Anda di halaman 1dari 3

SLEEPING MIND: Teknik Mengoptimalkan Pikiran

sambil Tidur
Posted by Abdul Aziez 23 - April - 2007

Bisa jadi terdengar aneh. Bagaimana mungkin seseorang yang tidur dapat mengoptimalkan
kerja pikirannya? Bukankah selama ini yang kita pahami aktivitas (kalau boleh disebut
sebagai aktivitas) tidur adalah sarana untuk beristirahat? Kesempatan untuk mengendurkan
otot-otot yang tegang, melepaskan semua beban pikiran, dan menikmati keheningan yang
nyaman. Itu pun tidak salah. Karena saat tidur gelombang otak melambat sehingga
temperatur di sekitar otak menurun dan secara fisik dapat dinikmati sebagai rasa yang ringan
dan nyaman.

Di sisi lain, bilamana kita memiliki satu atau beberapa issue (permasalahan) yang harus
dianalisa, pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, persoalan-persoalan yang
membutuhkan alternatif pemecahan, atau bahkan adanya peluang yang membutuhkan
munculnya gagasan atau ide-ide kreatif, maka kita membutuhkan waktu khusus untuk
menganalisa, mencari jawaban-jawaban, mengidentifikasi alternatif-alternatif, serta menggali
ide-ide dengan melakukan proses kreatif. Nah, bagaimana kalau beberapa aktivitas khusus
yang terakhir ini bisa dilakukan sambil tidur? Bukankah akan membuat tidur kita lebih
produktif? Di satu sisi memberi kesempatan fisik kita berisitirahat, di sisi lain beberapa
persoalan dapat terpecahkan dan terselesaikan.

Diilhami oleh hasil riset Eric Maisel Ph.D dalam bukunya SLEEP THINKING yang
menjelaskan 18 (delapan belas) langkah untuk mencapai Sleeping Mind, artikel ini
memperkenalkan penerapan pendekatan NLP (Neuro Linguistic Programming) secara
praktis, untuk mencapai Sleeping Mind agar lebih mudah dilakukan dan dapat mencapai hasil
yang optimal.

MANFAAT DAN KELEBIHAN SLEEPING MIND

Sleeping Mind adalah berfikir (menjalankan fungsi otak secara optimal) sambil tidur
(beristirahat secara fisik). Artinya manfaat yang diperoleh adalah sebagaimana lazimnya
manfaat yang diperoleh seseorang sebagai hasil dari proses berfikir, seperti pemecahan
masalah, memperoleh gagasan-gagasan baru atau menjawab pertanyaan serta persoalan.
Karena dilakukan sambil tidur maka manfaat-manfaat tersebut dapat diperoleh tanpa harus
menggunakan waktu khusus untuk berfikir atau merenung. Ibarat kata pepatah SAMBIL
BERENANG MINUM AIR, sambil beristirahat kita berfikir, fisik yang letih kembali segar,
sambil beberapa persoalan juga terselesaikan.

Jika dibandingkan dengan proses intelektual dan proses kreatif seperti biasanya, Sleeping
Mind memiliki beberapa kelebihan. Selain efisien dalam hal pemanfaatan waktu, Sleeping
Mind juga bersifat original dan genuine. Karena proses yang terjadi pada dasarnya adalah
mengambil dan mengolah resource dan informasi yang ada pada diri kita sendiri, yang telah
terekam dan ter-file rapi dalam bawah sadar kita. Sehingga hasil pemikiran Sleeping Mind
juga bersifat Unique, dalam arti untuk suatu persoalan yang sama, bisa jadi masing-masing
orang akan menemukan jawaban yang berbeda-beda, namun cocok dan sesuai dengan
masing-masing orang tersebut.

LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS SLEEPING MIND

Pejamkan mata Anda sekarang! Apa yang Ada lihat? HITAM. Sekarang pikirkan suatu
benda, apapun benda itu asal konkrit! Sekarang pejamkan mata Anda! Apa yang Anda lihat?
Ya, BENDA itu yang terlihat. Mengapa? Karena pikiran Anda sedang bekerja memikirkan
benda itu.

Sleeping Mind bekerja pada gelombang otak sekitar gelombang Alpha-Theta, yaitu diantara
gelombang Beta (normal, state of awareness) dan Delta. Yang terakhir ini alah kondisi
tertidur lelap dan otak kita sudah tidak dapat menerima rangsang atau informasi dari indera
kita. Kalangan Hypnotist dan Hypnotherapist menyebut gelombang Alpha-Theta sebagai
Hypnosis State atau Suggestible State. Karena itu agar otak dapat bekerja dalam kondisi
Sleeping Mind, kita harus mempertahankan gelombang otak agar tetap berada di gelombang
Alpha-Theta. Perlahan-lahan kita tinggalkan gelombang Beta, seperti saat biasanya kita mulai
tertidur, namun bertahan agar tidak keterusan sampai ke Delta.

Berikut langkah-langkah praktis untuk mencapai Sleeping Mind

1. Persiapan

Paparkan issue atau permasalahan yang ingin kita bahas senyata dan sedetail mungkin dalam
selembar kertas. Baca berulang-ulang sampai secara visual kita bisa membacanya tanpa kita
melihat kertas itu lagi. Kalau perlu keraskan suara Anda saat sehingga secara auditori telinga
kita bisa mendengarnya meskipun pada saat kita sudah tidak membacanya lagi. Biarkan
kertas dan alat tulis tetap berada di dekat tempat tidur karena akan digunakan untuk sesegera
mungkin mencatat output dari Sleeping Mind.

2. Memulai

Lakukan Relaksasi. Nyamankan diri Anda secara fisik. Gunakan pakaian yang longgar.
Lemaskan otot-otot yang tegang dan kendurkan bagian-bagian tubuh yang terasa kaku. Lalu
pejamkan mata dan rasakan kenyamanan di seluruh tubuh sampai kendur dan ringan.
Lakukan Affirmasi “Aku lakukan Sleeping Mind. Badanku tidur dengan nyaman.
Pikiranku berfungsi optimal untuk menemukan jawaban atas persoalan ….. (sebutkan
issue yang akan Anda pikirkan).

Perlahan-lahan munculkan secara visual (sambil tetap memejamkan mata) gambaran issue
yang telah Anda tuliskan di selembar kertas tadi. Visualkan senyata mungkin tulisan-tulisan
Anda di depan mata Anda. Jika tadi Anda membacanya dengan suara keras, dengarkan
kembali di telinga Anda suara ketika Anda membacanya tadi.

3. Memproses

Perlahan-lahan rasakan tubuh Anda semakin ringan dan visualisasi Anda mulai mengabur
(tidak se”vivid” ketika Anda mulai melakukan visualisasi). Rasakan bahwa Anda mulai tidak
bisa menggerakkan anggota badan Anda, seperti menggeser kaki, menggerakkan leher atau
memindahkan tangan. Tapi Anda masih tetap mendengar suara yang masuk ke telinga Anda.
Jaga agar Anda tetap bisa menangkap suara dari luar meskipun Anda sudah tidak dapat
bereaksi lagi terhadap rangsang tersebut. Saat ini Anda sudah mulai masuk ke Sleeping Mind.

4. Memetik Hasil

Perlahan-lahan Anda akan mulai memperoleh hasil dari Sleeping Mind. Visual Anda akan
menangkap gambar atau tulisan-tulisan lain yang merupakan jawaban dari persoalan-
persoalan yang tadi Anda ajukan. Telinga Anda akan mulai mendengar suara yang
merupakan gagasan-gagasan baru atas rencana-rencana Anda. Anda merasakan ada
keinginan-keinginan untuk melakukan aktivitas yang merupakan langkah-langkah konkrit
untuk meyelesaikan permasalahan Anda.

Jika Anda tiba-tiba terjaga dari tidur dan kontak dengan realita, sesegera mungkin catat apa
yang terakhir Anda lihat, dengar atau rasakan sebagai hasil dari Sleeping Mind Anda. Karena
ini berasal dari Unconscious, jika Anda tidak segera mencatatnya, bisa jadi Anda akan segera
kehilangan. Cara lain untuk segera me-record hasil Sleeping Mind Anda adalah dengan
menyiapkan alat perekam seperti Ipod atau Tape Recorder.

Proses ini bisa dilanjutkan kembali bilamana kita kembali melanjutkan tidur kita. Baik untuk
issue yang sama maupun issue yang lain. Pada saat-saat awal kita melatih Sleeping Mind,
bisa jadi saat bangun tidur tubuh kita merasa kurang nyaman. Mungkin terasa pegal, berat
atau seperti gejala kurang tidur lainnya. Hal ini normal dan manusiawi karena tubuh kita
membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan sehari-
hari. Dengan latihan yang teratur dan berulang-ulang, seluruh tubuh kita akan berdamai
dengan kebiasaan baru kita (parts integration), dan lama-kelamaan ikut menikmatinya pula.

Kalau boleh mengambil referensi, ada seorang tokoh nasional (bahkan internasional) bangsa
kita yang piawai menjalankan Sleeping Mind ini. Entah dipelajari atau bakat bawaan, beliau
(yang pernah menjadi Presiden RI ini) justru lebih cerdas dan produktif dalam berfikir dalam
kondisi ini dibanding dalam kondisi terjaga. Hal ini dikemukakan oleh seorang rekan yang
pernah menjadi orang dekat beliau karena pernah menjadi Staf Ahli Ibu Negara dan Anggota
Tim Media dan Komunikasi Juru Bicara Kepresidenan.

Apa salahnya kita menggunakan teknik yang sama untuk memperolah hasil yang terbaik
dalam hidup kita. Jika kita sudah punya intelekualitas kita yang biasa kita gunakan dalama
keadaan sadar sebagai suatu senjata, maka kini saatnya kita gunakan senjata lain yang belum
kita manfaatkan secara optimal, yaitu menggunakan kecerdasan intelektual kita dalam
keadaan tidur yaitu dengan menggunakan teknik Sleeping Mind. Bukankah memiliki dan
menggunakan 2 senjata lebih baik ketimbang hanya mengandalkan 1 senjata? Selamat
mengoptimalkan pikiran sambil menikmati tidur!

(Abdul Aziez, 2007)

Anda mungkin juga menyukai