella, Amphiphora, Bacillaria, Coscinodiscus, Dytilum, Eucampia,
Guinardia, Hemiaulus, Licmophora, Mastogloia, Nitzschia, Planktoniella,
Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema, Surirella, Thalassionema,
Thalassiosira, (Diatom), Amphisolenia, Ceratium, Ceratocorys, Dinophysis,
Gonyauulax, Gymnodinium, Noctiluca, Ornithocerus, Peridinium,
Prorocentrum, dan Pyrocycistis (Dianoflagellata).
2. Konsumen yaitu organism yang tidak dapat membuat makanannya sendiri
(heterotropik) sehingga harus mengambil makannya dari organisme produsen.
Di dalam ekosistem mangrove, organisme konsumen terdiri atas :
a. Zooplankton atau plankton hewani, misalnya : Tintinnopsis, Dyctiota,
Rhabdonella, Globigerina, Aulosphaera, (protozoa), Calanus
4
Centropages, Oithona, Euchaeta, Evadne, Pyrocypris, Lucifer
(crustacean), Clione, Carinaria, Janathina (moluska), dan beberapa larva
ikan yang masih bersifat planktonik (iktioplankton).
d. Perifiton yaitu organism yang hiodup pada batang, daun, atau akar
tumbuhan yang terdapat di dalam ekosistem mangrove.
e. Nekton yaitu organism yang dapat berenang masuk ke dalam dan keluar
dari kawasan ekosistem mangrove.
5
pemijahan, asuhan dan mencari makan bagi kehidupan berbagai jenis biota
perairan laut, di sisi lain kawasan mangrove juga merupakan wahana sangtuari
berbagai jenis satwa liar, seperti unggas (burung), reptil dan mamalia terbang,
serta merupakan sumber pelestarian plasma nutfah.2
Manfaat ekonomis mangrove, juga cukup memegang peranan penting bagi
masyarakat, karena merupakan wahana dan sumber penghasilan seperti ikan,
ketam, kerang dan udang, serta buah beberapa jenis mangrove dapat dimanfaatkan
2
Sukirman Rahim, Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya, (Yogyakarta : Cv Budi
Utama, 2014) hlm: 77
6
D. Kerusakan pada Ekosistem Mangrove
Kerusakan ekosistem mangrove lebih disebabkan oleh akibat kegiatan
manusia (antropogenik) baik secara langsung maupun tidak langsung. Kawasan
mangrove umumnya berada pada pesisir dan keberadaannya terancam oleh
kebutuhan masyarakat yang berada di sekitarnya. Kebutuhan itu dapat berupa
pemanfaatan lahan untuk pemukiman, sebagai lahan kegiatan ekonomi seperti
industry maupun pertambakan, dan kebutuhan bahan bakar non-migas.
Kebutuhan-kebutuhan itu memaksa masyarakat untuk melakukan banyak hal yang
dapat merusak hutan mangrove seperti membuka dan menkonversi lahan serta
penebangan liar.3
Kerusakan-kerusakan dapat menurunkan fungsi-fungsi mangrove baik
secara bio-ekologis berupa rusaknya sistem maupun fungsi ekonomis berupa
penurunan produksi. Kesalahan manajemen hutan mangrove juga berpotensi besar
terhadap degradasi fungsi mangrove. Ada beberapa dampak yang akan muncul
sebagai akibat aktivitas manusia pada atau sekitar wilayah mangrove antara lain
yaitu :
1. Tebang habis berdampak terhadap berubahnya komposisi tumbuhan,
pohon-pohon mangrove akan digantikan oleh spesies-spesies yang nilai
komersialnya rendah dan terjadi penurunan fungsi sebagai feeding,
nursery, psawning ground.
2. Pengalihan aliran air tawar misalnya pada pembangunan irigasi berdampak
pada peningkatan salinitas dan penurunan kesuburan mangrove.
3. Konversi lahan menjadi pertanian, perikanan dan pemukiman dapat
mengancam regenerasi stok ikan udang di perairan lepas pantai, terjadinya
pencemaran laut oleh pencemar yang sebelumnya diikat oleh substrat
mangrove. Terjadi pendangkalan pantai, abrasi, dan inutrisi air alut.
3
Arief Arifin, Hutan Mangrove, (Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 2017) hlm: 36
7
4. Pembuangan sampah cair berdampak pada penurunan kandungan oksigen,
munculnya gas H2S.
4
Ibid hlm: 57
8
homeostasis telah berhenti secara permanen dan proses normal untuk suksesi
tahap kedua atau perbaikan secara alami setelah kerusakan terhambat oleh
bebagai sebab. Secara umum habitat bakau dapat memperbaiki kondisinya
secara alami dalam waktu 15-20 tahun jika :
1. Kondisi normal hidrologi tidak terganggu
2. Ketersediaan biji dan habitat serta jaraknya tidak terganggu atau terhalangi.
Jika kondisi hidrologi adalah normal atau mendekati normal tetapi biji bakau
tidak dapat mendekati daerah restorasi, maka dapat direstorasi dengan cara
penanaman. Oleh karena itu, habitat bakau dapat diperbaiki tanpa penanaman,
maka rencana restorasi harus terlebih dahulu melihat potensi aliran air laut yang
terhalangi atau tekanan-tekanan lain yang mungkin menghambat perkembangan
bakau.5
5
Abdul Haris Sambu, Model Pengelolaan Mangrove Berbasis Ekologi dan Ekonomi, (Makasar:
CV. Inti Mediatama, 2010). hlm: 37-38
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Melalui penyusunan makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saya memerlukan kritik dan saran dari berbagai pihak sehingga
makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11