Anda di halaman 1dari 34

Oleh :

1. Yani Endang Susila


2. Widiya Septiani
3. Fitri Handayani Putsi S
4. Lian Yuliana Agustin S
5. Pebriana Purwa Sukma
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Biodata b. Identitas Penanggung Jawab
a. Identitas Pasien  Nama :-
 Nama :  Umur :-
 Umur : 42  Jenis Kelamin :-
Tahun  Pendidikan :-
 Jenis Kelamin :  Pekerjaan :-
Perempuan
 Hub. Dg pasien :-
 Status Perkawinan :-
 Alamat :-
 Agama :-
 Suku :-
 Pendidikan :-
 Pekerjaan :-
 No. Register :-
 Diagnosa Medik : Lupus
Eritematosus Sistemik
 Tanggal Masuk :-
 Tanggal Pengkajian :-
 Alamat :-
c. Keluhan Utama e. Keadaan Umum
: Pasien mengeluh lemas seluruh Penampilan Umum :-
tubuh
 Tingkat Kesadaran :-
d. Riwayat Keperawatan
 GCS : E4V5M6
 Riwayat Kesehatan Sekarang : (Compos mentis)
saat ini keluhan lemas dirasakan
sudah membaik dan pasien sudah Tanda-tanda Vital
bisa duduk dengan bantuan. Lemas  Tekanan Darah : 120/80
juga disertai dengan keluhan nyeri mmHg
kepala, demam, sariawan pada
mulut, dan nyeri menelan.  Nadi :
98x/menit
 Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien mengatakan pernah  Pernafasan :
mengalami keluhan yang sama 16x/menit
seperti dengan yang dialami  Suhu : 36,40C
sekarang. MRS 2 tahun yang lalu di Berat Badan dan Tinggi Badan
RS Kuningan selama seminggu
karena keluhan lemas dan oleh  Berat Badan : 43 kg
dokter di diagnosis sebagai  Tinggi Badan : 153 cm
penyakit lupus.
 Riwayat Kesehatan Keluarga :-
f. Pemeriksaan Fisik (Head to
Toe/persistem) Hidung
Kepala  Bentuk :-
 Fungsi Penciuman :-
 Bentuk
:-  Septum :-
 Serumen :-
 Jenis rambut :-
 Kelainan :-
 Kulit Kepala :-
Mulut
 Warna rambut :-
 Gigi :-
 Kelainan :-  Kebersihan Gigi
Telinga :-
 Bentuk  Keadaan mulut
:- :-
 Fungsi Pendengaran :-  Fungsi Pengecapan :-
 Kelainan :-
 Keadaan Telinga :-
 Kelainan :- Leher
 Bentuk :-
Mata
 Bentuk :-  Kelainan :-
 Konjungtiva :-
 Sklera :-
 Ketajaman penglihatan: -
 Refleks Cahaya :-
 Kelainan :-
Dada
 Bentuk :- Punggung
 Frekuensi nafas :-  Bentuk :-
 Bunyi napas :-  Inspeksi :-
 Kelainan :-  Nyeri tekan :-
Abdomen  Kelainan :-
 Bentuk :- Ekstremitas Bawah
 Bising Usus :-  Bentuk :-
 Kelainan :-  Nyeri tekan :-
 ROM :-
Ektremitas Atas
 Kelainan : dari
 Bentuk :-
hasil palpasi ditemukan edema
 Nyeri tekan :- pada ekstemitas bawah kanan
 ROM :- dan kiri, serta makula eritemia
 Kelainan :- pada regio brachii D et S,
Kuku palmar manus D et S, plantar
 Keadaan Kuku :- pedis D et S.
 Warna :- Kulit
 Kelainan :-  Warna Kulit :-
 Turgor Kulit :-
 Kelainan :-
RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
BERDASARKAN PRIORITAS KEPERAWATAN
1. keletihan berhubungan dengan peningkatan
aktivitas penyakit
 Ds: Pasien mengeluh lemas seluruh tubuh
 Do: Lemas dirasakan seperti habis melakukan
aktivitas yang sangat berat, pasien tidak bisa
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
biasanya.
2. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan
kerusakan jaringan
 Ds : Pasien mengeluh nyeri kepala
 Do : Nyeri dirasakan diseluruh kepala seperti
tertindih beban, nyeri muncul terus menerus dan
dirasakan memberat saat beraktivitas
3. Risiko Hipertermia berhubungan dengan
 Ds: Pasien mengeluh demam

 Do: Demam bersifat naik turun, suhu 36,40C

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan yeri telan
 Ds: Pasien mengeluh sariawan pada mulut dan nyeri telan

 Do: Pasien sulit makan, adanya penurunan berat badan

5. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan


dengan
 Ds: Pasien mengeluh batuk

 Do: Batuk hilang timbul, disertai dahak kental, berwarna


putih, volume sekitar ¼ sendok makan, batuk dirasakan
tidak terlalu berat, tidak disertai darah
6. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan defometes
skeletal
 Ds: Pasien mengeluh nyeri sendi dan siku
 Do: Nyeri berat saat bahu digerakan dan membaik jika
diistirahatkan, nyeri sendi mengganggu pergerakan pasien
sehingga mengganggu aktivitasnya.
7. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi pada
kulit
 Ds: pasien mengeluh muncul bercak- bercak kemerahan
 Do: bercak muncul pada daerah pipi, lengan atas kanan
dan kiri, punggung, telapak tangan dan telapak kaki,
bercak muncul hilang timbul, tidak gatal, tidak bentol, dan
tidak nyeri
8. Ketidaefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan
konsentrasi Hb & darah ke jaringan
 Ds: Pasien mengeluhkan rambut rontok
 Do: Dari palpasi ditemukan edema pada ekstremitas
bawah kanan dan kiri, Penurunan RBC = 3,30x106/µL
No Diagnosa Intervensi
Keperawatan NOC NIC
1. Keletihan Tupan : Energy management
P ERENCANAAN
berhubungan KEPERAWATAN
Setelah dilakukan 1. Kaji adanya faktor
dengan tindakan yang menyebabkan
peningkatan keperawatan selam kelelahan
aktivitas 2x24 jam keletihan 2. Monitor nutrisi dan
penyakit teratasi dengan sumber energi yang
Ds: Pasien kriteria hasil : adekuat
mengeluh lemas 3. Monitor pasien akan
seluruh tubuh adanya kelelahan fisik
Do: Lemas dan emosi secara
dirasakan berlebihan
seperti habis 4. Bantu aktivitas
melakukan sehari-hari sesuai
aktivitas yang dengan kebutuhan
sangat berat,
pasien tidak bisa
melakukan
pekerjaan rumah
tangga seperti
biasanya.
No Diagnosa Keperawatan intervensi

NOC NIC

2. Nyeri akut berhubungan Tupan : Pain management


dengan inflamasi dan Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukakan pengkajian nyeri
kerusakan jaringan keperawatan selama 2x24 jam nyeri secara komprehensif
Ds : Pasien mengeluh nyeri menghilang dengan kriteria hasil : termasuk lokasi, karkteristik,
kepala 1. Mampu mengontrol nyer durasi, frekuensi, kualitas
Do : Nyeri dirasakan 2. Mampu mengenali nyeri dan faktor presipitasi.
diseluruh kepala seperti 3. Ttv dalam rentang normal 2. Observasi reaksi nonverbal
tertindih beban, nyeri Tupen : dari ketidaknyamanan
muncul terus menerus dan Setelah dilakukan tindakan 3. Gunakan tekhnik komunikasi
dirasakan memberat saat keperawatan selama 1x12 jam nyeri terapeutik untuk mengetahui
beraktivitas mulai berkurang dengan kriteria pengalaman nyeri pasien
hasil : Analgesic Administration
1. Melaporkan bahwa nyeri 1. Tentukan lokasi,
berkurang karakteristik, kualitas dan
2. Menyatakan rasa nyaman derajat nyeri sebelum
setelah nyeri berkurang pemberian obat
2. Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu.
3. Tentukan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
No Diagnosa intervensi
Keperawatan
NOC NIC

3. Risiko Hipertermia Tupan : Fever treatment


berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. monitor suhu sesering mungkin
peningkatan tindakan keperawatan 2. berikan anti piretik berikan
metabolisme jaringan selama 2 x 24 jam resiko pengobatan untuk mengatasi
tubuh hipertermia teratasi penyebab demam
Ds: Pasien mengeluh dengan 3. selimuti pasien kompres pasien
demam Kriteria hasil: pasien pada lipat paha dan aksila
Do: Demam bersifat sudah tidak demam lagi .
naik turun, suhu temperature regulation
36,40C Tupen: 1. monitor suhu minimal tiap 2
Setelah dilakukan jam
tindakan keperawatan 2. rencanakan monitoring secara
selama 1 x 12 jam resiko kontinyu
hipertermia teratasi 3. monitor tanda-tanda hipertermi
dengan, dan hipotermi
Kriteria Hasil : 4. diskusikan tentang pentingnya
Pasien tidak demam dan pengaturan suhu dan
suhunya kembali normal kemungkinan afek negatif dari
kedinginan
No Diagnosa Intervensi
Keperawatan
NOC NIC
4. Ketidakseimba . Nutrition management:
ngan nutrisi 1. Anjurkan pasien untuk
kurang dari meningkatkan intake,
kebutuhan protein, dan vitamin C
tubuh 2. Monitor njumlah
berhubungan nutrisi dan kandungan
dengan nyeri kalori
telan Nutrition monitoring:
Ds: Pasien 1. Monitor adanya
mengeluh penurunan berat
sariawan pada badan
mulut dan 2. Jadwalkan pengobatan
nyeri telan dan tindakan tidak
Do: Pasien sulit selama jam makan
makan, adanya 3. Monitor kalori dan
penurunan intake nutrisi
berat badan
No Diagnosa Intervensi
Keperawatan
NOC NIC
5. Ketidakefektifan Tupan : Airway Suction :
bersihan jalan Setelah 1. Pastikan kebutuhan
nafas dilakukan oral/tracheal suctioning
berhubungan tindakan 2. Auskultasi suara nafas
dengan sekret keperawatan sebelum dan sesudah
Ds: Pasien selama 2x24 suctionin
mengeluh batuk jam bersihan 3. Informasikan pada klien dan
Do: Batuk hilang jalan nafas keluarga tentang suctionin
timbul, disertai efektif dengan 4. Hentikan suction dan berikan
dahak kental, kriteria hasil : oksigen apabila pasien
berwarna putih, menunjukkan bradikardi,
volume sekitar ¼ peningkatan saturasi O2, dll.
sendok makan, Airway Management :
batuk dirasakan 1. Buka jalan nafas, gunakkan
tidak terlalu teknik chin lift atau jaw
berat, tidak thrust bila perlu.
disertai darah 2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.\
3. Lakukan fisioterapi dada bila
No Diagnosa Intervensi
keperawatan
Noc nic
6. Hambatan mobilitas Exercise therapy :
fisik berhubungan ambulation
dengan defometes Monitor vital sign
skeletal sebelum atau sesudah
Ds: Pasien latihan dan lihat
mengeluh nyeri respon pasien saat
sendi dan siku latihan
Do: Nyeri berat Kaji kemampuan
saat bahu digerakan pasien dalam
dan membaik jika mobilisasi
diistirahatkan, Berikan alat bantu jika
nyeri sendi pasien memerlukan
mengganggu
pergerakan pasien
sehingga
mengganggu
aktivitasnya.
No Diagnosa keperawatan Intervensi

7. noc nic

Kerusakan integritas kulit Tupan : Pressure management


berhubungan dengan lesi Setelah dilakukan tindakan Anjurkan
pada kulit keperawatan selama 3x24 jam pasien
Ds: pasien mengeluh muncul kerusakan integritas kulit untuk
bercak- bercak kemerahan teratasi dengan kriteria hasil : menggun
Do: bercak muncul pada akan
daerah pipi, lengan atas pakaian
kanan dan kiri, punggung, yang
telapak tangan dan telapak longgar
kaki, bercak muncul hilang Kebersih
timbul, tidak gatal, tidak an kulit
bentol, dan tidak nyeri agar
tetap
bersih
dan
kering
Monitor
kulit
akan
adanya
kemerah
an
Insision site care
Monitor tanda
No Diagnosa keperawatan intervensi
Noc Nic
8. Peripheral
Ketidaefektifan perfusi Sensation
jaringan berhubungan Management
dengan konsentrasi Hb & Monitor adanya
darah ke jaringan daerah tertentu
Ds: Pasien mengeluhkan yang hanya
rambut rontok peka terhadap
Do: Dari palpasi panas/dingin/ta
ditemukan edema pada jam/tumpul
ekstremitas bawah kanan Instruksikan
dan kiri, Penurunan RBC keluarga dan
= 3,30x106/µL pasien untuk
mengobservasi
kulit jika ada
isi atau laserasi
Gunakan
I
No MPLEMENTASI
Diagnosa
Keperawatan
Ta
ng
Intervensi Implementasi

ga
l/j
a
m
1. keletihan Energy management Energy management
berhubungan 1. Kaji adanya faktor yang 1. Mengkaji adanya faktor yang
dengan menyebabkan kelelahan menyebabkan kelelahan
peningkatan 2. Monitor nutrisi dan sumber 2. Memonitor nutrisi dan
aktivitas energi yang adekuat sumber energi yang adekuat
penyakit, rasa 3. Monitor pasien akan adanya 3. Memonitor pasien akan
nyeri kelelahan fisik dan emosi adanya kelelahan fisik dan
Ds: Pasien secara berlebihan emosi secara berlebihan
mengeluh lemas 4. Bantu aktivitas sehari-hari 4. Membantu aktivitas sehari-
seluruh tubuh sesuai dengan kebutuhan hari sesuai dengan kebutuhan
Do: Lemas
dirasakan seperti
habis melakukan
aktivitas yang
sangat berat,
pasien tidak bisa
melakukan
pekerjaan rumah
tangga seperti
biasanya.
No Diagnosa Tanggal/ Intervensi implementasi
Keperawatan jam
2. Nyeri akut Pain management Pain management
berhubungan 1. Lakukakan pengkajian nyeri 1. Melakukakan pengkajian
dengan secara komprehensif nyeri secara
inflamasi dan termasuk lokasi, komprehensif termasuk
kerusakan karkteristik, durasi, lokasi, karkteristik,
jaringan frekuensi, kualitas dan durasi, frekuensi,
Ds : Pasien faktor presipitasi. kualitas dan faktor
mengeluh 2. Observasi reaksi nonverbal presipitasi.
nyeri kepala dari ketidaknyamanan 2. Mengobservasi reaksi
Do : Nyeri 3. Gunakan tekhnik nonverbal dari
dirasakan komunikasi terapeutik untuk ketidaknyamanan
diseluruh mengetahui pengalaman 3. Menggunakan tekhnik
kepala seperti nyeri pasien komunikasi terapeutik
tertindih Analgesic Administration untuk mengetahui
beban, nyeri 1. Tentukan lokasi, pengalaman nyeri pasien
muncul terus karakteristik, kualitas dan Analgesic Administration
menerus dan derajat nyeri sebelum 1. Menentukan lokasi,
dirasakan pemberian obat karakteristik, kualitas
memberat saat 2. Pilih analgesik yang dan derajat nyeri sebelum
beraktivitas diperlukan atau kombinasi pemberian obat
dari analgesik ketika 2. Memilih analgesik yang
pemberian lebih dari satu. diperlukan atau
3. Tentukan analgesik kombinasi dari analgesik
tergantung tipe dan beratnya ketika pemberian lebih
nyeri dari satu.
3. Menentukan analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Intervensi Implementasi
/jam
3. Hipertermia berhubungan Fever treatment Fever treatment
dengan 1. Monitor suhu sesering 1. Memonitor suhu
Ds: Pasien mengeluh demam mungkin sesering mungkin
Do: Demam bersifat naik 2. Berikan anti piretik 2. Memberikan anti piretik
turun 3. Berikan pengobatan 3. Memberikan pengobatan
untuk mengatasi untuk mengatasi
penyebab demam penyebab demam
4. Selimuti pasien 4. Menyelimuti pasien
Kompres pasien pada Kompres pasien pada
lipat paha dan aksila lipat paha dan aksila

temperature regulation temperature regulation


1. Monitor suhu minimal 1. Memonitor suhu
tiap 2 jam minimal tiap 2 jam
2. Rencanakan monitoring 2. Memonitoring secara
secara kontinyu kontinyu
3. Monitor tanda-tanda 3. Memonitor tanda-tanda
hipertermi dan hipertermi dan
hipotermi hipotermi
No Diagnosa Tang Intervensi Implementasi
Keperawatan gal/ja
m

4. Ketidakseimbanga Nutrition management: Nutrition management:


n nutrisi kurang 1. Anjurkan pasien untuk 1. Mengnjurkan pasien
dari kebutuhan meningkatkan intake, untuk meningkatkan
tubuh protein, dan vitamin C intake, protein, dan
berhubungan 2. Monitor njumlah vitamin C,
dengan nyeri nutrisi dan kandungan 2. Memonitor njumlah
telan kalori nutrisi dan kandungan
Ds: Pasien Nutrition monitoring: kalori
mengeluh 1. Monitor adanya Nutrition monitoring:
sariawan pada penurunan berat 1. Memonitor adanya
mulut dan nyeri badan penurunan berat badan
telan 2. Jadwalkan pengobatan 2. Menjadwalkan pengobatan
Do: Pasien sulit dan tindakan tidak dan tindakan tidak selama
makan, adanya selama jam makan jam makan
penurunan berat 3. Monitor kalori dan 3. Memonitor kalori dan
badan intake nutrisi intake nutrisi
No Diagnosa Tanggal Intervensi implementas
Keperawatan /jam

5. Ketidakefektifan Airway Suction : Airway Suction :


bersihan jalan nafas 1. Pastikan kebutuhan 1. Memastikan kebutuhan
berhubungan denga oral/tracheal suctioning oral/tracheal suctioning
Ds: Pasien 2. Auskultasi suara nafas sebelum 2. Mengauskultasi suara nafas
mengeluh batuk dan sesudah suctionin sebelum dan sesudah suctionin
Do: Batuk hilang 3. Informasikan pada klien dan 3. Menginformasikan pada klien
timbul, disertai keluarga tentang suctionin dan keluarga tentang suctionin
dahak kental, 4. Hentikan suction dan berikan 4. Menghentikan suction dan
berwarna putih, oksigen apabila pasien berikan oksigen apabila pasien
volume sekitar ¼ menunjukkan bradikardi, menunjukkan bradikardi,
sendok makan, peningkatan saturasi O2, dll. peningkatan saturasi O2, dll.
batuk dirasakan Airway Management : Airway Management :
tidak terlalu berat, 1. Buka jalan nafas, gunakkan 1. Membuka jalan nafas, gunakkan
tidak disertai darah teknik chin lift atau jaw thrust teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu. bila perlu.
2. Posisikan pasien untuk 2. Memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.\ memaksimalkan ventilasi.\
3. Lakukan fisioterapi dada bila 3. Melakukan fisioterapi dgada bila
perlu. perlu.
4. Keluarkan sekret dengan batuk 4. Meeluarkan sekret dengan batuk
atau suction. atau suction.
No Diagnosa Tanggal/ intervensi implementasi
keperawatan jam
6. Hambatan mobilitas Exercise therapy : Exercise therapy :
fisik berhubungan ambulation ambulation
dengan defometes 1. Monitor vital sign 1. Memonitor vital
skeletal sebelum atau sign sebelum atau
Ds: Pasien mengeluh sesudah latihan dan sesudah latihan
nyeri sendi dan siku lihat respon pasien dan lihat respon
Do: Nyeri berat saat saat latihan pasien saat latihan
bahu digerakan dan 2. Kaji kemampuan 2. MengKaji
membaik jika pasien dalam kemampuan
diistirahatkan, nyeri mobilisasi pasien dalam
sendi mengganggu 3. Berikan alat bantu mobilisasi
pergerakan pasien jika pasien 3. Memberikan alat
sehingga mengganggu memerlukan bantu jika pasien
aktivitasnya. memerlukan
No Diagnosa keperawatan Tang intervemsi implementasi
gal/ja
m
7. Kerusakan integritas kulit Pressure management Pressure management
berhubungan dengan lesi 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menganjurkan
pada kulit menggunakan pakaian pasien untuk
Ds: pasien mengeluh yang longgar menggunakan
muncul bercak- bercak 2. Kebersihan kulit agar pakaian yang
kemerahan tetap bersih dan kering longgar
Do: bercak muncul pada 3. Monitor kulit akan 2. Mebersihan kulit
daerah pipi, lengan atas adanya kemerahan agar tetap bersih
kanan dan kiri, punggung, Insision site care dan kering
telapak tangan dan telapak 3. Memonitor kulit
kaki, bercak muncul hilang 1. Monitor tanda dan akan adanya
timbul, tidak gatal, tidak tanda dan gejala infeksi kemerahan
bentol, dan tidak nyeri 2. Bersihkan area sekitar Insision site care
infeksi 1. Memonitor tanda
3. Gunakan preparat dan tanda dan
antiseptic gejala infeksi
4. Monitor proses 2. Memersihkan area
kesembuhan sekitar infeksi
3. Menggunakan
preparat antiseptic
4. Memonitor proses
kesembuhan
No Diagnosa keperawatan Tangg intervensi implementasi
al/jam

8. Ketidaefektifan perfusi Peripheral Sensation Peripheral Sensation


jaringan berhubungan dengan Management Management
konsentrasi Hb & darah ke 1. Monitor adanya daerah 1. Memonitor adanya
jaringan tertentu yang hanya daerah tertentu yang
Ds: Pasien mengeluhkan peka terhadap hanya peka terhadap
rambut rontok panas/dingin/tajam/tum panas/dingin/tajam/tump
Do: Dari palpasi ditemukan pul ul
edema pada ekstremitas bawah 2. Instruksikan keluarga 2. Menginstruksikan
kanan dan kiri, Penurunan dan pasien untuk keluarga dan pasien
RBC = 3,30x106/µL mengobservasi kulit untuk mengobservasi
jika ada isi atau laserasi kulit jika ada isi atau
3. Gunakan sarung laserasi
tangan untuk proteksi 3. Menggunakan sarung
4. Monitor adanya tangan untuk proteksi
tromboplebitis 4. Memonitor adanya
5. Kolaborasi pemberian tromboplebitis
analgetik 5. Mengkolaborasi
pemberian analgetik
EVALUASI
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi

1. keletihan berhubungan dengan S: Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah tidak mengeluh lemas
peningkatan aktivitas penyakit, rasa seluruh tubuh
nyeri O: Dari hasil pemeriksaan di dapatkan bahwa pasien sudah bisa
Ds: Pasien mengeluh lemas seluruh melakukan aktivitas sendiri
tubuh A: Masalah teratasi
Do: Lemas dirasakan seperti habis P: Tindakan keperawatan dihentikan
melakukan aktivitas yang sangat berat,
pasien tidak bisa melakukan pekerjaan
rumah tangga seperti biasanya.

2. Nyeri akut berhubungan dengan S: Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah tidak mengeluh nyeri
inflamasi dan kerusakan jaringan kepala
Ds : Pasien mengeluh nyeri kepala O: Dari hasil pemeriksaan di dapatkan bahwa pasien sudah sudah
Do : Nyeri dirasakan diseluruh kepala tidsak merasakan nyeri lagi
seperti tertindih beban, nyeri muncul A: Masalah teratasi
terus menerus dan dirasakan P: Tindakan keperawatan dihentikan
memberat saat beraktivitas

3. Hipertermia berhubungan dengan S: Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah tidak mengeluh
Ds: Pasien mengeluh demam demam
Do: Demam bersifat naik turun O: Dari hasil pemeriksaan di dapatkan bahwa demam pasien
sudah normal lagi
A: Masalah teratasi
P: Tindakan keperawatan dihentikan
No Diagnosa keperawatan Evaluasi

4. Ketidakseimbangan nutrisi S: Pasien mengatakan bahwa dirinya


kurang dari kebutuhan tubuh sudah tidak mengeluh demam.
berhubungan dengan nyeri telan O: Dari hasil pemeriksaan didapatkan
Ds: Pasien mengeluh sariawan hasil demam tidak terjadi lagi, tidak
pada mulut dan nyeri telan sering berkeringat di malam hari, suhu
Do: Pasien sulit makan, adanya tubuh dalam rentang normal.
penurunan berat badan A: Masalah teratasi
P: Tindakan keperawatan dihentikan

5. Ketidakefektifan bersihan jalan S: Pasien mengatakan bahwa dirinya


nafas berhubungan denga sudah tidak mengeluh batuk lagi
Ds: Pasien mengeluh batuk O: Dari hasil pemeriksaan pasien sudah
Do: Batuk hilang timbul, disertai bisa mengeluarkan dahak
dahak kental, berwarna putih, A: Masalah teratasi
volume sekitar ¼ sendok makan, P: tindakan keperawatan dihentikan
batuk dirasakan tidak terlalu
berat, tidak disertai darah
6. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan defometes S: Pasien mengatakan bahwa dirinya
skeletal sudah tidak mengeluh nyeri sendi lagi
Ds: Pasien mengeluh nyeri sendi dan siku O: Dari hasil pemeriksaan di dapatkan
Do: Nyeri berat saat bahu digerakan dan membaik jika bahwa pasien sudah bisa beraktivitas
diistirahatkan, nyeri sendi mengganggu pergerakan pasien tanpa merasakan nyeri
sehingga mengganggu aktivitasnya. A: Masalah teratasi
P: Tindakan keperawatan dihentikan

7. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi pada S: Pasien mengatakan bahwa dirinya
kulit sudah tidak merasakan lagi adanya
Ds: pasien mengeluh muncul bercak- bercak kemerahan bercak-bercak merah
Do: bercak muncul pada daerah pipi, lengan atas kanan dan O: Dari hasil pemeriksaan di dapatkan
kiri, punggung, telapak tangan dan telapak kaki, bercak bahwa pasien sudah sudah tidak
muncul hilang timbul, tidak gatal, tidak bentol, dan tidak mengalami bercak, bentol sudah kembali
nyeri normal
A: Masalah teratasi
P: Tindakan keperawatan dihentikan

8. Ketidaefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan S: Pasien mengatakan bahwa dirinya


konsentrasi Hb & darah ke jaringan Ketidaefektifan perfusi sudah tidak mengeluh rambut rontok
jaringan berhubungan dengan konsentrasi Hb & darah ke O: Dari hasil pemeriksaan di dapatkan
jaringan bahwa pasien sudah sudah tidak
Ds: Pasien mengeluhkan rambut rontok ditemukan lagi adanya edema
Do: Dari palpasi ditemukan edema pada ekstremitas bawah A: Masalah teratasi
kanan dan kiri, Penurunan RBC = 3,30x106/µL P: Tindakan keperawatan dihentikan
ANALISIS MASALAH LEGAL ETIS
TELAAH JURNAL
No Item Hasil Analisi
Analisis
1. Judul PENGALAMAN KLIEN SYSTEMIC LUPUS
jurnal ERYTHEMATOSUS DALAM MELAKUKAN
YOGA DI KOTA SEMARANG
2. Penulis Elis Hartati
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
3. Tahun 2012
publikasi

4. Nama Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman


jurnal Journal of Nursing), Volume 7, No.3, November
2012
No Item Analisis Hasil Analisis

5. Latar Belakang Systemic lupus erythematosus (SLE) dapat mengakibatkan gangguan


Masalah terhadap semua organ tubuh. Angka kejadian SLE belum dapat
dipastikan, namun dapat diperkirakan di Indonesia memiliki klien
SLE sekitar 200-500 ribu pada tahun 2006.
Dampak dari SLE yang dapat mengganggu terhadap semua sistem
tubuh klien SLE, seringnya kekambuhan yang mungkin terjadi serta
belum adanya cara penyembuhan yang pasti pada penyakit SLE,
diperlukan strategi prevensi primer, sekunder maupun tertier oleh
perawat dan kerjasama dengan multidisiplin bidang kesehatan. Salah
satu langkah preventif menekan kekambuhan SLE adalah melakukan
terapi komplementer yoga.

Yoga dapat digunakan untuk mencegah dan mengatasi stress, cemas,


pencegahan penyakit sclerosis multiple atau arthritis (Snyder &
Lindquist, 2002).

6. Rumusan Masalah Bagaimana pengalaman klien systemic lupus erythematosus dalam


melakukan yoga di kota semarang

7. Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi pengalaman klien SLE dalam
melakukan Yoga.
No Item Analisis Hasil Analisis
8. Manfaat Dapat mengetahui manfaat yoga untuk mengatasi penyalit systemic lupus
penelitian erythematosus

9. Hasil dan Hasil penelitian terungkap manfaat yoga


pembahasan
Penelitian
yang dirasakan terdiri dari 3 tema, yaitu fisiologis, psikologis,
dan sosial. Fisiologis mencakup tidak merasakan keluhan lupus;
relaks; kebutuhan tidur terpenuhi; fisik segar; demam
berkurang; lebih ceria; memperbaiki hasil laboratorium;
mengurangi pegal-pegal; badan tidak cape; memulihkan energi;
menurunkan tekanan darah. Psikologis berupa ketenangan;
memperoleh energi positif; bersahabat dengan lupus;
menghilangkan buruk sangka; lebih dekat dengan Tuhan.
Manfaat sosial yaitu belajar tentang kehidupan; meningkatkan
interaksi dengan orang lain. Tema psikologis memiliki lima
kategori, yaitu ketenangan, memperoleh energi positif,
bersahabat dengan lupus, menghilangkan buruk sangka, lebih
dekat dengan Tuhan. Tema sosial memiliki 2 kategori, yaitu
belajar tentang kehidupan, dan meningkatkan interaksi dengan
orang lain. Yoga tidak memaparkan manfaat secara sosial, akan
tetapi hasil penelitian mengidentifikasi bahwa yoga juga dapat
meningkatkan interaksi dengan orang lain dan banyak belajar
mengenai kehidupan diri sendiri dan orang lain.
PENCEGAHAN KESEHATAN (PRIMER,
SEKUNDER, TERSIER)

 Mencegah penyakit lupus bisa dilakukan


dengan cara :
 Menghindari stres dan menerapkan pola hidup
sehat
 Mengurangi kontak langsung berlebihan dengan
sinar matahari
 Berolah-raga teratur

 Melakukan diet nutrisi

Anda mungkin juga menyukai