Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ET3111 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3A

MODUL : 01

MENGENAL PERALATAN PRAKTIKUM UNTUK


MENGETAHUI KONSEP PANTULAN GELOMBANG

NAMA : HADIYAN RAFI ARMANDSYAH


NIM : 18117033
KELOMPOK : 06
HARI, TANGGAL : SELASA, 01 OKTOBER 2019
WAKTU : 14.00-16.00
ASISTEN : KIRANA SANTOSO

LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI RADIO & GELOMBANG MIKRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... 2


1. PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 3
2. DASAR TEORI ........................................................................................................................................ 3
2.1 Antena Horn ...................................................................................................................................... 3
2.2 Konsep Gelombang Pantul ................................................................................................................ 4
3. METODOLOGI PERCOBAAN ............................................................................................................. 4
3.1 Alat Percobaan .................................................................................................................................. 4
3.2 Langkah Kerja ................................................................................................................................... 4
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN ................................................................................................. 5
4.1 Percobaan 1: Pengecekan peralatan.................................................................................................... 5
4.2 Percobaan 2: Pengukuran daya pancar pada antena Horn pada berbagai kondisi ................................ 6
4.3 Percobaan 3: Pengaruh pantulan terhadap daya yang diterima untuk kondisi 120⁰ .............................. 9
5. KESIMPULAN ...................................................................................................................................... 11
6. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 11
7. BIOGRAFI SINGKAT .......................................................................................................................... 11

2
Modul 01
Mengenal Peralatan Praktikum Untuk
Mengetahui Konsep Pantulan Gelombang
Hadiyan Rafi Armandsyah (18117033) / Kelompok 06 / Jumat, 01 Oktober 2019
Email : hadiyan.rafi@gmail.com
Asisten : Kirana Santoso

Abstract— Pada praktikum modul kali ini, penulis 2. DASAR TEORI


menggunakan beberapa peralatan praktikum untuk
mengetahui konsep pantulan gelombang. Pada modul ini, 2.1 Antena Horn
penulis mengidentifikasi kegunaan dari masing-masing Antena horn merupakan sebuah perangkat
alat. Lalu, penulis memasang dua buah antena horn yang
saling lurus berhadapan dan menganalisa daya yang yang digunakan untuk memancarkan dan menerima
diterima untuk tiap material. Setelah itu, penulis
memasang dua antena tersebut dengan sudut tertentu dan gelombang elektromagnetik. Antena horn
menganalisa daya yang diterima untuk tiap material. merupakan antena yang paling banyak dipakai

Keyword— Antena Horn, Gelombang pantul, dalam sistem komunikasi gelombang mikro karena
Gelombang diteruskan mempunyai gain yang tinggi, VSWR yang rendah,
lebar pita (bandwidth) yang relatif besar, tidak berat,
1. PENDAHULUAN dan mudah dibuat. Antena horn bertipe antena
Pada zaman yang sudah sangat maju ini, aperture (antena celah) yang berarti sangat berguna
manusia tidak lagi kesulitan dalam berkomunikasi untuk aplikasi pada pesawat terbang dan kendaraan
bahkan untuk jarak yang sangat jauh. Dibalik luar angkasa seperti radar [1]. Bentuk dari antena
kecanggihan berbagai macam gawai yang manusia horn dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:
gunakan untuk berkomunikasi, ternyata hal itu tidak
terlepas dari yang namanya gelombang
elektromagnetik. Apabila suatu gelombang
elektromagnetik menumbuk suatu medium, akan
ada gelombang yang diteruskan dan ada gelombang
yang dipantulkan. Praktikum modul ini memiliki
tujuan sebagai berikut:
1. Menentukan material yang paling baik
Gambar 2.1 Bentuk antena horn [1]
untuk digunakan pada kondisi kedua
antena berhadapan.
Pada modul ini, digunakan antena tipe
2. Menentukan material yang paling baik
Pyramid Horn. Antena horn memiliki bentuk pola
untuk digunakan pada kondisi kedua
radiasi jenis directional. Antena directional
anterna membentuk sudut 120 derajat.
memfokuskan sinyal wireless dalam arah tertentu
3. Menentukan urutan besar konduktivitas
dengan wilayah terbatas [2]. Pola radiasi antena horn
berbagai material.
dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut:

3
terdapat dua buah gelombang yang dihasilkan yaitu
gelombang yang dipantulkan (Er) dan gelombang
yang diteruskan (Et). Pada konsep gelombang
pantul, semakin besar konduktivitas medium yang
ditumbuk maka semakin besar daya gelombang
Gambar 2.2 Pola radiasi antena horn [3] yang dipantulkan oleh medium tersebut.
Gelombang datang pada medium 1 dapat
Antena jenis ini merupakan jenis antena ditulis dengan persamaan berikut:
dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut 𝐸̂𝑥𝑖 = 𝐸̂𝑚1
+
𝑒 −𝛾̂1𝑧 (1)
+
pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah ̂𝑦𝑖 = 𝐸̂𝑚1
𝐻 𝑒 −𝛾̂1𝑧 (2)
𝜂̂1
digambarkan seperti garis lurus, jaraknya jauh dan
Lalu, gelombang pantul yang berada pada medium 1
tidak bisa menjangkau area yang luas, antena
dapat ditulis dengan persamaan berikut:
directional mengirim dan menerima sinyal radio
𝐸̂𝑥𝑟 = 𝐸̂𝑚1

𝑒 𝛾̂1𝑧 (3)
hanya pada satu arah, umumnya pada fokus atau

𝐸̂𝑚1
sudut yang sangat sempit [2]. ̂𝑦𝑟 = −
𝐻 𝑒 𝛾̂1𝑧 (4)
𝜂̂1

Kemudian, gelombang yang diteruskan pada


2.2 Konsep Gelombang Pantul medium 2 dapat ditulis dengan persamaan berikut:
Suatu gelombang datar yang merambat pada 𝐸̂𝑥𝑡 = 𝐸̂𝑚2
+
𝑒 −𝛾̂2𝑧 (5)
medium dengan karakteristik (ε1, μ1, σ1) apabila +
𝐸̂𝑚2
̂𝑦𝑡 =
𝐻 𝑒 −𝛾̂2𝑧 (6)
𝜂̂2
bertemu dengan benda atau medium dengan
karakteristik (ε2, μ2, σ2) maka akan mengalami
3. METODOLOGI PERCOBAAN
penghamburan (scattered). Gelombang datar
3.1 Alat Percobaan
tersebut akan menginduksikan arus polarisasi,
magnetisasi, konduksi pada permukaan benda 1. Tiang Pemancar
sehingga akan menghasilkan medan magnet dan 2. Tiang Penerima
listrik [4]. 3. Kabel dan konektor
Misalkan ada sebuah gelombang datar yang 4. Kit Network Analyzer Cobalt C1220:
merambat ke arah sumbu z positif dengan medan Directional Antenna
listrik pada komponen x sesuai Gambar 2.3 berikut: 5. Antena Pemancar dan penerima Horn
6. Busur dan Mistar

3.2 Langkah Kerja


Langkah-langkah percobaan pada Modul 01:
Mengenal Peralatan Praktikum untuk Mengetahui
Konsep Pantulan Gelombang adalah sebagai
berikut.
Gambar 2.3 Skema konsep gelombang pantul [4]
A. Percobaan 1: Pengenalan peralatan

Dari Gambar 2.3 di atas, terlihat bahwa saat


gelombang datang (Ei) menumbuk medium 2,

4
Melakukan identifikasi pada kabel dan konektor,
tiang pemancar, tiang penerima, dan kit Network C. Percobaan 3: Pengaruh pantulan terhadap
Analyzer.
daya yang diterima untuk kondisi 120⁰
Mengamati kabel dan konektor yang harus Memastikan posisi tiap konektor tidak berubah
dihubungkan dengan Port 1 dan Port 2. seperti percobaan 1 dan 2.

Mengamati tiang pemancar dan tiang penerima


dengan baik. Mengatur posisi antena penerima dan pemancar
(antena horn) serta posisi material sesuai dengan
modul dengan jarak antar antena 1,5 meter.
Memerhatikan kit antena Network Analyzer dan
mengidentifikasi semua tombol serta port yang
ada pada kit. Menggunakan perangkat lunak SVRNA.

B. Percobaan 2: Pengukuran daya pancar pada Mengulangi langkah ke 8 sampai dengan 10 pada
percobaan 2.
antena horn pada berbagai kondisi
Mengambil antena Horn dan memasang pada Meletakan material-2 diantara kedua antena lalu
tiang pemancar dan penerima pada posisi mencatat besar daya yang dipantulkan.
horizontal.

Memastikan jarak antara tiang pemancar dan Meletakan material-3 diantara kedua antena lalu
penerima yaitu 1,5 meter. mencatat besar daya yang dipantulkan.

Memastikan kedua antena terletak pada


ketinggian yang sama. Meletakan material-4 diantara kedua antena lalu
mencatat besar daya yang dipantulkan.

Mengecek indikator sudut tiang pemancar 00.


4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
Menghubungkan antena pemancar ke port 1 dan 4.1 Percobaan 1: Pengecekan peralatan
antena penerima ke port 2d.
Pada percobaan pertama, penulis
Memastikan saklar pada bagian belakang unit menggunakan melakukan pengenalan peralatan
dalam posisi 'ON'.
yang akan digunakan dalam praktikum modul kali
ini. Terdapat empat buah unit utama yang digunakan
Membuka perangkat lunak SVRNA.
antara lain: kabel dan konektor, tiang pemancar,
Memilih 'Save/Recall', lalu 'Recall State', tiang penerima, dan kit Network Analyzer. Kabel
kemudian 'State 01' untuk melakukan kalibrasi. dan konektor merupakan penghubung antara antena
yang digunakan dengan kit Network Analyzer.
Menekan 'Display' lalu 'Allocate Channel'
kemudian 'x2 (horizontal)' untuk membagi Terdapat dua buah kabel konektor yang berwarna
display menjadi dua bagian.
oranye dan biru.
Mengganti pengukuran antena pada display Penulis mengamati kabel dan konektor yang
menjadi S21 pada bagian kiri atas display.
harus dihubungkan dengan setiap elemen yang ada
Meletakan material-1 diantara kedua antena lalu yaitu: Port 1 dan Port 2. Penulis menggunakan kabel
mencatat besar daya yang dipantulkan.
warna oranye untuk menghubungkan antena horn
Meletakan material-2 diantara kedua antena lalu pemancar dengan Port 1 pada Network Analyzer
mencatat besar daya yang dipantulkan.
seperti Gambar 4.1 berikut:
Meletakan material-3 diantara kedua antena lalu
mencatat besar daya yang dipantulkan.

5
C1220. Kit ini digunakan untuk memproses
pengukuran daya pancar dan daya yang diterima
untuk percobaan selanjutnya. Dari Gambar 4.3 juga
terlihat bahwa terdapat kabel dan konektor yang
terhubung dengan kit, yang berwarna oranye
terhubung ke Port 1 sedangkan yang berwarna biru
terhubung ke Port 2. Port 1 pada modul kali ini
Gambar 4.1 Tiang antena horn pemancar digunakan sebagai pemancar sedangkan port 2
sebagai penerima. Terakhir, pada bagian belakang
Kemudian, penulis menggunakan kabel dari kit terdapat tombol power untuk menyalakan
warna biru untuk menghubungkan antena horn kit. Apabila dinyalakan akan terdapat cahaya lampu
penerima dengan Port 2 pada Network Analyzer. warna hijau yang menandakan kit sudah menyala.
Antena penerima dapat dilihat pada Gambar 4.2
berikut: 4.2 Percobaan 2: Pengukuran daya pancar pada
antena Horn pada berbagai kondisi
Pada percobaan kedua, penulis
menggunakan peralatan yang telah dikenalkan pada
percobaan pertama untuk mengukur daya pancar
pada antena horn. Pertama-tama, penulis
memastikan jarak antar antena pada tiang pemancar
dan tiang penerima berada pada jarak 1,5 meter.
Lalu dengan menggunakan mistar, penulis
Gambar 4.2 Tiang antena horn penerima
memastikan bahwa antena penerima dengan antena

Dari Gambar 4.1 dan 4.2 di atas, terlihat pemancar yang akan diukur terletak pada ketinggian

bahwa tiang pemancar dan penerima yang yang sama.

digunakan berupa tripod yang bagian atasnya Penulis lalu melakukan pengecekan dimana

terdapat pegangan untuk meletakan antena horn. indikator sudut pada tiang pemancar terletak pada

Lalu, penulis memerhatikan kit antena Network sudut 0 derajat menggunakan busur. Disini penulis

Analyzer yang dapat dilihat pada Gambar 4.3 menghadapkan kedua antena pemancar dan

berikut: penerima agar saling lurus berhadapan. Kemudian,


penulis memastikan apakah konektor sudah
terhubung dengan baik. Dalam hal ini, antena
pemancar sudah terhubung dengan port 1,
sedangkan antena penerima sudah terhubung
dengan port 2.
Setelah itu, baru penulis menyalakan saklar

Gambar 4.3 Network Analyzer C1220


pada kit Network Analyzer C1220. Akan terlihat
lampu saklar yang berwarna hijau menandakan alat
Dari Gambar 4.3 di atas, dilihat bahwa telah menyala. Selanjutnya, penulis membuka
penulis menggunakan kit Network Analyzer seri perangkat lunak yang bernama SVRNA pada PC

6
yang telah disediakan. Aplikasi ini akan digunakan Pada Gambar 4.4, terlihat sebuah grafik yang
untuk menganalisa daya yang diteruskan dan daya naik turun dan apabila gambar diperbesar akan
yang dipantulkan oleh antena. terlihat bahwa daya yang hilang saat menggunakan
Pada bagian menu utama, penulis memilih medium udara (kondisi LOS) sebesar -26,695 dBm.
‘Save/Recall’, kemudian memilih ‘Recall State’. Selanjutnya, penulis menggunakan material yang
Selanjutnya penulis memilih bagian ‘State 01’ untuk pertama yang diletakan ditengah-tengah antena
melakukan proses kalibrasi. Kalibrasi perlu pemancar dan penerima seperti berikut:
dilakukan sebelum melakukan pengukuran untuk
membuang elemen-elemen yang dapat mengganggu
perhitungan/analisa nantinya. Lalu, penulis
menekan tombol ‘Display’ pada menu utama,
memilih menu ‘Allocate Channel’, dan memilih ‘x2
(horizontal)’ untuk membagi display menjadi 2
bagian. Gambar 4.5 Percobaan 2 dengan wire mesh
Selanjutnya, penulis mengganti pengukuran
antena pada masing-masing display menjadi S11 Pada Gambar 4.5 di atas, terlihat bahwa
dan S21 dengan menekan tombol pada bagian kiri material yang digunakan adalah wire mesh yang
atas display. Namun, pada kenyataannya penulis terbuat dari besi. Penulis menggunakan aplikasi
tidak bisa menggunakan S11 karena antena horn SVRNA untuk mengetahui pengaruh peletakan wire
hanya dapat menjadi antena transmit atau reciever mesh pada medium gelombang dan didapatkan hasil
saja. Antena horn tidak dapat menjadi antena sebagai berikut:
transmit sekaligus reciever (transciever). S11
sendiri berarti pengukuran daya yang diterima dari
antena 1 ke antena 1, dimana yang telah dijelaskan
sebelumnya tidak mungkin bisa dilakukan. Jadi
penulis hanya menggunakan S21.
Penulis selanjutnya mengukur/menganalisa
berapa daya yang hilang (selisih daya yang diterima
pada antena 2 dan daya yang dipancarkan antena 1). Gambar 4.6 Hasil percobaan 2 dengan wire mesh

Pada kondisi yang pertama, penulis hanya


menggunakan medium udara dan didapat hasil Pada Gambar 4.6, terlihat sebuah grafik yang

berikut pada PC: naik turun dan apabila gambar diperbesar akan
terlihat bahwa daya yang hilang saat menggunakan
material wire mesh sebesar -52,002 dBm. Daya yang
hilang lebih besar dibandingkan saat menggunakan
medium udara (kondisi LOS) Selanjutnya, penulis
menggunakan material yang kedua yang diletakan
ditengah-tengah antena pemancar dan penerima
seperti berikut:
Gambar 4.4 Hasil percobaan 2 medium udara

7
Gambar 4.9 Percobaan 2 dengan tubuh manusia
Gambar 4.7 Percobaan 2 dengan plat seng

Pada Gambar 4.7 di atas, terlihat bahwa Pada Gambar 4.9 di atas, terlihat bahwa

material yang digunakan adalah plat seng datar. material yang digunakan adalah tubuh manusia

Penulis meletakan plat tersebut secara horizontal (penulis). Penulis menggunakan aplikasi SVRNA

karena antena horn memiliki pola radiasi untuk mengetahui pengaruh peletakan manusia pada

directional, dimana radiasi menuju satu arah lurus medium gelombang dan didapatkan hasil sebagai

dan bentuk antena horn yang berupa piramida berikut:

melebar horizontal menyebabkan radiasi lebih


banyak menuju sisi horizontal. Penulis
menggunakan aplikasi SVRNA untuk mengetahui
pengaruh peletakan plat seng pada medium
gelombang dan didapatkan hasil sebagai berikut:

Gambar 4.10 Hasil percobaan 2 dengan tubuh manusia

Pada Gambar 4.10, terlihat sebuah grafik


yang naik turun dan apabila gambar diperbesar akan
terlihat bahwa daya yang hilang saat menggunakan
Gambar 4.8 Hasil percobaan 2 dengan plat seng material tubuh manusia sebesar -48,967 dBm. Daya
yang hilang lebih kecil dibandingkan saat
Pada Gambar 4.8, terlihat sebuah grafik yang menggunakan material wire mesh dan plat seng,
naik turun dan apabila gambar diperbesar akan namun lebih besar dibandingkan saat hanya
terlihat bahwa daya yang hilang saat menggunakan menggunakan medium udara. Penulis
material plat seng sebesar -61,517 dBm. Daya yang menabulasikan data-data yang diperoleh pada
hilang lebih besar dibandingkan saat menggunakan percobaan 2 sebagai berikut:
material wire mesh maupun hanya menggunakan Tabel I
medium udara. Selanjutnya, penulis menggunakan Hasil Pengukuran Percobaan 2
material yang ketiga yang diletakan ditengah-tengah No. Material S21 (dBm)
antena pemancar dan penerima seperti berikut: 1 Kondisi LOS -26,695
2 Tubuh manusia -48,967
3 Wire mesh -52,002
4 Plat seng -61,517

8
Dari Tabel I diatas, terlihat bahwa material Dengan menggunakan pengaturan aplikasi
yang menyebabkan paling banyak daya yang hilang SVRNA yang sama seperti percobaan 2, penulis
adalah plat seng. Material ini memiliki mengukur/menganalisa berapa daya yang hilang
konduktivitas (daya hantar arus listrik) yang paling (selisih daya yang diterima pada antena 2 dan daya
tinggi, sehingga menyebabkan lebih banyak yang dipancarkan antena 1). Pada kondisi yang
gelombang elektromagnetik yang dipantulkan pertama, penulis hanya menggunakan medium udara
dibandingkan yang diteruskan. Karena kedua antena dan didapat hasil berikut pada PC:
horn (penerima dan pemancar) saling berhadap-
hadapan, dibutuhkan suatu medium yang memiliki
konduktivitas paling rendah supaya gelombang yang
diteruskan oleh material tersebut lebih banyak
dibandingkan gelombang yang dipantulkan. Pada
percobaan ini didapatkan bahwa material kondisi
LOS (medium udara) memiliki daya yang hilang
Gambar 4.12 Hasil percobaan 3 untuk medium udara
paling sedikit.

Pada Gambar 4.12, terlihat sebuah grafik


4.3 Percobaan 3: Pengaruh pantulan terhadap
yang naik turun dan apabila gambar diperbesar akan
daya yang diterima untuk kondisi 120⁰
terlihat bahwa daya yang hilang saat menggunakan
Pada percobaan ketiga, penulis masih
medium udara (kondisi LOS) sebesar -87,649 dBm.
melanjutkan seperti percobaan kedua namun dengan
Selanjutnya, penulis menggunakan material yang
menggunakan susunan tempat antena dan material
pertama yang diletakan dengan cara seperti berikut:
yang berbeda. Penulis mengatur posisi antena
penerima dan antena pemancar (antena horn) serta
posisi material seperti Gambar 4.11 berikut:

Gambar 4.13 Percobaan 3 dengan wire mesh

Pada Gambar 4.13 di atas, terlihat bahwa


material yang digunakan adalah wire mesh. Penulis
Gambar 4.11 Susunan antena serta material percobaan 3 menggunakan aplikasi SVRNA untuk mengetahui
pengaruh peletakan wire mesh pada medium
Dari Gambar 4.11 di atas, terlihat bahwa gelombang dan didapatkan hasil sebagai berikut:
penulis mengatur posisi kedua antena (pemancar dan
penerima) untuk membentuk sudut sebesar 120
derajat. Nomor 1 menandakan antena pemancar,
nomor 2 menandakan antena penerima, sedangkan
nomor 3 menandakan posisi material yang akan
ditempatkan. Lalu, penulis juga mengatur jarak antar
antena yaitu 1,5 meter.
Gambar 4.14 Hasil percobaan 3 dengan wire mesh

9
Pada Gambar 4.14, terlihat sebuah grafik material wire mesh maupun hanya menggunakan
yang naik turun dan apabila gambar diperbesar akan medium udara. Selanjutnya, penulis menggunakan
terlihat bahwa daya yang hilang saat menggunakan material yang ketiga yang dengan cara seperti
material wire mesh sebesar -44,586 dBm. Daya yang berikut:
hilang lebih kecil dibandingkan saat menggunakan
medium udara (kondisi LOS) Selanjutnya, penulis
menggunakan material yang kedua yang diletakan
dengan cara seperti berikut:

Gambar 4.17 Percobaan 3 dengan tubuh manusia

Pada Gambar 4.17 di atas, terlihat bahwa


Gambar 4.15 Percobaan 3 dengan plat seng material yang digunakan adalah tubuh manusia
(penulis). Penulis menggunakan aplikasi SVRNA
Pada Gambar 4.15 di atas, terlihat bahwa untuk mengetahui pengaruh peletakan manusia pada
material yang digunakan adalah plat seng datar. medium gelombang dan didapatkan hasil sebagai
Penulis meletakan plat tersebut secara horizontal berikut:
karena antena horn memiliki pola radiasi
directional, dimana radiasi menuju satu arah lurus
dan bentuk antena horn yang berupa piramida
melebar horizontal menyebabkan radiasi lebih
banyak menuju sisi horizontal. Penulis
menggunakan aplikasi SVRNA untuk mengetahui
pengaruh peletakan plat seng pada medium
gelombang dan didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 4.18 Hasil percobaan 3 dengan tubuh manusia

Pada Gambar 4.18, terlihat sebuah grafik


yang naik turun dan apabila gambar diperbesar akan
terlihat bahwa daya yang hilang saat menggunakan
material tubuh manusia sebesar -63,523 dBm. Daya
yang hilang lebih besar dibandingkan saat
menggunakan material wire mesh dan plat seng,
Gambar 4.16 Hasil percobaan 3 dengan plat seng
namun lebih kecil dibandingkan saat hanya
menggunakan medium udara. Penulis
Pada Gambar 4.16, terlihat sebuah grafik
menabulasikan data-data yang diperoleh pada
yang naik turun dan apabila gambar diperbesar akan
percobaan 3 sebagai berikut:
terlihat bahwa daya yang hilang saat menggunakan
material plat seng sebesar -42,837 dBm. Daya yang
hilang lebih kecil dibandingkan saat menggunakan

10
Tabel III 2. Setelah dilakukan percobaan 3, dapat
Hasil Pengukuran Percobaan 3 disimpulkan bahwa material yang paling baik
No. Material S21 (dBm) untuk digunakan pada kondisi kedua anterna
1 Kondisi LOS -87,649 membentuk sudut 120 derajat adalah plat seng.
2 Tubuh manusia -63,523 3. Setelah dilakukan percobaan 2 dan 3, dapat

3 Wire mesh -44,586 disimpulkan bahwa urutan konduktivitas


material dari yang terendah hingga yang
4 Plat seng -42,837
tertinggi antara lain: medium udara (kondisi
LOS), tubuh manusia, wire mesh, lalu plat seng.
Dari Tabel II diatas, terlihat bahwa material
yang menyebabkan paling banyak daya yang hilang
6. DAFTAR PUSTAKA
adalah medium udara (kondisi LOS). Sedangkan
material yang menyebabkan paling sedikit daya
yang hilang adalah plat seng. Plat seng memiliki [1] H. H. Chotimah, H. Wijanto dan Y. Wahyu,
konduktivitas (daya hantar arus listrik) yang paling “Rancangan dan Realisasi Antena Horn
tinggi, sehingga menyebabkan lebih banyak Conical Pada Frekuensi Kuband 12-18 Ghz
gelombang elektromagnetik yang dipantulkan Untuk Electronic Support Measure” e-
dibandingkan yang diteruskan. Proceeding of Engineering, vol. 2, no. 2, pp.
Karena kedua antena horn (penerima dan 2513-2514, 2015.
pemancar) tidak saling berhadap-hadapan seperti [2] M. F. Duskarnaen dan F. Nurfalah, “Analisis,
pada percobaan 2, namun membentuk sudut 120 Perancangan, dan Implementasi Jaringan
derajat, maka gelombang elektromagnetik yang Wireless Point to Point Antara Kampus A dan
dipancarkan harus dipantulkan oleh material agar Kampus B Universitas Negeri Jakarta,” Pinter,
bisa diterima oleh antena penerima. Maka dari itu vol. 1, no. 2, p. 136, 2017.
dibutuhkan suatu medium yang memiliki [3] https://www.pngdownload.id/png-kmxul4/
konduktivitas paling tinggi supaya gelombang yang (diakses 02 Oktober 2019 Pukul 16.18 WIB)
dipantulkan oleh material tersebut lebih banyak
[4] M. F. Iskander, Electromagnetic Fields and
dibandingkan gelombang yang diteruskan. Dari
Waves, Illnois: Waveland Press, Inc., 1992.
Tabel I dan II didapatkan bahwa urutan
konduktivitas material dari yang terendah hingga
7. BIOGRAFI SINGKAT
yang tertinggi antara lain: medium udara (kondisi
Penulis bernama Hadiyan Rafi
LOS), tubuh manusia, wire mesh, lalu plat seng.
Armandsyah yang biasa dipanggil
Rafi. Lahir sebagai anak pertama
5. KESIMPULAN
dari pasangan Ditry Armandsyah
Kesimpulan yang didapat pada modul kali ini
dan Ratna Dewi di Bandung
adalah:
tanggal 09 September 1999.
1. Setelah dilakukan percobaan 2, dapat
Penulis memiliki hobi travelling dan bermain game.
disimpulkan bahwa material yang paling baik
Meskipun lahir di Bandung, penulis besar di Bekasi.
untuk digunakan pada kondisi kedua antena
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD
berhadapan adalah medium udara (kondisi
Islam Al-Fajar Bekasi pada tahun 2011, kemudian
LOS).

11
melanjutkan pendidikan di SMPN 12 Bekasi dan
lulus tahun 2014. Pada tahun 2017, penulis kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
5 Bekasi dan memutuskan untuk berkuliah di daerah kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kelahiran tepatnya di Insitut Teknologi Bandung dan kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkknnnnnnnhoib
mengambil jurusan Teknik Telekomunikasi. Di biiiiiiiiibikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kampus, penulis mengikuti berbagai macam kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kepanitiaan seperti OSKM, Aku Masuk ITB dan kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkknnnnnnnhoibb
Wisuda Oktober. Penulis bercita-cita untuk menjadi iiiiiiiiibikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
seorang pengusaha dibidang telekomunikasi. kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

12

Anda mungkin juga menyukai