Anda di halaman 1dari 3

Terapi dengan binatang atau Animal Assisted Therapy (AAT) adalah pemanfaatan hewan

sebagai modalitas terapi untuk memfasilitasi penyembuhan dan rehabilitasi pasien pada
kondisi akut dan kronis.
AAT pada lanjut usia membantu merangsang sosialisasi dengan menyediakan topik
pembicaraandan alasan untuk hidup, terutama para lanjut usia setelah mereka tidak
seproduktif ketika masih berkumpul dengan keluarga. Seekor hewan dapat membantu kita
mengatasi permasalahan bukan hanya kehilangan orang yang dicintai tetapi membantu
beradaptasi dengan perubahan keadaan seperti penyakit atau perubahan dalam kehidupan

Definisi Animal Assisted Therapy


Animal Assisted Therapy (AAT) didefinisikan sebagai pengenalan hewan ke dalam
lingkungan langsung dari seorang individu, atau kelompok, sebagai media interaksi dengan
tujuan terapi
Manfaat AAT
merasa bahagia, lebih tenang dan berkurangnya Loneliness setelah kunjungan hewan serta
penurunan Ansietas, tekanan sistolik arteri pulmonalis, Epinefrin dan Norepinefrin
(Mansfield JC et al 2010).
Manfaat fisik berinteraksi dengan hewan adalah meningkatkan fugsi gerak, baik sensorik
modulasi dan interpretasi sensorik, dan mempertinggi toleransi untuk aktivitas fisik terhadap
rangsang nyeri. Hewan mengajarkan kenangan dan kewaspadaan. Kenangan ini mengandung
dua makna, nyata dan simbolis. Misalnya, merawat hewan kecil yang membutuhkan
sentuhan, dibelai, bicara, dan makan dapat melambangkan peran ibu atau orang tua. Peran ini
mungkin telah ditinggalkan, tapi dengan adanya binatang dapat memberikan pengganti
kegiatan yang berarti.
Hewan yang menyentuh tangan menciptakan perasaan dibutuhkan. Selain itu, para lanjut usia
terlibat dalam tanggung jawab perawatan hewan peliharaan. Dengan peran dan tanggung
jawab untuk makhluk hidup lain, dapat memberikan rasa kepemilikan dan memberikan
kesempatan untuk berkontribusi (Marx et al 2010).
Media yang biasa menggunakan Animal Assisted Therapy (AAT)

1. Perawatan Rehabilitasi Kognitif

mereka yang selamat dengan gangguan kognitif dapat mengambil manfaat dari AAT sebagai
bagian dari rencana perawatan rehabilitasi yang komprehensif dan holistik.
2. Perawatan anak

Terapis mengandalkan teknik seperti memantau perilaku anak dengan hewan, nada suara
mereka, dan wawancara tidak langsung. AAT dapat digunakan pada anak-anak dengan
masalah kesehatan mental, dapat digunakan sebagai pengobatan yang berdiri sendiri atau
dapat digunakan bersama dengan metode konvensional. Hewan dapat digunakan sebagai
metode pengalih perhatian saat menghadapi berbagai situasi atau rasa sakit, dan hewan juga
dapat membantu membawa kebahagiaan, kesenangan, dan hiburan bagi populasi anak-anak.
Hewan juga dapat membantu meningkatkan suasana hati anak-anak dan memperkuat perilaku
positif sambil membantu mengurangi perilaku negatif. Penelitian AAT hasil yang paling
sering dilaporkan adalah penurunan kecemasan dan rasa sakit dalam populasi anak-anak.
Anjing telah terbukti meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit dalam perawatan
paliatif anak menunjukkan hasil serupa dari peningkatan laporan kenyamanan oleh anak-anak
dan wali

3. Penjara
Program hewan penjara atau prison animal programs (PAP) adalah Program bantuan hewan
mungkin berguna di penjara untuk menghilangkan stres para narapidana dan pekerja, atau
untuk memberikan manfaat lain. Seperti di pernjara di Hsinchu China dimana mengikuti
contoh di Formosa Amerika yang menawarkan tempat penampungan kepada binatang liar
dan membiarkan penghuni penjara untuk bertanggung jawab memberi makan, mengatur, dan
melatih mereka. Diharapkan bahwa melalui interaksi dengan binatang, para penghuni penjara
dapat belajar pengendalian diri, pengaturan emosi, dan menghargai hidup

4. Panti jompo
terapi berbantuan hewan layak dilakukan dan dapat memperoleh pengalaman kualitas hidup
yang positif pada orang yang dilembagakan dengan demensia. Ketika orang tua dipindahkan
ke panti jompo atau fasilitas lainnya. Mereka sering menjadi pasif, gelisah, ditarik, tertekan,
dan tidak aktif karena kurangnya pengunjung reguler atau hilangnya orang yang dicintai.
Pendukung AAT mengatakan bahwa hewan dapat membantu memotivasi pasien untuk aktif
secara mental dan fisik, menjaga pikiran mereka tetap tajam dan tubuh tetap sehat. Perbedaan
signifikan telah terlihat antara interaksi verbal antara penghuni panti jompo dengan hadiah
bertemu dengan hewan.
Tahapan interaksi
tipe pertama yaitu hanya melihat dan mengobservasi perilaku klien dengan binatang
peliharaan maupun tanpa kehadiran secara langsung binatang peliharaan, tipe kedua yaitu
melihat dan mengobservasi perilaku klien terhadap binatang peliharaan disertai dengan
kehadiran secara langsung binatang peliharaan, dan tipe ketiga yaitu terlibat secara langsung
berinteraksi dengan binatang peliharaan misalnya memeluk, menggendong, mengajak
berkomunikasi.

Kesimpulan
Manusia, binatang, dan tumbuhan merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang keberadaannya di
dunia harus selalu dalam kondisi harmonis. Masing-masing memiliki sifat dan hak hidup
yang sama sehingga manusia seharusnya memerlakukan binatang dan tumbuhan secara baik
salah satu bentuknya memelihara binatang dan merawat tumbuhan. Anjing dan kucing
seringkali dijadikan binatang peliharaan di rumah. Namun ternyata binatang peliharaan tidak
sekadar binatang peliharaan tetapi dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga sendiri.
Selalu membutuhkan proses dan perjuangan untuk dapat memelihara binatang di rumah
sehingga menjadi anggota keluarga. Binatang peliharaan memiliki arti yang lebih dari
sekadar binatang peliharaan. Mereka memberikan kebahagiaan, mengingatkan akan kejujuran
sebuah respon emosi, kasih sayang, kesabaran, kesetiaan, kualitas hidup, emosi positif,
mengurangi kesepian, dan banyak hal lain

Anda mungkin juga menyukai