Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Penyakit Jantung Koroner


Pokok Bahasan : Penyakit Jantung Koroner
Sub Pokok Bahasan : Cara pencegahan PJK dan Makanan sehat bagi Jantung
Sasaran : Pasien Tn.M dan Ny.E (Istri/Penunggu pasien)
Tempat : Ruang ICCU
Waktu : Jam 10.00 – 10.30 WIB, 30 menit
Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Februari 2020
Penyaji
Ketua : Pebriana Purwa Sukma
Pembawa Acara : Aang Sopyan
Penyaji materi : Pebriana Purwa Sukma
Observer : Yoga Ahmad Ghafari
: Irpan Pahmil Huda

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan tentang penyakit jantung koroner diharapkan kelompok


lansia dsn. Wonokerto RT 05 RW 04 Desa Wonokerto mampu memahami tentang cara
pencegahan penyakit jantung koroner.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan hal-hal tentang Pengertian penyakit jantung
Koroner(PJK)
2. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tentang faktor resiko PJK
3. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tentang gejala dan tanda PJK
4. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan cara pencegahan PJK
5. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan makanan sehat untuk jantung
C. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode Waktu


Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah 3 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengar kan
3. Bina hubungan saling
percaya.
4. Menyampaikan tujuan
pokok materi
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengar kan Ceramah 15 menit
1. Pengertian penyakit jantung
Koroner(PJK) 2. Menanyakan materi
2. Faktor resiko PJK yang belum
3. Gejala dan tanda PJK dimengerti
4. Cara pencegahan PJK
5. Makanan sehat bagi jantung

Penutup 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab Tanya 12 menit


2. Menarik kesimpulan pertanyaan jawab
3. Menyampaikan hasil
Evaluasi 2. Menjawab salam
4. Menutup penyuluhan
(salam)

MATERI PENYAKIT JANTUNG KORONER (CAD)

I. Pengertian
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang ditandai dengan penyempitan
pembuluh darah jantung.

II. Faktor Risiko


Penyebab panyakit jantung koroner (PJK) adalah :
1. Lemak dan pengaturan makanan
Terdapat hubungan langsung antara resiko penyakit jantung koroner dan kolesssterol
darah. Kolesterol ditransport dalam darah dalam bentuk lipoprotein, 75% LDL
(Lemak jahat) dan 20% dalam bentuk HDL. Kadar kolestrol yang rendah memiliki
peran yang baik pada PJK dan terdapat hubungan terbalik antara kadar HDL dan
insidensi PJK
2. Kebiasaan merokok
Sekitar 24% kematian PJK pada laki-laki dan 11% pada perempuan disebabkan
kebiasaan merokok. Pengaruh merokok terhadap kejadian PJK :
a) Timbulnya aterosklerosis
b) Peningkatan trombogenesisi dan vasokontriksi
c) Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung
d) Provokasi aritmia jantung
e) Peningkatan kebutuhan oksigen otot jantung
f) Penurunan kapasitas pengangkutan oksigen
Setelah 1 tahun berhenti merokok risiko PJK turun menjadi 50% dan menjadi normal
setelah 4 tahun berhenti merokok.
3. Kegemukan atau obesitas
Terdapat saling keterkaitan antara berat badan, peningkatan tekanan darah,
peningkatan kolesterol, diabetes mellitus dan tingkat aktivitas rendah.
4. Kencing manis atau Diabetes
Resiko terjadinya PJK apada pasien diabetes mellitus adalah 2-4 kali lebih tinggi dari
populasi umum dan tidak terkait dengan keparahan atau dengan durasi diabetes
mellitus. Meskipun diabetes merupakan faktor risiko untuk PJK juga berkaitan
dengan adanya abnormalitas metabolisme lipid, obesitas, hipertensi sistemik dan
peningkatan trombogenesis.
5. Hipertensi sistemik
Resiko PJK berhubungan langsung dengan tekanan darah, untuk setiap penurunan
tekanan diastolik sebesar 5 mmHg risiko PJK berkurang sekitar 16%. Jenis kelamin
dan hormon seks. Morbitiditas PJK pada laki-laki 2 kali lebih besar dibandingkan
perempuan, dan terjadi hampir 10 tahun lebih dini pada laki-laki daripada perempuan.
Estrogen endogen pada perempuan bersifat protektif terhadap insidernsi PJK.
6. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga PJK pada keluarga yang langsung berhubungan darah yang berusia
kurang dari 70 tahun merupakan faktor risiko independen untuk terjadinya PJK.
Terdapat beberapa bukti bahwa riwayat keluarga yang positif dapat mempengaruhi
usia terjadinya PJK pada keluarga dekat.
7. Kelas Sosial
Resiko kematian akibat PJK lebih tinggi pada kelas sosial ekonomi rendah daripada
kelas sosial ekomonomi tinggi.
8. Kepribadian
Stres baik fisik maupun mental merupakan faktor risiko PJK. Perilaku yang rentan
terjadinya PJK anaara lain : agresif, kompetitif, kasar, sinis, keinginan untuk
dipandang, keinginan untuk mencapai sesuatu, gangguan tidur, dan kemarahan di
jalam.
9. Aktivitas fisik
Olah raga yang teratur berkaitan dengan penurunan insidensi PJK sebesar 20-40%.
10. Pembekuan darah
Beberapa faktor pembekuan darah dapat mempengaruhi insidensi kejadian PJK
termasuk kadar fibrinogen, aktivitas fibrinolitik endigen, viskositas darah, dan kadar
faktor VII dan VIII.
11. Infeksi
Infeksi oleh chlamidia pneumoniae tampaknya berhubungan dengan adanya penyakit
koroner arterosklerotik.
12. Alkohol
Alkohol dalam dosis rendah meningkatkan trombolisis endogen mengurangi adesi
platelet dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, namun peningkatan dosis
alkohol dikaitkan dengan peningkatan mortalitas kardiovaskuler karena aritmia,
hipertensi sistemik dan kardiomiopathy dilatasi.

III. Tanda dan Gejala Klinis


a) Nyeri dada sebelah kiri{ dengan atau tanpa penjalaran ke bagian belakang lengan dan
leher ) sampai dengan ulu hati, dengan sifat nyeri sebagai berikut :
 Mencengkram dan diremas-remas
 Rasa terbakar
 Rasa penuh ( Merasa tertindih benda berat )
 Rasa cekot-cekot ( seperti tertusuk pisau )
 Lama nyeri 5 menit- 10 menit
b) Lemah dan pusing
c) Banyak keringat
d) Gemetar dan perasaan mau mati
IV. Pencegahan
Faktor risiko yang dapat diubah :
a) Kurangi konsumsi makanan lemak atau minyak dalam makanan sehari-hari
b) Hindari kebiasan merokok
c) Kontrol berat badab dalam batas normal
d) Olah raga teratur
e) Ikuti pengaturan makanan bagi penderita kencing manis
f) Hindari stres
g) Hindari konsumsi alkohol

Faktor risiko yang tidak dapat diubah :


a) Riwayat keluarga
b) Jenis kelamin dan hormone seks
c) Kepribadian
d) Pembekuan darah
V. Makanan Sehat Untuk Memelihara Jantung
a) Omega 3 yang terdapat dalam aneka ikan laut misalnya lkan teri, tuna, tengiri dan
minyak ikan yang dapat
 Mengurangi penyumbatan pembuluh darah
 Melancarkan aliran darah
 Menurunkan factor Penyumbatan
 Menghambat kerusakan sel-sel akibat oksidasi radikal bebas
 Meningkatkan HDL (lemak baik)
 Membuat membrane sel-sel lebih elastic
 Menurunkan tekanan darah
b) Anti oksidan yang banyak terkandung dalam wortel, bamboo kuning, mangga, bayam,
kailan, asparagus, taoge, kacang - kacangan, daun singkong, jeruk, brokoli dan jambu
biji, yang dapat mencegah : Radikal bebas yang mengubah LDL menjadi plak (plak
menempel sehingga akan menyumbat pembuluh darah)
c) Asam Follat yang terkandung dalam kacang - kacangan (merah, hijau, tanah), hati
ayam, Jeruk, bayam dll.
d) Vitamin B 6 yang terdapat dalam pisang, beras merah, ikan laut, Asam folat dan B6
menghambat terjadinya penyumbatan pembulh darah
e) Flafanoid terdapat dalam jeruk anggur, papaya, jambu biji (sebagai anti oksidan)
f) Makanan tinggi serat, terdapat dalam kacang - kacangan, sayuran, buah-buahan
( dapat menurunkan kadar LDL aliran darah.
g) Bawang Putih, mengandung 15 jenis anti oksidan yang dapat :
 Menghancurkan plak dan mencegah kerusakan pembuluh darah lebih lanjut
 Menurunkan LDL
 Meningkatkan HDL
h) Minyak Zaitun
 Menurunkan LDL
 Menurunkan pengumpalan darah
 Meningkatkan HDL
 Mencegah kerusakan pembuluh darah

Daftar Pustaka :
 Gray, H. H. Et al. 2005. Lecture Notes : Kardiologi. Jakarta: Erlangga.
 Joewono. B. S. 2003. Ilmu Penyakit Jantung , Surabaya, Airlangga University Press
 Sarwono. 2002. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam ; Jilid I: Edisi 3. Jakarta. FKUI
 Suddarth & Brunner. 2007. Keperawatan Medikal Bedah; Edisi 8. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai