Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ET3113 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3B

MODUL : 06

VLAN

NAMA : HADIYAN RAFI ARMANDSYAH


NIM : 18117033
KELOMPOK : 11
HARI, TANGGAL : JUMAT, 22 NOVEMBER 2019
WAKTU : 15.00-17.00
ASISTEN : WILSON RUSTIANDY

LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................... 2


1. PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3
2. DASAR TEORI ............................................................................................................................................ 3
2.1 Switching ............................................................................................................................................... 3
2.2 VLAN ................................................................................................................................................... 3
2.3 Inter-VLAN .......................................................................................................................................... 3
3. METODOLOGI PERCOBAAN ................................................................................................................. 4
3.1 Alat Percobaan ...................................................................................................................................... 4
3.2 Langkah Kerja ....................................................................................................................................... 4
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN ................................................................................................... 5
4.1 Percobaan 1: Konfigurasi Basic Switching ........................................................................................... 5
4.2 Percobaan 2: Konfigurasi Basic VLAN ................................................................................................ 6
4.3 Percobaan 3: Konfigurasi Inter-VLAN Routing dengan Router-on-a-stick .......................................... 7
4.4 Percobaan 4: Konfigurasi Inter-VLAN Routing dengan L3 Switch ...................................................... 8
5. KESIMPULAN ............................................................................................................................................ 9
6. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 9
7. BIOGRAFI SINGKAT .............................................................................................................................. 10

2
Modul 06
VLAN
Hadiyan Rafi Armandsyah (18117033) / Kelompok 11 / Jumat, 22 November 2019
Email : hadiyan.rafi@gmail.com
Asisten: Wilson Rustiandy

Abstract— Pada praktikum modul kali ini, Switch berfungsi untuk manajemen lalu
penulis menggunakan switch, PC, serta router untuk
mempelajari VLAN. Pada percobaan pertama, penulis lintas yang ada pada sebuah jaringan komputer,
melakukan konfigurasi basic switching. Pada Switch mempunyai tugas mentransfer suatu paket
percobaan kedua, penulis melakukan konfigurasi
basic VLAN. Pada percobaan ketiga, penulis data untuk sampai ke tujuan dengan perangkat yang
melakukan konfigurasi inter-VLAN routing dengan
router-on-a-stick. Pada percobaan keempat, penulis tepat. Switch juga juga mempunyai fungsi mencari
melakukan konfigurasi inter-VLAN routing dengan L3 jalur yang sangat baik dan optimal serta memastikan
Switch. Hasil yang didapat pada keempat percobaan
sesuai dengan teori. pengiriman paket data yang efisien tujuannya.

Keyword— Switching, VLAN, Inter-VLAN Proses switching akan hanya bekerja dalam satu
jaringan yang sama [1].
1. PENDAHULUAN
Pada zaman yang sudah sangat canggih ini, 2.2 VLAN
kehidupan manusia tidak pernah lepas dari internet. VLAN (Virtual Local Area Network) adalah
Internet sendiri pada dasarnya merupakan suatu suatu protokol jaringan berbasis switching yang
jaringan komputer. Jaringan komputer adalah dua mengelompokan device dalam sebuah LAN
atau lebih komputer yang saling terhubung serta menggunakan software management sehingga dapat
dapat digunakan untuk bertukar data. Switch adalah saling berkomunikasi seakan-akan dihubungkan
alat untuk menghubungkan beberapa komputer. dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal
Salah satu fitur dalam switch adalah VLAN. berada pada segmen LAN yang berbeda. VLAN
Praktikum modul ini memiliki tujuan sebagai dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal namun
berikut: pada koneksi logikal yang lebih fleksibel. VLAN
1. Menentukan konsep dan cara kerja VLAN. bekerja dengan cara membagi jaringan secara logik
2. Menentukan konsep dan cara kerja inter- ke dalam beberapa subnetwork. Selain itu, VLAN
VLAN routing. dapat memecah broadcast domain menjadi lebih
kecil sehingga meningkatkan keamanan jaringan
2. DASAR TEORI dan memudahkan manajemen jaringan [2].
2.1 Switching
Switch adalah sebuah alat yang menjalankan 2.3 Inter-VLAN
penghubung tidak terlihat penghubung penyekat Pada dasarnya, trafik hanya bisa dilewatkan
(segmentation) dari banyak jaringan dengan antar anggota VLAN yang sama, sehingga
mengalihkan dengan melihat alamat MAC. Switch perangkat dengan VLAN yang berbeda tidak akan
pada jaringan dapat dipakai untuk menghubungkan bisa saling berkomunikasi. Inter-VLAN routing
komputer atau penghala pada sebuah area yang adalah suatu proses untuk membuat perangkat
terbatas. Switch bekerja pada layer kedua yaitu data dengan VLAN yang berbeda dapat saling
link pada OSI Layer [1].

3
berkomunikasi. Salah satu cara inter-VLAN routing 3. METODOLOGI PERCOBAAN
yaitu dengan metode router-on-a-stick [3]. 3.1 Alat Percobaan
1. PC (Personal Computer)
2. Kabel UTP
3. Kabel Serial
4. Software Putty
5. Switch
6. Router
Gambar 2.1 Inter-VLAN router-on-a-stick [4]
3.2 Langkah Kerja
Langkah-langkah percobaan pada Modul 06:
Interface pada router dibagi menjadi dua
VLAN adalah sebagai berikut.
buah sub-interface (karena ada dua VLAN yang
A. Percobaan 1: Konfigurasi Basic Switching
berbeda) yang akan menjadi default gateway
masing-masing PC pada VLAN tersebut. Lalu Membuat topologi jaringan sesuai dengan modul.
router akan melakukan inter-VLAN routing agar
Mengganti nama switch menjadi SWx.[NIM].
kedua PC tersebut dapat berkomunikasi [3]. Selain
itu, ada metode lain untuk melakukan inter-VLAN
Mengonfigurasi IP address keempat PC.
routing yaitu dengan L3 Switch.

Melakukan tes ping antar semua PC.

B. Percobaan 2: Konfigurasi Basic VLAN

Membuat topologi jaringan sesuai dengan modul.

Gambar 2.2 Inter-VLAN L3 Switch [4]


Mengonfigurasi pembuatan VLAN pada kedua
switch sesuai topologi.
SVI (Switch Virtual Interface) adalah sebuah
interface logical pada multilayer switch yang Mengonfigurasi port-port di switch yang
mengarah ke PC sebagai port access.
menyediakan pemrosesan layer 3 untuk paket ke
semua port di switch yang terkait dengan VLAN Mendaftarkan port access sebagai member dari
VLAN tertentu sesuai topologi.
tersebut. Satu SVI dapat dibuat untuk satu buah
VLAN. SVI yang dibuat untuk masing-masing Mengonfigurasi port yang berfungsi sebagai
trunk.
VLAN bertindak sebagai default gateway untuk
VLAN tersebut (seperti sub-interface router di Memverifikasi database VLAN setiap switch
metode router-on-a-stick). Apabila suatu trafik ingin serta tes ping antar semua PC.

dikirmkan ke VLAN yang berbeda, maka akan


dilakukan inter-VLAN routing pada L3 switch
supaya trafik dapat tersampaikan [5].

4
C. Percobaan 3: Konfigurasi Inter-VLAN Selanjutnya, penulis menggunakan aplikasi
Routing dengan Router-on-a-stick Putty untuk mengakses console configuration

Membuat topologi jaringan, rename switch dan kedua switch dengan memilih tipe koneksi Serial
router, serta mengonfigurasi IP address PC dan Speed = 9600. Sebelum itu, penulis harus
sesuai modul.
mengetahui pada COM berapakah setiap switch
terdeteksi pada PC dengan membuka Device
Mengonfigurasi VLAN dan port access pada
switch. Manager. Penulis mengganti nama kedua switch
dengan format SWx.[NIM]. Untuk melakukan itu,
Melakukan tes ping antar semua PC. penulis harus masuk ke mode admin dengan
mengetikan perintah “<Quidway> system-view”.
Mengonfigurasi sub-interface router yang Setelah itu, penulis melakukan konfigurasi
mengarah ke switch.
alamat IP kelima PC sesuai topologi pada Gambar
4.1. Setelah terkonfigurasi semua, penulis
Mengonfigurasi port trunk untuk port di switch
yang mengarah ke router. melakukan tes ping untuk menguji konektivitas
antar PC. Berikut adalah hasil yang didapat pada
Mengatur default gateway pada kedua PC lalu PC4:
tes ping antar PC.

D. Percobaan 4: Konfigurasi Inter-VLAN


Routing dengan L3 Switch

Membuat topologi jaringan serta mengonfigurasi


IP address kedua PC sesuai modul. Gambar 4.2 Tes ping PC4 ke PC1 berhasil

Melakukan tes ping antar semua PC. Dari Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa tes
ping yang dilakukan dari PC4 ke PC1 berhasil.
Mengonfigurasi kedua SVI pada switch serta Selain itu, didapat juga tes ping dari PC4 ke PC2 dan
menambahkan gateway pada kedua PC.
PC4 ke PC3 juga berhasil. Hal ini terjadi karena
Memverifikasi display VLAN lalu tes ping antar alamat IP PC1, PC2, PC3, serta PC4 termasuk dalam
kedua PC.
satu network yang sama yaitu 10.1.1.0/24. Untuk tes
ping dari PC4 ke PC5 didapat hasil berikut:
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
4.1 Percobaan 1: Konfigurasi Basic Switching
Pada percobaan pertama, penulis
menggunakan lima buah PC dan dua buah switch
Gambar 4.3 Tes ping PC4 ke PC5 gagal
untuk membuat topologi sebagai berikut:

Dari Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa tes


ping yang dilakukan dari PC4 ke PC5 gagal. Hal ini
terjadi karena alamat IP PC5 memiliki network yang
berbeda dengan PC lainnya yaitu 10.2.2.0/24. Selain
Gambar 4.1 Topologi percobaan pertama itu, PC1, PC2, dan PC3 pun semuanya tidak bisa
melakukan ping ke PC5.

5
4.2 Percobaan 2: Konfigurasi Basic VLAN di SW1, untuk Ethernet 0/0/2 didaftarkan menjadi
Pada percobaan kedua, penulis VLAN 200 dan Ethernet 0/0/3 menjadi VLAN 100.
menggunakan lima buah PC dan dua buah switch Pada SW2, penulis mendaftarkan Ethernet 0/0/4
untuk membuat topologi sebagai berikut: menjadi VLAN 200 dan Ethernet 0/0/5 menjadi
VLAN 300.
Setelah itu, penulis melakukan konfigurasi
pada port trunk yaitu port yang menghubungkan
kedua switch. Penulis melakukan konfigurasi VLAN
apa saja yang perlu dilewatkan di trunk tersebut.
Gambar 4.4 Topologi percobaan kedua Penulis mengetikan perintah yang sama pada SW1
dan SW2 yaitu “interface Ethernet 0/0/10” untuk
Dari Gambar 4.4 di atas, terlihat bahwa
masuk ke interface E0/0/10, lalu “port link-type
topologi jaringan percobaan kedua mirip dengan
trunk” untuk menjadikan interface tersebut menjadi
topologi percobaan pertama. Namun pada percobaan
trunk, terakhir “port trunk allow-pass vlan 100 200
ini, alamat IP pada PC5 sudah satu network dengan
300” agar VLAN 100, 200, dan 300 dapat melewati
keempat PC lainnya lalu terdapat tambahan
trunk tersebut.
konfigurasi yaitu VLAN ID pada setiap PC. Maka
Penulis melakukan verifikasi pada database
dari itu, penulis mengganti IP address pada PC5
VLAN semua switch dengan mengetikan perintah
menjadi 10.1.1.15/24.
“display vlan”. Pada SW1 penulis mendapatkan
Penulis melakukan konfigurasi pembuatan
hasil berikut:
VLAN pada kedua switch. Pada SW1, penulis
mengetikan perintah “vlan 100 200” untuk
mendaftarkan VLAN 100 dan 200 di switch
pertama. Pada SW2, penulis mengetikan perintah
“vlan 200 300” untuk mendaftarkan VLAN 200 dan
300 di switch kedua.
Kemudian, penulis melakukan konfigurasi
pada semua port di switch yang mengarah ke PC
sebagai port access. Sebagai contoh, pada SW1
penulis mengetikan perintah “interface Ethernet
Gambar 4.5 Display VLAN di SW1 percobaan kedua
0/0/1” lalu “port link-type access”. Penulis
melakukan hal yang sama untuk port Ethernet 0/0/2
Dari Gambar 4.5, terlihat bahwa pada SW1
dan Ethernet 0/0/3 pada SW1 serta port Ethernet
terdapat tiga buah jenis VLAN yang terdaftar yaitu
0/0/4 dan Ethernet 0/0/5 pada SW2.
VLAN 1, VLAN 100, dan VLAN 200. VLAN 1
Selanjutnya, penulis mendaftarkan port
merupakan VLAN default atau VLAN native
access yang telah dibuat sebelumnya sebagai
ataupun VLAN management yang secara otomatis
anggota dari VLAN tertentu. Untuk interface
terdaftar pada switch. Sementara VLAN 100 dan
Ethernet 0/0/1 yang tersambung ke PC1 didaftarkan
VLAN 200 adalah VLAN yang didaftarkan
menjadi VLAN 100. Penulis mengetikan perintah
langsung pada SW1. Sementara itu, pada SW2
pada SW1 yaitu “interface Ethernet 0/0/1” lalu “port
didapatkan hasil display VLAN berikut:
default vlan 100”. Penulis melakukan hal yang sama

6
Dari Gambar 4.8 di atas, terlihat bahwa PC2
tidak berhasil melakukan ping ke PC5 karena VLAN
yang berbeda. Dari hasil tes ping yang dilakukan,
PC1 dan PC3 bisa saling melakukan ping karena
sama-sama VLAN 100. Lalu PC2 dan PC4 bisa
saling melakukan ping karena sama-sama VLAN
200. Sementara PC5 tidak bisa melakukan ping ke
keempat PC karena tidak ada PC lain yang terdaftar
menjadi VLAN 300.
Gambar 4.6 Display VLAN di SW2 percobaan kedua

4.3 Percobaan 3: Konfigurasi Inter-VLAN


Dari Gambar 4.6, terlihat bahwa pada SW2
Routing dengan Router-on-a-stick
terdapat tiga buah jenis VLAN yang terdaftar yaitu
Pada percobaan ketiga, penulis ingin
VLAN 1, VLAN 200, dan VLAN 300. VLAN 1
melakukan Inter-VLAN yaitu menghubungkan PC
merupakan VLAN default atau VLAN native
dengan VLAN yang berbeda menggunakan router-
ataupun VLAN management yang secara otomatis
on-a-stick. Penulis menggunakan dua buah PC, satu
terdaftar pada switch. Sementara VLAN 200 dan
buah switch, dan satu buah router untuk membuat
VLAN 300 adalah VLAN yang didaftarkan
topologi sebagai berikut:
langsung pada SW2.
Selain itu, penulis juga melakukan verifikasi
dengan cara tes ping antar PC. Pada PC2, penulis
melakukan tes ping ke PC4 dan didapatkan hasil
berikut:

Gambar 4.7 Tes ping PC2 ke PC4 berhasil Gambar 4.9 Topologi percobaan ketiga

Dari Gambar 4.7 di atas, terlihat bahwa PC2 Setelah topologi jaringan dibuat, pertama-
berhasil melakukan ping ke PC4. Hal ini terjadi tama penulis menggunakan aplikasi Putty untuk
karena kedua PC sama-sama terdaftar pada VLAN mengakses console configuration router dengan
yang sama yaitu VLAN 200. Suatu PC hanya akan memilih tipe koneksi Serial dan Speed = 9600.
berhasil melakukan ping apabila PC tujuan memiliki Sebelum itu, penulis harus mengetahui pada COM
VLAN yang sama dengan PC tersebut. Sebagai berapakah setiap router terdeteksi pada PC dengan
contoh, penulis melakukan ping dari PC2 ke PC5 membuka Device Manager. Penulis mengganti
dan didapat hasil berikut: nama router tersebut dengan format R1.[NIM].
Untuk melakukan itu, penulis harus masuk ke mode
admin dengan mengetikan perintah “<Quidway>
system-view”.

Gambar 4.8 Tes ping PC2 ke PC5 gagal

7
Lalu, penulis melakukan konfigurasi alamat terakhir “port trunk allow-pass vlan 100 200” agar
IP pada kedua PC. Pada PC1 alamat IP nya diganti VLAN 100 dan 200 dapat melewati trunk tersebut.
menjadi 167.205.1.1/24. Pada PC2 alamat IP Terakhir, penulis melakukan konfigurasi
menjadi 167.205.2.2/24. Selanjutnya, penulis default gateway pada kedua PC sesuai dengan IP
melakukan konfigurasi VLAN dan port access pada address sub-interface pada router. Pada PC1,
switch yaitu port yang mengarah ke PC. PC1 default gatewaynya 167.205.1.254. Sedangkan, PC2
didaftarkan pada VLAN 100 dan PC2 pada VLAN default gatewaynya 167.205.2.254. Penulis
200 yang sudah dilakukan pada percobaan melakukan tes ping untuk memastikan apakah
sebelumnya. Setelah itu, penulis melakukan tes ping konfigurasi inter-VLAN sudah berhasil dan
antar PC, yaitu PC2 ke PC1 dan didapat hasil didapatkan hasil berikut:
berikut:

Gambar 4.11 Tes ping PC2 ke PC1 berhasil


Gambar 4.10 Tes ping PC2 ke PC1 gagal

Dari Gambar 4.11 di atas, terlihat bahwa PC2


Dari Gambar 4.10 di atas, terlihat bahwa tes sudah berhasil tersambungkan dengan PC1. Hal ini
ping gagal dilakukan sehingga kedua PC tersebut menandakan konfigurasi inter-VLAN metode
belum terhubungkan. Penulis melakukan router-on-a-stick sudah berhasil dilakukan.
konfigurasi inter-VLAN routing menggunakan
router agar kedua PC tersebut terhubung. Pada 4.4 Percobaan 4: Konfigurasi Inter-VLAN
router, penulis mengetikan perintah “interface Routing dengan L3 Switch
GigabitEthernet 0/0” lalu “undo shutdown”. Pada percobaan keempat, penulis ingin
Selanjutnya, penulis melakukan konfigurasi melakukan Inter-VLAN yaitu menghubungkan PC
sub-interface router yang mengarah ke switch. dengan VLAN yang berbeda menggunakan L3
Untuk sub-interface VLAN 100, penulis mengetikan switch. Penulis menggunakan dua buah PC dan satu
perintah “interface GigabitEthernet 0/0.100”, lalu buah switch untuk membuat topologi sebagai
“vlan-type dot1q 100”, kemudian “ip address berikut:
167.205.1.254 24”. Untuk sub-interface VLAN 200,
penulis mengetikan perintah “interface
GigabitEthernet 0/0.200”, lalu “vlan-type dot1q
200”, kemudian “ip address 167.205.2.254 24”.
Setelah itu, penulis melakukan konfigurasi
port trunk untuk port di switch yang mengarah ke
router. Pada switch, penulis mengetikan perintah
“interface Ethernet 0/0/20” untuk masuk ke
interface E0/0/20, lalu “port link-type trunk” untuk Gambar 4.12 Topologi percobaan keempat

menjadikan interface tersebut menjadi trunk,


Setelah topologi sudah dibuat, penulis
melakukan konfigurasi alamat IP pada kedua PC

8
yang sudah dilakukan pada percobaan ketiga. VLAN 200 adalah VLAN yang didaftarkan
Selanjutnya, penulis melakukan konfigurasi langsung pada SW1.
pembuatan VLAN dan port access pada switch yang Terakhir, penulis melakukan tes ping untuk
telah dilakukan pada percobaan sebelumnya. Setelah memastikan apakah konfigurasi inter-VLAN sudah
itu, penulis melakukan tes ping antar PC, yaitu PC2 berhasil. Didapat hasil ping dari PC2 ke PC1
ke PC1 dan didapat hasil tes ping gagal seperti berhasil seperti Gambar 4.11. Hal ini menandakan
Gambar 4.10. konfigurasi inter-VLAN metode router-on-a-stick
Penulis melakukan konfigurasi inter-VLAN sudah berhasil dilakukan.
untuk menghubungkan kedua PC tersebut. Sebagai
default gateway dari PC, digunakan SVI (Switch 5. KESIMPULAN
Virtual Interface) dari masing-masing VLAN. Kesimpulan yang didapat pada modul kali ini
Penulis melakukan konfigurasi untuk kedua SVI di adalah:
switch. Pada SVI pertama, penulis mengetikan 1. Setelah dilakukan praktikum modul ini,
perintah “interface vlanif 100” lalu “ip address disimpulkan bahwa VLAN bekerja dengan cara
167.205.1.254 24”. Sedangkan pada SVI kedua, mensegmentasi perangkat dalam suatu jaringan
penulis mengetikan perintah “interface vlanif 200” sehingga yang dapat berkomunikasi
lalu “ip address 167.205.2.254 24”. (melakukan ping pada praktikum ini) hanya
Penulis menambahkan default gateway di PC perangkat atau PC yang memiliki VLAN ID
yaitu IP address SVI. Untuk PC1, penulis yang sama.
menambahkan default gateway yaitu 167.205.1.254. 2. Setelah dilakukan praktikum modul ini,
Sedangkan untuk PC2 yaitu 167.205.2.254. Penulis disimpulkan bahwa inter-VLAN routing dapat
melakukan verifikasi display VLAN pada switch membuat dua buah PC yang berbeda VLAN
dan didapatkan hasil berikut: dapat berkomunikasi (melakukan ping). Pada
percobaan ketiga digunakan router yang
menggunakan konsep sub-interface untuk
melakukan inter-VLAN. Pada percobaan
keempat digunakan L3 switch yang
menggunakan konsep SVI untuk melakukan
inter-VLAN.

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/08/
Gambar 4.13 Display VLAN percobaan keempat pengertian-switch-fungsi-jenis-jenis-cara-kerja-
terlengkap.html [Diakses 24 November 2019
Dari Gambar 4.13, terlihat bahwa pada SW1 Pukul 08.57 WIB]
terdapat tiga buah jenis VLAN yang terdaftar yaitu [2] R. Tulloh, R. M. Negara dan A. N. Hidayat,
VLAN 1, VLAN 100, dan VLAN 200. VLAN 1 “Simulasi Virtual Local Area Network (VLAN)
merupakan VLAN default atau VLAN native Berbasis Software Defined Network (SDN)
ataupun VLAN management yang secara otomatis Menggunakan POX Controller,” Infotel, vol. 7, no.
terdaftar pada switch. Sementara VLAN 100 dan 2, p. 131, 2015.

9
[3] https://www.geeksforgeeks.org/configuration-of-
router-on-a-stick/ [Diakses 24 November 2019
Pukul 09.15 WIB]

[4] http://teachweb.milin.cc/datacommunicatie/routing_
switching/inter-vlan_routing.htm [Diakses 24
November 2019 Pukul 09.25 WIB]

[5] https://www.geeksforgeeks.org/inter-vlan-routing-
layer-3-switch/ [Diakses 24 November 2019
Pukul 09.41 WIB]

7. BIOGRAFI SINGKAT
Penulis bernama Hadiyan Rafi
Armandsyah yang biasa dipanggil
Rafi. Lahir sebagai anak pertama
dari pasangan Ditry Armandsyah
dan Ratna Dewi di Bandung
tanggal 09 September 1999.
Penulis memiliki hobi travelling dan bermain game.
Meskipun lahir di Bandung, penulis besar di Bekasi.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD
Islam Al-Fajar Bekasi pada tahun 2011, kemudian
melanjutkan pendidikan di SMPN 12 Bekasi dan
lulus tahun 2014. Pada tahun 2017, penulis
menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN
5 Bekasi dan memutuskan untuk berkuliah di daerah
kelahiran tepatnya di Insitut Teknologi Bandung dan
mengambil jurusan Teknik Telekomunikasi. Di
kampus, penulis mengikuti berbagai macam
kepanitiaan seperti OSKM, Aku Masuk ITB dan
Wisuda Oktober. Penulis bercita-cita untuk menjadi
seorang pengusaha dibidang telekomunikasi.

10

Anda mungkin juga menyukai