Anchor adalah suatu hal yang jika terjadi akan memicu suatu perasaan atau emosi
tertentu. Dalam istilah psikologi klasik, anchor adalah suatu stimulus yang memicu reaksi
khusus. Anchor dapat terjadi dengan sendirinya (alami), dapat pula di ciptakan secara
sengaja.
Sebagai contoh anchor alami adalah suatu phobia, yakni reaksi takut yang berlebihan
(tidak masuk akal) pada suatu stimulus (anchor) tertentu. Misal melihat kecoa, langsung
memicu takut dan tidak berani berjalan mendekatinya.
Pendekatan NLP, mengembangkan lebih jauh dengan cara membuat suatu anchor dalam
sekali gebrak. Ancor dapat diciptakan dengan cara memberikan stimulus pada salah satu
atau lebih dari kelima indra (VAKOG) kita untuk memicu terbentuknya mental map.
Jadi anchor dapat berbentuk misal : suatu kata (auditorial) gerakan (kinestetik/visual),
simbol (visual), sentuhan (kinestetik), bau (kinestetik).
1. Temukan emosi atau sumberdaya yang Anda ingin miliki, contohnya : berani,
percaya diri, dll
2. Ingat lagi kejadian dimasa lalu anda dimana anda pernah miliki hal tersebut
(percaya diri atau berani )
3. Sentuh Anchor Anda dan sebutkan 1 kata yang mewakili anchor tersebut contoh
nya Power, tahan selam 10 detik kemudian lepaskan.
4. Ingat lagi kejadian tersebut, perjelas dan perbesar gambarnya sehingga perasaan
berani menjadi sangat berani dan kemudian pecang anchor anda serta sebutkan
satu kata POWER. Lakukan ini selama 15 kali.
5. TES. Pegang Anchor anda sekarang, apa yang anda rasakan??
Sekarang giliran saya bercerita, he.. he.. he.. . Saya ulangi sedikit, anchor (jangkar)
adalah salah 1 teknik dalam NLP, fungsinya untuk menciptakan rasa berani, percaya diri,
sabar, dll.
Karena merasa tertarik dengan manfaatnya maka saya pun mencoba mengaplikasikannya
secara otodidak,
Saat itu saya merasa perlu meningkatkan rasa sabar dalam menghadapi mantan pacar
saya (sekarang), memang saya bisa bersabar menghadapinya, namun lama-lama agak
kepancing juga kalau dia sedang uring2an, daan mulailah bereksperimen,
Cara yang saya lakukan cukup simple, yaitu menjelang TIDUR, . Seperti yang telah
banyak diulas di berbagai sumber, untuk memberi sugesti atau stimulus perlu masuk ke
dalam kondisi hipnosa terlebih dahulu.
Pertama, jelas saya harus tidur namun tidak tidur. Maksudnya, saya harus menjaga agar
tetap berada dalam state Alpha-Theta, gampangnya dalam konteks tidur state alpha-theta
ini adalah saat mata kita terasa beraaaatt dan ingin terpejam, namun masih sedikit
tersadar, “mirip” kondisi mengigau.
Kedua, saat sudah masuk state alpha, seketika itu pula berusaha menghadirkan kembali
pengalaman dengan penuh emosional, jujur yang saya bayangkan adalah saat mantan
pacar saya sedang marah besar di hadapan saya, he.. he.. jadi lebih PAS emosinya.
Ketiga, saat merasa sudah mencapai puncak, barulah kita menciptakan anchor. Saya
gunakan sentuhan (kinestetik), jadi sambil menghadirkan kembali adegan dimarahi,
tangan kiri saya menyentuh leher bagian kiri dengan lembut dan mensugesti diri saya
dengan “Kapan pun dia marah, saya mampu bersabar. Semakin dia marah maka saya
semakin sabar”.
Memang cara saya sangat aneh dan konyol, tapi benar-benar membawa MANFAAT,
untuk menguji apakah anchor saya berhasil, keesokan harinya sengaja saya “pancing” dia
untuk marah, dan memang pernah dia marah tanpa saya pancing.
Saat dia marah, saya aktifkan anchor dengan menekan leher kiri (persis seperti saat
menciptakannya), dan benar ga ada lagi perasaan “jengkel”, yang ada malah santai, dan
sabaar.. yang kebab;asan karena sampai detik ini pun saya tak mampu memarahinya,
Lho kok rasanya berbeda (red : melanggar) dari cara-cara diatas?? Memang, tidak ada
aturan BAKU dalam anchoring, ini hanya masalah seni saja, senyamannya saja,
Terakhir nih, berikut adalah daftar anchor alami yang umum. Dengan merenungkannya,
maka anda dapat mengidentifikasikan sistem representasionalnya (VAKOG).
Peluit Polisi
Lagu favorit
Sirine
Bel Pintu
Senyuman
Kepalan tangan
Tangisan bayi
Lampu rem belakang mobil
Dering telfon
Parfume si Doi
Dering jam weker, dll
Sesuai komitmen saya untuk lebih memberdayakan diri, maka anchor ini harus saya
gunakan untuk membantu urusan kuliah, dan lainnya,